Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikanwarna pada suatu objek atau permukaan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN KOLOID PEMBUATAN CAT EMULSI

3 SKS (2 P, 1 T) Dosen Pengampu : Tim

TINTA. 8 Mei2013 Linda Windia Sundarti

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Finishing Kayu

PENELITIAN EFEKTIFITAS PENAMBAHAN KATALIS DIBUTYLTIN DILAURATE (DBTDL) PADA APLIKASI CAT ACRYLIC BERBASIS SOLVENT

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN

Epoxy Floor Coating :

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lignalac - Polyurethane

Hasil-hasil distilasi minyak bumi berupa campuran beberapa alkana dan mungkin beberapa jenis hidrokarbon lain.

MACAM MACAM EPOXY DAN POLYURETHANE BASED FLOORING SYSTEM BESERTA KINERJANYA

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI (PLI) INDUSTRI CAT. Disusun Oleh : YULI WICAHYO

PUMA. Buletin SISTEM FINISHING TAHAPAN APLIKASI WOOD FINISHES I PRODUK. PERSIAPAN PERMUKAAN dan PEWARNAAN WOOD FINISHES PUTRAMATARAM *022011*

Kayu jati (JA1) dan Mahoni (MaA1) yang difinishing dengan penambahan air 10% untuk sealer dan 30% air untuk top coat.

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

TUGAS INDUSTRI TEACHING

OXYFLOOR Epoxy Floor Coating

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Pemakaian polimer semakin meningkat seiring dengan

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

2.1 PELAPISAN ORGANIK ( ORGANIC COATING

Pengaruh Penambahan Mepoxe Terhadap Sifat Mekanik dan Stabilitas Thermal Epoksi sebagai Bahan Adhesif ASTM A-36

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Bahan Baku Karet Crepe

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

Pengeringan Untuk Pengawetan

TINTA. 8 Mei2013 Linda Windia Sundarti

PELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN

DOKUMEN AMDAL INDUSTRI CAT KOTA BATU PT. Bersinar Terang

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Tabel 4. 1 Rata-rata cuaca bulanan Stasiun PUSLITBANG FP UNS. Suhu Udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein,

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pembentukan Lapisan Film dengan Teknik Batik

4. PEMBAHASAN 4.1. Penelitian Pendahuluan Penentuan Konsentrasi Mikroenkapsulan

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN. I. Definisi

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

I. PENDAHULUAN. poliaromatik hidrokarbon / PAH (Panagan dan Nirwan, 2009). Redestilat asap cair

Perbandingan Stabilitas Lapisan Hidrofobik Pada Substrat Kaca Dengan Metode Sol-Gel Berbasis Water-glass dan Senyawa Alkoksida

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengaruh Variasi Pengunaan Thinner Pada Campuran Cat

BAB II DASAR TEORI. Cat dapat didefinisikan menjadi beberapa pengertian diantaranya cat

BAB XIII PENGECATAN A.

PENGARUH PENAMBAHAN UNSATURATED POLYESTER RESIN TERHADAP MUTU BETON K-350 EFFECT OF ADDITION UNSATURATED POLYESTER RESIN IN MIXED CONCRETE K-350

ABSTRAK STUDI PERBEDAAN APLIKASI VARIASI WAKTU PENGECATAN ANTAR LAYER PADA PENGECATAN CHEMICAL TANKER CALAFURIA. Kefas Adityasurya NRP :

PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Kombinasi Protein Koro Benguk dan Karagenan Terhadap Karakteristik Mekanik (Kuat Tarik dan Pemanjangan)

PELATIHAN PEMBUATAN CASE GADGET CHEMISTRY STYLE YANG UNIK DAN KREATIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA JURUSAN KIMIA FMIPA UNJ ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembuatan

Cara Membuat Bahan Insulasi : Poliuretana.

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

PENGECATAN ULANG MOBIL DAIHATSU CHARADE TAHUN 1986 SISI ATAS DAN BELAKANG

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

DECORATIVE PAINT PT. MEKAR PERDANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian Polimer (makromolekul) : yang berikatan secara kovalen yang. Polimerisasi : reaksi pembentukan polimer

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangangan Pabrik HPAM dari Monomer Acrylamide Kapasitas ton/tahun

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

TUGAS AKHIR METALURGI PENGUJIAN KETAHANAN PROTEKSI KOROSI CAT ANTI KARAT JENIS RUST CONVERTER, WATER DISPLACING, DAN RUBBER PAINT

Wood Finishes 2. Sistem Wood Finishes. Jenis Wood Finishes

Aspal merupakan bahan perkerasan untuk jalan raya. Tentu "penghuni" jurusan Teknik Sipil mengenalnya. Mari kita bahas bersama mengenai aspal.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prasarana jalan berkaitan erat dengan pertumbuhan pembangunan di berbagai

Perlindungan kayu. perabotan. Produk Wood Care Putramataram

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

1. Pengertian Perubahan Materi

Pemakaian Pelumas. Rekomendasi penggunaan pelumas hingga kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga

PERBAIKAN BODI OTOMOTIF (AUTOBODY REPAIR)

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak. operasi yang semakin produktif dan cost effective.

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaki, Aboe. 2013

Studi Pembuatan Cat Tembok Emulsi dengan Menggunakan Kapur sebagai Bahan Pengisi. The Study of Emulsion Wall Paint Production by Using Lime as Filler

Polyurethane pada Dashboard

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride dari Butana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PAINT / CAT

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain.

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikanwarna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni(oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri(industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), ataupengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).

Pada dasarnya pembuatan cat menggunakan teknologi yang berkaitan dengan teknologi kimia organik dan kimia polimer. Prosesnya dengan memanfaatkan kimia antar permukaan, kimia koloid, elektrokimia dan petrokimia.

Untuk mencapai mutu mendasar sebagai cat, yang sangat penting adalah berbagai faktor yang terkait dengan kimia antara cat dan substrat, kadar basah (wettability) cat, adhesi dan absorpsi, serta reologi.

Kurang lebih 75% dari bahan utama cat seperti resin, aditif dan pelarut bergantung pada produk minyak bumi, sehingga petrokimia dan kimia organik sangat terkait erat dengan cat.

Cat didefinisikan sebagai tebaran koloid dari pigmen dalam sarana (resin dan pelarut). Dengan demikian properti cat sangat tergantung pada ukuran partikel dan permukaan pigmen.

Tebaran pigmen adalah proses untuk membasahi dan melepas partikel utama pigmen dan menebarkannya ke dalam sarana secara merata. Untuk menghindari koagulasi dan menjaga agar kondisi tetap stabil, yang sangat penting adalah kontrol yang didasarkan atas kimia koloid dan kimia antar permukaan. Berbagai properti cat, seperti fluiditas, kehalusan, kilap, kekuatan menyembunyikan dan stabilitas penyimpanan sangat dipengaruhi oleh penebaran pigmen ini

Bahan-Bahan Penyusun Cat 1. Resin Atau Binder 2. Pigment Dan Extender (Filler) 3. Solvent 4. Additive

1. Resin Atau Binder Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).

Pembagian resin berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya ( pembentukan film ) 1. PENGUAPAN SOLVENT (Lacquer dan Duco) Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena penguapan solvent yang ada. Bahan yang padat akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya masih ada maka resin ini belum mengeras. Untuk mempercepat proses menguapnya solvent, biasanya dibantu dengan pemanasan. Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan padat. Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis dan komposisi solventnya. Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, Acrylic Co-polymer, dll

2. REAKSI DENGAN UDARA (Varnish dan Syntetic Enamel) Mengering atau mengeras karena ada reaksi kimia antara komponen udara (oksigen atau air) dengan resin tersebut membentuk molekul-molekul baru yang lebih besar dan saling berikatan satu sama lain. Resin Alkyd atau Natural Oil (atau kombinasi keduanya) mempunyai ikatan rangkap (tak jenuh) dalam struktur molekulnya, oleh karenanya resin ini bersifat reaktif terhadap oksigen, namun pada temperatur ruang raktifitasnya masih kurang, perlu ditingkatkan reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan dipakai. Pada resin Prepolymer Polyisocyanate terjadi reaksi moisture cure antara gugus fungsional yang reaktif dengan air (kelembaban) di udara.

3. REAKSI POLYMERISASI 3.1 Tanpa katalis (2 Pack Enamel) Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy dengan Polyamide dan Polyol dengan Polyisocyanate. Resin kedua dalam pasangan tersebut, polyamide atau polyisocyanate biasa disebut sebagai hardener, karena setelah resin ini dicampurkan dengan pasangannya akan terjadi reaksi polymerisasi dimana hasilnya ditandai dengan mengerasnya campuran tersebut.

3.2. Dengan Katalis Selama katalis belum dicampurkan maka tidak akan terjadi pengerasan pada bahan-bahan tersebut. Contoh resin ini adalah resin amino (melamine) dan alkyd polyol yang akan bereaksi atau mengeras bila ditambahkan katalis yaitu berupa asam organik atau anorganik. 3.3. Panas (Stoving Enamel) Disamping katalis seperti sudah disebutkan di atas, panas juga biasa digunakan sebagai alat untuk mempercepat reaksi kimia. Contohnya adalah resin amino dan alkyd polyol yang dipakai pada cat jenis stoving (pangggang) pada cat-cat mobil. 3.4. Radiasi UV Beberapa resin tertentu, seperti: Polyester tidak jenuh, bisa bereaksi satu dengan yang lain bila diradiasi dengan sinar UV. Pengeringan dan pengerasan terjadi setelah campuran resin dikenai sinar UV.

Pembagian additive KATEGORI NAMA KETERANGAN MEMPERCEPAT ATAU MEMPERMUDAH PROSES MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PENYIMPANAN MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PEMAKAIAN WETTING AGENT DISPERSING AGENT ANTI SKINNING AGENT THICKENING AGENT ANTI SETTLING AGENT ANTI SAGGING Mempermudah atau mempercepat proses penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau extender Mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin Mencegah proses pengulitan pada permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan Mempertahankan kekentalan cat atau melindungi cat selalu dalam kondisi koloid Mempertahankan pigment selalu berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam campuran, sehingga tidak mengendap. Mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak Meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga LEVELLING AGENT permukaannya rata tidak bergelombang ANTI FLOODING & Mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal FLOATING maupun horisontal Mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada ANTI FOAMING permukaan cat

KATEGORI NAMA KETERANGAN ANTI STATIC AGENT Mencegah atau mengurangi timbulnya arus listrik static selama pemaikaian DRYER Mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic (mengandung drying oil). MEMPERBAIKI ATAU MERUBAH SIFAT FILM CATALYST PLASTICIZER ANTI FOULING AGENT MATTING AGENT ANTI FUNGUS Untuk mempercepat reaksi crosslinking antara resin amino dan alkyd polyol (atau turunannya), biasanya dipakai senyawa-senyawa asam organik maupun anorganik Meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti NC. Mencegah timbulnya atau melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal Menurunkan derajad kilap lapisan cat (dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt) Mencegah timbulnya jamur

Proses Pembuatan Cat Secara Umum Proses Pembuatan Cat Secara Umum Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging. Pre-mixing yaitu proses pencampuran awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan extender/filler didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang sesuai seperti dispersing agent dan wetting agent.

Untuk mendapatkan kualitas cat seperti yang diharapkan, dilakukan berbagai pengujian terhadap resin, pigment, extender, solvent dan additive