BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENT ANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial.

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2015

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

1 BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. bahwa setiap perusahaan harus dapat menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, sesuai dengan Iingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaannya; b. bahwa upaya sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat terlaksana dengan baik bila terjalin hubungan sinergis antara pemerintah daerah dengan para pelaku dunia usaha dan masyarakat; c. bahwa untuk mensinergikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dilaksanakan perusahaan dengan program pembangunan di daerah, diperlukan regulasi yang dapat menjadi pedoman bagi semua pihak; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2756); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152); 4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 87 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

2 7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 8. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); 9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305); 15. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 16. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-07/MBU/2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 32);

3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TABALONG dan BUPATI TABALONG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tabalong. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Tabalong. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kabupaten Tabalong. 6. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat TJSLP adalah bentuk komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat Kabupaten Tabalong dengan memperhatikan nilai, norma dan budaya. 7. Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan yang selanjutnya disingkat Forum TJSLP adalah wadah kerjasama dalam perencanaan, pengelolaan, pendistribusian dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. 8. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang memperkenalkan pekerjaan/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 9. Masyarakat adalah penduduk yang berada di wilayah Kabupaten Tabalong. 10. Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah merupakan biaya perseroan yang dimuat dalam laporan dan RUPS oleh perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Tabalong. 11. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam

4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar. 12. Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan penanaman modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. 13. Penanam Modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan modal asing. 14. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 15. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dan kekayaan negara yang dipisahkan. 16. Badan Usaha Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah. 17. Putra Daerah adalah putra daerah geanologis atau biologis serta putra daerah sosiologis artinya orang yang hidup, tumbuh, besar, dan berinteraksi dengan masyarakat Tabalong minimal 5 tahun. 18. Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang selanjutnya disingkat UMKM adalah usaha produktif milik orang per orangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. BAB II MAKSUD DAN TUJUAAN Pasal 2 Maksud dibentuknya Peraturan Daerah ini adalah: a. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum atas pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta program kemitraan dan bina lingkungan di Kabupaten Tabalong; b. Mensinergikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta kemitraan dan bina lingkungan dengan program pembangunan daerah di Tabalong agar dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal bagi kesejahteraan masyarakat; c. Meningkatkan kesadaran perusahaan dan juga kepedulian masyarakat serta pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta program kemitraan dan bina lingkungan. Pasal 3 Tujuan dari Peraturan Daerah ini adalah: a. Terwujudnya batasan yang jelas tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta program kemitraan dan bina kemitraan menyangkut peran dan tanggung jawab, mekanisme beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya; b. Mengoptimalkan peran perusahaan-perusahaan yang ada di Tabalong dalam rangka mendorong peningkatan, percepatan dan pemerataan

5 pembangunan daerah dalam kerangka terpenuhinya penyelenggaraan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; c. Sebagai upaya untuk mewujudkan adanya konsistensi antara perancanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; d. Menghindari timbulnya penyalahgunaan pengelolaaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. BAB III ASAS, PRINSIP DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu Asas Pasal 4 Pelaksanaan program tanggung jawabsosial dan lingkungan perusahaan didasarkan asas : a. Kepastian hukum; b. Kepentingan umum; c. Kebersamaan; d. Partisipatif dan aspiratif; e. Keterbukaan; f. Berkelanjutan; g. Berwawasan lingkungan; h. Kemandirian; dan/ atau i. Keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Bagian Kedua Prinsip Pasal 5 Prinsip pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dilaksanakan dengan berpedoman pada : a. Manajeman yang sehat; b. Profesional; c. Transparan; d. Akuntabilitas; e. Kreatif dan inovatif; f. Terukur; g. Program perbaikan berkelanjutan; dan h. Keadilan. BAB IV TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Pasal 6 (1) Setiap perusahaan berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

6 (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berstatus pusat, cabang atau unit pelaksana yang berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Tabalong. (3) Dikecualikan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap UMKM. (4) Perusahaan pelaksana TJSLP tidak dibedakan antara perusahaan milik swasta maupun milik Negara dan/atau milik pemerintah daerah, baik yang menghasilkan barang maupun jasa. (5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Perusahaan swasta lokal; b. Perusahaan swasta nasional; c. Perusahaan asing; dan d. Perusahaan BUMN/BUMD. Pasal 7 (1) Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di Kabupaten Tabalong, pada bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkunganperusahaan. (2) Perusahaan yang tidak menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. (3) Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) merupakan kewajiban perusahaan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Pasal 8 (1) BUMN dan BUMD yang menjalankan usahanya di Kabupaten Tabalong dapat memberikan dana TJSLP untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN dan BUMD. (2) BUMN dan BUMD yang menjalankan usahanya di Kabupaten Tabalong dapat melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar. BAB V PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGANPERUSAHAAN Pasal 9 (1) Pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari : a. Pendataan perusahaan yang memiliki kewajiban dan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; b. Penyusunan program sosial dan lingkungan perusahaan di Kabupaten Tabalong dan penghimpunan data dari perusahaan yang memiliki kewajiban dan/atau dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; dan c. Pendistribusian dana dari perusahaaan yang memiliki kewajiban dan/atau dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan kepada masyarakat.

7 (2) Program pembangunan yang meliputi sasaran penyelengaraan TJSLP meliputi : a. Bidang pendidikan dan olahraga; b. Bidang kesehatan; c. Bidang pertanian, perkebunan, perternakan dan perikanan; d. Bidang sosial dan keagamaan; e. Bidang perekonomian rakyat; f. Bidang seni dan budaya; dan g. Bidang lainnya yang disepakati oleh forum TJSLP. BAB VI PENGELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Pasal 10 (1) Pengelola tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk selanjutnya disebut Forum TJSLP. (2) Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang disingkat Forum TJSLP dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Tabalong untuk masa 3 (tiga) tahun. (3) Forum TJSLP memiliki fungsi antara lain : a. Melakukan sosialisasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan kepada perusahaan yang menjalankan usahanya di Kabupaten Tabalong; b. Melayani dan memfasilitasi perusahaan yang memiliki kewajiban dan/atau dapat melaksanakan tanggung jawab sosial untuk mengaktualisasikan tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungannya; c. Mendata, mencatat, mendokumentasikan, dan mempublikasikan seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan yang dilakukan; dan d. Memfasilitasi pemberian apresiasi/ penghargaan terhadap perusahaan yang telah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan secara nyata dan efektif, serta, memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraaan masyarakat. (4) Forum TJSLP memiliki tugas antara lain : a. Mengkoordinasikan program perencanaan dan pelaksanaan dalam pendistribusian dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaaan di Kabupaten Tabalong, kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan Perusahaan pembayar tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan; b. Melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaaan di Kabupaten Tabalong; c. Melaksanakan pelaporan program/kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan di Kabupaten Tabalong, kepada Pemerintah Daerah, DPRD serta Perusahaan pembayar; d. Melakukan verifikasi ke setiap perusahaan untuk memastikan pelaksanaan TJSLP sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati; e. Laporan pertanggungjawaban TJSLP sebagaimana dimaksud pada huruf c dibuat dalam bentuk laporan semester dan laporan tahunan.

8 Pasal 11 (1) Forum TJSLP Kabupaten Tabalong terdiri dari 15 (lima belas) orang meliputi beberapa unsur antara lain : a. Unsur Akademisi 4 (empat) orang; b. Unsur Masyarakat 4 (empat) orang; c. Unsur perusahaan pembayar tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan 7 (tujuh) orang. (2) Syarat untuk menjadi Forum TJSLP khusus dari unsur akademisi dan masyarakat Kabupaten Tabalong adalah : a. Umur maksimal 50 (lima puluh) tahun; b. Pendidikan minimal S1; c. Tidak berstatus sebagai PNS/TNI/Polri/ dan Anggota DPRD; d. Mampu berkerja sama dan memiliki komitmen serta integritas terhadap kewajiban yang diemban; e. Memiliki pengalaman berorganisasi; f. Memiliki moral yang tinggi dan amanah; g. Putra daerah Kabupaten Tabalong. (3) Unsur akademisi dan unsurmasyarakat Forum TJSLP dipilih melalui mekanisme fit and proper test. Pasal 12 (1) Susunan Forum TJSLP terdiri dari : a. Ketua 1 (satu) orang; b. Wakil ketua 1 (satu) orang; c. Sekretaris 1 (satu) orang; d. Bendahara 1 (satu) orang; dan e. Anggota 11 (sebelas) orang. (2) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih dari/dan oleh anggotaforum TJSLP dengan pimpinan rapat sementara dari anggota yang secara umur paling tua diantara yang lain. Pasal 13 (1) Pengambilan keputusan dalam Forum TJSLP dilakukan secara musyawarah mufakat. (2) Apabila secara musyawarah mufakat tidak dapat diambil keputusan, maka dilakukan pemilihan dengan suara terbanyak. Pasal 14 Kantor Sekretariat Forum TJSLP berkedudukan di ibukota Kabupaten Tabalong. Pasal 15 (1) ForumTJSLP mendapat biaya operasionalpertahun. (2) Biaya operasional Forumdan Sekretariat pertahun sebesar 2 % (duapersen) diambil dari dana pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang terkumpul dalam 1 (satu) tahun. (3) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk : a. Biaya sosialisasi dan transportasi pengelola TJSLP; b. Sewa kantor Sekretariat selama 1 (satu) tahun; c. Peralatan dan perlengkapan kantor Sekretariat;

9 d. Membayar honorarium anggota Forum TJSLP yang disesuaikan dengan upah minimum provinsi; dan e. Membayar biaya telpon, listrik dan lain-lain kebutuhan Sekretariat. (4) Biaya honorarium untuk anggota Forum TJSLP dari unsur perusahaan pembayar dibebankan kepada perusahaan. Pasal 16 (1) Anggota Forum TJSLP dinyatakan berhenti apabila : a. Meninggal dunia; b. Mengundurkan diri; c. Tidak hadir tanpa alasan yang jelas selama 60 (enam puluh) hari (kerja) dalam jangka waktu 1 tahun;dan/atau d. Melakukan tindak pidana dan mendapatkan putusan hukum yang tetap. (2) Anggota ForumTJSLP diberhentikan sementara apabila diduga melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan penyimpangan pengelolaan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. (3) Apabila Anggota ForumTJSLP yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan putusan pengadilan tidak terbukti, maka pemberhentian sementara akan dicabut. (4) Usul pemberhentian Anggota ForumTJSLP disampaikan oleh Ketua dan Sekretaris Forum TJSLP kepada Bupati atas Rekomendasi DPRD. Pasal 17 Apabila Ketua dan/atau Sekretaris dan/atau Bendahara Forum TJSLP berhenti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), maka dipilih kembali oleh anggota Forum TJSLP Kabupaten Tabalong. BAB VII TATA CARA PEREKRUTAN ANGGOTA FORUM TJSLP Pasal 18 (1) Bupati mengumumkan secara terbuka diruang publik melalui media massaatau media elektronik mengenai perekrutan TJSLP. (2) Bupati membentuk tim untuk menyeleksi calon anggota Forum TJSLP. (3) Seleksi calon anggota Forum TJSLP dilakukan berdasarkan tahapan seleksi administrasi, seleksi ujian tertulis dan wawancara serta uji kelayakan dan kepatutan. (4) Tim seleksi terdiri dari 5 (lima) orang yaitu : a. Ketua merangkap anggota 1 (satu) orang; b. Sekretaris merangkap anggota 1 (satu) orang; dan c. Anggota 3 (tiga) orang. (5) Calon anggota Forum TJSLP yang lulus seleksi administrasi oleh tim diserahkan kepada Bupati. (6) Uji kelayakan dan kepatutandilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. (7) Bupati membentuk timseleksi uji kelayakan dan kepatutan. (8) Hasil uji kelayakan dan kepatutan disusun berdasarkan hasil penilaiaan tertinggi secara berurutan dari nomor 1 (satu) sampai dengan nomor urut 8 (delapan). (9) Bupati menetapkan susunan ForumTJSLP selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari kerja setelah hasil uji kelayakan dan kepatutan.

10 BAB VIII TATA CARA PENGELOLAAN Pasal 19 Tata cara mengenai pendataan perusahaan, penyusunan program, perhimpunan dan pendistribusian dana dari perusahaan yang memiliki kewajiban dan/atau dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan kepada masyarakat dirumuskan oleh Forum TJSLP. BAB IX PENGGUNAAN DANA TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Pasal 20 (1) Jumlah dana tanggung jawab sosial dan lingkunganperusahaan tahun berjalan diumumkan dalam rapat paripurna DPRD. (2) Dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan diberbagai bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2). Pasal 21 (1) Pembangunan sarana prasarana fasilitas umum dan sosial lebih di utamakan di lingkungan tempat perusahaan pembayar tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. (2) Pembangunan sarana prasarana fasilitas umum dan sosial harus melibatkan masyarakat sekitar. BAB X LAPORAN PENGUNAAN DANA PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Pasal 22 (1) Setiap individu atau kelompok masyarakat yang memperoleh dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan diwajibkan untuk menyerahkan laporan pengunaan dana kepada Forum TJSLP. (2) Setiap individu atau kelompok masyarakat yang tidak menyerahkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat lagi memperoleh dana tangung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. (3) Forum TJSLP diwajibkan untuk menyerahkan laporan berupa pendataan perusahaan penyusun program, penghimpunan dan pendistribusian dana setiap semester dan tahunnya kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan perusahaan yang menyerahkan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

11 BAB XI PENGAWASAN Pasal 23 (1) DPRD dan Pemerintah Daerah melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Forum TJSLP. (2) DPRD dan Pemerintah Daerah memanggil Forum TJSLP apabila tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3). BAB XII PENGHARGAAN Pasal 24 (1) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan bagi perusahaan yang telah membayar dana tanggung jawab perusahaan dan lingkungan sesuai ketentuan perundang-undangan. (2) Pemberian penghargaan pada perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setiap tahunnya pada acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Tabalong. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Forum TJSLP Kabupaten Tabalong harus terbentuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini. Pasal 26 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong. Ditetapkan di Tanjung Padatanggal 15 Desember 2015 BUPATI TABALONG, Diundangkan di Tanjung Padatanggal 15 Desember 2015 SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN TABALONG, H.ANANG SYAKHFIANI H. ABDUL MUTHALIB SANGADJI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2015 NOMOR 07 NOREG PERATURAN DAERAH KABUAPTEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (155/2015)

12 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN I. UMUM Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan adalah peresapan dari istilah Corporate Social Responsibilityatau yang biasa disingkat dengan CSR. Istilah tersebut telah umum dikenal diberbagai negara. Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan atau tanggung jawab korporasi adalah komitmen perseroan untuk berperan secara aktif dalam pengembangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Kabupaten Tabalong adalah salah satu daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dimana banyak terdapat perusahaan yang sepatutnya memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Untuk mengelola TJSLP,maka diperlukan suatu lembaga mandiri yang selanjutnya disebut Forum TJSLP yang secara profesional menyelenggarakan komitmen perusahaaan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Dengan adanya pengelolaan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan di Kabupaten Tabalong perhatian atas relasi antara perusahaan dengan kepentingan sosial masyarakat atau komunitas lainnya akan menjadi lebih baik serta sesuai amanah dalam berbagai peraturan perundang-undangan serta norma-norma yang berlaku. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3

13 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21

14 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 03