KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN

Transkripsi:

No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2014 mencapai 2.801.165 orang, atau turun 28.033 orang (0,99 persen) dibandingkan jumlah angkatan kerja pada 2013 sebesar 2.829.198 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Riau pada 2014 sebesar 2.661.327 orang atau berkurang 50.918 orang (1,87 persen) dibandingkan dengan keadaan pada 2013. Tingkat pengangguran terbuka pada 2014 sebesar 4,99 persen, lebih tinggi dibandingkan keadaan pada 2013 (4,13 persen). Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau. Pada periode 2014, penduduk yang bekerja bekerja di sektor pertanian sebesar 42,41 persen, menurun 3,89 persen dibandingkan dengan kondisi 2013 sebesar 46,31 persen. Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan sebesar 41,84 persen sedangkan yang paling kecil adalah penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian, yaitu sebesar 1,99 persen. Jumlah penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal, yaitu yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu, pada 2014 sebesar 34,75 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Angka ini lebih rendah dari keadaan pada bulan 2013 sebesar 39,75 persen. Pada 2014, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 40,17 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma 3,16 persen dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 8,00 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 1

1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA, DAN ANGKA PENGANGGURAN Keadaan ketenagakerjaan di Riau pada 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keadaan pada 2013. Jumlah penduduk yang bekerja pada 2014 berkurang 50.918 orang menjadi 2.661.327 orang dibanding 2013 sebanyak 2.712.245 orang. Sementara itu, tingkat penganggur terbuka pada periode 2014 (4,99 persen) meningkat dibanding periode 2013 (4,13 persen). Di sisi lain, jumlah penduduk 15 tahun keatas yang masuk kategori Bukan Angkatan Kerja meningkat sebesar 133.567 orang yaitu dari 1.253.330 orang menjadi 1.386.897 orang. Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama 2012-2014 Jenis Kegiatan Utama 1. Angkatan kerja 2.656.411 2.829.198 2.801.165 Bekerja 2.519.872 2.712.245 2.661.327 Penganggur 136.539 116.963 139.838 2. Tingkat Pertisipasi Angkatan Kerja (%) 66,78 69,3 66,88 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,14 4,13 4,99 4. Bukan Angkatan Kerja 1.321.216 1.253.330 1.386.897 5. Pekerja Tidak Penuh 1.021.507 1.078.180 924.840 Setengah Penganggur 376.908 238.955 210.749 Paruh Waktu 644.599 839.225 714.091 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014

2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada 2014, penyerapan sektor pertanian menurun, yaitu dari 46,31 persen menjadi 42,41 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan meningkat dari 15,07 persen pada 2013 menjadi 17,91 persen pada 2014. Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode 2013-2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan hampir di semua sektor, kecuali sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor Lembaga Keuangan. Secara keseluruhan, perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masingmasing sektor, lapangan pekerjaan utama pada 2012 hingga 2014, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2012-2014 (%) Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan 44,81 46,31 42,41 Pertambangan dan Penggalian 1,13 1,62 1,73 Industri 5,98 4,79 5,51 Listrik, Gas, dan Air Minum 0,26 0,23 0,31 Konstruksi 3,86 4,71 5,54 Perdagangan, Rumah Makan, dan Akomodasi 21,70 20,78 20,50 Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 3,93 3,55 3,79 Lembaga Keuangan 2,58 2,93 2,29 Jasa Kemasyarakatan 15,75 15,07 17,91 Total 100,00 100,00 100,00 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 3

3. STATUS PEKERJAAN Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada 2014 sebesar 47,04 persen bekerja pada kegiatan formal dan 52,96 persen bekerja pada kegiatan informal. Dari 2.661.327 orang yang bekerja pada 2014, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 41,84 persen diikuti berusaha sendiri sebesar 20,90 persen, sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian sebesar 1,99 persen. Dalam periode tiga tahun terakhir ( 2012 2014) terjadi tren peningkatan pekerja dengan status buruh/karyawan, yaitu 37,35 persen ( 2012), 41,08 persen ( 2013) dan 41,84 persen ( 2014). Sedangkan pekerja dengan status pekerja keluarga mengalami tren penurunan selama tiga tahun terakhir yaitu 15,15 persen ( 2012), 14,65 persen ( 2013), 14,62 persen ( 2014). Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama 2012-2014 (%) Status Pekerjaan Utama 1 Berusaha Sendiri 20,87 21,63 20,90 2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 14,58 11,00 11,71 3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 5,94 4,40 5,20 4 Buruh/Karyawan/Pegawai 37,35 41,08 41,84 5 Pekerja Bebas di Pertanian 3,74 5,49 3,73 6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 2,37 1,76 1,99 7 Pekerja Keluarga 15,15 14,65 14,62 Total 100,00 100,00 100,00 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014

4. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan, terjadi penurunan pekerja dengan jam kerja dibawah 35 jam per minggu selama tiga tahun terakhir. Pada 2014, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu porsinya relative kecil yaitu hanya 1,89 persen dari total penduduk yang bekerja di Provinsi Riau. Sementara itu penduduk yang bekerja penuh waktu, yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas jumlahnya meningkat dari 2012 (59,46 persen) mencapai 65,25 persen pada 2014. Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu 2012-2014 (%) Jumlah Jam Kerja Perminggu 1-7 1,88 1,93 1,89 8-14 7,44 6,83 5,13 15-24 14,47 15,44 12,94 25-34 16,75 15,54 14,79 0*** dan 35+ 59,46 60,25 65,25 Total 100,00 100,00 100,00 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk ***) Termasuk penduduk yang sementara tidak bekerja 5. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN Pada 2014, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk beberapa golongan pendidikan mengalami kenaikan, kecuali pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Diploma I/II/III jika dibandingkan keadaan dua tahun sebelumnya, yaitu 2012 dan 2013. Kelompok pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Sekolah Dasar mendominasi pekerja pada 2014 yaitu sebesar 40,17 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Diploma I, II, III merupakan kelompok yang terkecil yaitu sebesar 3,16 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 5

Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan 2012-2014 (%) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke bawah 39,06 39,47 40,17 Sekolah Menengah Pertama 20,98 20,71 17,54 Sekolah Menengah Atas 21,51 20,44 21,54 Sekolah Menengah Kejuruan 8,81 8,5 9,59 Diploma I/II/III 3,22 3,38 3,16 Universitas 6,43 7,5 8,00 Total 100,00 100,00 100,00 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 6. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PENDIDIKAN Jumlah pengangguran pada 2014 mencapai 139.838 orang atau 4,99 persen dari total angkatan kerja. Jika dibandingkan keadaan 2013, TPT pada hampir semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD ke bawah mengalami penurunan dari 2,12 persen menjadi sebesar 1,53 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lulusan universitas yaitu dari 3,58 persen pada 2013 menjadi 7,58 persen pada 2014 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014

Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2012-2014 (%) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke bawah 3,49 2,12 1,53 Sekolah Menengah Pertama 5,11 2,46 4,3 Sekolah Menengah Atas 8,79 8,26 8,69 Sekolah Menengah Kejuruan 7,52 5,7 7,49 Diploma I/II/III 1,42 8,28 10,14 Universitas 0,62 3,58 7,58 Total 5,17 4,13 4,99 *) 2012 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 7

Siti Mardiyah, MA 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014