Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara Rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), Sehingga CAR Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 1. Perhitungan Capital Asset Ratio (CAR) (dalam Jutaan Rupiah) Tahun Total Modal ATMR (Rp) CAR (%) 2011 60.983.062 379.183.826 16,08 2012 53.549.527 332.084.789 16,13 CAR Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 16,08%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 16,13%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio CAR Bank Mandiri mengalami kenaikan. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit rasio Capital Adequecy Ratio (CAR) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012. Tabel 2. Perhitungan Nilai Kredit CAR Tahun CAR (%) Nilai Kredit Nilai Maksimum Bobot Rasio CAR (100%) 2011 16,08 161,8271709 100 25% 25 2012 16,13 162,252574 100 25% 25 Nilai Krdit Faktor Nilai Kredit CAR Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 161,8%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 162,2%. Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio CAR per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 diatas diakui sebagai 100.
Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Permodalan per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% maka rasio yang dicapai Bank Mandiri dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Dimana indicator yang menunjukkan kelompok sehat semakin besar rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) yang dimiliki oleh bank maka akan semakin baik hal ini dikarenakan bank mampu menyediakan modal dalam jumlah yang besar. 2. Asset (Kualitas Aktiva Produktif) Surat Edaran No. 30/2/UPBB tanggal 30 April 1997 penilaian terhadap faktor kualitas aktiva produktif (KAP) didasarkan pada dua rasio yaitu : 1) Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Aktiva yang diklasifikasikan merupakan aktiva produktif yang sudah atau mengandung potensi tidak memberikan penghasilan. Aktiva produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, suratsurat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. (SK.DIR.BI.NO.31/ 147/KEP/DIR,1998). Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan kualitas aktiva produktif (KAP) adalah sebagai berikut: a) Rasio 22,5 % atau lebih diberi nilai 0 b) Untuk setiap penurunan 0,15% dimulai dari 22,5% nilai ditambah 1 dengan maksimum 100. Berikut ini adalah hasil perhitungan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) pada Bank Syariah Mandiri tahun 2001-2010:
Tahun Tabel 3. Perhitungan Ku alitas Aktiva Produktif (KAP) Aktiva Produktif Diklasifikasikan (Rp) Aktiva Produktif (Rp) KAP (%) 2011 4.167.819 12.044.372 35 2012 7.347.016 14.359.725 51 KAP Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 35 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 51%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio KAP Bank Mandiri mengalami kenaikan. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio KAP, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit Kualitas Akriva Produktif (KAP) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012. Tabel 4. Perhitungan Nilai Kredit KAP Tahun KAP (%) Nilai Kredit Bobot Rasio KAP (%) Nilai Kredit Faktor 2011 35 0 25 0 2012 51 0 25 0 Nilai Kredit KAP Bank Mandiri per 31 Desember 2011 dan per 30 September 2012 sebesar 0. Hal ini disebabkan oleh nilai rasio KAP per 31 Desember 2011 dan 30 September 2012 sebesar 35% dan 51%. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio KAP per 31 Desember 2011 dan per 30 September 2012 menunjukkan nilai kredit KAP lebih kecil dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 10,35% maka rasio yang
dicapai Bank Mandiri pada tahun tersebut dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Semakin kecil rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) maka semakin baik karena aktiva produktif yang bermasalah pada bank tersebut relative kecil. 2) Rasio Penyisihan Penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari nominal berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang kualitas aktiva produktif. Menurut Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tangal 12 November 1998 penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) adalah sebagai berikut. a) Rasio 0 % atau lebih diberi nilai kredit b) Untuk setiap kenaikan 1 % dimulai dari 0 % nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Berikut ini adalah hasil analisis Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012. Tabel 5. Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) PPAPWD Tahun PPAP (Rp) (Rp) PPAP (%) 2011 12.044.372 11.629.221 103,5698952
2012 14.359.725 12.931.613 111,0435721 Adanya kenaikan rasio PPAP ini disebabkan oleh perbaikan pada aktiva produktif, sehingga PPAP yang dibentuk cukup untuk mengantisipasi adanya kenaikan maupun penurunan kualitas aktiva produktif. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio PPAP, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012. Tabel 6. Perhitungan Nilai Kredit PPAP Tahun PPAP (%) Nilai Kredit Nilai Maksimum Bobot Rasio PPAP Nilai Kredit Faktor 2011 103,5698952 104 100 5% 5 2012 111,0435721 111 100 5% 5 Nilai Kredit PPAP Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 104%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 111%. Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio PPAP pada tahun hitung diatas diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit Rasio PPAP pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 81% maka rasio yang dicapai Bank Mandiri dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Semakin besar rasio PPAP yang dimiliki oleh bank maka akan semakin baik yang berarti bank melakukan dengan benar dalam mengantisipasi penghapusan kredit macet. 3. Management Kualitas manajemen dapat dinilai dari kualitas manusianya dalam bekerja. Untuk menilai kesehatan bank dalam aspek manajemen, biasanya dilakukan melalui kuesioner yang ditujukan bagi pihak manajemen bank, akan tetapi pengisian tersebut sulit dilakukan karena
akan terkait dengan unsur kerahasian bank. Oleh sebab itu dalam penelitian ini aspek manajemen diproyeksikan dengan rasio net profit margin (Rhomy, 2011). Tahun Laba Bersih (Rp) Tabel 7. Perhitungan NPM Pendapatan Operasioal (Rp) NPM (%) Nilai Kredit 2011 11.102.199 32.018.984 35 35 2012 12.782.298 35.077.616 36 36 NPM Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 35 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 36%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio NPM Bank Mandiri mengalami kenaikan. Untuk menentukan Nilai Kredit NPM disamakan dengan nilai Rasio NPM. 4. Earning (Rentabilitas) Rasio rentabilitas dilakukan untuk megetahui kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan. Rasio rentabilitas terbagi menjadi 2 yaitu: 1) ROA : membandingkan antara laba dengan total aktiva 2) BOPO : membandingkan antara beban operasi dengan pendapatan operasi. Berikut ini adalah hasil analisis Return On Assets (ROA) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 : Tabel 8. Perhitungan Return On Assets (ROA) Tahun Total Laba (Rp) Total Aktiva (Rp) ROA (%) 2011 11.133.231 489.106.664 2,276237847 2012 12.952.558 519.572.030 2,492928266 ROA Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 2,2 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 2,4%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio ROA Bank Mandiri mengalami kenaikan. Kenaikan rasio
ROA ini menunjukkan semakin baiknya pengelolaan assets bank dalam menghasilkan laba. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio ROA, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit Return On Assets (ROA) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sampai dengan 30 September 2012. Tabel 9. Perhitungan Nilai Kredit ROA Tahun ROA (%) Nilai Kredit Nilai Maksimum Bobot Rasio ROA Nilai Kredit Faktor 2011 2,276237847 151,7491898 100 5 5 2012 2,492928266 166,1952178 100 5 5 Nilai Kredit ROA Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 151,7%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 166,1%. Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio ROA per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 diatas diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit Rasio ROA pada tahun hitung lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 1,22% maka rasio yang dicapai Bank Syariah Mandiri dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Sedangkan hasil analisis Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 10. Perhitungan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Tahun Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO (%) 2011 20.916.785 32.018.984 65,32619836 2012 22.295.318 35.077.616 63,55995801
BOPO Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 65,3 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 63,5%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio BOPO Bank Mandiri mengalami penurunan. Terjadinya penurunan rasio BOPO ini menunjukkan semakin baiknya tingkat efisiensi yang dijalankan oleh bank bersangkutan. Semakin kecil rasio BOPO suatu bank berarti usaha yang dijalankan oleh bank tersebut semakin efisien karena dengan biaya yang dikeluarkan mampu mendapatkan penghasilan yang memadai. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio BOPO, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 11. Perhitungan Nilai Kredit BOPO Tahun BOPO (%) Nilai Kredit Nilai Maksimum Bobot Rasio BOPO Nilai Kredit Faktor 2011 65,32619836 433,4225205 100 5% 5 2012 63,55995801 455,5005249 100 5% 5 Nilai Kredit BOPO Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 433,4%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 455,4%. Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio BOPO per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 diatas diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit Rasio BOPO pada per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 93,52% maka rasio yang dicapai Bank Mandiri di kategorikan dalam kelompok SEHAT. 5. Liquidity (Likuiditas) Likuiditas adalah kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya yang ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi surat berharga, piutang dan persediaan.
Rasio liquidity terbagi menjadi 2, yaitu : 1) NCM-CA : membandingkan antara kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar. 2) LDR : membandingkan antara kredit dengan dana masyarakat. Berikut ini adalah hasil analisis Net Call Money to Current Asset (NCM-CA) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012. Tabel 12. Perhitungan Net Call Money to Current Asset (NCM-CA) Tahun Kewajiban Bersih (Rp) Aktiva Lancar NCM-CA (%) 2011 1.402.653 75.880.763 1,848496173 2012 5.418.486 99.592.960 5,440631547 NCM-CA Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 1,8 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 5,4%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio NCM-CA Bank Mandiri mengalami kenaikan. Terjadinya kenaikan rasio NCM-CA ini menunjukkan bahwa kewajiban bank lebih besar dari tagihannya, hal ini dikarenakan karena meningkatnya lalu lintas inter-bank call money yang dilakukan oleh Bank Mandiri pada periode 2012 yang berdampak pada pada terganggunya likuiditas bank. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio NCM-CA, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit NCM-CA pada Bank Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012. Tabel 13. Perhitungan Nilai Kredit NCM-CA Tahun NCM-CA (%) Nilai Kredit Bobot Rasio NCM_CA Nilai Kredit Faktor 2011 1,848496173 98 5% 4,9 2012 5,440631547 95 5% 4,75
Nilai Kredit NCM-CA Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 98%, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 95%. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit Rasio NCM-CA Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 4,05% maka rasio yang dicapai Bank Syariah Mandiri dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Sedangkan hasil analisis Loan To Deposit Ratio (LDR) pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012. Tabel 14. Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) Tahun Kredit (Rp) Dana Masyarakat (Rp) LDR(%) 2011 292.067.804 425.169.004 68,69451942 2012 356.506.443 439.470.837 81,12175211 LDR Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar 68,69 %, sedangkan per 30 September 2012 sebesar 81,12%. Hal ini menunjukkan dari 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012 rasio LDR Bank Mandiri mengalami kenaikan. Terjadinya kenaikan rasio LDR ini menunjukkan adanya kenaikan dana yang disalurkan bank berupa kredit. Hal ini menyebabkan tingkat likuiditas bank terhadap DPK berkurang. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio LDR, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit LDR pada Bank Mandiri per 31 Desember 2011 hingga 30 September 2012. Berikut data nilai kredit yang sudah diolah : Tabel 13. Perhitungan Nilai Kredit LDR Tahun LDR (%) Nilai Kredit Nilai Maksimum Bobot Rasio LDR Nilai Kredit Faktor 2011 68,69451942 185 100 5% 5 2012 81,12175211 136 100 5% 5