A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI
|
|
- Hendri Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 A B S T R A K Novita Gobel, 2015, Analisis Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Judi Togel Yang Dilakukan Oleh Perempuan Di Wilayah Polres Gorontalo Kota, Di Bawah Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI ABDUSSAMAD, SH.,MH Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya tindak pidana judi togel yang dilakukan oleh Perempuan Diwilayah Polres Gorontalo Kota Dan Upaya-Upaya Apa Saja Yang Dilakukan Dalam Menanggulangi Perjudian Togel Yang dilakukan Oleh Perempuan Diwilayah Polres Gorontalo Kota.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya tindak pidana judi togel yang dilakukan oleh Perempuan Diwilayah Polres Gorontalo Kota Dan Upaya-Upaya Apa Saja Yang Dilakukan Dalam Menanggulangi Perjudian Togel Yang dilakukan Oleh Perempuan Di wilayah Polres Gorontalo Kota Dengan Menggunakan metode penelitian sosiologis, tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, penyebaran Quesioner, dan dokumentasi, Berdasarkan hasil penelitian bahwa tindak pidana judi togel yang dilakukan oleh perempuan diwilayah polres gorontalo kota dari tahun mengalami peningkatan karna kurang adanya pengawasan dari pihak setempat, Kata Kunci : Kriminologi,Judi,Perempuan
3 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang menimpa bangsa Indonesia saat ini semakin hari semakin kompleks. Para penggagas berdirinya bangsa ini sangat mengharapkan bahwa Negara Republik Indonesia menjelma menjadi negara hukum, sebagaimana amanat konstitusi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disingkat UUD 1945) bahwa: Negara Indonesia adalah negara hukum. 1 Kesadaran akan hak dan kewajiban setiap warga negara terutama pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia harus secara terus menerus terpelihara demi terciptanya masyarakat yang tentram dan nyaman. 2 Bagi beberapa anggota masyarakat menempuh jalan yang bertentangan menurut hukum, Perjudian menjadi salah satu pilihan yang dianggap sangat menjanjikan keuntungan tanpa harus bersusah payah bekerja. Perjudian yang sekarang lagi marak adalah perjudian toto gelap (togel), merupakan salah satu permasalahan yang paling utama di sorot oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dalam perspektif hukum, perjudian merupakan salah satu tindak pidana (delict) yang meresahkan masyarakat. Sehubungan dengan itu, dalam Pasal Pasal 1 Ayat (3) Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun Bambang Waluyo, 2008, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 1.
4 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban perjudian dinyatakan, bahwa semua tindak pidana perjudian adalah sebagai bentuk kejahatan. 3 Mengenai batasan perjudian sendiri diatur dalam Pasal 303 Ayat (3) KUHP sebagai berikut: Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau mahir. Disitu termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lainlainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya. 4 Berikut data kasus tindak Pidana Perjudian Yang dilakukan oleh perempuan di wilayah hukum Polres Kota Gorontalo. Tabel 1 Data kasus Tindak Pidana Perjudian Togel yang dilakukan oleh Perempuan No Tahun Jumlah Keterangan orang Judi togel orang Judi togel orang Judi togel Sumber Data : Polres Gorontalo Kota Menurut pihak kepolisian di Polres Kota Gorontalo, para pelaku tersebut ada yang telah menjalani masa pidana dan ada sebagian tengah menjalani proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraian di atas, peneliti tertarik guna melakukan penelitian dengan formulasi judul proposal, yakni: "Analisis 3 4 Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian Pasal 303 Ayat (3) KUHP.
5 Kriminologi Tindak Pidana Judi Togel yang Dilakukan Perempuan di Wilayah Hukum Polres Kota Gorontalo". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam skripsi ini, yaitu: 1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perjudian togel yang dilakukan perempuan di wilayah hukum Polres Kota Gorontalo? 2. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menanggulangi perjudian togel yang dilakukan oleh perempuan di Kota Gorontalo? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai, adalah: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perjudian togel yang dilakukan perempuan di wilayah hukum Polres Kota Gorontalo. 2. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menanggulangi perjudian togel yang dilakukan oleh perempuan di Kota Gorontalo. 1.4 Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini bermanfaat agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat, karena nilai dari sebab penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapaun manfaat yang hendak penulis harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6 1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberi manfaat untuk: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada umumnya dan hukum pidana pada khususnya. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi dibidang karya ilmiah yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan Manfaat Praktis Sementara disisi praktis, peneliti juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk: 1. Sebagai masukan atau pedoman bagi aparat penegak hukum dalam memberantas tindak pidana perjudian togel yang dilakukan oleh perempuan. 2. Menjadi wadah bagi peneliti untuk mengembangkan penalaran dan membentuk pola pikir sekaligus tugas akhir dalam merampungkan pendidikan pada Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
7 METODE PENELITIAN 2.1 Jenis PeelitianPenelitian research berarti pencarian kembali, pencarian terhadap pengetahuan yang benar (ilmiah) karena hasil dari pencarian ini akan dipakai untuk menjawab permasalahan tertentu 5. Dilihat dari sifatnya termasuk penelitian deskriptif. Penelitian Diskriptif adalah penelitian yang memandu situasi yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam 6. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif merupakan suatu upaya yang berlanjut dan terus menerus. Sedangkan yang dimaksud dengan metode kualitatif adalah apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunnya yang nyata. 2.2 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Dalam penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat (Primer) dan dari bahan bahan pustaka (sekunder) Sumber Data Bahan Hukum Primer 1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun Undang-Undang No. 7 Tahun Kitab Undang-undang Hukum Pidana 5 6 Aminuddun dan Zainal Asikin, 2013, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 19. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta, Bandung, hlm. 68.
8 a. Bahan Hukum Sekunder Berupa buku-buku hasil penelitian. b. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier yaitu memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder, meliputi: 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2. Kamus Istilah Hukum 2.3 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah di wilayah hukum Polres Kota Gorontalo. 2.4 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka pengumpulan data dalam metode penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Wawancara 2. Observasi 3. Dokumentasi 2.5 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yakni sebuah analisis yang dimaksudkan untuk menguraikan fakta-fakta empiris terkait tindak pidana perjudian togel yang dilakukan oleh perempuan di wilayah hukum Kota Gorontalo.
9 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Judi merupakan salah satu permasalahan yang cukup kompleks, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan terjun langsung untuk melakukan wawancara dengan para pihak yang terkait dengan adanya judi kupon putih yang dilakukan oleh perempuan diwilayah polres gorontalo kota agar pembahasan dapat lebih terarah dan tepat. Judi Togel atau Kupon Putih itu sendiri sebenarnya adalah jenis judi yang banyak digemari oleh masyarakat luas, termasuk di Gorontalo. Sejarah Kupon Putih sendiri berasal dari negara Singapura dan Malaysia. Judi yang memainkan angka-angka dengan sejuta impian dan harapan yang cukup besar untuk memperoleh keuntungan ini kini tengah marak bukan saja di Gorontalo melainkan hampir seluruh polosok negeri ini, baik dari kalangan bawah hingga menengah. Saat ini judi togel dikendalikan melalui tekhnologi modern, yakni melalui internet dan telepon. Berikut petikan wawancara bersama AKBP Imran salah satu Penyidik Unit 3 Polres Gorontalo Kota, bahwa: Semua kasus judi kita tangani dan alhamdulillah hingga saat ini tidak ada satupun kendala yang dihadapi tim penyidik Polres Gorontalo Kota dalam menegakkan pelaku judi togel ini, termasuk oknum keterlibatan aparat kopolisian semua ditindak sesuai jalur hukum yang berlaku, hanya saja proses pemeriksaan barang bukti yang memerlukan waktu minimal 2 minggu yang menjadi lamanya proses pemeriksaan terjadi karena para pemasang melakukan handphone sebagai alat untuk melakukan judi kupon
10 putih, mereka tinggal mengirim pesan teks kepada pengecer kemudian pengecer mengirim pesan teks balik apabila angka pemasang tembus. 7 karena pihak kepolisian melakukan proses hukum sesuai dengan prosedur, tidak ada perbedaan antara masyarakat biasa dan pihak kepolisian yang melakukan judi kupon putih karena dimata hukum semua sama tidak ada perbedaan antara masyarakat biasa ataupun aparat tapi proses pelaksanaannya saja yang berbeda Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Judi Kupon Putih Dari hasil penelitian, Faktor tersebut antara lain mencakup : faktor ekonomi, banyaknya pengangguran, faktor keisengan dan sekedar coba-coba, faktor pendidikan, serta faktor lingkungan. 1. Faktor Ekonomi Masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang rendah seringkali menganggap perjudian sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Seperti pengakuan Endang seorang Ibu yang kini tengah selesai menjalani proses hukum akibat permainan judi togel atau kupon putih, adalah: Saya harus mengakui bahwa togel ini mejadi salah satu penunjang ekonomi keluarga. Artinya dengan hanya memasang seribu atau dua ribu bisa meraih keuntungan besar dan bisa mendapatkan biaya makan keluarga. karena.. 8 kebutuhan perempuan jumlahnya bisa lebih besar. Penghasilan yang rendah dan tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dapat 7 Wawancara, AKBP Imran / Penyidik Unit 3 Polres Gorontalo Kota, 06 Maret Wawancara, Endang Usman / Pelaku Judi Togel, 28 Maret 2015.
11 mengakibatkan tekanan ekonomi yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan yang melanggar hukum yaitu dengan bermain judi. 2. Faktor Pengangguran Menurut Endang Usman Pelaku Judi Togel (wawancara, 28 Maret 2015), mengatakan, bahwa: Saya ikut bermain togel karena tidak memiliki aktifitas apa-apa, termasuk pekerjaan. Saya hanya lulusan SD jadi sulit bagi saya untuk menemukan pekerjaan yang dapat menjamin kehidupan sehari-hari, disamping itu saya pernah menjadi pembantu rumah. 9 Karena kurangnya lapangan kerja jadi masyarakat lebih tertarik melakukan hal-hal bodoh yang mereka sadar itu sebuah kesalahan besar tetapi mereka masih terus melakukan pekerjaan tersebut 3. Faktor Iseng dan Coba-coba Menurut ibu, endang usman yang diwawancara pada tanggal 28 maret 2015 Kelurahan tanggikiki kecamatan sipatanah Kota Gorontalo : saya melakukan judi togel tersebut karena hanya dengan bermodalkan tidak terlalu banyak, berkisar seribu rupiah, namun keuntungannya bisa memberikan kepuasaan dan bisa menjamin kehidupan sehari-hari saya dan keluarga. Pada awalnya ikut-ikutan dan akhirnya ketagihan, melihat ada beberapa orang yang ikut juga untuk memasang judi togel tersebut. Mereka mengatakan dengan bermodalkan kecil mampu menguntungkan dan bisa membiayai kehidupan sehari-hari. Mereka pun mengatakan semua tergantung nasib bagi para penjudi togel tersebut. 10 Hobi adalah kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama, Keisengan dan coba-coba juga mempengaruhi seseorang untuk ikut bermain judi untuk mengisi waktu luang. 9 Wawancara, Endang Usman / Pelaku Judi Togel, 28 Maret Wawancara, Ibu Endang Usman/pelaku judi togel, 28 maret 2015.
12 4. Faktor Pendidikan Adanya judi togel karena faktor pendidikan ini bisa ditemukan pada wawancara dengan ibu endang : Saya hanya seorang pengangguran dan hanya berharap pemberian dari suami, saya juga hanya lulusan SD karena pada dasarnya keluarga tidak mampu untuk membiayai sekolah saya. Suami saya juga hanya pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan tetap, biaya yang diberikan kepada saya juga tidak menjamin biaya kehidupan sehari-hari. 11 Apabila seseorang tidak pernah mengecap yang namanya bangku sekolah, maka perkembangan jiwa seseorang dan cara berpikir orang tersebut akan sulit berkembang, sehingga dengan keterbelakangan dalam berpikir maka dia akan melakukan suatu perbuatan yang menurut dia baik tetapi belum tentu bagi orang lain itu baik. 5. Faktor Lingkungan Hal ini diakui oleh ibu ending usman, adalah: faktor lingkungan juga menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi saya dan suami untuk melakukan hal yang dilarang oleh hukum tersebut. Pada awalnya kami hanya ikut-ikutan dan akhirnya menjadi agen pengecer judi togel. melihat keuntungan juga menjamin, Lingkungan kami juga jauh dari sarana dan prasaran pendidikan membuat masyarakat di sekitarnya susah untuk mendapat pekerjaan yang tetap sebagai penunjang ekonomi keluarga. 12 Perkembangan atau pengaruh lingkungan dimana seseorang tinggal akan mempengaruhi perilaku seseorang karena faktor lingkungan memungkinkan manusia untuk dapat mengembangkan. 3.2 Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi perjudian togel yang dilakukan oleh perempuan di Kota Gorontalo 11, wawancara, ibu Endang Usman / Pelaku Judi Togel, 28 Maret Wawancara, ibu endang usman/pelaku judi togel, 28 maret 2015.
13 Menurut Imran Penyidik Unit 3 Polres Gorontalo Kota (wawancara, 18 Mei 2013), yang mengemukakan, bahwa : Sudah banyak dari pihak kepolisian melakukan penyuluhan berupa sosialisasi melalui Badan Pembinaan keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babin Kamtibmas) yang berada di tiap-tiap kelurahan, khususnya yang berada di wilayah jajaran Polres Gorontalo Kota, berbagai pendekatan sudah dilakukan dari pihak kepolisian dengan memberi pengetahuan mengenai hukum namun masyarakat memang tidak memiliki kesadaran dan keterbukaan atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi disekitar mereka, bahkan mereka cenderung diam dan cuek atas apa yang terjadi, sehingga mengakibatkan tindak pidana khususnya pejudian kupon putih ini semakin marak 13. Polisi merupakan alat Negara yang menjalankan peran dan fungsinya dalam rangka penegakan hukum, menjaga keamanan dan ketertiban umum. Dalam menjalankan perannya itu, polisi harus melaksanakannya polisi harus melaksanakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. serta perlindungan masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan peneliti diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut: 1. Terjadinya tindak pidana tindak pidana perjudian togel atau kupon putih yang dilakukan perempuan di wilayah hukum Polres Kota Gorontalo disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama faktor internal yaitu berasal dari dalam diri. 13 Wawancara, Imran Penyidik Unit 3 Polres Gorontalo Kota (18 Mei 2013)
14 Dan yang ke dua faktor eksternal, faktor dari luar lingkungan sosial para pelaku judi tersebut 2. Pihak polres gorontalo kota dalam menanggulangi tindak pidana perjudian dikota gorontalo adalah dengan upaya pencegahan seperti melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat, membentuk tim khusus 4.2 Saran 1. Diharapkan kepada aparat penegak hukum agar senantiasa melakukan operasi khusus secara rutin untuk mengungkap dan menindak para pelaku judi tersebut. 2. Diharapkan pihak pengadilan benar-benar mengedepankan asas kepastian hukum dalam memutuskan hukuman kepada para pelaku judi Kupon Putih. 3. Diharapkan kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, pemerintah setempat, serta bekerja sama dengan instansi penegak hukum untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan perjudian Kupon Putih. DAFTAR PUSTAKA Abdoel Djamali, 2009, Pengantar Hukum Indonesia, Edisi 2. PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta. Aminuddun dan Zainal Asikin, 2013, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Andi Hamzah, 2010, Asas-asas Hukum Pidana, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 2. Ali Hosein Hakeem, 2005, Membela Perempuan, AL-HUDA: Jakarta, hlm. 1-5.
15 Burhan Ashshofa, 2007, Metode Penelitian Hukum, PT. Rineke Cipta, Jakarta. Bambang Waluyo, 2008, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 1. Dali Mutiara, 1962, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Kartini Kartono, 2005, Patologi Sosial, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.., 1981, Pathologi Sosial,Rajawali Jilid I: Jakart. Masruchin Rubai Asas-Asas Hukum Pidana, UM PRESS, Malang. Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2013, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 51. Moeljatno Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta. Poernomo Asas-Asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit ALFABETA. Soerjono Soekanto, 2012, Penelitian Hukum Normatif, Penerbit: PT Raja Grafindi Persada, Jakarta. Soesilo, 1995, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Politea: Bogor, hlm.192 Sudarsono, 2007, Pengantar Ilmu Hukum, PT Rineka Cipta, Jakarta. Topo Santoso, 2011, Kriminologi, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm.9., 2013, The Sosiologi Of Crime And Delinguency, RajaGrafindo Persada Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
16 Tanggal 27 Januari pada hari Rabu, 4 Maret Diakses pada hari Rabu, 4 Maret Diakses pada hari Rabu, 4 Maret Diakses pada hari Senin 4 Mei 2015.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di
Lebih terperinciBAB III. Yang dipergunakan adalah yuridis sosiologis, artinya suatu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan Yang dipergunakan adalah yuridis sosiologis, artinya suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata masyarakat atau lingkungan masyarakat dengan maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
37 III. METODE PENELITIAN Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis). Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada zaman modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan manusia seakan tidak mengenal batas ruang dan waktu karena didukung oleh derasnya arus informasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari kajian yang telah dikemukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yakni; 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari : a. Pembagian kerja pada perjudian togel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD NRI tahun 1945), mengatur setiap tingkah laku warga negaranya
Lebih terperinciSKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG
SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG Diajukan Guna Memenuhi Sebahagian Persyaratan Untuk
Lebih terperinciANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA
ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA, SH.,MH 1 Abstrak : Bahwa kendala yang dialami oleh Polres Kota Jayapura dalam memberantas tindak pidana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Pasal 372 KUHP tindak pidana penggelapan adalah barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU : Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008. Achmad Rivai, Penemuan Hukum oleh Hakim : dalam
Lebih terperincisendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:
Saat ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah meluas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sebagian masyarakat memandang bahwa perjudian sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan semua warga negara bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara hukum (Recht staat) yang memberikan ruang tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala persoalan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan suatu daerah otonomi setingkat provinsi yang berada di Indonesia. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah
Lebih terperinciKINERJA KEPOLISIAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT GIANYAR
KINERJA KEPOLISIAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT GIANYAR Oleh: Ni Wayan Indah Purwita Sari. I Ketut Artadi Bagian Hukum Pidana,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos yang artinya adalah cara atau jalan. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. pengaruhi oleh beberapa penyebabnya antara lain:
58 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Perjudian togel sulit di tanggulangi secara tuntas karena di pengaruhi oleh beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam negara hukum, hukum merupakan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni :
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penjelasan yang tertuang dalam bab-bab terdahulu permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni : Berdasarkan uraian
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
65 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan mengenai Upaya dan hambatan Polresta Yogyakarta dalam menanggulangi tindak pidana perjudian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia adalah mendukung atau penyandang kepentingan, kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menjamin segala
Lebih terperinciBAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjudian bukan merupakan hal baru bagi masyarakat indonesia, karena permainan judi sudah ada sejak dulu dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Tindak pidana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sebagaimana yang diketahui bahwa Ilmu Hukum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Menurut Peter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
28 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strafbeerfeit dapat diartikan dengan perkataan delik, sebagaimana yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Penegakan hukum terhadap Illegal Logging di Kabupaten Bone Bolango
BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan yaitu : 1. Penegakan hukum terhadap Illegal Logging di Kabupaten Bone Bolango
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka kehidupan masyarakat tidak lepas dari aturan hukum. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur bahwa Negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tertuang dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur bahwa Negara Indonesia berdasar atas hukum, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejahatan timbul dalam kehidupan masyarakat karena berbagai faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Kejahatan merupakan suatu fenomena yang komplek yang dapat dipahami dari berbagai sisi yang berbeda, itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin modern suatu masyarakat, semakin banyak bidang-bidang kehidupan yang di atur oleh hukum. Hal ini terutama disebabkan oleh karena suatu masyarakat modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan hukum yang berkaitan dengannya. Anak yang secara harfiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai anak, maka tidak akan ada hentinya dengan berbagai permasalahan hukum yang berkaitan dengannya. Anak yang secara harfiah memang belum dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang tidak dapat terelakkan akibat meningkatnya laju pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukup tinggi
Lebih terperinciV. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama,
V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak mampu bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kedamaian hidup bersama, yang merupakan keserasian antara ketertiban dengan ketentraman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat kejahatan terhadap harta benda orang banyak sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan hukum yang diterapkan di Indonesia saat ini kurang memperhatikan kepentingan korban yang sangat membutuhkan perlindungan hukum. Bisa dilihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan
BAB I PENAHULUHAN A. Latar belakang masalah Hukum merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, hukum adalah suatu norma atau aturan yang mengikat dimana setiap perbuatan selalu ada batasanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada dinamika kehidupan masyarakat. Perkembangan dalam kehidupan masyarakat terutama yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian sehubungan dengan penelitian ini adalah pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan jenis empiris, yakni
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan jenis empiris, yakni penelitian terhadap permasalahan hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang secara riil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penuntutan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm ), hlm.94.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadilan dan kepastian hukum tentulah menjadi dua harapan dari diberlakukannya hukum. Masyarakat yang kepentingannya tercemar akan merasa keadilannya terusik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana adalah suatu pelanggaran norma-norma yang oleh pembentuk undang-undang ditanggapi dengan suatu hukuman pidana. Maka, sifat-sifat yang ada di dalam
Lebih terperinciPENANGGULANGAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TERHADAP KASUS PENGGANDAAN PROGRAM PERANGKAT LUNAK KOMPUTER DI KOTA GORONTALO. Candra C. F.
PENANGGULANGAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TERHADAP KASUS PENGGANDAAN PROGRAM PERANGKAT LUNAK KOMPUTER DI KOTA GORONTALO Candra C. F. Taruh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa dilakukan secara merata ke daerah-daerah, khususnya di bidang ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan tercipta dari pembangunan yang baik dan merata bagi seluruh rakyat. Di Indonesia pembangunan yang dilakukan pemerintah
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. kesimpulan dari rumusan permasalahan Efektivitas Undang-Undang Nomor 14
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penulisan hukum ini, maka diperoleh kesimpulan dari rumusan permasalahan Efektivitas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Dalam Menanggulangi Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nullum delictun, nulla poena sine praevia lege poenali yang lebih dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perbuatan hanya dapat dikenakan pidana jika perbuatan itu didahului oleh ancaman pidana dalam undang-undang. Artinya bahwa suatu perbuatan hanya dapat dikenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam penulisan ini termasuk jenis penelitian Deskriptif kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam penulisan ini termasuk jenis penelitian Deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau mengangkat faktafakta,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara hukum, artinya segala tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia harus berdasarkan hukum yang berlaku di negara Indonesia. Penerapan hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan tetapi merupakan masalah lama yang baru banyak muncul pada saat sekarang
Lebih terperinciUPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR
UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR Oleh I Ketut Adi Widhiantara I Wayan Suardana Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK
Lebih terperinciPERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA JUDI SABUNG AYAM DI KOTA GORONTALO (STUDI KASUS DI POLRES GORONTALO KOTA)
PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA JUDI SABUNG AYAM DI KOTA GORONTALO (STUDI KASUS DI POLRES GORONTALO KOTA) Ramli Abas Nirwan Junus Dolot Alhasni Bakung ABSTRAK Perkembangan kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum berusaha mengatur segala aspek kehidupan manusia dalam segala bentuk, karena hukum berfungsi menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat juga memberi keadilan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Polres Bantul terbukti kurang berhasil dalam menangani tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari segi hukum ada perilaku yang sesuai dengan norma dan ada pula perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Terhadap perilaku yang sesuai dengan norma
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni, Amiruddin & Zainal Asikim, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,
III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, dengan jalan menganalisanya. Selain itu juga, diadakan pemeriksaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kongkrit. Adanya peradilan tersebut akan terjadi proses-proses hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, peradilan mutlak diperlukan sebab dengan peradilan
Lebih terperinciPenerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)
Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis) 1. Dany Try Hutama Hutabarat, S.H.,M.H, 2. Suriani, S.H.,M.H Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,
Lebih terperinciJenis Kelamin. Umur : tahun
73 Nama Alamat Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Pendidikan : : : : Umur : tahun : :. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang saudara anggap sesuai dengan pendapat saudara, apabila jawaban
Lebih terperinciPERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)
PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Polres Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya dimulai sejak penerimaan judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan nasional. Adanya pertumbuhan dan kemajuan perkembangan kehidupan pembangunan di segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan generasi penerus bangsa indonesia, mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa indonesia, mempunyai hak dan kewajiban ikut serta membangun negara dan bangsa indonesia. Anak merupakan subyek dan objek pembangunan
Lebih terperinciBambang Tri Bawono,SH,.MH
LAPORAN HASIL PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN MINUMAN KERAS OLEH KEPOLISIAN DALAM MENEKAN ANGKA KEJAHATAN (Studi Kasus Di Polrestabes Semarang) Disusun Oleh : Bambang Tri Bawono,SH,.MH FAKULTAS HUKUM
Lebih terperinciPEMBERANTASAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA MEDAN
PEMBERANTASAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA MEDAN Oleh : Karolina Sitepu, SH, MH Dosen Universitas Panca Budi, Medan Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini telah menimbulkan dampak yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, berpengaruh secara signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dalam hal ini masyarakat dituntut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Sifat, Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Hal yang cukup penting dalam penelitian hukum sebagai suatu kegiatan ilmiah adalah proses analisa yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Penyebabnya beragam, mulai dari menulis di mailing list
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan marak diberitakan tentang tuduhan pencemaran nama baik oleh berbagai pihak. Penyebabnya beragam, mulai dari menulis di mailing list (milis), meneruskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara Kesejahteraan sebagaimana yang dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yang mana tujuan Negara Indonesia yaitu melindungi
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN Andrian Yoga Prastyanto 1 Heni Hendrawati 2 Abstrak Main hakim sendiri memang fenomena yang sering ditemui di tengah masyarakat sebagaimana
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Abulsyani, 1987, Sosiologi Kriminalitas, Jakarta: Remaja Karya
Daftar Pustaka A. Buku Abulsyani, 1987, Sosiologi Kriminalitas, Jakarta: Remaja Karya Adi, Koesno, 2014, Diversi Tindak Pidana Narkotika Anak, Malang: Setara Press Adjis, Chairil A dan Duni Akansyah, 2004,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jaksa pada setiap kejaksaan mempunyai tugas pelaksanaan eksekusi putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dan untuk kepentingan itu didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasar atas kekuasaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2005 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga
III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum. merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 yang menjujung tingi hak dan kewajiban bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi lalu lintas di jalan raya semakin padat, bahkan bisa dibilang menjadi sumber kekacauan dan tempat yang paling banyak meregang nyawa dengan sia-sia. Kecelakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki hak serta kewajiban yang harus dilindungi dari segala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan tanggung jawab bangsa, negara dan orang tua yang memiliki hak serta kewajiban yang harus dilindungi dari segala ancaman, hambatan dan kejahatan yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Barat yang masuk melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menciptakan perubahan sosial budaya yang sangat cepat sehingga setiap pola pikir, pola tindak dan pola perilaku masyarakat Indonesia sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dengan arus lalu lintas transportasi. Semua kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh Negaranegara yang sedang berkembang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian terhadap efektifitas hukum. 56 Dalam penelitian ini, peneliti
51 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris atau penelitian hukum sosiologis, yaitu mencakup penelitian terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap
Lebih terperinciBAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan
81 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Penerapan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Penegakan Hukum harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spiritual
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berlainan tetapi tetap saja modusnya dinilai sama. Semakin lama kejahatan di ibu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kejahatan bukanlah hal yang baru, meskipun tempat dan waktunya berlainan tetapi tetap saja modusnya dinilai sama. Semakin lama kejahatan di ibu kota dan
Lebih terperinci