Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO

PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara)

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ayat (4) dari UU No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, telah

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai bagian dari Kebudayaan Indonesia yang bersifat Binneka Tunggal Ika (Berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. ayam, judi mancing, judi balap liar, dan lain-lain. Perjudian merupakan

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala

P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

Jenis Kelamin. Umur : tahun

BAB I PENDAHULUAN. keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1).

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962;

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SYAFRUDIN Als UDIN Bin ABDULLAH (Alm)

Hasil Observasi. Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB

Dari pengertian diatas maka ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai judi. Yaitu adanya unsur :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang

I. PENDAHULUAN. kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lainnya. Pada saat ini

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

PERJUDIAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

I. PENDAHULUAN. Kajian mengenai rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) telah

BAB III PENUTUP. dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni :

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N No.177/Pid.B/2013/PN.BJ "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

PENGADILAN NEGERI B I N J A I

P U T U S A N Nomor : 537/Pid.B/2015/PN.Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP

Strategi Adaptasi Bandar Judi Togel (Toto Gelap) Di Kota Pasuruan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan

P U T U S A N. Nomor : 336/Pid.B/2013/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang. termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan

P U T U S A N. Nomor : 523/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap masyarakat dengan karakteristiknya masing-masing, mungkin

LAMPIRAN. 1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online? 5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik?

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. saat ini membutuhkan kendaraan dengan tujuan untuk mempermudah segala akses

BAB II KAJIAN TEORI. akan menentukan secara konkrit apa yang disebut sebagai penegakan. ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009:117).

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN DEMAK

P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Bab 5 MASYARAKAT DAN PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N No. 159/ Pid. B/ 2011 / PN.Psr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 221/PID.B/2014/PN.Sbg

BAB I PENDAHULUAN. Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah

P U T U S A N Nomor : 197/Pid.B/2014/PN. Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PERJUDIAN

P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAIFUL ANWAR NASUTION Als IPUL

P U T U S A N NOMOR : 414 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebagai negara hukum, hal ini ditegaskan dalam konstitusi

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Umur/tanggal lahir : 29 tahun/15 Maret 1987;

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DALAM MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN MAGETAN

P U T U S A N NOMOR : 413/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL) ARTIKEL. Oleh: Kukuh Iman Fahrudin NIM

P U T U S A N NOMOR : 454 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 63 tahun / 16 Agustus 1948.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

P U T U S A N Nomor : 368/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. serasi, selaras dan seimbang. Pembinaan dan perlindungan anak ini tak

P U T U S A N Nomor : 578/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Redaksi Bukune, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, Bukune, Jakarta, 2010, hlm

P U T U S A N Nomor : 282/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : FARID KASMI Als FARID Bin MANSUR.

P U T U S A N Nomor : 106/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : Resi Kapor Siregar Als Kapor

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang

Transkripsi:

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perjudian atau judi sudah lama ada, namun sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan dikenal oleh manusia. Menurut Cohan (1964, dalam Papu 2002), perjudian sudah ada sejak prasejarah. Kegiatan perjudian atau judi ini bahkan dianggap seusia dengan peradaban manusia. Persebaran perjudian bisa dibilang tidak mengenal istilah wilayah atau teritorial daerah. Myers, (2004) mengatakan tahun 2000, 60% orang Inggris terbiasa membeli tiket lotre. Selain di negara-negara maju perjudian juga tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Semarang dan lain sebagainya. Ini senada dengan Kartono, (2007) mengatakan, bahwa sejak pertengahan tahun 60-an tempat-tempat judi bermunculan bagaikan cendawan tumbuh di musim hujan, baik yang legal maupun tidak, dan mencapai puncaknya disekitar tahun 77-an. Menurut Mujijono, (2004) judi buntut sudah lama ada pada dekade 70-an, muncul Nalo, Lotto, SDSB, dan Porkas. Kemudian di Yogyakarta muncul Totor, Macan, Rejeki, Lucky 777 dan di Surakarta muncul Capcykie serta di kota Semarang muncul kuda lari. Secara istilah perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum tentu hasilnya (Kartono, 1999). Ketidakpastian hasil dalam melakukan perjudian memunculkan 1

banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan dan menimbulkan ketegangan tersendiri dari setiap penjudi. Bagi sebagian masyarakat tertentu kegiatan berjudi sudah menjadi kebiasaan atau menjadi kebudayaan mereka, seperti perjudian adu ayam yang telah berkembang lama pada masyarakat Bali. Geertz (1973), meneliti tentang kegiatan sabung ayam dan kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Bali. Hasil penelitian menunjukkan realitas lain dari kegiatan sabung ayam, yaitu ada hubungan antara sabung ayam dengan kekuasaan, status, dan harga diri pada masyarakat pelakunya. Hubungan ini sebagai refleksi masyarakat (pria-pria) Bali terhadap diri mereka sendiri. Maknanya, semakin kuat dan seringnya ayam aduan milik mereka menang, maka harga diri mereka semakin tinggi. Dewasa ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Beragam macamnya jenis judi yang berkembang saat ini, judi togel atau toto gelap (kegiatan menebak angka) merupakan jenis judi yang paling dikenal dan sering dilakukan masyarakat. Toto atau totoan dalam Bahasa Jawa jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti taruh, taruhan, atau pertaruhan (Azania, 2013). Togel merupakan bentuk permainan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001). Menjamurnya perjudian tersebut terbukti lewat banyaknya kasus judi togel yang berhasil diungkap dan berita-berita penangkapan para pelaku judi togel, baik bandar, pengepul, maupun pemain yang dilakukan oleh pihak berwajib di berbagai daerah. Tobelo adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Halamahera Utara (HALUT), Provinsi Maluku Utara (MALUT), sepertinya juga terkena imbas maraknya perjudian togel. Sudah beberapa tahun lalu hingga saat ini, perjudian togel dipraktikkan oleh sebagian masyarakat, ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi, seperti data yang 2

diperoleh dari media massa Liputan6.com Ternate, Selasa (19/04/2004), polisi meringkus Marni dan Iskandar. Pasangan suami istri itu adalah pengumpul judi togel di Ternate. Omzet mereka cukup besar, dalam satu hari keduanya bisa mengumpulkan uang Rp. 750.000. Marni dan Iskandar mengatakan, kupon togel yang mereka jual milik seorang warga Tobelo, HALUT. Mereka menekuni bisnis terlarang ini karena tergiur keuntungan besar. Keduanya mendapatkan komisi 10-15 persen per kupon. Satu hari mereka bisa menjual sekitar 30 sampai 50 lembar kupon 1. Selanjutnya praktik dan aktivitas masyarakat terhadap perjudian Togel (Toto gelap) juga berhasil diringkus oleh aparat kepolisian yaitu, pada hari Minggu (24/06/2012) pukul 16:30 WIT bertempat di Desa Igobula Kecamatan Galela Selatan Kabupaten Halmahera Utara (HALUT) Direktorat Reskrim Umum Polda Maluku Utara (MALUT) melakukan penangkapan kepada saudara Fai (pengepul). Selesai melakukan interogasi dari keterangan tersangka tersebut maka pada hari Minggu 24/06/2012 pukul 19:00 WIT team melakukan penangkapan lagi terhadap saudara Uce (bandar) dan mengamankan barang bukti yang digunakan untuk melakukan permainan judi togel di Desa Wari Kecamatan Tobelo HALUT 2. Masih dengan kasus yang sama juga, Tim gabungan Polres Halmahera Utara (HALUT) Rabu 31/07/2013 sekitar pukul 23.00 malam, menangkap seorang penjual kupon judi toto gelap (togel) bernama Jensanda (30 tahun). Jensanda warga Desa Mamuya ini tertangkap tangan di jalan kawasan Desa MKCM Tobelo, saat akan melakukan transaksi togel dengan sesorang bernama Fiko. Informasi yang diperoleh Malut Post, pelaku yang berperan sebagai pengecer itu, akan mengantar hasil rekapan togel bersama uang Rp 1 juta, ke Fiko. Agar aksi tidak diketahui aparat kepolisian, mereka janjian bertemu di kawasan Desa MKCM. Mereka berani bertransaksi di tempat terang, 1 Sumber: http://news.liputan6.com/read/99835/suami-istri-pengedar-togel-dibekuk. Diunduh Maret 2013. 2 Sumber : http://humas.polri.go.id/pressreleases/pages/press-release-sindikat- PERJUDIAN-JENIS-TOGEL.aspx. Diunduh Agustus 2013. 3

namun aksi itu diketahui tim gabungan aparat kepolisian yang melewati lokasi saat razia di sejumlah tempat. Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu tertangkap tangan sementara temannya belum di lokasi, polisi kemudian menyita barang bukti berupa 6 rekapan togel dan uang Rp 1 juta. Pelaku lalu digiring ke Polres untuk dimintai keterangan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatanya 3. Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, perjudian togel sudah lama ada di Kecamatan Tobelo. Walaupun aparat kepolisian setempat sudah mengambil langkah-langkah penindakan terhadap kasus perjudian itu, namun sampai saat ini perjudian togel masih tetap dipraktikkan. Perjudian tersebut masih dipraktikkan karena terkait dengan berbagai hal antara lain; terkait dengan teknik permainannya yang sangat mudah dan hasil kemenangan yang diperoleh cukup besar. Putra, (2004) mengatakan konsumen dalam memainkan judi kupon togel mengeluarkan uang untuk menebak angka mulai dari Rp.1000,00 hingga tak terbatas. Sedangkan hasil tembusannya tergantung dari pada angka yang ditebak dan berkali lipatan dari uang taruhan konsumen. Lebih lanjut Kartono, (2001) menjelaskan nomor togel dimulai dari nomor 01-00 (yakni 100), untuk 1 nomornya seharga 1000 rupiah. Sedangkan dalam permainan tersebut terdapat 3 macam angka yakni 2 angka yang dinamakan bete, 3 angka yang dinamakan kopkopan dan 4 angka yang dinamakan as-asan. 2 angka mendapatkan 60.000 rupiah, 3 angka mendapatkan 300.000 rupiah dan 4 angka mendapatkan 2.000.000 rupiah. Itupun berlaku untuk kelipatannya seperti : membeli angka kop-kopan yakni 3 angka sebanyak 4 kali, maka kalau ketiga nomor tersebut keluar akan mendapatkan 300.000 rupiah dikalikan 4 yakni sebanyak 1.200.000 rupiah. Sedangkan jumlah nomor keseluruhan yang akan keluar adalah 4 nomor. Melihat cara permainan judi togel yang mudah dimainkan, dengan menebak angka dan hanya bermodalkan uang Rp.1000 (seribu rupiah) dan apabila angka tebakannya benar si pemenang akan mendapatkan uang berkali-kali lipat dari modal yang ia pertaruhkan. 3 Sumber : http://malutpost.co.id/?p=45454. Diunduh Agustus 2013. 4

Hal ini jugalah penyebab judi togel digemari dari berbagai golongan masyarakat. Bagi masyarakat dengan status sosial rendah, di mana keadaan perekonomian yang memprihatinkan dan menyulitkan akibat kurangnya lapangan pekerjaan, serta rendahnya tingkat penghasilan, perjudian ini merupakan sumber pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti yang dikatakan Sudiharto, (2005) meneliti tentang praktik perjudian legal terselubung di Indonesia dan penyebab seseorang melakukan judi. Dari hasil penelitiannya itu ia menyimpulkan bahwa judi yang marak terjadi pada masyarakat merupakan salah satu mekanisme untuk bertahan hidup yang paling minimal. Orang-orang berjudi karena lapangan kerja sulit didapat, sehingga masyarakat yang dilanda persoalan ekonomi akibat harga-harga kebutuhan yang terus naik lebih memilih untuk berjudi demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Maraknya judi togel yang menyebar luas dalam masyarakat didasari oleh adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas yang dijalani. Hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan pertukaran sosial. Ibrahim, (2006) mengatakan, hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama sehingga menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial, saling percaya, termasuk nilai dan norma yang mendasari hubungan sosial tersebut. Hasil interaksi yang menimbulkan terjadinya pertukaran sosial antar individu dalam lingkungan sosial masyarakat, menyebabkan mereka menyerap pengetahuan yang didapat dari pertukaran sosial tersebut dan menggunakannya untuk menginterpretasikan pengalaman hidup mereka, sehingga menjadi bagian dari kehidupan para pelaku judi togel. Maraknya perjudian togel juga tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang turut mempengaruhi. Seperti dalam penelitian Azania, (2013) mengatakan, dalam permainan judi togel terdapat pemanfaatan teknologi yang diterapkan oleh karyawan bandar, dengan cara menjalankan judi togel menggunakan teknologi 5

internet. Ini berarti terdapat unsur-unsur kebudayaan terkait dengan sistem ilmu pengetahuan dan sistem teknologi yang dimanfaatkan. Penggunaan teknologi seperti internet adalah untuk menarik perhatian masyarakat khususnya bagi mereka yang gemar melakukan perjudian. Teknologi (internet) digunakan agar mempermudah setiap penjudi dalam melakukan perjudian togel tersebut. Penggunaan teknologi internet dipakai para penjudi khususnya para bandar wilayah dalam melakukan perjudian dengan bandar judi utama yang memegang sistem perjudian togel. Lebih lanjut Azania, (2013) mengatakan sistem judi togel tidak dijual langsung pada masyarakat, namun melalui bandar judi wilayah yang terhubung dengan bandar judi utama lewat internet. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh para pelaku atau pebisnis togel yang menerapkan teknologi (internet) dalam menjalankan perjudian, serta adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas masyarakat yang turut serta mendukung perjudian tersebut, maka tidak dapat dipungkiri perjudian togel telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tidak terkecuali juga pada masyarakat Kecamatan Tobelo. Permasalahan perjudian ini masih perlu dikaji karena berkaitan dengan berbagai dimensi kehidupan antara lain, berdampak pada segi kehidupan sosialekonomi di masyarakat dan lain sebagainya. Mengingat pula bahwa praktik perjudian tersebut adalah merupakan bentuk pelanggaran hukum, di mana dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia, baik yang di atur dalam KUHP pasal 303 maupun diluar KUHP seperti dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1974, kesemuanya menetapkan perjudian sebagai kejahatan sehingga praktiknya perlu dicegah dan ditanggulangi. Dalam ajaran semua agama pun tidak diperbolehkan melakukan, dan mempraktikkan perjudian karena melanggar dengan aturan dan norma agama. 6

Perjudian ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak baik masyarakat, aparat kepolisian dan aparat pemerintah. Oleh sebab itu perjudian harus dilihat dan perlu dikaji secara mendalam dari berbagai sisi atau aspek kehidupan baik hukum, agama, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Penelitian tentang perjudian juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, seperti: Sulistiyono, (2002) dalam tesisnya yang berjudul pola interksi antar pengelola dengan masyarakat di lokasi perjudian Harco Mangga Dua Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, menemukan bahwa pola interaksi yang terjadi diantara orang-orang yang ada dalam organisasi perjudian Harco Mangga Dua (HMD) merupakan interaksi yang bersifat formal, yang terbentuk secara perorangan. Dengan demikian interaksi tersebut merupakan interaksi sosial yang membentuk jaringan sosial. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam organisasi perjudian HMD berupa hubungan patronklien dan hubungan yang menguntungkan. Hubungan yang ada dalam perjudian ini dapat dibagi dua yaitu hubungan internal adalah hubungan yang terjadi diantara orang-orang yang berperan secara langsung dalam pengoperasian perjudian yaitu hubungan antara bandar, karyawan, koordinator. Sedangkan hubungan eksternal adalah hubungan yang terjadi antara orang yang tergabung dalam kelompok internal dengan orang luar yang secara langsung mendukung terhadap keberadaan perjudian yaitu penjudi, aparat, preman, dan wartawan. Adrianto (2003), dalam tesisnya yang berjudul perjudian sabung ayam di Bali, Ardianto melihat keberlangsungan sabung ayam di Bali, karena merupakan salah satu kegiatan adat, juga karena adanya hubungan patron klien antra oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Ruang lingkup masalah penelitian adalah masyarakat adat Bali, perjudian sabung ayam yang termasuk tajen terang yaitu perjudian yang merupakan kegiatan adat dan tajen branangan yaitu perjududian yang merupakan bentuk pelanggaran hukum, hubungan patron klien yang terjadi antara penyelenggaraan perjudian sabung ayam dengan oknum aparat polisi, dan aturan-aturan dalam konteks sabung ayam. Hasil penelitiannya menemukan tindakan 7

perjudian sabung ayam di Bali telah menjadi lahan oknum polisi untuk mengutip uang sehingga menjadi hubungan patron-klien antar oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Putra (2003), dalam tulisannya pada jurnal dengan penelitian yang berjudul judi kupon togel kaitannya dengan disharmonisasi kehidupan rumah tangga konsumennya di Yogyakarta. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa kebanyakan subjek pada awalnya mempunyai motivasi membeli togel hanya sebagai kegiatan iseng untuk mencoba atau sekedar ingin tahu. Namun pada kelanjutannya subyek mengalami ketagihan untuk membeli kupon judi togel setiap harinya karena telah terkondisikan dengan kekalahan ataupun kemenangan sebelumnya. Di samping itu terdapat asumsi-asumsi yang kontradiktif di dalam masyarakat terkait dengan judi togel. Asumsi yang pertama bahwa judi togel dapat meningkatkan angka kriminalitas, menurunkan etos kerja, dan menimbulkan disharmonisasi rumah tangga. Hal yang melandasi ini adalah banyaknya bukti-bukti tentang anak yang mencuri uang dan suami yang menjual barang istri untuk mempertaruhkannya dalam togel. Asumsi kedua berpendapat sebaliknya, bahwa judi togel justru dapat menurunkan angka kriminalitas dan mendukung perekonomian daerah. Apabila judi togel ditutup, golongan-golongan yang terlibat di dalamnya seperti bandar, agen, pengepul, konsumen, keamanan atau pelindung kegiatan judi togel dapat dirugikan. Mereka yang hidup dari kegiatan tersebut malah dapat menimbulkan tingginya angka kriminalitas. Tiyanto, (2006) dalam tesisnya yang berjudul kebijakan penegakan hukum pidana dalam rangka penanggulangan perjudian. Tiyanto melihat permasalahan yang dihadapai yaitu apakah kebijakan hukum pidana di Indonesia yang ada saat ini telah memadai dalam rangka menanggulangi perjudian dan bagaimana kebijakan aplikatif hukum pidana, serta bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana di masa yang akan datang untuk menanggulangi tindak pidana perjudian. Penelitian ini lebih melihat pada pengaturan tindak pidana perjudian yang telah diatur dalam hukum KUHP sesusai dengan perubahan oleh undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penerbitan perjudian. Hasil 8

penelitiannya menunjukan kebijakan-kebijakan penanggulangan perjudian di masa yang akan datang tetap harus dilakukan dengan sarana penal. Kebijakan formulasi hukum pidana harus lebih optimal dan mampu untuk menjangkau perkembangan tindak pidana perjudian dengan bersaranakan teknologi canggih. Azania (2013), dalam tulisannya pada jurnal yang berjudul strategi adaptasi bandar judi togel (Toto Gelap) di kota Pasuruan. Dari hasil penelitiannya disimpulkan kelompok di sekitar bandar yang juga terjun dalam kegiatan judi togel tentunya tidak terganggu dengan strategi adaptasi yang dilakukan oleh bandar, mereka justru diuntungkan. Sementara itu, lingkungan sosial yang berada di luar lingkup judi togel merasakan adanya gangguan lingkungan yang disebabkan oleh berjalannya kegiatan judi togel itu sendiri. Lingkungan kerja bandar yang menjadi pihak yang tidak diuntungkan, sebab dengan adanya salah satu oknum anggota yang bekerja menjadi bandar, ini berarti telah tercipta lingkungan sosial yang tidak semestinya. Oknum anggota sudah seharusnya mentaati hukum dan undang-undang yang berlaku, namun di sini anggota aparat justru yang mengepalai kegiatan judi togel yang ilegal. Berdasarkan latar belakang masalah, dan beberapa penelitian yang sudah terlebih dahulu dilakukan, dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda, maka itu juga peneliti ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai perjudian. Dengan mengangkat judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimana praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek sosial, dan aspek ekonomi?. 9

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengambarkan praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek Sosial dan Ekonomi. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian dan kajian ini dapat berguna sebagai tambahan referensi dan memperkaya khazanah penelitian dalam kajian di bidang sosial dan ekonomi. Kajian hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas segi-segi teoritis sehingga dapat menunjang penelitian yang berhubungan dengan kasus serupa di masa mendatang. Manfaat Praktis Penelitian dan kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk bagaimana bertindak dalam melihat perjudian yang terjadi di masyarakat dan bisa menciptakan sesuatu pekerjaan yang baru guna meningkatkan pendapatan dan kesejateraan hidup masyarakat. Batasan Konsep Penelitian Penelitian dengan judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara) dibatasi pada penelitian dengan konsep sebagai berikut: 10

Perjudian Perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas, Carson dan Butcher, (1992). Perjudian yang dimaksudkan dalam penelitian ini terkait dengan praktik perjudian togel yang dilakukan oleh sebagian masayarakat di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halut, Provinsi Malut. Togel merupakan bentuk permianan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001). 11