BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Perusahaan Gambar 1.1 Logo Adidas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN Logo Sepatu Adidas Logo sepatu Adidas dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHUL UAN. diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market share.

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya sebagai kebutuhan, namun olahraga juga sudah dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan merek tertentu di pasar negara lain. Strategi ini dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Nike, Inc.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. sepatu olahraga telah menjadi bagian dari fashion (Fadli, 2015) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas persaingan yang semakin ketat dalam bisnis fashion dewasa ini

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (performance), keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability),

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

Volume II No. 2, Juni 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang berisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan. mempengaruhi usaha suatu perusahaan di dalam mempertahankan pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Fashion di Indonesia Tahun Kenaikan (%) Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. atas pendirinya, Adolf Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. industri. Keadaan yang seperti ini dapat mendorong tumbuhnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Perusahaan Adidas adalah sebuah perusahaan produk peralatan olahraga dati Jerman yang didirikan oleh Adolf Adi Dassler, mulai memproduksi sepatu pada tahun 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Adidas merupakan perusahaan peralatan olahraga terbesar di Eropa dan terbesar kedua di dunia yang memiliki ciri khas dimana rancangan baju dan sepatu perusahaan ini memiliki motif tiga strip paralel dengan warna yang sama digunakan sebagai logo resmi Adidas. Gambar 1.1 Logo Adidas Sumber: Adidas.com Adidas mulai mendirikan store di negara-negara yang memiliki potensi market yang baik, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dipilih Adidas karena Indonesia merupakan negara paling potensial dan memiliki prospek cemerlang untuk peningkatan penjualan Adidas. Adidas memiliki lebih dari enam puluh store di Indonesia, dan memiliki pabrik di daerah Tangerang berkerjasama dengan PT. Panarub Industry dan PT. Spotec. 1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Adidas To be the global leader in the sporting goods industry with brands built on a passion for sports and a sporting lifestyle.

b. Misi Adidas 1) We are innovation and design leaders who seek to help athletes of all skill levels achieve peak performance with every product we bring to market. 2) We are consumer focused and therefore we continuously improve the quality, look, feel, and image of our products and our organizational structures to match and exceed consumer expectations and to providethem with the highest value. 3) We are a global organization that is socially and environmentally responsible, that embraces creativity and diversity, and is financially rewarding for our employees and shareholders. 4) We are dedicated to consistently delivering outstanding financial results. 1.1.3 Skala Usaha, Perkembanga Usaha, dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha Adidas merupakan perusahaan yang memiliki skala usaha yang bertaraf internasional karena adidas memilik konsumen yang berasal dari seluruh kalangan masyarakat yang tersebar didunia. Adidas telah memiliki lebih dari 150 cabang perusahaan dan store yang berada di seluruh dunia dan secara langsung dipantau oleh pimpinan grup di Herzogenaurach. Saat ini, Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portofolio yang begitu luas di seluruh dunia. b. Perkembangan Usaha Adidas pertama kali diluncurkan pada tahun 1950. Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 1996, Adidas menjadi produsen bagi 6.000 atlet di 33 negara dalam Olimpiade. Atlet-atlet tersebut kemudian berhasil meraih 220 medali, termasuk 70 medali emas. Dengan hal tersebut membuat penjualan produk Adidas semakin bertambah sebesar 50%. Pada bulan Desember 1997, perusahaan ini mengakuisisi Salomon Group dengan merek TaylorMade, Mavic dan Bonfire. Dengan hal tersebut, perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi adidas-salomon AG. Pada tahun 2000

dengan manajemen baru, perusahaan semakin berusaha untuk terus mengembangkan perusahaan dengan program pertumbuhan dan efisiensi. Dengan penutupan transaksi Reebok yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2006 menandai babak baru dalam bisnis adidas Grup. Adidas Grup kemudian mengakuisisi merek sepatu terkemuka di dunia tersebut. Dengan penggabungan dua merek sepatu terkenal di dunia yang sudah teruji kualitasnya tersebut semakin memberi keuntungan bagi perusahaan sendiri. Pada bulan November 2010, adidas Grup meluncurkan rencana bisnis strategis 2015 yang bernama "Route 2015". Rencana ini merupakan rencana yang paling komprehensif yang pernah dibuat yakni menggabungkan semua merek, cabang penjualan, dan fungsi Grup secara global. Tak berhenti sampai di sana, pada tanggal 3 November 2011, perusahaan kembali mengakuisisi Five Ten yang merupakan pelopor merek dalam pasaran luar untuk olahraga luar ruangan. Adidas tidak pernah berhenti memberikan terobosan terbaru untuk produknya. Pada tahun 2013 adidas mengeluarkan produk terbarunya yang revolusioner. Produk tersebut kemudian diberi nama Energy Boost yang menggunakan teknologi bantalan yang menyediakan pengembalian energi tertinggi dalam berlari. Produk ini sangat inovatif khusus buatan adidas untuk memanjakan konsumennya. (sumber: www.adidas-group.com/en/group/history/) c. Strategi Secara Umum Adidas memiliki strategi branding yang kuat sehingga hal tersebut dapat memudahkan perusahaan untuk dapat menarik konsumen dan membuat konsumen merasa tertarik dengan produk adidas. Adidas juga menggunakan strategi brand storetelling dimana cara ini digunakan untuk mempromosikan dan memperkenalkan adidas kepada target konsumen, dimana hal tersebut sangat berguna untuk mengukur performa pemakaian produk dalam aktivitas olahraga. Pada tahun 2015 adidas membuat strategi baru yang diberi judul Creating the New dimana adidas membuat rencana bisnis lima tahun kedepan menjadi

masa depan yang lebih menarik di bidang olahraga. Adidas bekerja setiah hari untuk dapat menginspirasi dan memungkinkan setiap orang untuk dapat memanfaatkan kekuatan bidang olahraga dalam hidup mereka. Adidas juga menerjemahkan kompetensi mereka dalam bidang usaha menjadi streetwear dan fashion karena olahraga merupakan sikap dan gaya hidup. Strategi ini dibuat karena adidas meyakini bahwa segala sesuatu yang manusia lakukan berakar dalam olahraga. (sumber: www.adidas-group.com/en/group/strategy-overview/) 1.1.4 Produk dan Layanan a. Produk Pada mulanya, Adidas hanya fokus memproduksi sepatu olahraga dan pakaian olahraga. Namun seiring berkembangnya kebutuhan manusia dan berkembangnya teknologi, Adidas mulai mengembangkan produknya. Mereka mulai merambah untuk membuat produk olahraga untuk semua cabang olahraga, sepatu atau sandal santai, dan juga aksesoris-aksesoris lainnya. Dan juga saat ini, Adidas mulai banyak memproduksi produk-produk untuk kalangan wanita dan anak-anak. Selain produk-produk langsung untuk olahraga, Adidas juga memproduksi berbagai macam aksesoris yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan olahraga. Produk aksesoris tersebut seperti, body care (deodorant, parfum, perlengkapan mandi), jam tangan, kacamata, tas, dan lain-lain. b. Layanan Adidas Indonesia memiliki layanan yang cukup lengkap dengan adanya situs website id.adidas.com atau adidas.co.id yang mereka miliki dapat memudahkan para konsumen untuk mencari informasi mengenai produkproduk adidas dan layanan yang diberikan. Dalam situs website tersebut konsumen dapat mengetahui produk terbaru dari adidas dan didalam web tersebut konsumen juga dapat berbelanja produk adidas secara online. Selain website, adidas juga memiliki store penjualan yang sudah tersebar diseluruh Indonesia untuk memudahkan para konsumen dalam mendapatkan produk adidas. Berikut ini adalah store adidas yang terletak di daerah Bandung.

Tabel 1.1 Daftar Store Adidas Bandung No. Tempat Alamat No. Telepon 1. Istana Plaza Jl. Pasirkaliki No. 121-123 022-6046709 2. Paris Van Java Jl. Sukajadi No.131-139 022-82063663 Paris Van Java 3. Bandung Indah Plaza Jl. Merdeka No.56 022-4241215 4. Store Adidas Jl. Dalem Kaum 022-4237992 5 Store Adidas Jl. Surapati No. 61 022-2504683 Sumber:Adidas Indonesia 1.1.5 Pengelolaan Sumber Daya Perkembangan Adidas mulai terlihat dari tahun ketahun, pada tahun 2000 dengan menggunakan manajemen baru perusahaan mengembangkan usahanya dengan program pertumbuhan dan efisiensi. Adidas juga melakukan akuisisi dengan merek sepatu ternama seperti Reebok pada tahun 2006. Dan pada tahun 2011 perusahaa kembali mengakuisisi Five Ten yang merupakan pelopor merek dalam pasaran untuk olahraga luar ruangan. Adidas saat ini sudah dapat meperkerjakan lebih dari 53.731 orang dilebih dari 160 negara. Hal ini menunjukkan bahwa adidas merupakan sebuah organisasi yang kompleks. Perusahaan adidas meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik pasti akan meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, mitra bisnis, karyawan dan keuangan pasar. (sumber: www.profil.merdeka.com/mancanegara/a/adidas/) 1.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan Adidas memiliki lima anggota yang bertugas sebagai Dewan Eksekutif yang dimana setiap anggota bertanggung jawab untuk area bisnis utama dalam grup. Diharapkan setiap Dewan Eksekutif dapat fokus dalam menjalankan tugasnya untuk kemajuan perusahaan kedepan.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Adidas Sumber: www.adidas-group.com 1.2 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini, membuat perusahaan harus terus bertahan agar dapat bersaing. Meningkatnya jumlah pesaing menuntut setiap perusahaan untuk terus memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu menciptakan inovasi baru, value dan kepuasan kepada para konsumen setelah menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pada zaman modern seperti sekarang, salah satu industri yang mengalami peningkatan pesat adalah industri dibidang perlengkapan olahraga, yang disebabkan karena tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Kenyataan ini menjadi sebuah peluang bagi produsen pakaian, sepatu dan perlengkapan olahraga, untuk berlomba-lomba dalam menarik minat konsumen terhadap produknya. Hasil Susenas 2009 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berolahraga sekitar 69,7% dengan tujuan menjaga kesehatan. Sementara itu, sebesar 6,8% penduduk melakukan olahraga dengan tujuan prestasi dan sekitar 2,9% melakukannya untuk rekreasi. Pada tahun 2012 motivasi penduduk melakukan olahraga dengan tujuan untuk menjaga kesehatannya sebesar 66,6%.

Sementara itu, hanya sebagian kecil saja dari mereka yang melakukannya dengan tujuan prestasi dan rekreasi yaitu masing-masing sebesar 8,06% dan 3,27%. (sumber: kemenpora.go.id) Industri peralatan olahraga merupakan industri yang dapat berkembang pesat di Indonesia. Saat ini industri produk olahraga sangat kompetitif dalam menetukan bentuk, warna, dan kualitas pada produknya. Merek pakaian, sepatu dan peralatan olahraga yang beredar di pasar industri olahraga Indonesia sangat. Merek tersebut banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Setiap merek menetapkan harga yang cukup bersaing sesuai jenis dan segmen pasarnya. Gambar 1.3 Nilai Penjualan Dari Beberapa Merek Ternama di Dunia Sumber: Market Fact Agar perusahaan dapat bersaing dalam industri tersebut, perusahaan harus dapat memberikan kesan baik terhadap konsumennya agar konsumen menjadi loyal. Untuk dapat memberikan kesan positif kepada konsumen, perusahaan hendaknya berusaha untuk membuat sebuah produk yang memiliki keunggulan dan memberikan keunikan dengan adanya ciri khas dalam produk agar mudah diingat. Perusahaan peralatan olahraga yang sudah memiliki brand yang baik di Indonesia salah satunya adalah Adidas. Adidas merupakan perusahaan pendukung

produk olahraga yang berdiri lebih dari enam puluh tahun, yang memiliki kredibilitas tinggi dimata para konsumennya atas setiap produk yang dibuat. Merek sebagai citra dalam peusahaan merupakan serangkaian asosiasi yang dipersepsikan oleh individu sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak langsung atas sebuah merek (Fandy, 2005:10). Menurut Kotler dan Keller (2012:346) citra merek adalah presepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Ismail, 2013: 68) dalam lingkungan persaingan yang ketat sekarang ini, citra merek akan produk merupakan hal yang paling penting, jika produk menjadi lebih kompleks dan pasar lebih ramai. Hal tersebut akan membuat para konsumen lebih mengandalkan citra merek produk daripada atribut-atribut lainnya dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Ferrinadewi (2009:165) terdapat faktor-faktor pendukung citra merek yaitu keunggulan merek, kekuatan merek dan keunikan merek. Citra merek yang telah dibangun oleh Adidas dari segi keunggulan merek adalah brand Adidas selalu berfokus pada keamanan dan kenyamanan pengguna pakaian, sepatu dan aksesoris lainnya dalam berolahraga. Produk-produk tersebut dilengkapi dengan teknologi adiprene yang berfungsi untuk meredam daya benturan di saat kaki mendarat dan sebagai bantalan di bagian tengah sepatu untuk memberikan respon dinamis dalam berlari. Kekuatan merek dari Adidas adalah Adidas selalu mengedepankan pengalaman dan riset bertahun-tahun untuk menciptakan produk yang revolusioner. Keunikan merek Adidas adalah Adidas saat ini membagi jenis produknya menjadi beberapa bagian, yaitu : pertama Adidas Original yang mengedepankan desain dan bentuk, Adidas Stellasport diperuntuhkan untuk para wanita yang hobi berolahraga dengan memberikan peralatan olahraga seperti pakaian, sepatu dan aksesoris yang mendukung kenyamanan wanita saat berolahraga, dan Adidas Athletic, yang dibuat untuk mendukung para atlet saat berolahraga ataupun bertanding. Menurut Kotler dan Keller (2009:166) pemasar yang berhasil mengharuskan perusahaan berhubungan penuh dengan pelanggan mereka. Perusahaan yang baik

harus selalu berusaha untuk memahami keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh pelanggan dengan baik, dengan kata lain perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menentukan pilihan sesuai dengan selera dan kemampuan daya beli mereka. Kualitas sebuah produk merupakan salah satu faktor penting bagi sebuah perusahaan, apabila konsumen puas dengan produk yang ditawarkan maka akan timbul rasa percaya dan menambah value perusahaan, sehingga citra merek yang dibangun semakin kuat dimata konsumen. Maka dari itu Adidas selalu meningkatkan citra mereknya dengan sebaik mungkin untuk menarik minat konsumen. Pemahaman perusahaan tentang perilaku konsumen akan memberikan petunjuk untuk mengembangkan produk-produk baru, karakteristik atau ciri-ciri produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat mempertahankan brand image yang telah dibangun dan dapat bersaing untuk membentuk minat serta keputusan pembelian konsumen. Thamrin (2012:132) menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan tahapan dimana konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Keputusan dalam membeli sebuah produk sangat dipengaruhi oleh kualitas dan nilai dari produk itu sendiri. Menurut Sofja (2015: 210) kualitas sebuah produk menyatakan tingkat kemampuan dari suatu merek produk dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Pentingnya arti kualitas produk bagi perusahaan, menjadikan perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya agar dapat mempertahankan brand image (citra merek) produk yang dimiliki. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat menetapkan keunggulan merek, kekuatan merek dan keunikan merek sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen sehingga dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli. Untuk dapat mengetahui tanggapan konsumen tentang brand image Adidas maka peneliti melakukan observasi terhadap 30 responden yang pernah membeli produk Adidas di Paris Van Java Bandung. Tanggapan responden tentang brand image dapat diliaht pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2 Tanggapan Responden Terhadap Brand Image Adidas di Paris Van Java Bandung Tanggapan Responden No. Sub Variabel Pernyataan Tidak Setuju (%) Setuju (%) 1. Keunggulan Merek Saya memiliki produk Adidas karena bervariasi dan memiliki kualitas yang baik, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. 63% 37% 2. Kekuatan Merek Saya dapat dengan mudah mencari tahu informasi tentang Adidas. 30% 70% 3. Keunikan Merek Saya mengetahui bahwa Adidas memilik ciri khas 85% 15% dalam setiap produknya. Sumber: Hasil Olahan Peneliti Dari hasil survey peneliti dapat dilihat bahwa sebenarnya citra merek dari produk Adidas belum sepenuhnya baik, terutama pada sub variabel kekuatan merek, hanya 30% responden yang dapat mengetahui informasi yang diberikan oleh Adidas, sedangkan 70% responden tidk mengetahui infoormasi apa saja yang diberikan Adidas. Hal ini disebabkan banyaknya konsumen yang tidak secara langsung dapat berkomunikasi dengan produsen dan kurangnya media untuk menyampaikan informasi. Sehingga Adidas membutuhkan inovasi-inovasi baru untuk dapat dengan mudah menyampaikan informasi tentag Adidas agar dengan mudah sampai ke konsumen.

Adidas merupakan merek produk peralatan olahraga yang dikenal sebagai salah satu market leader dalam industrinya. Berikut ini tabel yang menunjukkan bahwa Adidas menjadi market leader dengan merek produk olahraga yang berada di Indonesia, sebagai berikut : Tabel 1.3 Top Brand Index Produk Pakaian Olahraga Indonesia No. Brand Presentasi Penjualan per Tahun 2014 2015 2016 1. Adidas 58.2 % 57.8 % 45.3 % 2. Nike 19.3% 23.1 % 37.5 % 3. Puma 6.0 % 4.6 % 3.7 % 5. Reebok 2.6 % 2.9 % 3.9 % (sumber: www.topbrand-award.com) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penjualan Adidas secara signifikan yaitu tahun 2014 Adidas mampu menjual sekitar 58,2 %, tetapi tahun 2015 mengalami penurunan presentasi sebesar 0.4 % menjadi 57,8% dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 45,3%. Hal ini disebabkan karena masih banyak konsumen yang mengeluhkan tentang citra merek dari Adidas. Berdasarkan uraian di atas maka permasalhan ini layak diteliti untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian produk Adidas di Paris Van Java Bandung, diharapkan nantinya perusahaan dapat melakukan perbaikan dari segi brand image terutama dalam menentukan kekuatan merek. Hal di atas menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ADIDAS DI PARIS VAN JAVA BANDUNG. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana brand image menurut tanggapan konsumen Adidas di PVJ Bandung? 2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk Adidas di PVJ Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh brand image yang terdiri dari keunggulan merek, kekuatan merek, dan keunikan merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Adidas di PVJ Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh brand image yang terdiri dari keunggulan merek, kekuatan merek, dan keunikan merek secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Adidas di PVJ Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Brand image menurut tanggapan konsumen Adidas di PVJ Bandung. 2. Keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk Adidas di PVJ Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh brand image yang terdiri dari keunggulan merek, kekuatan merek, dan keunikan merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Adidas di PVJ Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh brand image yang terdiri dari keunggulan merek, kekuatan merek, dan keunikan merek secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Adidas di PVJ Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan citra merek. Disamping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya. 1.5.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan bagi perusahaan terutama untuk mengembangkan strategi penetapan citra merek yang lebih efektif dan efisien. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut. BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan tentang objek penelitian, katar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian teoritis. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis.