Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

Riska Nurnafajrin 1 ; Ikeu Kania 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Garut

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aksesibilitas laporan keuangan SKPD, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

Jurnal Pembangunan dan Kebujakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut ISSN:

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

DAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

Jurnal Ekonomi Pembangunan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi. akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten Purworejo.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

DAFTAR PUSTAKA. Dwiyanto Agus. Dkk Reformasi : Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PSKK UGM : Yogyakarta.

PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

BAB VI PENUTUP. maka ada beberapa kesimpulan yang digambarkan sebagai berikut: hubungannya dengan klien yang merupakan faktor-faktor penyebab

BAB I PENDAHULUAN. yang bersih (good governance) bebas dari KKN sehingga hasil pelayanan dari

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP TENTANG

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Bryson, John M, (Penerjemah M. Miftahudin),1999 perencanaan Strategi Organisasi Sosial, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah daerah sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah. Untuk

ANALISIS HUBUNGAN PELATIHAN DAN KINERJA KARYAWAN KUD SRI TANJUNG LUMAJANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

Jurnal Pembangunan dan Kebujakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut ISSN:

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI DEPOT PERTAMINA UNIT PEMASARAN VII POSO. Rahimudin Lubaid *)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal. daerah, yang dikenal sebagai era otonomi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi keuangan pemerintah yang dilaksanakan pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan sistem pemerintahan, good governance telah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Dinas

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan peningkatan tanggung jawab penyelenggara pemerintah di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai awal dalam rangkaian penelitian ini, pada bab I menjelaskan latar

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014

Hasil uji korelasi dengan rumus kendal tau Correlations GAYA KEPEMIMPI NAN. Correlation Coefficient. Correlation Coefficient

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan teknis keuangan daerah mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

dan Inspektorat), maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pinrang dari segi Kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

BAB V PENUTUP. peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja Aparat Kecamatan dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KMN DESA PEMANA DI KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

VARIANS ANGGARAN DAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PADA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BONE BOLANGO. Febriyanti Kadir

DAFTAR PUSTAKA. Adimiharja, K.(2002). Metode Penelitian Sosial. Bandung:PT. Remaja

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALBURY ASIA FUTURES SURABAYA SKRIPSI. Disusun oleh :

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN KPU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

MEKANISME PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR. Rica Milana 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI. Oleh Achmad Syahrul Kirom

BAB IV P E N U T U P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi keuangan daerah yang diawali dengan bergulirnya UU Nomor

PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, peran sistem pengendalian internal di. internal, auditor eksternal, penyusun laporan keuangan, asosiasi profesi, dan

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. pusat untuk mengatur pemerintahannnya sendiri. Kewenangan pemerintah daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

Transkripsi:

PENGARUH PELAKSANAAN KEBIJAKAN ANGGARAN TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN KUALITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KABUPATEN GARUT Yusup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut hermawanyusup69@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Anggaran terhadap Pengelolaan APBD Untuk Mewujudkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Kabupaten Garut. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Kebijakan Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Pengelolaan APBD Untuk Mewujudkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Kabupaten Garut. Kata kunci: Pelaksanaan Kebijakan Anggaran, Pengelolaan APBD, Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan. 1. Pendahuluan Pertanggungjawaban keuangan Kabupaten Garut hingga tahun 2009 belum sepenuhnyadapat memuaskan berbagai pihak. Ketidakpuasan para pihak, yakni masyarakat, DPRD serta para stakeholder lain terkait dengan prinsip akuntansi pada anggaran, data yang secara periodik belum dipublikasikan, sertaaksesibiltas laporan yang rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan pertanggungjawaban keuangan pemerintah Kabupaten Garut belum memuaskan para pihak diduga antara lain belum optimalnya pelaksanaan kebijakan anggaran yang dicirikan dengan belum maksimalnya sosialisasi kebijakan anggaran, tingkat kompetensi sumberdaya pegawai belum memenuhi harapan, keterbatasan pendanaan dan ketersediaan sarana penunjang, serta masih rendahnya tingkat koordinasi antar SKPD. Selain faktor belum optimalnya pelaksanaan kebijakan anggaran, masalah belum berkualitasnya pertanggungjawaban keuangan Kabupaten Garut juga dipengaruhi oleh factor pengelolaan APBD yang belum efektif. Hal ini terlihat dari capaian realisasi APBD Tahun 2009 yakni sebesar 98,71%, belanja pegawai yang mencapai hampir 50 % sedangkan belanja modal hanya sebesar 25 % dari keseluruhan pembiayaan daerah, keterlambatan transfer dana bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke kas daerah Kabupaten Garut dan SKPD pada akhir tahun anggaran selalu terlambat permintaan pembayaran pada pihak ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Anggaran terhadap Pengelolaan APBD Untuk Mewujudkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Kabupaten Garut.

2. Kerangka Teori 2.1 Pelaksanaan Kebijakan Anggaran Pengertian pelaksanaan kebijakan menurut Wahab (dalam Iskandar, 2009:205) sebagai suatu proses melaksanakan keputusan kebijakan, yang biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, perintah eksekutif atau dekrit presiden. Edwards III (dalam Iskandar, 2009: 221) menyatakan bahwa suatu keberhasilan dan kegagalan implementasi atau pelaksanaan suatu kebijakan dapat dievaluasi dari empat dimensi kritis, yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi atau sikap, dan struktur birokrasi. 2.2 Pengelolaan APBD Suparmoko (2009:61) mendefinisikan pengelolaan anggaran merupakan kemampuan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan anggaran dengan jalan menggunakan manusia dan berbagai sumber yang tersedia. Untuk mencapai standar kualitas yang ditetapkan maka anggaran harus dikelola dengan sebaik-baiknya yaitu dilaksanakan berdasarkan prinsipprinsip pengelolaan anggaran yang meliputi perencanaan anggaran, ratifikasi anggaran, pelaksanaan anggaran, serta pelaporan dan evaluasi (Spicer dan Bingham dalam Mardiasmo, 2009:108-109). 2.3 Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Kualitas pertanggungjawaban keuangan pemerintah ditentukan oleh kepuasan masyarakat terhadap laporan keuangan yang disampaikan. Instrumen utama dari kualitas pertanggungjawaban keuangan adalah anggaran pemerintah, data yang secara periodik dipublikasikan, laporan tahunan dan hasil investigasi dan laporan umum lainnya yang disiapkan oleh agen yang independen. Anggaran tahunan secara khusus mempunyai otoritas legal untuk pengeluaran dana publik, sehingga proses penganggaran secara keseluruhan menjadi relevan untuk manajemen fiskal dan untuk melaksanakan akuntabilitas keuangan dan pengendalian pada berbagai tingkat operasi (Shende dan Bennet, dalam Mardiasmo, 2009: 32) 3. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan desain kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Garut, seluruhnya berjumlah 203 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik cluster randomsampling. Jumlah sampel adalah sebanyak 68 orang,danpengambilan data menggunakan angket dan wawancara. 4. Pembahasan Rata-rata jawaban responden pada variabel Pelaksanaan Kebijakan Anggaran adalah 72,16 persen dengan kriteria baik. Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada pada item Terdapat tugas-tugas dan prosedur-prosedur yang rutin dalam rangka pelaksanaan kebijakan anggaran, sebesar 80 persen dengan kriteria baik. Sedangkan persentase terendah terdapat pada item Anggaran untuk menerapkan kebijakan tersedia memadai sebesar 54,71 persen dengan kriteria Cukup Dimensi dengan rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi komunikasi dengan persentase sebesar 76,03 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi sumberdaya dengan persentase sebesar 65,51persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil 29

penelitian pada variabel Pelaksanaan Kebijakan Anggaran adalah kurangnya anggaran, kurangnyakompetensi SDM dan kurangnya koordinasi kebijakan. Rata-rata jawaban responden pada variabel pengelolaan APBD adalah baik yaitu sebesar 75,80 persen. Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada pada item Hasil pembahasan terhadap APBD yang diajukan menghasilkan revisi/perubahan-perubahan dan segera ditindaklanjuti dengan melakukan perubahan-perubahan anggaran, sebesar 80,59 persen dengan kriteria baik. Sedangkan persentase terendah terdapat pada item Setiap bulan penggunaan serta progress anggaran selalu disusun ke dalam neraca anggaran sebesar 67,35 persen dengan kriteria Cukup. Dimensi dengan rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi pelaksanaan dengan persentase sebesar 78,01 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi pelaporan dan evaluasi dengan persentase sebesar 72,18 persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian pada variabel Pengelolaan APBD adalah kemampuan menginventarisasi biaya-biaya pembangunan masih kurang dan pembuatan neraca bulanan belum rutin. Rata-rata jawaban responden pada variabel kualitas pertanggungjawaban keuangan adalah baik yaitu sebesar 73,25 persen. Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada pada item Pelaksanaan pemeriksaan meliputi penilaian prosedur, mekanisme dan bukti-bukti (SPJ) dan lain-lain yang terkait, sebesar 83,82 persen dengan kriteria baik. Sedangkan persentase terendah terdapat pada item Hasil penilaian badan independen diumumkan secara terbuka sebesar 62,65 persendengan kriteria Cukup. Dimensi dengan rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi otoritas legal penggunaan dana publik dengan persentase sebesar 77,13 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi penyajian laporan tahunan dengan persentase sebesar 67,73 persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian pada variabel Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan adalah masih kurangnya keterbukaan laporan pertanggungajawaban keuangan, perencanaan keuangan, hasil penilaian badan independen dan aksesibilitas laporan keuangan daerah dan publikasi data belum maksimal 5. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Kebijakan Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Pengelolaan APBD untuk mewujudkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan sebesar 51,95 persen, dengan korelasi sebesar 0,72 artinya ada pada tingkat hubungan kuat. Daftar Pustaka Dunn, William, 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.. 2007, Manajemen: Edisi V. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu, S.P. 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia: edisi revisi. Iskandar, Jusman. 2009 a, Kapita Selekta Administrasi Negara. Bandung: Puspaga.. 2009 b. Manajemen Publik. Bandung: Puspaga.. 2009 c. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Puspaga.. 2009 d. Teori Administrasi. Bandung: Puspaga.. 2009. Beberapa Indeks dan Skala Pengukuran Variabel-Variabel Sosial dan Psikologi. Bandung: Puspaga. LAN dan BPKP. 2001. Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah, Modul 3 dari 5 Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Jakarta. 30

, 2002, Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta. Lubis. 2001. Manajemen, Pengertian dan Masalah. Bandung: PT. Bina Karya. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mardiasmo, 2001.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nawawi, Hadari. 2002. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Poerwadarminta, W.J.S,2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Program Pascasarjana Universitas Garut, 2009, Pedoman Penulisan Tesis, Program Pascasarjana Uniga. Garut Rusli, Budiman. 2004, Isu-Isu krusial Administrasi Publik Kontemporer. Bandung: Lepsindo., (2003), Kebijakan Publik: Membangun Pelayanan Publik yang Responsif, Bandung: Hakim Publishing., (2003), Administrasi Publik Kontemporer. Bandung: Hakim Publishing. Sedarmayanti. 2002. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung: Mahdar Maju. Siagian, Sondang P. 2001. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Gunung Agung. Singarimbun dan Effendi. 2010. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soeharto 2000. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga. Steers. Rivhard. M. 2000. Efektivitas Organisasi: edisi VI. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2000. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Binacipta. Sugiyono. 2002. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.. 2002. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta. Sunggono. Bambang. 2001. Hukum dan Kebijakan Publik. Jakarta: Sinar Grafika. Suparmoko, M. 2002. Keuangan Negara: Dalam Teori dan Praktek: edisi keenam. Yogyakarta: BPFE. Supriatna, Tjahya. 2000. Manajemen dan Birokrasi Pemerintahan. Program Pascasarjana. Unjani dan STPDN Bandung. Thoha, Miftah. 2002. Kebijakan dan Pelayanan Publik. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa.. 2000. Dimensi dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: CV. Rajawali. Wahab, A. Solichin. 2002,. Analisis Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara. Dokumen dan Peraturan-Peraturan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Undang-undang No 32 tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan antara Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000 Tentang Dana Perimbangan. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung-jawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha 31

Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Bupati Garut Nomor 413 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Garut. Sekretariat Daerah Kabupaten Garut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2009 Laporan Realisasi APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2009, Kantor DPPKA Kabupaten Garut. 32