1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS BENDA TIGA DIMENSI DENGAN TEKNIK MENEMPEL SISWA KELAS IV.C SDN 21 PEKANBARU Oleh Riri Karmila sari 1, Zariul Antosa 2, Otang Kurniaman 3 Abstract Set of problem in this observation is the students skill is few in learning of SBK, specifically for matter mozaik handicraft from nature material with average 61,53. With the act applaying of learning mode cooperative type TPS and problem formulation is the act of learning mode cooperative type TPS to be able to mount the skill in decorate of three dimension object with adhere technics the students in the class IV.C SDN 21 Pekanbaru? The purpose of this observation to mount the skill decorate of three dimension object with adhere technics by the act of learning mode cooperative type TPS in the class IV.C. The observation doing at comlete semester TP. 2012/2013 at February 2013. The subject of this observation is the students in the class IV.C, 42 persons, to consist of 21 gentlement and 21 ladies. The design of observation is observation in the class (PTK), with three cycle. The instrument to unite of data consist of the thread observation teacher activity and students activity, and the thread process evaluation and product of mozaik handicraft the students. The result of this observation show that teacher activity to get better 75% in first meeting to be 79,16% in second meeting at cycle I. From cycle II to get better again from 83,33% in third meeting to be 87,50% in fourth meeting. While at cycle III to get better too from 91,66% in the five meeting to be 95,83% in sixth meeting. and then the students activity to get better too from 58% in first meeting to be 62,5% in second meeting at cycle I. Then at cycle II to get better again from 79,16% in third meeting to be 83,33% in fourth meeting. While at cycle III to get better again from 87,5% in five meeting to be 95,8% in sixth meeting. And the result of students skill to get better too from base score with average 61,53% to get better at cycle I with average 73,61%, at cycle II with average 82,23% and at cycle III with average 88,97%. The conclude that with the act of learning mode cooperative type TPS can be mount the skill decorate of three dimension object with adhere technics the students in the class IV.C SDN 21 Pekanbaru. Keyword : Learning Mode Cooperative Type TPS, Decorate Of Three Dimension Object With Adhere Technics. 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0905135902, e-mail Rhe_ferd@yahoo.com 2 Dosen pembimbing I, Staf pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, No. Hp 085278996666 3 Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, No. Hp 081395278819
2 PENDAHULUAN Seni atau kesenian secara umum dikenal sebagai rasa keindahan pada umumnya, rasa keharuman khususnya, yang melengkapi kesejahteraan hidup. Rasa disusun dan dinyatakan melalui pikiran menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki oleh setiap orang. Pendidikan seni meliputi pendidikan kreativitas dan estetika. Hal ini melibatkan penganalisaan secara obyektif, menghasilkan karya estetis. Pendidikan seni rupa sebagai pendidikan estetika, dan sebagai pendidikan pengembangan keterampilan, hendaknya diterapkan di sekolah dasar sebagaimana mestinya. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru kelas IV.c SD Negeri 21 Pekanbaru, bahwa pelaksanaan pembelajaran seni budaya dan keterampilan ini kurang terlaksana secara efektif khususnya dalam seni kerajinan. Hal ini disebabkan nilai siswa dengan rata-rata 61,53%, yang mendapat kategori sangat terampil hanya 1 orang, yang mendapat kategori terampil 14 orang, yang mendapat kategori cukup terampil ada 16 orang, bahkan masih ada 11 orang yang mendapat kategori kurang terampil. Berdasarkan hal di atas, penulis ingin mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan difokuskan pada materi pelajaran hasil kerajinan mozaik dari bahan alam, karena pada materi ini tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dari beberapa model pembelajaran kooperatif, yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel siswa dalam pembelajaran seni kerajinan adalah model pembelajaran TPS (Think Pair Share). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel siswa kelas IV.c SD Negeri 21 Pekanbaru? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) kelas IV.c SD Negeri 21 Pekanbaru. Manfaat penelitian bagi siswa adalah Dapat meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan salah satu teknik menempel,yaitu mozaik. Bagi guru Dapat dijadikan salah satu pilihan model pembelajaran seni budaya dan keterampilan dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Bagi peneliti sebagai landasan untuk dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dalam cakupan yang lebih luas.
3 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas IV.c SDN 21 Pekanbaru, Jl. Pahlawan Kerja kec. Marpoyan Damai. Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2012/2013, selama tiga siklus dari tanggal 22 Februari 23 Maret 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV.c SD Negeri 21 Pekanbaru TP. 2012/2013 dengan jumlah siswa 42 orang, yang terdiri atas 20 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan rincian tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dari tahapan tersebut adalah sebagai berikut : Gambar 1. Siklus Pelaksanaan Penelitian dalam Suharsimi Arikunto, (2012:16). PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN? Instrument penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa, serta data keterampilan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa analisis data tentang aktivitas guru dan siswa yang diamati sesuai dengan model pembelajaran koopertif tipe Think Pair Share (TPS) yang terdiri dari 6 aspek dengan empat kategori, maka skor maksimalnya adalah 24 (6 x 4) dan skor maksimalnya 6 (6 x 1). Dengan demikian untuk memenuhi
4 kriteria pada tabel aktivitas guru dan siswa maka skor di atas dikonversikan ke nilai 100 dengan rumus : Nilai maksimal = Nilai minimal = Maka nilai maksimal adalah 100 dan nilai minimal adalah 25. Untuk menentukan range nilai pada interval tabel aktivitas guru dan siswa menggunakan rumus : Range = = = 18,75 Untuk menentukan keberhasilan guru dan siswa dalam aktivitasnya digunakan rumus sebagai berikut : P = Keterangan : P = nilai aktivitas guru / siswa F = jumlah nilai aktivitas guru / siswa N = jumlah skor maksimal Jadi kriteria aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Interval dan kategori aktivitas guru / siswa Interval Kategori 81,25 100 Sangat baik 62,5 - < 81,25 Baik 43,75 - < 62,5 Cukup 25 - < 43,75 Kurang Sumber : Sri Wahyuni (2012 : 25) Data keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel sebagai berikut : Untuk penilaian proses mempunyai 3 aspek penilaian yaitu sikap, keseriusan dan ketekunan dengan 4 deskriptor 1-4, hasil yang diperoleh dibagi hasil maksimum kemudian dikalikan 60, sedangkan penilaian hasil ada 3 aspek penilaian juga yaitu kreasi karya, kerapian tempelan mozaik dan kesesuaian
5 bentuk, hasil yang diperoleh dibagi hasil maksimum dikalikan 40. Adapun rumusnya dapat dilihat sebagai berikut : N N Nilai akhir dari keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel : Nilai akhir = nilai proses + nilai hasil. Jadi kriteria dalam keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Interval keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel Interval Kategori 81,25 100 Sangat Terampil 62,5 - < 81,25 Terampil 43,75 - < 62,5 Cukup Terampil 25 - < 43,75 Kurang terampil Sumber : Sri Wahyuni (2012 : 30) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama tiga siklus atau enam pertemuan. Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). 1. Aktivitas Guru Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel, selama pembelajaran berlangsung selalu mengalami peningkatan pada setiap pertemuan siklus I, siklus II dan siklus III. Peningkatan aktivitas guru pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
6 Tabel 3. Peningkatan Aktivitas Guru Dari Siklus I, Siklus II dan Siklus III Tahapan Aspek yang diamati Jumlah Persentase Kategori 1 2 3 4 5 6 Total Siklus I pert 1 3 4 3 2 3 3 18 75% Baik Siklus I pert 2 3 4 3 3 3 3 19 79,16% Baik Siklus II pert 1 4 3 3 4 3 3 20 83,33% Baik Siklus II pert 2 4 3 4 4 3 3 21 87,5% Sangat baik Siklus III pert 1 4 4 4 4 3 3 22 91,66% Sangat baik Siklus III pert 2 4 4 4 4 4 3 23 95,83% Sangat baik Dari tabel di atas, disimpulkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan pada siklus I dari 75 % pada pertemuan pertama menjadi 79,16 % pada pertemuan kedua dengan kategori baik. Kemudian pada siklus II meningkat lagi dari 83,33 % pada pertemuan ketiga dengan kategori baik menjadi 87,5 % pada pertemuan keempat dengan kategori sangat baik. Pada siklus III mengalami peningkatan lagi pada pertemuan kelima 91,66 % dengan kategori sangat baik dan pada pertemuan keenam 95,83 % dengan kategori sangat baik. 2. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel mengalami peningkatan pada setiap pertemuan siklus I, siklus II dan siklus III. Peningkatan aktivitas siswa ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Peningkatan Aktivitas Siswa Dari Siklus I, Siklus II dan Siklus III Tahapan Aspek yang diamati Jumlah Persentase Kategori 1 2 3 4 5 6 Total Siklus I pert 1 2 2 3 3 2 2 14 58 % Cukup baik Siklus I pert 2 3 3 3 2 2 2 15 62,5 % Baik Siklus II pert 1 3 3 4 3 3 3 19 79,16 % Baik Siklus II pert 2 3 3 4 4 3 3 20 83,33 % Baik Siklus III pert 1 3 4 4 4 3 3 21 87,5 % Sangat baik Siklus III pert 2 4 4 4 4 4 3 23 95,83% Sangat baik Dari tabel di atas, disimpulkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari 58 % pada pertemuan pertama dengan kategori cukup baik menjadi 62,5 % pada pertemuan kedua dengan kategori baik. Kemudian pada siklus II meningkat lagi dari 79,16 % pada pertemuan ketiga menjadi 83,33 % pada pertemuan keempat dengan kategori baik. Pada siklus III mengalami peningkatan lagi pada pertemuan kelima 87,5 % dan pada pertemuan keenam 95,83 % dengan kategori sangat baik.
7 Perbandingan nilai skor dasar, nilai keterampilan siklus I, siklus II, dan siklus III dalam menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas IV.c SD Negeri 21 Pekanbaru : Tabel 5. Peningkatan Hasil Keterampilan Menghias Benda Tiga Dimensi Dengan Teknik Menempel Siswa Kelas IV.C SD Negeri 21 Pekanbaru Keterampilan menghias benda tiga dimensi Interval Kategori dengan teknik menempel siswa Data Siklus I Siklus II Siklus III Awal 81,25 100 Sangat terampil 1 1 24 33 62,5 - < 81,25 Terampil 14 31 15 9 43,75 - < 62,5 Cukup terampil 16 10 3-25 - < 43,75 Kurang terampil 11 - - - Jumlah 42 42 42 42 Rata-rata nilai 61,53 73,61 82,23 88,97 Kategori Cukup Terampil Terampil Sangat Terampil Sangat Terampil Dari tabel di atas, terlihat nilai keterampilan siswa mengalami peningkatan. Dari data awal dengan rata-rata 61,53 % kategori cukup terampil meningkat pada siklus I dengan rata-rata 73,61 % kategori terampil. Kemudian pada siklus II meningkat lagi dengan rata-rata 82,23 % kategori sangat terampil, dan meningkat lagi pada siklus III dengan rata-rata 88,97 % dengan kategori sangat terampil. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Peningkatan yang memuaskan dari nilai rata-rata awal sebesar 61,53 dengan kategori cukup terampil menjadi 73,61 dengan kategori terampil pada siklus I. Pada siklus II hasil keterampilan sangat memuaskan dengan nilai rata-rata 82,23 dengan kategori sangat terampil. Sedangkan pada siklus III hasil keterampilan siswa lebih memuaskan lagi dengan nilai rata-rata kelas 88,97 kategori sangat terampil. 2. Rata-rata aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 75 dengan kategori baik, pertemuan kedua 79,16 dengan kategori baik. Meningkat pada siklus II pertemuan pertama dengan rata-rata 83,33 kategori sangat baik dan pada pertemuan kedua menjadi 87,50 dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada siklus III pertemuan pertama rata-rata aktivitas guru 91,66 dengan kategori sangat baik dan pertemuan kedua menjadi 95,83 dengan kategori sangat baik. 3. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama adalah 58 kategori cukup baik, pertemuan kedua menjadi 62,5 dengan kategori cukup
8 baik. Pada siklus II pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa adalah 79,16 dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua menjadi 83,33 dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada siklus III pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa adalah 87,5 dengan kategori sangat baik, dan pada pertemuan kedua menjadi 95,83 dengan kategori sangat baik. 4. Adapun hasil keterampilan siswa pada data awal dengan rata-rata 61,53 kategori cukup terampil. Meningkat pada siklus I menjadi 73,61 dengan kategori terampil. Pada siklus II diperoleh lagi rata-rata kelas 82,23 dengan kategori sangat terampil, sedangkan pada siklus III hasil keterampilan siswa meningkat lagi menjadi 88,97 dengan kategori sangat terampil. Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan saransaran yaitu model pembelajaran Think Pair Share (TPS) hendaknya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif memperbaiki kualitas proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel di sekolah dasar. Bagi guru bidang studi Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) hendaknya membiasakan siswa untuk lebih mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Kepada peneliti yang berminat menindaklanjuti penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam belajar, dan lebih rajin lagi berlatih dalam meningkatkan keterampilan menghias benda tiga dimensi dengan teknik menempel. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih ditujuan kepada : 1. Dr. H. M. Mustafa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau dan selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan arahan dan nasehat kepada penulis hingga penulisan skripsi ini terselesaikan. 3. Drs. H. Lazim.N, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). 4. Otang Kurniaman, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PGSD yang selalu memberi nasehat, petunjuk dan saran dalam proses perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini. 6. Ayahanda (Ali Amran) dan ibunda (Yusmanidar) tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar sarjana. 7. Perawati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 21 Pekanbaru yang selalu memberikan izin dan bersedia bekerja sama dengan penulis dalam melakukan penelitian ini.
9 8. Titin Kurneti, S.Pd selaku guru kelas IVc SD Negeri 21 Pekanbaru yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis selama melakukan penelitian. 9. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 21 Pekanbaru yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Seluruh teman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan semua pihak yang memberikan motivasi dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung demi menyelesaikan penelitian skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Aksay. 2008. Penegertian keterampilan. Online tersedia : http://aksay.multiply.com/journal/item/20/3danshowinsterstial=1dan4=%2fjourna l%fitem(7 april 2012). Agussiswoyo. 23/April/2012. Contoh benda tiga dimensi.net.tag Arikunto, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Ariffadholi.blogspot.com/2009/10/kelebihan-kekurangan-tps.html.http Bahri Syaiful, dkk. 2006. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Etty Laksmiwati, dkk. 2007. Kreasi dari Biji. Surabaya : Tiara Aksara J. Tumurung, Hetty. 2006. Pembelajaran Kreativitas Seni Anak SD. Jakarta : DEPDIKNAS Julia. 2011. Penerapan Teknik Menempel Untuk Meningkatkan Keterampilan Kolase Siswa Pada Pembelajaran Seni Rupa di Kelas I SDN 013 Bukit Raya. Jurnal. Fip. Um. Ac. Id/sekolah dasar Kustinah. 2008. Tangan Terampil. Jakarta : Deriko Long Life Education.2012/09. Pengertian keterampilan. Blogspot.com Mulyono, Abdurrahman. Pendidikan Bagi Anak Kualitas Mengajar. Rineka Cipta Gedeupadana.blogspot.com/2010/11/model-pembelajaran-kooperatiftipe.html.http Masbied.com/2012/02/26/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-sharetps/http Nurhadiat, Dedi. 2008. Seni Budaya dan Keterampilan kelas 4 SD. Jakarta : Grasindo Roesbani Wasia. 1985. Keterampilan Menghias Kain. Jakarta : Angkasa Bandung
10 Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta : Rajawali Pers Sigodangpos. 2012. Pengertian pola hiasan dan manfaatnya. html Sumanto. 2006. Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta : DEPDIKNAS Sriudin.com/2011/07/model-pembelajaran-think-pair-and-share.html.http Taniredja Tukiran, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Wahyuningsih, Sri. 2013. Penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan membuat relief siswa kelas IV SD Negeri 151 Pekanbaru. Skripsi. (tidak diterbitkan). Wuryani Siti. 2004. Kreasi Cangkang Kerang 2. Surabaya : Trubus Agrisarana