BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kartini Desa Modelomo Kabila Kabupaten Bone Bolango. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelompok B TK Kartini Kabupaten Bone Bolango, yang berusia rata-rata 5-6 tahun yang berjumlah 16 siswa terdiri dari laki-laki 11 orang dan siswa perempuan 5 orang. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian di mana ada perlakuan yang terdapat variabel dependen yakni kemampuan menjalin hubungan sosial siswa pada anak kelompok B di TK Kartini Desa Modelomo Kabila Kabupaten Bone Bolango. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Variabel Input mengacu kepada perencanaan, memilih siswa yang akan diberikan tindakan, merancang kegiatan dalam penerapan teknik permainan kelompok. 2. Variabel Proses merupakan kegiatan inti dimana siswa diberikan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya. Berupa pelaksanaan tiga jenis 13
permainan kelompok terpilih, yaitu role playing, gerak/ movement, arts and crafts. 3. Variabel Output meliputi penilaian dan pengambilan kesimpulan atas data yang telah diperoleh dalam proses, yaitu adanya peningkatan kemampuan anak dalam menjalin hubungan sosial, yang dilihat dari indikator sebagai berikut: o Kemampuan Kerja sama o Membantu Teman o Bermain Bersama o Berbagi dengan Teman 3.3 Tahapan-tahapan Penelitian 3.3.1 Tahap Persiapan Dalam rangka penelitian tindakan kelas ini peneliti melaksanakan persiapan-persiapan sebagai berikut: a. Menghubungi kepala sekolah guna memperoleh izin untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini, dan berkonsultasi tentang guru yang menjadi mitra. b. Mendiskusikan rencana kegiatan dan kegiatan yang akan dilakukan bersama di sekolah dengan guru mitra. c. Melakukan observasi awal terhadap subyek penelitian d. Pengkajian masalah sekaligus pembuatan alat observasi dan evaluasi, mendesain situasi kelas dan pembelajaran sesuai dengan layanan yang telah ditetapkan, serta menetapkan waktu pelaksanaan kegiatan tindakan.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru-guru lainnya yang berkompeten di kelompok B TK Kartini Kabila Bone. Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan lancar, maka diperlukan kegiatan sebagai berikut: a. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada kegiatan permainan kelompok dalam bimbingan dan konseling di sekolah b. Menyusun prosedur pelaksanaan, yaitu urutan kegiatan yang dilaksanakan. Antara lain: 1. Perencanaan: Menentukan topik/ materi, memilih jenis permainan, memilih alat/ media/ bahan yang akan digunakan. 2. Persiapan: Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam permainan kelompok terpilih. Misalnya role playing, maka guru terlebih dahulu menentukan peran dan alur cerita yang akan dimainkan. Pengadaan media/ alat/ bahan dalam kegiatan permainan kelompok, menentukan tempat pelaksanaan, dan seterusnya. 3. Pelaksanaan: Kegiatan bermain kelompok dimulai, dengan pemantauan dan arahan guru. Pada tahap ini guru mengamati perilaku-perilaku siswa yang dapat mendukung pengembangan kemampuan siswa dalam menjalin hubungan sosial. 4. Penutup: Guru dengan segera menutup/ mengakhiri kegiatan bermain kelompok, apabila tujuan materi/ topik telah berhasil disampaikan.
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi, agar tidak terjadi penyimpangan prosedur d. Jika terjadi penyimpangan segera diadakan modifikasi. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. 1. Siklus I Kegiatan I: Berdasarkan topik pada teknik permainan kelompok, yakni untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjalin hubungan sosial melalui pengembangan kemampuan anak dalam berkomunikasi (faktor internal). Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan, yakni: 1) Guru meminta siswa untuk memperhatikan apa yang harus ia laksanakan dalam kegiatan permainan kelompok. 2) Guru memilih jenis bermain kelompok yang tepat yakni role playing untuk mengembangkan kemampuan menjalin hubungan sosial siswa. 3) Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan permainan kelompok yang dipilih sebelumnya, antara lain penentuan pemeran dalam role playing. 4) Guru memberi pemahaman mengenai makna permainan role palying yang telah dilaksanakan. 5) Role playing dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Kegiatan II: Kegiatan II yakni bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjalin hubungan sosial khususnya pengembangan kemampuan anak dalam
berkomunikasi (faktor internal). Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan, yakni: 1) Guru meminta siswa untuk memperhatikan apa yang harus ia laksanakan dalam kegiatan permainan kelompok. 2) Guru memilih jenis bermain kelompok yang tepat yakni arts and crafts (seni dan kerajinan tangan) untuk mengembangkan kemampuan menjalin hubungan sosial siswa. 3) Guru mengarahkan anak untuk melaksanakan permainan arts and crafts yang dipilih sebelumnya. 4) Guru memberi pemahaman mengenai makna permainan arts and crafts yang telah dilaksanakan. 5) Permainan arts and crafts dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. 2. Siklus II Pada siklus II yang menjadi topik pada teknik permainan kelompok: kemampuan menjalin hubungan sosial siswa khususnya dalam mengembangkan motivasi untuk bekerja sama (faktor eksternal) dengan tujuan pengembangan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan layanan sarana dengan siklus I, yaitu: Kegiatan I: Berdasarkan topik pada teknik permainan kelompok, yakni untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjalin hubungan sosial melalui pengembangan motivasi anak dalam melakukan kerja sama (faktor eksternal). Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan, yakni:
1) Guru meminta anak untuk memperhatikan apa yang harus ia laksanakan dalam kegiatan permainan kelompok. 2) Guru memilih jenis bermain kelompok yang tepat yakni role playing untuk mengembangkan kemampuan menjalin hubungan sosial siswa. 3) Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan permainan role playing yang dipilih sebelumnya. 4) Guru memberi pemahaman mengenai makna permainan role playing yang telah dilaksanakan. 5) Permainan role playing dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Kegiatan II: Kegiatan II yakni bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjalin hubungan sosial khususnya pengembangan motivasi anak dalam melakukan kerja sama (faktor eksternal). Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan, yakni: 1) Guru meminta anak untuk memperhatikan apa yang harus ia laksanakan dalam kegiatan permainan kelompok. 2) Guru memilih jenis bermain kelompok yang tepat yakni arts and crafts (seni dan kerajinan tangan) untuk mengembangkan kemampuan menjalin hubungan sosial siswa. 3) Guru mengarahkan anak untuk melaksanakan permainan arts and crafts yang dipilih sebelumnya. 4) Guru memberi pemahaman mengenai makna permainan arts and crafts yang telah dilaksanakan.
Permainan kelompok dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu Pada kegiatan II, anak lebih diarahkan pada bagaimana mengembangkan kemampuan dalam menjalin hubungan sosial terutama dalam kegiatan anak pada proses pembelajaran. 3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus, dimana peneliti dibantu oleh anggota tim peneliti untuk mengamati setiap pelaksanaan siklus yang dilakukan, dan hasil tersebut dibahas pada tahap analisis dan refleksi. Pedoman dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah sebagai berikut: a. Semua aspek yang menjadi indikator dari kemampuan menjalin hubungan sosial siswa b. Proses bimbingan yang menerapkan teknik permainan kelompok dalam bimbingan dan konseling di sekolah c. Alat pengumpul data yang telah disiapkan yakni: 1. Lembar observasi tentang kegiatan bermain kelompok 2. Lembar observasi tentang kemampuan menjalin hubungan sosial anak di sekolah. 3. Bukti fisik pelaksanaan kegiatan yang didokumentasikan melalui alat visual. 3.3.4 Analisis dan Refleksi Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksi dari seluruh proses kegiatan. Dalam hal ini akan diketahui kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada proses yang telah berlangsung kemudian ditindak lanjuti pada
kegiatan berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun laporan penelitian. Adapun proses pengolahan data yang diperoleh melalui lembar observasi dari kedua pengamat masing-masing. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi. Jenis yang digunakan adalah observasi partisipatif, yakni dengan cara seorang peneliti melakukan pengamatan (observasi) sambil ikut serta dalam kegiatan penelitian yang sedang berjalan. 3.5 Analisis Data Analisis data merupakan bagian terpenting dari proses penelitian tindakan kelas. Analisis data dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, Data yang dianalisis adalah data hasil observasi kegiatan guru dan pengembangan kemampuan anak dalam menjalin hubungan sosial. Langkah-langkah analisis : a) Melakukan analisis awal bila data yang didapatkan di kelas sudah cukup maka dapat di kumpulkan. b) Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun koding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjutan. c) Melakukan analisis data di kelas dari masing-masing kasus. d) Melakukan verifikasi, dan pendalaman data apabila terdapat yang kurang lengkap atau kurang jelas. e) Melakukan analisis antara kasus, dikembangkan struktur sajian data bagi susunan laporan. f) Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian. g) Merumuskan implikasi sebagai bagian dari pengembangan saran dalam akhir penelitian.