BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun industri dan perdagangan dalam skala lokal maupun nasional. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perlindungan oleh hukum (protection by law) yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi

2014, No dalam huruf a telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakil

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

Mahasiswa, 28 Mei Juni Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia. 3 Ibid., hal. 4.

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan.

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

No. 42 Tahun 1999, TLN No. 3821, ps. 6 huruf a. Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masingmasing.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

loket). Biaya tersebut dialihkan secara sepihak kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2016, No Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; b. bahwa penerapan subsidi tarif tenaga lis

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

KEPPRES 83/2001, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN. melonjak dengan tinggi dan cepat, khususnya kebutuhan listrik bagi rumah

BAB I PENDAHULUAN. energi secara umum termasuk di dalamnya adalah energi listrik perlu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB. I PENDAHULUAN. Menjelang berakhirnya tahun 2000 dan memasuki tahun 2001, sistem

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. (Persero) mempunyai tugas sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah energi listrik di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia tampak masih cukup kokoh

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin pesatnya pembangunan serta perubahan yang. dunia perekonomian pun mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis

PENGELOLAAN ENERGI SECARA TEPAT SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN STABILITAS EKONOMI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan secara

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. satu perhatian besar dari berbagai negara-negara di dunia. Sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Sedangkan untuk sektor industri, listrik berguna unutk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

KEPPRES 104/2003, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. kalangan masyarakat. Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki peran

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusiadan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pembangunan Nasional tersebut dilakukan pada seluruh bidang kehidupan rakyat Indonesia, termasuk dalam melakukan pembangunan sarana danp rasarana publik. Aspek penunjang pembangunan nasional yaitu pelayanan publik yang implikasinya sangat luas dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain-lain. Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan dibidang ketenagalistrikan. Pelayanan publik bidang ketenagalistrikan merupakan salah satu pelayanan yang sangat fital. Pada dewasa ini, listrik diperlukan bukan hanya di kantor, di sekolah, di hotel bahkan rumah tangga pun sangat membutuhkan tersedianya tenaga listrik, karena sebagian besar alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga menggunakan tenaga listrik. Pentingnya energi listrik bagi masyarakat dapat ditunjukan dengan besarnya penggunaan listrik oleh masyarakat baik itu untuk konsumsi rumah tangga maupun industri dan perdagangan dalam skala lokal maupun Nasional. 1

2 Mengingat arti penting listrik dalam kehidupan masyarakat, maka penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yang pelaksanaannya dilakukan oleh PT. PLN selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan di Indonesia. Model pengelolaan tenaga listrik semacam ini didasarkan harapan pemerintah agar industri ketenagalistrikan transparan, efisien, dan ramah lingkungan dapat tercipta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Nasional dan juga meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebagai badan usaha milik negara, pengelolaan listrik seharusnya semaksimal mungkin, sehingga pemanfaatan dan penyediaan listrik dapat dijalankan secara merata dan bermutu. Dalam prakteknya harapan pemerintah tersebut masih jauh dari kenyataan. Seiring dengan perkembangan pembangunan ketenagalistrikan disertai dengan munculnya beragam masalah yang melingkupi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Pada dewasa ini memang PLN menjadi salah satu sektor pelayanan publik yang mendapatkan banyak sorotan dan keluhan dari masyarakat. Karena fakta yang terjadi bahwa penyediaan energi listrik oleh PLN belum dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat baik industri maupun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, salah satunya adalah masalah pemadaman listrik yang sering terjadi. Pemadaman listrik diartikan dengan keadaan ketiadaaan aliran listrik. Padamnya listrik secara otomatis mematikan berbagai aktivitas, terutama bagi masyarakat perkotaan yang mengedepankan peralatan serba elektronik dan menjadi sangat tergantung kepada listrik.

3 Masalah pemadaman aliran listrik sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat kota medan. Jika dilihat kebelakang, menjelang akhir tahun 2013 pemberitaan tentang perusahaan monopolistik ini banyak muncul di media cetak, elektronik, dan media baru. Faktanya sejak bulan Mei 2013 terjadi pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayah Sumatra Utara. Pada tahun 2013 tercatat durasi pemadaman dua jam setiap kali pemadaman, hingga menjelang tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mencapai 3 kali sehari dengan durasi tiga jam setiap kali pemadaman. Salah satu fakta ini terjadi pada masyarakat kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Pemadaman listrik di kelurahan Sei Mati dari tahun 2014 sampai dengan 2016 tercatat 3 kali sehari dengan durasi tiga jam setiap kali pemadaman. Masyarakat maupun pelaku usaha kelurahan Sei Mati sangat mengeluhkan aktifitas pemadaman aliran listrik yang dilakukan oleh PLN. Persoalan pemadaman jelas sangat merugikan konsumen, sebab pemadaman listrik sangat menganggu aktifitas masyarakat maupun pelaku usaha sebagai konsumen jasa listrik. Hal ini dibenarkan oleh Iwan salah satu pelaku usaha las dan tratak di kawasan Brijend Katamso Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun yang sering sekali mengalami kesulitan bekerja dan mengalami kerugian saat terjadi pemadaman listrik. Iwan menguraikan, durasi pemadaman yang dilakukan PLN tercatat dalam satu hari terdapat 3 kali pemadaman dengan durasi 3 jam, sehingga ini sangat menganggu aktifitas kerja yang mengandalkan dari energi listrik. Tidak jarang Iwan menggunakan gangset untuk mengantisipasi pemadaman, dan ini menambah beban biaya pengeluaran produksi.

4 Permasalahan yang dikeluhkan masyarakat bukan hanya terkait dengan masalah pemadaman listrik yang dilakukan PLN, masalah lain yang juga dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Sei Mati terkait dengan masalah pelayanan yaitu pelayanan penambahan daya voltasi listrik. Hal ini dialami oleh Feri sebagai konsumen listrik dan merupakan salah satu pelaku usaha rumahan jahit pakaian di Kawasan Jl. Brigjend Katamso Kelurahan Sei Mati Medan Maimun. Feri mengatakan prosedur penambahan daya voltasi listik terlalu rumit, kasus ini dialaminya pada tahun 20013 bermula ketika ia membuka usaha jahit pakaian. Feri menguraikan pada saat itu ia melakukan penambahan daya voltasi listrik, akan tetapi prosedur yang diberikan oleh pihak PLN terlalu rumit dan menurutnya sangat mempersulit, bukan hanya itu Feri juga mengeluhkan kesigapan petugas dalam proses pengerjaannya. Feri menambahkan bukan hanya masalah prosedur yang menjadi masalah akan tetapi biaya penambahan daya voltasi listrik yang menurutnya terlalu mahal. Masalah lain yang juga dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun yaitu terkait dengan pembayaran rekening listrik yang setiap bulannya terus meningkat. Hal ini dialami oleh Dewi salah satu Ibu rumah tangga sebagai konsumen listrik golongan R-1/TR daya 1.300 VA, Dewi menjelaskan setiap bulannya beban pembayaran listrik yang dialaminya terus meningkat, padahal pemakaian listrik tidak sebesar yang tercantum dalam tagihan tersebut. Pada tahun 2016 tercatat 7 kali kanaikan pembayaran rekening listrik secara beruntun yang dialaminya, yaitu pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.

5 Dewi menguraikan, kenaikan pembayaran rekening listrik setiap bulannya naik rata-rata 5%. Hal ini dibenarkan dengan bukti pembayaran rekening listrik yang dimiliki oleh Dewi dengan rincian yaitu pada bulan Juni, beban pembayaran rekening listrik sebesar Rp 275.000, bulan Juli sebesar Rp 283.700, bulan Agustus sebesar Rp 300.000, bulan September sebesar Rp 325.000, bulan Oktober sebesar Rp 340.450, bulan November sebesar Rp 350.000, dan pada bulan Desember sebesar Rp 375.000. Menurutnya, pembayaran rekening listrik yang terus meningkat tentu tidak sejalan dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak PLN. Permasalahan yang terus timbul mewarnai kelistrikan di Kelurahan Sei Mati jelas meresahkan masyarakat. Dengan pelayanan yang jauh dari kata memuaskan masyarakat selaku konsumen, dewasa ini dihadapkan dengan masalah kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Setiap tahun Tarif Dasar Listrik (TDL) naik rata-rata sebesar 10%. Ini tentu sangat memberatkan masyarakat selaku konsumen. Selaku konsumen, harga yang terjangkau adalah harapan seluruh konsumen/pelanggan listrik di seluruh Indonesia tetapi kenyataannya tarif listrik seringkali dinaikan dengan berbagai alasan. Kondisi yang terjadi dewasa ini adalah disaat pelanggan belum mendapatkan pelayanan secara optimal, PLN yang berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 67 Tahun 1994 justru memperberat kewajiban pelanggan dengan menyesuaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), padahal penyesuaian tarif listrik tidak mempertimbangkan keseimbangan, ini jelas sangat membebani masyarakat yang pengahasilannya rendah. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) tentu akan menjadi masalah baru bagi para konsumen

6 yang penghasilannya rendah, dan seharusnya pemerintah bisa melihat dari aspek sosial dan dampaknya pada kehidupan sosial dikemudian hari. Banyaknya masalah yang mewarnai kelistrikan dewasa ini jelas telah melanggar aturan hukum yang telah dibuat. Di dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen diatur menyangkut antara hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha yang tercantum dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7. Salah satu pasal yang mengatur tentang hak dari konsumen yaitu pada Pasal 4, yang salah satunya menegaskan bahwa, hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atu jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Dalam pasal ini menegaskan bahwa, setiap pelaku usaha berkewajiban memberikan ganti rugi kepada konsumen jika ada kelalaian dalam pelaksanaan pelayanan. sebab kerugian dari pihak konsumen mengakibatkan adanya wanprestasi karena tidak terpenuhinya isi perjanjian yang telah disepakati, apabila ada tuntutan dari konsumen maka pihak pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas penggunaan tenaga listrik. Pemberian ganti rugi atau kompensasi adalah hak dari masyarakat yang menjadi pelanggan sehingga dapat diperhitungkan. Selain mendapatkan ganti rugi, masyarakat juga berhak mendapatkan informasi terkait rencana PT. PLN (Persero) sebagai pelaku usaha dalam bisnis pelayanan listrik kepada konsumennya. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pada

7 pasal 4 butir c yang menegaskan bahwa hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Selain itu, permasalahan listrik yang terjadi dewasa ini juga telah melanggar prinsip-prinsip yang dianut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan, yang dimana Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalsitrikan (PT. PLN) wajib menyediakan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, juga wajib memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Itu artinya ada kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen listrik, tentu jika dilanggar hak-hak pelanggan, akan menimbulkan konsukensi hukum. Permasalahan yang mewarnai kelistrikan dewasa ini telah mencederai dimensi hukum yang dilakukan oleh PLN, karena sampai sekarang, hak konsumen listrik untuk mendapatkan ganti kerugian maupun pelayanan prima dari PT. PLN (Persero) masih menjadi hiasan dari Undang-undang Perlindungan Konsumen maupun Undang-undang ketenagalistrikan. Ini menunjukan lemahnya posisi konsumen jasa kelistrikan di Indonesia, adalah imbasan dari atmosfir perlindungan konsumen di Indonesia yang juga masih lemah. Peristiwa hukum yang dialami konsumen berkaitan dengan pelayanan yang rendah di kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun tentu sangat merugikan bagi masyarakat selaku konsumen listrik. Kebijakan kenaiakan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang terus meningkat dari tahun ketahun, diharapkan bisa sejalan dengan kualitas listrik yang lebih baik, dan jaminan tidak lagi terjadi

8 pemadaman, serta terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat. Dari uraian permasalahan di atas maka dengan ini penulis meneliti fenomena dan mengangkat judul Hubungan Tarif Dasar Listrik Terhadap Peningkatan Pelayanan Konsumen Rumah Tangga Dibidang Kelistrikan Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. B. Identifikasi Masalah Dalam suatu peneitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteleti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan didalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam. Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hak-hak konsumen dalam pelayanan dibidang kelistrikan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan ditinjau Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 2. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) terhadap peningkatan pelayanan konsumen listrik di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun.

9 C. Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hak-hak konsumen dalam pelayanan dibidang kelistrikan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan ditinjau Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.. 2. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) terhadap peningkatan pelayanan konsumen listrik di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pelayanan dalam pemenuhan Hak-hak konsumen dibidang kelistrikan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan telah sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen? 2. Apakah kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan terhadap konsumen listrik di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan?

10 E. Tujuan Penelitian Dalam menetapkan tujuan penelitan merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu, dengan berpedoman pada tujuannya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelayanan dalam pemenuhan Hak-hak konsumen dibidang kelistrikan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 2. Untuk mengetahui kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan terhadap konsumen listrik di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. F. Manfaat Penelitian Secara umum, sebuah penelitian memiliki manfaat terhadap pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian tersebut. Akan tetapi, dalam penelitian juga diperkenanankan untuk memikirkan manfaat yang lebih luas tetapi praktis, bagi masyarakat, institusi tertentu, maupun kepada peneliti sendiri. Maka dari itu seorang peneliti harus memikirkan sejak awal manfaat dari penelitian yang akan dilakukannya Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi PT. PLN (Persero), penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk memberikan pelayananannya kepada konsumen.

11 2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam menetapkan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan berpikir penulis, khususnya tentang upaya yang dapat dilakukan oleh konsumen listrik dalam rangka perlindungan atas hak terhadap ketidakpuasan pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero). 4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang upaya yang dapat dilakukan oleh konsumen listrik dalam rangka perlindungan atas hak terhadap ketidakpuasan pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) ditinjau dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 5. Bagi Ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan pembaca, khususnya terhadap ilmu-ilmu sosial di Universitas Negeri Medan.