BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Informasi pada dasarnya adalah suatu unsur penting dalam sebuah kehidupan khususnya untuk para investor di pasar modal, dengan adanya suatu informasi yang relevan maka investor dapat memiliki gambaran mengenai resiko-resiko yang akan terjadi di pasar modal atau pasar saham dan juga mengenai expected return dari suatu sekuritas dalam rangka menentukan keputusan serta strategi investasi agar memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal. Banyak sekali peristiwa yang terjadi di lingkungan pasar modal baik dalam ekonomi maupun hal yang tidak berhubungan dengan ekonomi, pada dasarnya informasi yang juga tidak dapat dipisahkan dari pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu sarana alternative yang dapat dimanfaatkan oleh para pemilik modal atau investor untuk melakukan investasi (Firmansyah, 2016) Sebagai suatu instrumen ekonomi pasar modal tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh lingkungan ekonomi dan politik. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro, seperti kinerja perusahaan dan pengumuman deviden. Selain itu juga terdapat perubahan ekonomi makro seperti inflasi, perubahan suku bunga, maupun kurs valuta asing yang dikeluarkan oleh pemerintah sangatlah berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham dan volume pasar modal. Lingkungan politik merupakan salah satu hal yang berpengaruh pasar kondisi pasar modal. Kondisi politik yang stabil akan cenderung meningkatkan ekonomi daerah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya resiko yang diakibatkan oleh faktor non politik. Lebih jauh dijelaskan bahwa dalam lingkungan politik seperti pemilihan umum, pergantian kepala Negara, pergantian
kabinet kerja ataupun berbagai kerusuhan politik cenderung akan mendapat respon langsung dari pelaku pasar atau investor. Hal itu dapat menyebabkan hal positif ataupun negatif bagi kestabilan yang di inginkan para investor dalam melakukan transaksi di pasar modal. Kestabilan politik akan membuat para investor merasa aman meninvestasikan dananya di pasar modal. Oleh karena itu investor akan berekspetasi setiap ada peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dan berekspetasi pada fluktuasi harga maupun aktivitas volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Salah satu peristiwa politik yang telah terjadi adalah perubahan kabinet kerja Jokowi dan hendak di uji kandungan informasinya terhadap aktivitas di pasar modal Indonesia. Menteri yang dirombak adalah Sudirman said yang digantikan oleh Archandra Tahar Ahli Minyak dan Gas Bumi asal Amerika Serikat. Arcandra Tahar hanya menjadi Menteri ESDM selama 20 hari. Pasalnya diketahui Arcandra pada saat dilantik masih memiliki berwarganegara Amerika Serikat. Sejak saat itu Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM. Archandra diangkat kembali masuk dalam jajaran kabinet menjadi Wakil Menteri ESDM mendamping Ignasius Jonan yang pernah dipecat sebagai.(http://www.tribunnews.com/) Peristiwa ini dapat dibahas selain karena berskala nasional juga berdampak menyeluruh, juga merupakan momentum yang tidak bisa lepas dari bayang-bayang regional dan global. Pelantikan Menteri ESDM Ignasius Jonan pun menjadi peristiwa yang dapat dibahas karena Menteri ESDM juga berhubungan dengan saham-saham LQ45 terutama saham yang mengenai Energi Sumber Daya Mineral. Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri ESDM juga bisa mempengaruhi kinerja saham pertambangan, hal ini juga berkaitan dengan komitmen pemerintah terhadap pembangunan di dalam negeri. Saat itu moyoritas ekonomi, analis dan pelaku pasar memiliki kesamaan pandangan bahwa kondisi pasar modal membaik jika Jokowi benar-benar merealisasikan pergantian jajaran tim
ekonominya sesuai dengan tuntutan banyak pihak. Tuntutan tersebut ketika kinerja sekuat Kabinet Kerja, khususnya tim kabinet ekonimi yang dinilai tidak mampu menyelesaikan tugas ekonomi di tanah air. Memperkuat ekonomi nasional untuk menghadapi tantangan ekonomi global menjadi alasan mengapa Jokowi merombak para menteri untuk menghadapi sentiment negatif dari luar negeri, dan perlambatan ekonomi. Perombakan diyakini dapat menumbuhkan kepercayaan dan optimis baru dikalangan pelaku pasar.kenyatannya perombakan menteri dibidang ekonomi yang diumumkan oleh Presiden Jokowi tak mampu melaksankan tugasnya dalam menyelamatkan koreksi tajam bursa saham dengan hal itu Presiden Jokowi merombak penataan menteri di Kabinet Kerjanya, hal ini wajar saja demi meningkatkan transaksi pasar modal Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun ikut turut menjadi perombakan kabinet kerja oleh Jokowi, hal ini juga dapat dilihat perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada hari pelantikan.ihsg meluncur ke level 5.245,40 pada saat pelantikan. IHSG BEI ditutup IHSG melesat 1,16% atau 60,48 poin ke 5.284,87, sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,39% atau 52 poin ke Rp13.123 dan Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor industri dasar yang melesat 2,30%, sektor finansialyang menguat 1,84%, dan sektor konsumen yang menanjak 1,05% (market.bisnis.com). Pasar mulai percaya dengan perombakan atau kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh Jokowi, pelaku pasar juga mulai optimis mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Menurut Managing Director Global Markets HSBC Indonesia Ali Setiawan reshuffle tidak akan berdampak negatif kepada pasar, jika pergantian menteri yang dilakukan oleh Jokowi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh pasar maka pasar akan memberikan respon positif (bisnis.liputan6.com). Kondisi tersebut sangat berbeda dengan kondisi pada saat menjelang pelantikan Kabinet Kerja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 13 poin, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.040 yang sebelumnya Rp. 12.065. Pada perdagangan preopening, IHSG naik 13,186 poin (0,26%) ke level 5.086,254. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,303 poin (0,38%) ke level 865,853 (finance.com). Dengan hal ini Jokowi berhasil meningkatkan bursa saham. Pelaku pasar saat ini sangat yakin dengan kebijakan-kebiakan yang dibuat oleh Presiden Jokowi akan membuat perubahan yang lebih baik. Penelitian ini akan membahas lebih mengenai study peristiwa yang membuat perubahan pada harga saham. Event study merupakan salah satu metode penelitian populer yang dipergunakan sebagai alat analisa dalam penelitian ekonomi. Pada umumnya event studyberguna untuk mengetahui apakah suatu pergerakan harga saham di pasar modal yang dipicu oleh suatu peristiwa tertentu dapat menciptakan abnormal return bagi para investor. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar setengah kuat. Pengujian kandungan informasi (information content) dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu pengumuman. Apabila pengumuman mengandung informasi (information content) maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan perusahaan atau abnormal return. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003).
Pasar menunjukkan reaksi atas segala perubahan yang ada terutama perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan adanya suatu perubahan likuiditas sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Trading volume activity adalah alat yang dipergunakan untuk melihat bagaimana pasar bereaksi terhadap adanya informasi di pasar modal dengan melihat pergerakan trading volume activity (Fama, 1991). Menurut Kim (1991) berpendapat bahwa trading volume activity adalah dimana harga merefleksikan tingkat perubahan informasi. Suatu surat berharga yang memiliki volume perdagangan yang tinggi, maka akan menghasilkan return saham yang tinggi (Chordia et al., 2000). Beberapa peneliti tidak mendapatkan kesimpulan yang sama. Penelitian yang dilakukan Suparsa dan Ratnadi (2014) menyatakan tidak adanya perbedaan abnormal return dan trading volume activity atas pengumuman kenaikan harga BBM pada saham LQ45. Menurut Amirah (2015) dalam penelitiannya menyatakan dampak dari pelantikan Presiden Joko Widodo tidak ada perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham perusahaan yang termasuk indeks LQ45 pada saat 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa pasar efisien bentuk setengah kuat tidak terjawab. Sebagian besar penelitian event study yang terdahulu menggunakan peristiwa, dimana peristiwa tersebut terkait langsung dengan aktivitas ekonomi, politik ataupun bisnis. Studi peristiwa dilakukan untuk menguji reaksi pasar terhadap peristiwa politik masih relatif sedikit.akan tetapi, indikasi adanya penelitian event study yang mengambil kalian antara perubahan harga saham dengan berbagai peristiwa atau infomasi yang tidak terkait langsung dengan aktivitas ekonomi menunjukkan makin terintegrasinya peran pasar modal dalam kehidupan sosial masyarakat (Zaqi, 2006).
Penelitian ini merupakan sintesa dari penelitian yang dilakukan oleh Suparsa dan Ratnadi (2014) yang meneliti perbedaan abnormal return dan trading volume activity atas pengumuman kenaikan harga BBM pada saham yang tergolong LQ45 membuktikan bahwa tidak adanya perbedaan. Amirah (2015) yang melakukan event study pada peristiwa politik pada Pelantikan Presiden Joko Widodo serta Indarti dan Purba (2015) yang meneliti analisis perbandingan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan setelah stock split yang menyatakan adanya perbedaan rata-rata dan signifikan. Sebaliknya, analisis pebandingan trading volume activity dan abnormal return sebelum sesudah stock split disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pada trading volume activity periode sebelum dan sesudah stock split dan pada abnormal return juga tidak terdapat perbedaan. Hasil dari kedua penelitian tersebut memiliki kesamaan pada hasil disimpukan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap variabel yang diteliti, yang berbeda hanya peristiwa yang dijadikan bahan penelitian. Pengujian efisiensi dengan menggunakan peristiwa politik akan diuji pada sahamsaham LQ45 selama periode penelitian. Saham LQ45 merupakan 45 saham teraktif yang diperdagangkan dan memiliki tingkat likuditas tinggi serta kapitalisasi pasar tinggi (Jogiyanto, 2008). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis mengambil judul : Perbedaan Trading Volume Activity (TAV) Dan Harga Saham Saat Pelantikan Menteri ESDM Ignasius Johan Pada Tahun 2016 (Event Study pada saham LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) 1.2 Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini : 1. Apakah ada perbedaan Trading Volume Activity (TAV) sebelum dan sesudah pelantikan Menteri ESDM Ignasius Johan pada saham LQ45 yang terdaftar di BEI?
2. Apakah ada perbedaan Harga Saham sebelum dan sesudah pelantikan Menteri ESDM Ignasius Johan pada saham LQ45 yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini akan membahas lebih mengenai study peristiwa yang membuat perubahan pada harga saham maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan Trading Volume Activity (TAV) pada saham LQ45 antara sebelum dan sesudah pelantikan Menteri ESDM Ignasius Johan. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan Harga Saham pada saham LQ45 antara sebelum dan sesudah pelantikan Menteri ESDM Ignasius Johan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini : 1. Bagi calon investor penelitian ini sebagai sumber informasi mengenai dampak peristiwa yang sama pada masa yang akan datang dan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi mahasiswa skripsi sebagai daftar pustaka yang bias dibaca diperpustakaan. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaan Penelitian dan Sistematika Penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mejelaskan tentang teori-teori pasar modal, trading volume activity (TVA) dan harga saham yang terdahulu, penelitian terdahulu, hipotesis penelitian dan sumber-sumber literature yang berkaitan dengan proses penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode menganalisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.pada bagian isi dan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan saran yang diberikan pada pihak yang memerlukan.