Pengaruh Pemakaian Urea Dalam Amoniasi Kulit Buah Coklat Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara in vitro

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar Penggunaan Kulit Buah Jagung Amoniasi dalam Ransum Ternak Sapi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS UREA DALAM AMONIASI LIMBAH TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

KONSENTRASI N-AMONIA, KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PELEPAH SAWIT HASIL AMONIASI SECARA IN VITRO

PENGARUH METODE PENGOLAHAN KULIT PISANG BATU (Musa brachyarpa) TERHADAP KANDUNGAN NDF, ADF, SELULOSA, HEMISELULOSA, LIGNIN DAN SILIKA SKRIPSI

Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat yang Berasal dari Limbah Pertanian dengan Amoniasi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan ternak ruminansia di Indonesia akan sulit dilakukan jika hanya

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Legum Mulato, Rumput Campuran, Cairan Rumen ABSTRACT

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

EFEK BEBERAPA METODA PENGOLAHAN LIMBAH DAUN KELAPA SAWIT TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN KECERNAAN SECARA IN-VITRO.

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

I. PENDAHULUAN. ruminansia adalah ketersedian pakan yang kontiniu dan berkualitas. Saat ini

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL

PENGARUH LAMA FERMENTASI JERAMI PADI DENGAN MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN ABU

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

TINJAUAN PUSTAKA. baik dalam bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai

FERMENTASI JERAMI JAGUNG MENGGUNAKAN KAPANG TRICHODERMA HARZIANUM DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DEGRADASI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2003). Pemberian total mixed ration lebih menjamin meratanya distribusi asupan

1.1. Potensi Ampas Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurut Bintoro dkk (2010) sagu ( Metroxylon sp) merupakan tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

FERMENTASI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L) DENGAN Aspergillus niger TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING DAN ABU

S. Sumarsih, C. I. Sutrisno dan E. Pangestu Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum ) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA KAMBING LOKAL

KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN PROTEIN KASAR RANSUM YANG MENGANDUNG TEPUNG LIMBAH IKAN GABUS PASIR

Uji Nilai Nutrisi Kulit Ubi Kayu yang Difermentasi dengan Aspergillus niger (Nutrient Value Test of Cassava Tuber Skin Fermented by Aspergillus niger)

PENGARUH FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI DAN KECERNAAN AMPAS PATI AREN (Arenga pinnata MERR.)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Jerami Padi Amoniasi yang Ditambah Probiotik Bacillus Sp.

Peningkatan Kualitas Jerami Padi MenggunakanTeknologi Amoniasi Fermentasi

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

KADAR NEUTRAL DETERGENT FIBER DAN ACID DETERGENT FIBER PADA JERAMI PADI DAN JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI ISI RUMEN KERBAU

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

I.PENDAHULUAN. dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. diikuti dengan meningkatnya limbah pelepah sawit.mathius et al.,

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PERUBAHAN MASSA PROTEN, LEMAK, SERAT DAN BETN SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

Pengaruh Penggantian Rumput dengan Pelepah Sawit Ditinjau dari Segi Kecernaan dan Fermentabilitas Secara In Vitro Gas

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

KEMAMPUAN BERBAGAI KOMBINASI ISOLAT BAKTERI SIMBION RAYAP DENGAN ISOLAT BAKTERI RUMEN DALAM MENDEGRADASIKAN PAKAN SUMBER SERAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK TONGKOL JAGUNG (Zea mays) YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. peningkatan ketersediaan bahan pakan. Bahan-bahan pakan konvensional yang

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu utama yang mempengaruhi produksi

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

THE CONTENT OF CRUDE PROTEIN AND CRUDE FIBER PALM OIL FRONDS FERMENTED BY XYLANOLITIC BACTERIA (Bacilluspumilus)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Korelasi Analisa Proksimat dan Fraksi Serat Van Soest

Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Silase (In Vitro)... Ayu Sofiani

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN BERBASIS RUMPUT (Panicum maximum) TERHADAP KECERNAAN HEMISELULOSA DAN SELULOSA PADA KAMBING LOKAL

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Pengaruh Suplementasi Daun Sengon (Albazia falcataria) Terhadap Kecernaan dan Fermentabilitas Bagasse Hasil Amoniasi Secara In Vitro

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. ANALISIS PROKSIMAT (Proximate Analysis)

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

TINJAUAN PUSTAKA. Jerami Padi

ANALISIS KANDUNGAN ZAT-ZAT MAKANAN KULIT BUAH KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Trichoderma sp. SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh wilayah Indonesia. Kambing Kacang memiliki daya adaptasi yang tinggi

EVALUASI KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK FERMENTASI RUMPUT TAIWAN DAN KULIT PISANG DENGAN MENGGUNAKAN TRICHODERMA SP.

Ahmad Nasution 1. Intisari

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

I. PENDAHULUAN. peternakan, karena lebih dari separuh biaya produksi digunakan untuk memenuhi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

FERMENTASI BATANG PISANG MENGGUNAKAN PROBIOTIK DAN LAMA INKUBASI BERBEDA TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR

KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

PENGARUH PENGGUNAAN UREA-MINYAK DALAM RANSUM TERHADAP ph, KECERNAAN BAHAN KERING,BAHAN ORGANIK, DAN KECERNAAN FRAKSI SERAT PADA SAPI PO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ketela

SIFAT FISIK DAN FRAKSI SERAT SILASE PELEPAH KELAPA SAWIT YANG DITAMBAH BIOMASSA INDIGOFERA (Indigoferazollingeriana)

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN TANAMAN RAMI (Boehmeria nivea) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK (IN VITRO)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH AGROINDUSTRI MELALUI SUPLEMENTASI MINERAL Ca dan Mg ORGANIK TERHADAP KCBK DAN KCBO RANSUM KAMBING

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

RESPON SUPLEMENTASI MINERAL ZINK (Zn) TERHADAP KECERNAAN IN-VITRO RANSUM TONGKOL JAGUNG AMONIASI

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

U. Hidayat Tanuwiria, Budi Ayuningsih, dan Mansyur Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung 40600

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SUPARJO Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univ. Jambi PENDAHULUAN

3 MATERI DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengaruh Pemakaian Urea Dalam Amoniasi Kulit Buah Coklat Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara in vitro (Influence of using Urea in pod cacao amoniation for dry matter and organic digestibility by in-vitro) oleh: Afrijon 1) 1) Akademi Pertanian Sumatera Barat ABSTRACT The aim of this research is to find the best dry matter and organic digestibility of pod cacao amoniation which used urea.there were 4 treatments and 4 replications, with Completely Randomized Design, by treatmens as follow: A) amoniation withaout urea (0%), B) amoniation used urea 3%, C) amoniation used urea 6%, D) amoniation used urea 9%. There were two variables in this experiment : dry matter and organic digestibility of pod cacao in-vitro. The best result of using urea in amoniation was in treatment C, amoniation pod cacao which used urea 6%. Key words: in-vitro, organic digestibility, dry materials, pod cacao PENDAHULUAN Pakan ternak adalah salah satu faktor penting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha peternakan karena dalam usaha peternakan biaya pakan mencapai 60% dari biaya produksi. Oleh karena itu setiap peternakan dituntut untuk memberikan ransum yang memenuhi kebutuhan ternak sesuai dengan tingkat produktivitasnya, namun dengan biaya yang dikeluarkan seekonomis mungkin (Siregar, 1994). Suatu sifat yang menonjol dari ternak ruminansia adalah bahwa untuk mempertahankan hidupnya, tidaklah harus bersaing dengan kebutuhan pangan manusia. Pemanfaatan kulit buah coklat (pod cacao) sebagai pakan ternak belum mema-syarakat, karena rendahnya nilai gizi terutama protein dan rendahnya kecernaan akibat tingginya lignin yang berikatan dengan selulosa dan hemiselulosa pada serat kasar dalam bentuk lignohemiselulosa yang sukar dicerna oleh mikroba rumen. Untuk meningkatkan pemanfaatan dan nilai gizi kulit buah coklat, perlu dilakukan pengolahan terhadap kulit buah coklat sebelum diberikan pada ternak ruminansia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah amoniasi urea. Amoniasi urea dapat merenggangkan ikatan lingoselulosa dan lingohemiselulosa sehingga kecernaannya meningkat (Komar, 1984). Pemakaian dosis urea dalam kulit buah coklat amoniasi sejauh ini belum banyak diketahui dan pada dosis berapa pemakaiannya dapat memberikan hasil yang terbaik dalam meningkatkan kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik secara in - vitro. Pengaruh Pemakaian 1

Dari hasil penelitian diharapkan dapat menyumbangkan informasi dalam upaya menambah keaneka ragaman bahan makanan ternak, disamping itu untuk memasyarakatkan penggunaan limbah perkebunan coklat, guna menunjang kebutuhan pakan ternak. METODE PENELITIAN Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah coklat, urea, kotoran ayam, cairan rumen sebagai sumber mikroorganisme perombak dan larutan McDougall. Peralatan. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan terdiri dari botol untuk amoniasi, timbangan, kantong plastik, lemari inkubator, termometer, oven, shaker waterbath untuk invitro dan seperangkat peralatan laboratorium untuk analisa Van Soest dan Proksimat. Penelitian ini merupakan eksperimen dan rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan, dengan perlakuan: a. Kulit Buah Coklat diperlakukan sebagai Kontrol b. Kulit Buah Coklat diamonisi dengan urea dosis 3% c. Kulit Buah Coklat diamonisi dengan urea dosis 6% d. Kulit Buah Coklat diamonisi dengan urea dosis 9% Menurut Kamaruddin (1984) Model matematika dari RAL ini adalah : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij = Nilai pengamatan M = Nilai Tengah τ i = Pengaruh aditif perlakuan ke 1 ε = Catatan percobaan dari perlakuan ke i pada pengamatan ke j i = Jumlah perlakuan j = Jumlah ulangan Analisa Data Untuk menguji adanya pengaruh perlakuan dilakukan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jika analisisi ragam menghasilkan informasi yang signifikan, dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Test (DMRT). Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Dasar Kopertis Wilayah X Padang dari tanggal 5 Januari sampai dengan 5 Maret 2009. Peubah yang Diukur 1. Kecernaan Bahan Kering (BK) (Berat sampel x BK) (Berat residu x Berat blanko x BK) BK= Berat Sampel x Bahan Kering 2. Kecernaan bahan Organik (BO) BO= (Berat sampel x BO) x 100% (Berat residu x Berat blanko x BO) x 100% Berat Sampel x Bahan organik Pengaruh Pemakaian 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Kecernaan Bahan Kering Rataan kecernaan bahan kering Kulit Buah Coklat (KBC) amoniasi secara in-vitro untuk masing-masing perlakuan di tampilkan pada tabel 1. Dari analisis ragam menunjukkan bahwa peningkatan dosis urea memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P < 0,01) terhadap kecernaan bahan kering KBC amoniasi. Untuk mengetahui berbagai pengaruh perlakuan (amoniasi dengan urea dengan perbedaan dosis urea) dilakukan uji lanjut DMRT. Tabel 1. Rataan kecernaan Bahan Kering KBC secara in vitro dari masing- masing perlakuan selama penelitian. Perlakuan Kecernaan Bahan Kering (%) A B C D 40,017 a 51,392 b 52,807 bc 54,492 bc Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05) Dari hasil uji lanjut DMRT terlihat bahwa pada perlakuan A (kontrol) berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan perlakuan B, C, dan D. rendahnya kecernaan bahan kering pada perlakuan A (kontrol) disebabkan karena kandungan dinding sel seperti NDF (59,09%) dan Lignin (15,28%), di dalam KBC amoniasi masih terlalu tinggi mengakibatkan susah dicerna oleh enzim mikroba rumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Maynarel et. Al (1969) yang menyatakan bahwa komponen dinding sel yang terdiri dari NDF, ADF, lignin dan silika merupakan faktor pembatas degradasi zat-zat makanan terutama bahan kering, bahan organik dan protein kasar dalam bahan makanan. Perlakuan B berbeda tidak nyata (P > 0,05) dengan perlakuan C,dan D. sedangkan perlakuan C juga berbeda tidak nyata (P > 0,05) dengan perlakuan D. berbeda tidak nyatanya pada perlakuan ini disebabkan karena kandungan NDF tidak terlalu besar perbedaannya. Pada perlakuan B berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan perlakuan D, hal ini disebabkan karena semakin rendah komponen dinding sel dan semakin menurunnya komponen isi sel, perlakuan B lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan D. sesuai dengan pendapat Sutardi (1980) menyatakan bahwa kandungan lignin dan silika menentukan tingkat kecernaan zat makanan dalam makanan. Kecernaan Bahan Organik Rataan kecernaan bahan organik Kulit Buah Coklat (KBC) amoniasi secara in vitro untuk masing-masing perlakuan ditampilkan pada tabel 2. Dari data tersebut bahwa kecernaan Bahan organik pada penelitian ini terjadi peningkatan seiring dengan peningkatan pada kecernaan bahan kering. Pemberian dosis urea yang semakin tinggi mempengaruhi aktivitas alkali (NH 4 OH) semakin kuat dalam Pengaruh Pemakaian 3

Tabel 2. Rataan kecernaan Bahan Organik Kulit Buah Coklat secara in vitro dari masingmasing perlakuan selama penelitian. Perlakuan Kecernaan Bahan Organik (%) A B C D 46,377 a 56,660 b 60,857 bc 63,555 bc Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05) menghidrolisis komponen lignoselulosa dan lignohemiselulosa sehingga mempermudah enzim mikroba rumen untuk mencerna Kulit Buah Coklat. Dari analisis sidik ragam diperoleh bahwa peningkatan dosis urea memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P < 0,01) terhadap kecernaan bahan organik Kulit Buah Coklat sehingga meningkatkan kecernaannya. Untuk mengetahui berbagai pengaruh perlakuan (amoniasi) dengan urea dengan perbedaan dosis urea) dilakukan uji lanjut DMRT. Dari hasil uji lanjut DMRT terlihat bahwa pada perlakuan A (kontrol) berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan perlakuan B, C dan D. Perlakuan B berbeda tidak nyata (P > 0,05) dengan perlakuan C. Sedangkan perlakuan C juga berbeda tidak nyata (P > 0,05) dengan perlakuan D. hal ini disebabkan karena kecernaan bahan kering juga rendah. Untuk mengetahui dosis optimal amoniasi Peningkatan kecernaan bahan organik seiring dengan peningkatan kecernaan bahan kering. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutardi (1980) bahwa kecernaan bahan organik erat kaitannya dengan kecernaan bahan kering, karena sebagian besar komponen bahan kering adalah bahan organik. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Darwis (1990) meningkat sebab kecernaan bahan kering berbanding lurus dengan kecernaan bahan organik. Rendahnya kecernaan bahan organik pada perlakuan A (kontrol) disebabkan tingginya kandungan lignin dan silika. Anggrodi (1994) menyatakan bahwa serat kasar merupakan faktor yang mempengaruhi kecernaan. Semakin tinggi kandungan serat kasar terutama lignin dan silika berkorelasi negatif dengan kecernaan zatzat makanan (Komar, 1984). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian dosis urea yang terbaik dalam mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik Kulit Buah Coklat amoniasi adalah 6% BK Bahan. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1994. Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta Darwis, A. 1990. Produksi enzim sellulase dan biomasa untuk pakan ternak dan biokonversi coklat oleh Trichorderma viridae. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi Pengaruh Pemakaian 4

Jur. Embrio (4) (1) (1-5) 2011 Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami sebagai Makanan ternak Yayasan Dian Grahita, Jakarta. Maynard, L.A and J.K Loosly. 1969. Animal Nutrition 6 th.ed McGraw Hill Publish. Co, Inc. Printed Hall Company Toronto, London Bahan Makanan Ruminansia Berdasarkan Parameter Metabolisme oleh Mikroba Rumen. Fakultas Peternakan IPB. Bogor. Siregar, S.D. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. PT Penebar Swadaya. Jakarta Sutardi T. N. A. Sigit dan T. Toharman. 1983. Standarisasi Mutu Protein Pengaruh Pemakaian. 5