erdasarkan pengalaman sebagai mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas,

dokumen-dokumen yang mirip
Dedi Asmajaya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

BAB V PENUTUP. pengamatan pada indikator kerjasama sebagai berikut: dimana rata-rata sentuhan siklus I sebanyak 1,59 sentuhan, sehingga

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

ARTIKEL SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) padajurusanpendidikanjasmanikesehatandanrekreasi

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dalam bentuk siklus-siklus penelitian, 2) Menyajikan Deskripsi datadata

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

Tanjung Rajagukguk Surel :

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

Dedi Asmajaya

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI TAHUN PELAJARAN Marwati

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

MOH. HABSA ALIEFTIYAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS BOLAVOLI MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS X DI SMK GRAFIKA PGRI- PAKIS IGIT AGUS SARA & MASHUD

SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2015.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan pada bulan mei 2013 sampai. a. Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SDN 09 SINGKAM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Bola Voly)

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH BOLA VOLI MELALUI METODE TUGAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETAPANG

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. VII 5 yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN I MOJOROTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ZANUAR BUDIANTO K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Transkripsi:

B erdasarkan pengalaman sebagai mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas, dalam peroses belajar mengajar peneliti sering menemukan permasalahan di lapangan terutama hal yang berkaitan dengan cabang olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah. Hampir 60% siswa belum bisa menguasai teknik dasar bola voli dengan baik. Selama pembelajaran teknik dasar servis bawah di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas belum menunjukan hasil yang di harapkan. Tidak jarang para siswa kurang mampu melaksanakan servis bawah dengan teknik dasar yang benar. Menurut pengamatan pada saat proses pembelajaran adanya kesalahan dalam melaksanakan pasing bahwa dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah sudut datang arah bola terhadap lengan tidak lurus sehingga pantulan tidak sempurna, gerakan ayunan tangan terlalu kuat, dan perkiraan datangnya bola tidak tepat, sehingga pelaksanaan servis bawah tidak sempurna. Selain kesalahan dalam teknik dasar servis bawah bola voli yang dilakukan oleh siswa, faktor lain seperti terbatasnya sumber belajar yang digunakan oleh guru untuk mendukung peroses pembelajaran, sarana yang tidak lengkap serta model pembelajaran yang diterapkan belum menarik perhatian siswa sehingga hasil pembelajaran juga kurang maksimal. Dalam permainan bola voli penguasaan teknik dasar passing bawah sangatlah penting karena seperti yang dikatakan oleh barbara (2004:19-20) Oporan lengan harus dilakukan dengan baik jika anda ingin tim anda memperoleh kesuksesan; teknik ini merupakan titik awal dari sebuah penyerangan. Bila bola yang dioporkan jelek, pengumpan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk para penyerang. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pembelajaran, tingkat 1

perkembangan kognitif siswa, sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai, Trianto (2007:9). Berdasarkan pendapat ahli tersebut peneliti mencoba untuk menerapkan suatu model pengajaran dalam pendidikan jasmani yaitu model pengajaran langsung dengan media gambar, adapun siswa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kelas v di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan karena sesuai dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama mengajar di kelas v belum menunjukan adanya peningkatan dalam pembelajaran teknik dasar servis bawah bola voli. Berdasarkan Latar belakang yang ada, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media bola karet dapat meningkatkan kemampuan servis bawah pada permainan bola voli. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media bola karet dapat meningkatkan kemampuan servis bawah pada permainan bola voli. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun manfaat yang diharapkan adalah: 1. Manfaat Teoritis: a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bearti dalam ilmu pengetahuan dan mengembangkan kemampuan passing bawah kahususnya cabang olahraga bola voli. b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motifasi untuk mengadakan penelitian yang lebih luas dan mendalam tentang masalah yang berhubungan dengan olahraga terutama pada cabang bola voli. 2. Manfaat Praktis: a) Bagi Guru Pendidikan Jasmani: untuk meningkatkan kualitas teknik dasar passing bawah siswa dalam peroses pembelajaran bola voli di sekolah. b) Bagi Siswa: diterapkannya model pengajaran langsung dengan penggunaan bola karet maka siswa akan lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran teknik dasar passing bawah bola voli. c) Bagi Sekolah: dengan adanya penelitian tersebut memberikan acuan kepada sekolah yang diteliti untuk mengembangkan model pengajaran yang lebih kreatif dan inofatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Menghindari pemaknaan yang kurang sesuai terhadap istilah-istilah dalam penelitian ini, maka perlu didefinisikan beberapa istilah sebagai berikut: 2

1) Upaya: tindakan yang dilakukan seseorang, untuk mencapai apa yang diinginkan atau merupakan sebuah strategi. 2) Media adalah komponen sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu bagi guru pendidikan jasmani dalam mengkomunikasikan materi yang akan disampaikan kepada siswa adapun media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media bola karet. 3) Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke tempat kosong kepada teman ke garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. 4) Siswa adalah murid yang berada di sekolah dasar dan menengah, sesuai dengan penelitian ini maka siswa yang di maksud adalah murid kelass v yang berada di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014, lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini berlangsung di SDN 18 Kawakan kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN 18 Kawakan yang berjumlah 20, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus karena sudah cukup mewakili data yang diperlukan untuk mengukur tingkatan kognitif ketuntasan belajar siswa. Penelitian ini masingmasing siklus melalui 4 tahap yaitu: (1) Perencanaan (plan), (2) pelaksanaan tindakan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) reflekksi (reflection). Setelah melakukan refleksi yang mencakup analisis dan penilaian terhadap proses serta hasil tindakan direncanakan tindakan baru untuk siklus berikutnya. 3

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan dan tes. Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan pasing bawah bola voli. Tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran menggunakan media bola karet. Berikut adalah rubrik penilaian servis bawah: Tabel 1 No Aspek yang dinilai Skor nilai 1 2 3 1 Tahap persiapan a. Berdiri dengan kedua kaki dalam posisi melangkah b. Berat badan bertumpu pada kedua kaki dan sikap badan agak condong ke depan c. Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah di depan badan d. Jari-jari tangan yang akan digunakan memukul (servis) dirapatkan 2 Tahap gerakan a. Ayunkan lengan yang digunakan memukul bola ke belakang bersamaan berat badan dipindahkan ke belakang b. Ayunkan kembali lengan yang digunakan memukul bola ke depan bersamaan berat badan dipindahkan pada kaki depan dan bola sedikit dilambungkan c. Pukul bola dengan telapak tangan pada bagian tengah belakang saat pada posisi setinggi pinggang 3 Tahap akhir gerakan a. Ikuti gerakan badan ke depan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan 4

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui persentase peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan pasing bawah bola voli antara sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan modifikasi bola karet dengan kemampuan pasing bawah setelah dilaksanakan pembelajaran dengan modifikasi bola karet. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, seperti dikemukan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut: Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi (nilai rata-rata siswa) N = Jumlah maksimal nilai rata-rat Persentase dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa, yakni: 1) Apabila persentase menunjukan 70% atau lebih atau sama dengan 7 maka ratarata siswa sampel dikatakan berhasil, serta metode yang digunakan dapat dinyatakan berhasil. 2) Apabila persentase menunjukan kurang dari 70% sampai 40% atau siswa sampel mendapat nilai sama dengan 7 maka siswa dikatakan cukup berhasil, serta metode yang digunakan dapat dinyatakan kurang berhasil. 3) Apabila hasil persentase menunjukan kurang dari 40% sampai 0% atau siswa sampel mendapat nilai sama dengan 7 maka siswa dinyatakan tidak berhasil, serta metode yang digunakan dapat dinyatakan tidak berhasil. (Mansur Muslich, 2009:1162) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembelajaran servis bawah dalam permainan bola voli dengan menggunakan bola karet dilakukan dua siklus sebagai berikut: 5

Siklus I Perencanaan: Perencanaan, sebagai berikut: a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa pada kegiatan pembelajaran. b. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada fokus penelitian yang akan diterapkan dalam PTK. c. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK d. Menyusun alat evaluasi. Pelaksanaan Pada awal pelaksanaan siklus pertama, belum sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Hal ini disebabkan oleh: a. Siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan dan tehnik servis bawah yang diperagakan oleh guru. b. Sebagian siswa belum mempu melakukan servis bawah dalam permainan bola voli dengan gerakan yang sempurna. c. Sebagian siswa tidak menggunakan seragam olahraga sehingga menyulitkannya melakukan gerakan secara sempurna. Untuk mengatasi hal di atas maka dilakukan upaya sebagai berikut: a. Guru dengan intensif menjelaskan materi tentang gerakan servis bawah dan memperagakannya dengan gerakan yang sempurna. b. Guru membantu siswa dalam melakukan gerakan servis bawah bola voli sehingga melakukan gerakan yang benar dan sempurna. c. Guru menegaskan kepada setiap siswa untuk menggunakan seragam olah raga pada saat mata pelajaran olah raga untuk memudahkannya dalam melakukan gerakan-gerakan. Pengamatan (Observasi) Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pada: a. kegiatan belajar mengajar; b. kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli. a) Berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran pada siklus 1 sudah tergolong baik dengan perolehan skor 38 atau 79,16%, sedangkan skor idealnya adalah 48. Walaupun perolehan skor dikategorikan baik namun ada beberapa kegiatan pembelajaran yang belum dilakukan secara maksimal oleh guru. b) Hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran diperoleh nilai sebesar 33 atau 68,75%, sedangkan nilai maksimal adalah 48. Nilai ini menunjukkan bahwa 6

aktivitas siswa belum maksimal dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dikarenakan pada saat pembelajaran masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dan peragaan guru. c) Hasil evaluasi kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli setelah dilaksanakan pembelajaran permainan bola voli dengan menggunakan bola karet dapat dilihat pada tabel 1 dan grafik 1 berikut ini: Tabel 2 Perolehan Skor Kemampuan Siswa Melakukan Gerakan Servis Bawah Nama Siswa Skor Perolehan Skor Ideal Persentase Keterangan Ayub 14 24 58,33 Anggi Singgih 10 24 41,67 Amirah 10 24 41,67 Aisyah 9 24 37,5 Dedi 13 24 54,17 Eka 13 24 54,17 Ela 10 24 41,67 Hendri 15 24 62,5 Inten Rukmana 10 24 41,67 Julika 10 24 41,67 Mimi 11 24 45,83 Nurhatija 13 24 54,17 Nurizwanto 11 24 45,83 Noviardi 15 24 62,5 Pardi 13 24 54,17 Renaldi 16 24 66,67 Rahmat 14 24 58,33 Solahudin 12 24 50 Sahmin 8 24 33,33 Terendah Saleha 10 24 41,67 7

Ayub Anggi Singgih Amirah Aisyah Dedi Eka Ela Hendri Inten Rukmana Julika Mimi Nurhatija Nurizwanto Noviardi Pardi Renaldi Rahmat Solahudin Sahmin Saleha Sahli Sima Siti Aisyah Wendi Sahli 11 24 45,83 Sima 13 24 54,17 Siti Aisyah 11 24 45,83 Wendi 18 24 75 Tertinggi Rata-rata 11,33 24 47,22% 80 Grafik 1 Perolehan Skor Kemampuan Siswa Melakukan Gerakan Servis Bawah 70 60 50 40 30 20 Skor Perolehan Skor Ideal Persentase 10 0 Hasil pengamatan tentang kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli dengan menggunakan bola karet pada siklus 1 Hasil pengamatan tentang kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli dengan menggunakan bola karet pada siklus 1 menunjukkan ratarata kemampuan siswa sebesar 47,22%. Nilai ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan gerakan servis bawah bola voli sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh siswa kurang memperhatikan temannya yang melakukan gerakan servis bawah sehingga ketika giliran mereka untuk melakukan gerakan maka mereka tidak bisa melakukan gerakan dengan sempurna. Refleksi dan Perencanaan Ulang Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Guru belum terbiasa menggunakan modifikasi bola karet dalam mengajarkan servis bawah bola voli. Hal ini diperoleh dari hasil observasi kegiatan pembelajaran servis bawah bola voli dengan menggunakan 8

bola karet hanya mencapai 79,16%. b. Sebagian besar siswa belum terbiasa dengan pembelajaran modifikasi seperti yang diterapkan dalam PTK serhingga merekan banyak yang kurang memperhatikan guru ketika memperagakan gerakan servis bawah bola voli yang sempurna. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai aktivitas siswa yaitu 68,75%. c. Sebagian besar siswa belum mampu melakukan servis bawah bola voli dengan gerakan sempurna. Hal ini dapat dilihat dari nilai evaluasi pembelajaran yaitu 47,22%. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dibuat perencaan sebagai berikut: a. Memberikan motivasi kepada siswa yang tidak mampu melakukan gerakan servis bawah bola voli secara sempurna. b. Lebih intensif dalam membimbing siswa yang tidak mampu melakukan servis bawah bola voli secara sempurna. c. Memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa yang melakukan servis bawah bola voli dengan gerakan yang sempurna. Siklus II Perencanaan Perencanaan siklus kedua berdasarkan repleaning siklus pertama, sebagai berikut: a. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam pembelajaran. b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. c. Memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa. d. Menyiapkan bola karet secukupnya. Pelaksanaan Pada pelaksaan siklus kedua, sebagai berikut: a. Suasana pembelajaran mengalami peningkatan dan siswa terlihat lebih antusias dan termotivasi dalam belajar. Siswa juga antusias belajar melakukan gerakan servis bawah bola voli dengan menggunakan bola karet. b. Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta. c. Siswa senang melakukan gerakan servis bawah bola voli secara berulang-ulang walaupun tidak menggunakan bola sambil melihat temannya yang mendapat giliran melakukan servis bawah dengan bola karet. 9

Pengamatan Adapun hasil observasi pada siklus kedua adalah sebagai berikut: a. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran selama siklus kedua mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari skor yang diperoleh yaitu 41 atau 85,41%, sedangkan nilai maksimal adalah 48. nilai ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dari skilus pertama dan aktivitas mereka sudah sangat baik. b. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus kedua tergolong sangat baik. Artinya aktivitas guru mengalami peningkatan dari sklus pertama. Dari skor ideal 48 nilai yang diperoleh 45 atau 93,75%. c. Hasil evaluasi kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Kemampuan Siswa dalam Melakukan Servis Bawah Bola Voli pada Pembelajaran Siklus II Nama Siswa Skor Skor Perolehan Ideal Persentase Keterangan Ayub 23 24 95,83 % Anggi Singgih 21 24 87,5 % Amirah 20 24 83,33 % Aisyah 18 24 75 % Terendah Dedi 20 24 83,33 % Eka 19 24 79,17 % Ela 21 24 87,5 % Hendri 22 24 91,67 % Inten Rukmana 19 24 79,17 % Julika 19 24 79,17 % Mimi 19 24 79,17% Nurhatija 19 24 79,17 % Nurizwanto 22 24 91,67 % Noviardi 23 24 95,83 % Pardi 22 24 91,67 % 10

Renaldi 23 24 95,83% Rahmat 23 24 95,83 % Solahudin 22 24 91,67 % Sahmin 21 24 87,5 % Saleha 19 24 79,17 % Sahli 22 24 91,67 % Sima 20 24 83,33 % Siti Aisyah 21 24 87,5 % Wendi 24 24 100 % Tertinggi Jumlah 502 576 2091,68 Persentase 87,33 % Grafik 2 Kemampuan Siswa dalam Melakukan Servis Bawah Bola Voli pada Pembelajaran Siklus II 30 25 20 15 10 Skor Perolehan Skor Ideal Persentase 5 0 Berdasarkan tabel dan grafik di atas, maka kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli mengalami peningkatan. Diperoleh nilai 87,33%. Ini artinya kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli sudah baik. Hal ini dikarenakan siswa sangat antusias dan termotivasi pada saat kegiatan pembelajaran. 11

Refleksi Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua adalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah mengarah pada pembelajaran yang efektif. Hal ini tergambar dalam, (1) siswa antusias dalam memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru serta memperhatikan apa yang dicontohkan guru dalam melakukan gerakan servis bawah bola voli; (2) siswa bersemangat dan aktif dalam belajar, mereka bertanya dan meminta diulangi jika ada yang tidak mereka pahami, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 68,75% pada siklus pertama menjadi 85,41% pada siklus kedua. b. Meningkatnya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru lebih intensif dalam memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran meningkat dari 79,16% pada siklus pertama menjadi 93,75% pada siklus kedua. c. Meningkatnya efektivitas pembelajaran yang dilakukan mempengaruhi hasil akhir dari pembelajaran, yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli, hal ini dapat dilihat dari tes kemampuas siswa mengalami peningkatan dari 47,22% pada siklus pertama menjadi 87,15% pada siklus kedua. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan media bola karet dalam pembelajaran permainan bola voli dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli dengan gerakan yang benar. 2. Dari hasil observasi ini memperlihatkan bahwa peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli yang pada siklus pertama hanya rata-rata 47,22% menjadi 87,15% pada siklus kedua. 3. Penggunaan media bola karet dalam pembelajaran 12

permainan bola voli dapat meningkatkan motivasi siswa dan menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Saran Telah terbuktinya penggunaan media bola karet dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli, maka peneliti sarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan dapat melakukan pembelajaran dengan menggunakan media bola karet sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Penjasorkes. 2. Karena hal ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2012. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka Arfi. 2012. Permainan Bola Voli. (Online). (http://arfi9ismp15bdg.blogspot.com, diakses 15-09-2013). Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bangun, syahputra R. 2011. Teknik Dasar Bermain Voli. (Online). (www.kidinglagutul.blogspot.com, diakses 12-03-2012). Berliana, Lutan Rusli, Sunaryadi Yadi. 2007. Modul Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Beuttelsthal, Dieter. 2011. Belajar Bermain Bola voli. Bandung: CV Pioner Jaya Irsyada, Machfud. 1999/2000. Bola Voli. Jakarta : Direktor Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Hamdani. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosda 13

Nuraini, Rosa. 2012. Teknik Servis Bawah Bola Voli. (Online). (www.nurainirosa.wordpress.com, diakses 15-09-2013). Paniti PLPG. 2010. Bahan Ajar Untuk Pendidikan dan Latihan Propesi Guru (PLPG). Pontianak: CV Kami Pontianak. Prananta hadi, Sb. 2007. Teknik Dasar Dalam Permainan Bola voli. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta. Ramli. 2009. Filosofi Pembelajaran Penjaskes. (Online). (http://ramliunmul.blogspot.com, diakses 15-09-2013). Sadiman Arief. S. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: PT Radja Grafindo Sanjaya, Wina. 2008. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Syarifuddin, Aip dan Muhadi. 1992-1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Syarifuddin, Aip. 2003. Panduan Olahraga Bola voli. Jakarta : PT Grasindo Soekanto. 1984. Proses Pengembangan Ilmu Adat. Jakarta: Rajawali Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Sudrajat, Ahmad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. (Online). (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses 15-09-2013). 14