BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dinyatakan dalam satuan moneter standar. Anggaran dapat berupa rencana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kontrak atau dokumen untuk komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya peraturan pemerintah daerah tentang pelaksanaan otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggabungkan pendekatan top down dengan pendekatan bottom up dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin kompleks dan di sisi lain industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. maksimalisasi laba tetapi lebih kepada publik service orientif (Suhayati,2009).

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk angka atau yang kita kenal sebagai anggaran. Tanpa adanya anggaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan

2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN BUDGET EMPHASIS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan teori yang menjelaskan mengenai hubungan antara principal dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

Rina Ismawati B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis modern yang diliputi banyak ketidakpastian sekarang ini mengharuskan perusahaan untuk terus menciptakan inovasi dan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel. Setiap organisasi baik sektor publik maupun swasta yang bergerak baik dibidang barang maupun jasa memerlukan sistem pengendalian manajemen yang bisa menjamin tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Proses pengendalian manajemen terdiri dari perencanaan strategis, penyusunan anggaran, menganalisa laporan keuangan, pengukuran dan penilaian kinerja serta kompensasi manajemen dalam bentuk kompensasi insentif (Anthony dan Govindarajan, 2004). Anggaran merupakan rencana yang diekspresikan secara kuantitatif dalam satuan uang untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Atkinson, 1995). Pemahaman terhadap tujuan anggaran dan informasi tentang beberapa banyak tujuan anggaran dapat dijadikan dasar bagi manajer untuk mengukur efisiensi, mengidentifikasi masalah dan mengendalikan biaya. Anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai alat koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi (Hanson dan Mowen, 2005).

2 Partisipasi penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan efektifitas organisasional melalui peningkatan kinerja setiap anggota organisasi secara individual atau kinerja manajerial (Sukardi, 2002). Partisipasi dalam penyusunan anggaran itu sendiri melibatkan semua tingkatan manajemen dalam mengembangkan penyusunannya. Partisipasi dari bawahan dalam penyusunan anggaran mampu meningkatkan kinerja perusahaan karena dengan adanya komunikasi antara atasan dan bawahan dan juga memungkinkan atasan menerima informasi lebih baik mengenai keadaan perusahaannya, karena sebenarnya bawahanlah yang lebih mengetahui kondisi langsung pada bagiannya. Dalam konteks yang lebih spesifik, partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses di mana para individu, yang kinerjanyya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran (Brownell, 1982). Komitmen organisasi merupakan aspek penting dalam pencapaian tujuan sebuah perusahaan dan memaksimalkan kinerja perusahaan (Angel dan Perry,1981). Organisasi yang mempunyai pekerja dengan komitmen organisasi yang kuat akan membuat individu berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi. Begitu sebaliknya, individu dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang rendah untuk mencapai tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadinya. Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula (Lestari, 2003).

3 Dalam mengahadapi persaingan yang semakin kompetitif maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja manajerial yang mendukung (Narsa dan Yuniawati, 2003). Kinerja manajerial didefinisikan sebagai kecakapan manajer dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan manajerial antara lain perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negoisasi dan representasi (Mahoney et al, 1963). Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian tujuan perusahaan dan juga membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi. Dasar suatu organisasi dibentuk adalah untuk mencapai suatu tujuan organisasi dan definisi tujuan itu sendiri adalah sesuatu yang diharapkan organisasi untuk dicapai. Tujuan organisasi dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas produk atau jasa. Alat pengukuran kinerja manajerial salah satunya dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan. Sederhananya jika dalam suatu periode perusahaan mengalami profit dimana pendapatan lebih besar dari beban pengeluaran maka dapat dinilai dalam hasil kerja periode tahun tersebut, kinerja manajerial dapat dikatakan baik. Namun sebaliknya, jika dalam laporan laba rugi ternyata beban operasional lebih besar dari pendapatan maka dapat dikatakan manajer tidak dapat menjalankan kinerja manajerialnya sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pupuk urea dan industri kimia lainnya dan juga merupakan badan usaha yang turut serta melaksanakan program pemerintah di bidang ekonomi dan

4 pembangunan nasional. Untuk itu PT Pupuk Iskandar Muda atau dengan nama lain PT PIM akan terus melakukan inovasi produksi dan distribusi dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional khususnya dalam mensuplai kebutuhan pupuk bersubsidi di provinsi Aceh. Di Indonesia masih memiliki kecenderungan kuat di mana para manajer level menengah dan bawah masih merasa sungkan terhadap atasannya untuk mengungangkapkan pendapat, gagasan, dan ide-ide mereka, meskipun para manajer tersebut tahu bahwa hal itu lebih baik dari pada sekedar menuruti perintah atasan (www.pim.co.id). PT Pupuk Iskandar Muda menerapkan penyusunan anggaran secara partisipatif dalam prakteknya, yaitu dengan melibatkan semua manajer dari level bawah sampai pada level atas dalam penyusunan target anggarannya. Pada periode tahun 2010 PT PIM mengalami kenaikan rugi bersih sebesar Rp.143,614,510,486. Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan periode 2009 PT PIM sedang mengalami kerugian sebesar Rp.140,022,802,361. Pada tahun berikutnya (2010) diharapkan pihak manajer mampu memperbaiki keadaan, namun pada kenyataannya PT PIM pada periode tahun 2010 mengalami kerugian sebesar Rp.283,637,312,847 naik hingga 102% (www.pim.co.id). Data tersebut dapat dijadikan gambaran bahwa tahun 2010 target tidak terealisasi dengan baik. Pengalaman tahun 2010 yaitu tidak terealisasinya perusahaan dalam meminimalkan anggaran atau terget realisasi anggaran biaya menjadi faktor pemicu yang mendorong PT Pupuk Iskandar Muda untuk menekan biaya seefektif dan seefesien mungkin tanpa mengurangi kualitas agar tidak terealisasinya anggaran dalam tahun tersebut tidak terulang.

5 Anggraran yang dibuat disamping berfungsi sebagai alat perencanaan dan koordinasi, juga diharapkan mampu sebagai alat pengawasan dan penilaian kinerja manajerial yang dipakai oleh manajer. Dengan adanya komitmen mencakup penerimaan dan kepercayaan akan nilai dan tujuan organisasi, manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Lestari et al, 2003). Dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Sebaliknya, individu dengan komitmen yang rendah akan mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya. Individu tanpa memiliki keinginan untuk menjadikan organisasinya ke arah yang lebih baik, sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dalam penyusunan anggaran akan lebih besar. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh partispasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan untuk menguji seberapa besar pengaruh komitmen organisasi mampu memoderasi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, maka penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi dalam proses penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan penelitian yang masih banyak diperdebatkan. Beberapa penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten, hal ini terjadi karena hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor-faktor situasional atau lebih dikenal dengan istilah variabel kontingensi.

6 Govindarajan (1986) menyebutkan bahwa untuk mengatasi ketidak konsistenan hasil-hasil riset diperlukan pendekatan kontingensi, pendekatan kontingensi memberikan gagasan bahwa hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor atau variabel yang bersifat kondisional. Komitmen organisasi menjadi variabel moderating dalam penelitian ini karena dianggap dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial suatu organisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti rancangan pada lingkup anggaran berupa partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial adalah sebab ketiga hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting dan diharapkan mampu untuk menunjang PT Pupuk Iskandar Muda menjadi lebih baik. Lingkup komitmen organisasi dan partisipasi anggaran sangat relefan untuk diteliti lebih jauh, berikut dampaknya pada kinerja manajerial PT Pupuk Iskandar Muda. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Pada PT Pupuk Iskandar Muda.

7 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial PT PIM. 2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial pada PT PIM. 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan Penelitian yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT PIM. 2 Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial pada PT PIM. 1.4. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

8 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya tehadap kinerja manajerial, serta komitmen organisasi yang menjadi variabel moderasi. 2. Bagi perusahaan Memberi tambahan informasi yang bermanfaat sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penyusunan anggaran yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih produktif, efektif dan efisien dimasa yang akan datang. 3. Bagi akademisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dan menjadi bahan acuan sebagai penelitianpenelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan pasrtisipasi anggaran dan kinerja manajerial. 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk keperluan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan data primer dari PT Pupuk Iskandar Muda yang berada di Kota Lhokseumawe Provisnsi Aceh. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada periode Maret 2013 sampai dengan selesai.