BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB 1 PENDAHULUAN. objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias (Sawyer, 2005:8).

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

PIAGAM AUDIT INTERNAL

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

INTERNAL AUDIT CHARTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dalam profesi dan juga definisi tersebut juga mengarahkan Auditor Internal

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Internal Audit Charter

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS. Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya laba perusahaan. Semakin banyak dan besarnya perusahaan serta semakin rumitnya persoalan yang dihadapi, maka profesi akuntan semakin memegang peranan penting dalam pemberian bantuan penyusunan laporan keuangan, bantuan dalam bidang akuntansi lainnya, pemeriksaan laporan dan pemberian nasehat di bidang manajemen. Akuntan adalah profesi yang memberikan jasa kepada masyarakat pemakai jasa terutama dalam bidang pemeriksaan (auditing) dan bantuan dalam bidang akuntansi. Menurut Lawrence B. Sawyer (2005:9) yang dialih bahasakan oleh Desi Adhariani pengertian audit internal adalah sebagai berikut : Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengeloalaan risiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi. Sedangkan definisi Audit Internal menurut Hiro Tugiman ( 2006 : 11 ) adalah sebagai berikut : 8

9 Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Audit Internal adalah aktivitas untuk melakukan pemeriksaan secara sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasional kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam mejalankan tanggung jawabnya secara efektif. 2.1.2 Definisi Auditor Internal Kedudukan atau posisi Auditor Internal didalam organisasi perusahaan dapat mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dijalankan oleh perusahaan tersebut, karma semakin tinggi kedudukan Auditor Internal didalam sebuah organisasi perusahaan dapat berpengaruh terhadap independensi dalam melaksanakan fungsinya. Pernyataan diatas dapat diperkuat oleh pendapat yang dikemukakan oleh Katijo ( 2008:11) tentang Auditor Internal mengemukakan bahwa: Auditor internal merupakan karyawan atau staf dari organisasi atau entitas yang diaudit. Tugas auditor internal adalah melakukan penilaian secara independent atas aktivitas dari suatu oganisasi Sedangkan menurut Oemat Witarsa ( 2007:11) adalah: Auditor internal adalah orang yang melaksanakan kegiatan Internal auditing. Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Auditor Internal adalah sebagai salah satu profesi yang bekerja di suatu perusahaan yang

10 memiliki status aktivitas penilaian yang bebas dan independent dalam organisasi perusahaan untuk meneliti kembali dalam bidang Akuntansi, keuangan, pengendalian intern, dan bidang lainya sebagai dasar dalam memberikan pelayanan bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi dalam menetapkan keputusan atau kebijakan. 2.1.3 Fungsi Auditor Internal Secara umum, fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Internal auditor sebagai staf pimpinan perusahaan yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya. Pengertian fungsi auditor internal menurut Andayani (2008:3), fungsi internal audit adalah: Penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi dan mempunyai aktivitas untuk memberikan jaminan keyakinan dan konsultasi. adalah : Sedangkan fungsi audit internal menurut Hiro Tugiman (2006:11) Fungsi audit internal adalah suatu fungsi penilaian bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif.

11 Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa secara singkat fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil yang berupa suatu saran atau rekomendasi dan memberikan nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan untuk mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Tanpa adanya suatu pemisahan fungsi maka sulit bagi seorang manajer untuk membagi-bagi suatu kegiatan yang terdapat dalam suatu organisasi. Ini berarti fungsi suatu audit internal sangat memberikan manfaat yang akan memperbaiki kinerja suatu organisasi. Dengan demikian fungsi auditor internal adalah menentukan baik tidaknya internal kontrol dengan melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian dan governance, dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh serta mengawasi dan menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. 2.1.4 Ruang lingkup Auditor Internal Ruang lingkup auditor internal mencakup pengujian dan penilaian atas kelayakan dan efektivitas dari pengendalian intern perusahaan serta kualitas kerja pegawai yang berkaitan dengan tanggung jawab anggota organisai dalam melaksanakan tugasnya. Ruang lingkup penugasan auditor internal menurut Lawrence B. Sawyer (2005:10) mengatakan bahwa :

12 Ruang lingkup audit internal yaitu untuk menentukan: 1. Apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan. 2. Resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi. 3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti. 4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi 5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis 6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Sedangkan menurut Hiro Tugiman (2006:17) tentang ruang lingkup auditor internal adalah: Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan, meliputi keandalan informasi, kesesuaian dengan kebijaksanaan serta prosedur perundang-undangan, perlindungan terhadap harta, penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien dan pencapaian tujuan. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup auditor internal atas pengendalian internal, penilaian atas pencatatan laporan perusahaan, serta penilaian atas hasil seluruh kegiatan perusahaan.auditor internal juga harus memberikan keyakinan bahwa catatan laporan dan pelaksanaan kegiatan bagi perusahaan telah dilaksanakan dengan baik. Tujuan dari ruang lingkup auditor internal sangat luas tergantung besar kecilnya organisasi dan permintaan manajemen organisasi yang bersangkutan. 2.1.5 Tanggung Jawab Auditor Internal Tanggung jawab internal auditor dalam perusahaan haruslah ditetapkan dengan jelas melalui kebijakan manajemen perusahaan. Auditor internal bertanggung jawab mengelola bagian audit internal secara tepat, sehingga

13 pekerjaan pemeriksaan memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh dewan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001: 322.1) menyatakan secara terperinci mengenai tanggungjawab auditor internal sebagai berikut: Audit internal bertanggung jawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi, memberi keyakinan dan rekomendasi, menginformasikan kepada manajemen satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak lain yang setara dengan wewenang dan tanggung jawab tersebut. Audit internal mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya. Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tentang tanggung jawab auditor internal: Audit internal berkewajiban untuk menyediakan informasi tentang kelengkapan dan keefektivan sistem pengendalian internal organisasi dan kualitas suatu pelaksanaan tanggung jawab yang ditugaskan. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab seorang auditor internal adalah memberikan keterangan-keterangan dan saran-saran kepada manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan kode etik yang berlaku serta mengatur semua kegiatan audit didalam perusahaan dengan baik dimana seorang auditor internal memiliki wewenang untuk melakukan perencanaan dan membuat berbagai kebijakan didalam audit. 2.1.6 Tujuan Auditor Internal Auditor internal bertujuan untuk membantu anggota organisasi dan membentuk pertanggungjawaban yang efektif. Dalam hal ini auditor internal memberikan bantuan berupa aktivitas perencanaan, audit dan mengevaluasi informasi, mengkomunikasikan hasil aktifitas yang telah disertai tindak lanjut.

14 Secara umum tujuan auditor internal adalah membantu manajemen menjalankan tugasnya, yaitu dengan menyediakan informasi tentang kelayakan dan keefektifan dari pengendalian intern perusahaan dan kualitas pelaksanaan aktivitas perusahaan. Dengan demikian auditor internal akan melakukan analisis, penilaian dan mengajukan saran. berikut: Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tujuan auditor internal adalah sebagai Membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, auditor internal akan melakukan analisis, penelitian dan mengajukan saran-saran. Tujuan dari pemeriksaan mencakup pula pada pengembangan, pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar. Tujuan audit internal yang dikemukakan oleh Andayani (2008:3) adalah sebagai berikut: Penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan memberikan rekomendasi. Tujuan audit internal adalah membantu semua tingkatan manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya, membantu pencapaian tujuan perusahaan dan memberikan nilai tambah dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan upaya perbaikannya dengan memberikan layanan berupa pemberian saran untuk memperbaiki kinerja bagi setiap level manajer. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama auditor internal adalah untuk membantu para manajemen menguji sistem pengendalian internal (internal control) agar berjalan dengan baik.

15 2.1.7 Program Pemeriksaan Auditor Internal Program audit merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Selain berfungsi sebagai alat perencanaan, program audit juga bermanfaat untuk mengatur pembagian kerja masing-masing bagian sebagaimana yang diungkapkan Amin Widjaya Tunggal (2006:33) menyatakan bahwa: Program audit merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara efisien dan efektif. Kecuali sebagai alat perencanaan juga penting untuk mengatur pembagian kerja, memonitor jalannya pemeriksaan menelaah pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan Hiro Tugiman (2006: 53-78 ) mengungkapkan: Ada empat tahap pemeriksaan auditor internal: 1. Perencanaan audit 2. Pengujian dan pengevaluasian informasi 3. Penyampaian hasil audit. 4. Tindak lanjut hasil audit. Tahapan-tahapan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Auditor internal bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan tugas pemeriksaan yang harus disetujui dan ditinjau atau direview oleh pengawas. 2. Auditor internal haruslah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil pemeriksaan. 3. Auditor internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya.

16 4. Auditor internal harus terus-menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa program pemeriksaan auditor internal merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Selain berfungsi sebagai alat perencanaan, program audit juga bermanfaat untuk mengatur pembagian kerja masing-masing bagian. 2.1.8 Kedudukan Auditor Internal Untuk dapat bekerja secara efektif dengan manajemen, kedudukan Satuan Pengawasan Intern dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya dalam menjalankan tugasnya. Auditor internal haruslah ditempatkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk dapat melakukan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik serta dapat menjamin kebebasan dalam menjalankan tugasnya. Internal auditor haruslah ditempatkan di posisi yang tidak bertanggung jawab langsung kepada pimpinan unit operasional perusahaan, tetapi bertanggung jawab langsung kepada manajemen perusahaan. Dengan demikian internal auditor dapat melakukan tugas, wewenang dan tangung jawab. Kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya menjalankan tugas, sehingga dengan kedudukan tersebut memungkinkan internal auditor secara jelas disertai denganjob description yang jelas akan membawa dampak yang positif dalam proses komunikasi antara internal auditor dengan pihak pemilik perusahaan atau manajer. Namun

17 sebaliknya, penempatan yang tidak jelas akan menghambat jalannya arus pelaporan dari internal auditor karena itu perlu ditentukan secara tegas kedudukan internal auditor ini. Menurut Sukrisno Agoes (2004: 243-246) tentang kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi yaitu: Terdapat empat alternatif kedudukan auditor internal didalam struktur organisasi yaitu bagian internal auditor yang sejajar dengan bagian akuntansi keuangan, bagian internal auditor yang merupakan staf direktur utama, bagian internal auditor yang merupakan staf dari dwan komisaris, dan bagian internal auditor yang dipimpin oleh seorang internal auditor direktur. kedudukan auditor internal merupakan bagian penting didalam menunjang efektifitas audit, dimana Kedudukan auditor internal dalam suatu struktur organisasi perusahaan yang satu dengan yang lain belum tentu sama. Karena hal ini bergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan bagian auditor internal. 2.1.9 Kualifikasi Auditor Internal Auditor internal sangat menjunjung objektifitas dan integritas dalam pelaksanaan tugasnya, dimana auditor internal harus mempunyai kualifikasi atau syarat dalam melaksanakan tugas auditnya. Menurut Lawrence B. Sawyer (2007) tentang kualifikasi auditor internal adalah: Kualifikasi auditor internal yang baik terjadi apabila pemeriksa internal menggabungkan kecakapan tehnik dan pengetahuan dengan kualitas pencocokan, pemahaman, kebulatan tekad, integritas, independen, objektivitas, dan juga tanggung jawab Sedangkan menurut Hiro Tugiman (2006:108) tentang kualifikasi auditor internal:

18 Kualifikasi auditor internal mempunyai kewajiban pada profesi, manajemen, pemegang saham dan pada masyarakat umum untuk selalu memelihara standar perilaku profesional yang tinggi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi auditor internal dibutuhkan kualifikasi ataupun persyaratan di dimana seorang auditor internal harus memiliki sikap yang independen dan kompeten serta mempunyai kewajiban pada profesi, manajemen, pemegang saham dan pada masyarakat umum untuk selalu memelihara standar perilaku profesional yang tinggi 2.1.9.1. Independensi Auditor Internal Agar seorang auditor internal efektif melaksanakan tugasnya, auditor harus independen atau bebas dari pengaruh-pengaruh objek yang akan diauditnya. Hal ini dapat tercapai jika ia diberikan kedudukan yang disyaratkan dalam organisasi dan memiliki tingkat objektifitas yang diperlukan, seperti yang dikemukakan oleh Hiro Tugiman (2006: 116) tentang independensi adalah: Keadaan tidak bergantung kepada sesuatu hal atau orang lain karena telah mandiri. Menurut Ely Suhayati dan Siti Kurnia Rahayu (2010: 41) adalah: Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun.

19 Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya independensi yang dimiliki oleh auditor internal, maka auditor internal dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dan objektif yang memungkinkan auditor membuat pertimbangan penting secara independen agar tidak ada lagi mental yang buruk dan menyimpang dari seorang auditor internal. 2.1.9.2 Kompetensi Auditor Internal Kompetensi merupakan keahlian yang dimiliki seorang auditor. Menurut Moeller and Witt (2006; 5-16) kemahiran auditor internal harus meliputi: 1. Staffing 2. Kowledge, Skill and discipline 3. Supervision 4. Compliance with Standart of Conduct 5. Human Relation and Communication 6. Continuing Education 7. Due Profesional Care 1. Staffing Mengacu pada persyaratan bahwa audit internal harus memberikan jaminan mengenai keahlian dan latar belakang pendidikan audit internal yang memadai, yang akan berperan sebagai audit internal dalam perusahaan. 2. Knowledge, Skill and Discipline Mensyaratkan bahwa bagian audit internal harus mempunyai pengetahuan, keahlian dan disiplin tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawab auditnya.

20 3. Supervision Mensyaratkan bahwa bagian audit internal harus menyediakan jaminan bahwa audit internal harus diawasi sebagaimana mestinya. 4. Compliance with Standart of Conduct Mensyaratkan bahwa bagian audit internal harus memenuhi standarstandar pelaksanaan profesional dalam melakukan audit. 5. Human Relation and Communication Mensyaratkan bahwa auditor internal harus terlatih dalam berhubungan dengan pihak lain dan dalam melakukan komunikasi secara objektif. 6. Continuing Education Mensyaratkan bahwa auditor internal harus memelihara kompetensi pekerjaan malalui pendidikan lanjutan. 7. Due Professional Care Mensyaratkan bahwa auditor internal harus melatih keahlian profesionalnya dengan berusaha mendapatkan pendidikan lanjutan untuk melaksanakan audit internal. Menurut Hiro Tugiman (2006:30) dikemukakan bahwa: Kompetensi auditor internal merupakan keahlian dalam menerapkan berbagai standar, prosedur dan teknik audit yang diperlukan dalam melaksanakan audit. keahlian berati kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan asistensi yang berarti dari pihak lain. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang auditor internal harus bersikap kompeten yaitu mempunyai keahlian khusus yang profesional didalam melaksanakan tugasnya. Auditor internal harus memiliki

21 pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan. 2.1.10 Efektivitas Auditor Internal Auditor internal merupakan bagian penting didalam perusahaan untuk melakukan pengujian dan mengevaluasi berbagai proses perencanaan, penyusunan dan pengaturan untuk menentukan apakah terdapat kepastian bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat dicapai. Auditor internal yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Fauzi (2007: 68) yaitu: Untuk terjamin terciptanya praktik yang sehat, diperlukan adanya staff pemeriksa intern yang cakap, jujur dan berdedikasi tinggi untuk melakukan tugas pemeriksaan terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan. Pemeriksaan demikian ditujukan untuk menilai efektivitas mekanisme penyelenggara kontrol intern perusahaan. Pengertian efektivitas menurut Andayani (2008:96) adalah: Melakukan hal yang benar, Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas auditor internal adalah ukuran yang merujuk kepencapaian tujuan yang dilakukan oleh auditor internal dalam melaksanakan tugas auditnya.

22 2.2 Kerangka Pemikiran Kebutuhan akan adanya suatu pemeriksaan intern dirasakan oleh perusahaan karena adanya perkembangan perusahaan yang bersangkutan, dimana pimpinan tidak lagi bisa mengendalikan perusahaannya dengan langsung melainkan harus dibantu oleh orang lain. Peningkatan kerumitan dari bisnis modern dan organisasi lainnya menciptakan kebutuhan terhadap spesialis pengendali bisnis yaitu pemeriksa intern. Auditor internal merupakan mata telinga dari pimpinan unit dimana auditor internal mampu melakukan penilaian independen dan objektif yang bertujuan untuk membantu para anggota organisasi melaksanakan tanggung jawabnya secara baik. Auditor internal yang bersifat internal tetapi dalam melaksanakan tugasnya harus bersifat independen dan selalu didukung, baik oleh manajemen puncak maupun karyawan lainnya dan dalam melaksanakan tugasnya selalu dituntut untuk dapat bersikap profesional serta meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan efektivitas pelaksanaan audit. Menurut Katijo ( 2008:11) tentang Auditor Internal mengemukakan bahwa: Auditor internal merupakan karyawan atau staf dari organisasi atau entitas yang diaudit. Tugas auditor internal adalah melakukan penilaian secara independent atas aktivitas dari suatu oganisasi Jadi auditor internal merupakan karyawan atau staff didalam perusahaan yang melakukan pengawasan intern. Kualifikasi didalam auditor internal merupakan syarat dimana seorang auditor diharuskan bersikap independen serta kompeten dalam melakukan tugas auditnya. kualifikasi auditor adalah seorang auditor internal diharuskan

23 memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya serta memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya. QIA (Qualified Internal Auditor) adalah gelar kualifikasi dalam bidang internal auditing, yang merupakan simbol profesionalisme dari individu yang menyandang gelar tersebut. Gelar QIA juga merupakan pengakuan bahwa penyandang gelar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sejajar dengan kualifikasi internal auditor kelas dunia. Para anggota bertanggung jawab untuk mempunyai perilaku yang baik, sehingga nama baik dan integritasnya tidak dipertanyakan. Lebih jauh mereka harus menggunakan gelar QIA-nya dengan bijaksana dan penuh martabat, selalu menyadari tentang arti gelar tersebut dan selalu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam adanya keterbatasan kemampuan teknis, anggota harus berusaha sekerasnya untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan standar audit internal untuk kepentingan perusahaan dan organisasinya. PT. LEN Industri (Persero) mempunyai internal auditor dimana kedudukan dan fungsi Internal Auditor sangatlah penting dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu, Internal Auditor harus memahami dan menguasai prosedur kerja internal auditor yang sudah ada di perusahaan, dan dalam melaksanakan tugasnya harus dapat bekerja secara independen, yaitu bebas dalam melakukan pemeriksaan. Internal auditor juga harus bekerja secara

24 profesional, tanpa memandang bagian-bagian dalam perusahaan, atau membedabedakan bagian-bagian mana saja dalam perusahaan yang akan diperiksa. Internal auditor harus bebas untuk menentukan kebijakan yang positif dalam hal melakukan pengawasan. Fungsi internal auditor haruslah dapat memberikan pandangan dan memberikan laporan yang obyektif. Dalam arti, pandangan yang diberikan harus berdasarkan hasil pemeriksaan, dan tidak ada yang direkayasa. Laporan yang diberikan harus objektif, tidak menyudutkan bagian-bagian tertentu dalamperusahaan yang melakukan penyimpangan, harus benar-benar menyampaikan apa saja hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

25 Model Kerangka Pemikiran PT. LEN industri (Persero) Kegiatan Perusahaan Auditor Internal Kualifikasi Auditor Internal Integritas Independen Kecermatan profesional Kompeten Inti Hubungan Konsep Kualifikasi auditor internal dapat membantu meningkatkan efektifitas perusahaan Gambar 2.1 Sumber Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT.LEN Industri (Persero)