BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pergaulan. bebas dan kasus penyimpangan lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. husnudzon untuk keperluan skripsi dengan judul Peran UNIRES

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan-kegiatan dan peraturan yang berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. analisis masing-masing rumusan masalah yang berupa hasil analisis statistik

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. berakhlak mulia, guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB IV METODE PENELITIAN. kasus yang dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) 1.

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB V SISTEM PENDIDIKAN WIRAUSAHA AGRIBISNIS DI PESANTREN WIRAUSAHA AGROBISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan seorang wanita yang bukan mahramnya. Berawal dari pernikahan itu,

Ma'had al Jamiáh dan Pembinaan Karakter Mahasiswa

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB VI KESIMPULAN. yaitu: Kesimpulan, Implikasi Penelitian dan Saran.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik itu kualitas intelektual maupun kualitas mental. Suatu

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menemukan gambaran berpikir matematis siswa SMP dalam. Pembelajaran Berbasis Budaya Islam adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesantren adalah tempat para santri (Dhofier, 2011). Pesantren sendiri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. berkecakapan tinggi, berkepribadian/berakhlaq mulia dan kecerdasan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK ASUH TAHUN 2014

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren,

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik untuk menjadikan putra-putrinya sebagai manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. dalam maupun luar negeri mudah diakses oleh setiap individu, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus. pertanda akan merosotnya akhlak anak bangsa. 1

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan tindakan antisipatoris. Dikatakan tindakan antisipatoris

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di. menggunakan nama Publistik, sedangkan di Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa transisi remaja, dimana remaja pada saat itu mencari jati diri memungkinkan mereka lebih bebas berekspresi dan bertindak. Dengan kebebasan tersebut, banyak hal positif yang dapat diperoleh. Kreatifitas mereka berkembang tanpa hambatan, dan segala potensi diri bisa dieksplorasikan sehingga banyak remaja yang menunjukkan prestasi yang luar biasa. Sebaliknya banyak pula yang berprilaku negatif dan terlibat dalam kenakalan remaja seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas dan kasus penyimpangan lainnya. Melihat fenomena yang terjadi pada remaja saat ini, pendidikan dan pembinaan keislaman harus ditingkatkan seiring dengan banyaknya terjadi kasus kenakalan remaja. Mami Hajaroh mengutip pendapat Zuhairini dkk, (1983) dalam jurnalnya Pendidikan agama di perguruan tinggi dalam hal ini agama Islam menurut, diharapkan mampu untuk: 1) membentuk sarjana muslim yang bertakwa kepada Allah; 2) menanamkan aqidah islamiyah pada

2 setiap mahasiwa; 3) mewujudkan mahasiwa yang taat beribadah dan berakhlak mulia 1. Kesadaran masyarakat sekarang yang menginginkan anaknya menjadi seorang anak yang berhasil dengan baik dalam pembinaan tataupun skill dan potensi, menyebabkan orang tua memilih lembaga pendidikan yang benarbenar siap untuk menampung anaknya demi masa depannya.salah satunya yaitu mendaftarkan anaknya ke suatu lembaga pendidikan yang berfasilitas asrama. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang berperan serta untuk memperbaiki moral atau etika remaja dengan cara melengkapi fasilitasnya dengan disediakan Asrama Mahasiswa yang bukan hanya menjadi hunian tetapi juga memberikan pendidikan keislaman. University Residence Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (selanjutnya disingkat UNIRES UMY) adalah asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan. UNIRES UMY didirikan bertujuan untuk menjadi ruang pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa UMY yang menjadi penghuni (resident) UNIRES UMY agar mampu mengembangkan diri dan menjadi kader Islam masa depan. 1 Mami Hajaroh. Sikap dan Perilaku Keagamaan Mahasiwa Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Yogyakarta: Jurnal Penelitian dan Evaluasi. 1998)

3 Dengan tujuan memberi pembinaan kepribadian dan keislaman bagi mahasiswa UMY, UNIRES memiliki beberapa program pembinaan yaitu: Program Klasikal, Program Mentoring dan Program Pembiasaan. Program pembinaan UNIRES UMY bertujuan untuk membentuk perilaku keagamaan mahasiswa yang tinggal di UNIRES UMY menjadi sebuah perilaku yang dimiliki dan diterapkan oleh Resident bukan hanya ketika menjadi penghuni UNIRES UMY saja tapi ketika sudah menjadi alumni. Lalu bagaimana perilaku keagamaan mahasiswa yang tinggal diluar UNIRES setelah mendapatkan pembinaan selama kurang lebih satu tahun pelajaran, apakah program pembinaan yang diberikan tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keagamaan para alumni UNIRES UMY sehingga para alumni mengalami perubahan perilaku keagamaan ketika sudah menjadi alumni UNIRES UMY. Berbicara mengenai perubahan sosial, manusia pasti mengalami perubahan yang selalu mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, karena manusia selalu menciptakan hal-hal baru demi menciptakan kepuasan dalam hidupnya. Suatu perubahan dapat terjadi, karena faktor-faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, kadang-kadang juga perubahan tersebut terjadi karena munculnya tokoh-tokoh yang telah mengalami pendidikan di luar masyarakat tersebut 2. 2 Soekanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007), hlm. 261

4 Dalam sebuah penelitian yang ditulis dalam skripsi berjudul Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menemukan bahwa alumni pesantren banyak mengalami perubahan perilaku keagamaan ke arah yang lebih negatif, hal ini terjadi karena di pengaruhi oleh lingkungan baru yang berbeda jauh dari lingkungan pondok pesantren dan budaya luar yang ada dalam lingkungan masyarakat di Universitas 3. Program Pembinaan yang dilakukan oleh UNIRES UMY memiliki konsep yang hampir sama dengan pondok pesantren yaitu memiliki banyak kegiatan pokok, penunjang dan pengembangan yang membuat Resident melakukan kegiatan beragama dengan rajin. Kegiatan tersebut antara lain sholat berjama ah lima waktu, mengaji Al-qur an baik perseorangan maupun tadarrusan, mengadakan kajian yang berisi tentang pengetahuan agama islam, kultum setelah shalat, pembiasaan berbusana islami dan lainnya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana perilaku keagamaan alumni UNIRES UMY yang sudah mendapatkan pembinaan di UNIRES UMY dengan program pembinaan UNIRES UMY yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga sangat menunjang resident yang juga menjadi mahasiwa di Universita Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti merasa perlu melakukan penelitian terhadap perilaku keagamaan resident setelah menjadi alumni 3 Dewi Humaiyah. Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2014)

5 apakah mengalami perubahan sosial yang berdampak pada perilaku keagamaannya dan bagaimana dinamika perubahan sosial mahasiswa alumni UNIRES UMY serta yang melatar belakangi terjadinya perubahan sosial tersebut. B. Rumusan masalah Berdsarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan maka fokus masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perubahan perilaku beragama dan bagaimana bentuk perubahan perilaku beragama alumni UNIRES PUTRI UMY di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? 2. Apa faktor yang melatar belakangi terjadinya perubahan perilaku beragama pada alumni UNIRES PUTRI UMY di Universitas