PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berasal dari seduhan tanaman teh ( Camelia sinensis ). Secara umum teh

AGUSTIN WULANDARI A

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA TEH HIJAU (Camelia sinensis) DENGAN TEH DAUN MANGGA (Mangifera indica) DIPENGARUHI LAMA FERMENTASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

IV. Hasil dan Pembahasan

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK KOMBUCHA DAUN KELOR DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI DAUN KELOR YANG BERBEDA

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODE PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk tetap sehat dan panjang umur dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan kandidiasis. Dermatomikosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B.

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

2014 STUDI OPTIMASI PEMBUATAN KOMBUCHA DARI EKSTRAK TEH HITAM SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fermentasi teh menggunakan campuran kultur campur bakteri dan khamir sehingga diperoleh cita rasa asam dan terbentuk lapisan nata Bahan lain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

PENGARUH PROSES FERMENTASI KOMBUCHA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP KADAR VITAMIN C

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

ARTIKEL ILMIAH. Evaluasi Mutu dan Waktu Kadaluarsa Sirup Teh Dari Jumlah Seduh Berbeda RINGKASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) PADA KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR VITAMIN C (Asam askorbat) SKRIPSI

Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELmAN. asam sitrat, FeCI^, NajCOj, KSCN, KI, EM-4 produksi PT. Songgolangit, benih sawi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Transkripsi:

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : LUXITA DEWI MUTIARA A420 100 041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA Luxita Dewi Mutiara. A420100041. Program Studi Pendidikan Biologi, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 63 Halaman ABSTRAK Kombucha adalah teh yang telah difermentasikan melalui penambahan kultur khamir dan bakteri. Kombucha dikenal sebagai salah satu minuman yang memiliki aktivitas antioksidan. Daun jambu biji merupakan salah satu bagian dari tanaman jambu biji yang dianggap limbah dan belum banyak dimanfaatkan.daun jambu biji mempunyai kandungan vitamin C yang terbesar dibandingkan buah lainnya. Vitamin C sangat baik untuk antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombucha daun jambu biji, tingkat keasaman (ph), dan daya terima masyarakat pada kombucha daun jambu biji.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu lama waktu fermentasi yaitu 4 hari (F1), 8 hari (F2), 12 hari (F3), dan faktor kedua yaitu konsentrasi ekstrak yaitu 20 gr (K1), 30 gr(k2), 40 gr (K3) 50 gr (K4), dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh nyata dan interaksi antara lama waktu fermentasi dan konsentrasi ekstrak terhadap aktivitas antioksidan kombucha daun jambu bijii. Hasil uji ph menunjukkan ada pengaruh nyata pada lama waktu fermentasi tetapi, tidak ada pengaruh nyata pada konsentrasi ekstrak. Daya terima masyarakat memiliki presentase tertinggi yaitu 95% kesukaan terhadap kombucha daun jambu biji. Kata Kunci :Kombucha, Antioksidan,Daun Jambu Biji, Fermentasi. Pendahuluan Teh merupakan minuman penyegar sehari-hari tanpa alkohol yang berasal dari seduhan tanaman teh ( Camelia sinensis ). Secara umum teh dibedakan menjadi 2 yaitu teh hijau dan teh hitam. Salah satu hasil olahan dari teh yaitu kombucha yang merupakan air seduhan teh dan gula yang telah mengalami proses fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir. Jambu biji (Psidium guajava) adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa inggris disebut juga Lambo guava.tanaman ini berasal

dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti indonesia. Jambu sering kali disebut juga jambu klutuk, jambu siki atau jambu batu (Kuntarsih, 2006). Daun jambu biji berbau aromatik dan rasanya sepat. Daunnya merupakan daun tunggal yang berwarna hijau keabuan, helai-helai daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang, ujung daunnya meruncing sedangkan pangkal daunnya juga meruncing tetapi ada pula yang membulat, daun berukuran panjang antara 6-15cm dan lebar antara 3-7,5 cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1 cm. Daun berambut penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga lisigen, warnanya gelap namun bila dalam keadaan terendam air menjadi tembus cahaya. Menurut Naland (2004), kombucha merupakan agen penghasil senyawa biokimia. Mikroorganisme yang ada dalam jamur kombu/kultur kombuncha akan mengubah kandungan gula didalamnya menjadi berbagai jenis asam, vitamin, dan alkohol berkhasiat. Pembentukan asam secara alami yang dihasilkan dari fermentasi jamur kombun dan larutan teh manis akan memacu proses regenerasi sel secara aktif yang membuat manusia menjadi panjang umur. Kultur kombucha terdiri dari gabungan antara bakteri dan khamir. Ditemukan g macam bakteri pada koloni jamur kombu atau kultur kombucha yaitu A. xylinum, A. xylinoides, A. gluconicurn, Acctobacter ketogenum, pichia fermentans dan Torula varietas. Ragi yang terkandung

dalam kombucha antara lain Saccharomyces ludwigii, S. Apiculatus varietas dan sehizosaccharomycespombe. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah zat makanan, ph, air, oksigen dan senyawa penghambat pertumbuhan. Sedang selain zat makanan, suhu, ph dan aktivitas air, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh waktu. Dalam penelitian Indriyani (2006) yang berjudul Aktivitas Antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) yang menyatakan bahwa penelitian daun jambu biji menggunakan metode tiosianat, aktivitas yang mendekati aktivitas antioksidan tokofenol walau kadarnya masih sedikit. Pada pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode TBA, ekstrak etanol daun jambu biji mampu menghambat reaksi oksidasi lipid sampai 94,19% lebih tinggi daripada aktivitas antioksidan tokoferol (vitamin E) yang hanya mampu menghambat reaksi oksidasi lipida sampai 92,11%. Metode penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium. Melalui metode ini peneliti memperoleh data dengan melaksanakan percobaan secara langsung di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Januari Februari 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiridari 2 faktor. Faktor pertama yaitu lama waktu fermentasi yaitu 4 hari (F1), 8 hari (F2), 12 hari (F3), dan faktor kedua konsentrasi ekstrak yaitu 20 gr (K1), 30 gr (K2), 40 gr (K3) dan 50 gr

(K4). Pelaksanaan penelitian sebagai berikut : pembuatan teh daun jambu biji. Menyiapkan daun jambu biji dan dilayukan di bawah sinar matahari, setelah layu dimemarkan dan dijemur kembali hingga kering baru disangrai dan menjadi teh daun jambu biji. Proses kedua sterilisasi alat, menyiapkan botol kaca ukuran 500 ml sebanyak 24 buah, panci, dan air 5 L. Didihkan air dalam panci dan memasukkan botol kaca antara 10 sampai 15 menit. Kemudian mengangkat botol yang telah di sterilkan dan di diamkan sebentar sebelum digunakan. Proses ketiga ekstraksi teh daun kopi, menyiapkan teh daun jambu biji 20 g, 30 g, 40 g dan 50 g dan air 12 L. Merebus air hingga mendidih dan memasukkan teh daun jambu biji, setelah itu menyaring teh hasil rebusan dan menambahkan gula. Proses keempat fermentasi kombucha daun jambu biji dengan menyiapkan teh daun jambu biji yang telah diseduh dan ditempatkan pada masing-masing botol kaca, tunggu hingga hangathangat kuku dan di tambahkan starter kombucha sebanyak 10 % dari volume isi botol. Bagian atas botol ditutup dengan plastik dan dilubangi dengan menggunakan jarum steril. Kombucha daun jambu biji difermentasikan sesuai dengan lama waktu dalam perlakuan. Untuk menghentikan proses fermentasi kombucha di masukkan ke dalam kulkas. Uji ph (keasaman) pada kombucha daun jambu biji dengan menggunakan kertas ph dengan menyiapkan sampel kombucha memasukkan kertas ph pada masing-masing perlakuan dan mencocokkan kertas ph tersebut dengan ph indikator.

Pengujian selanjutnya yaitu uji organoleptik dan daya terima masyarakat yang ditentukan oleh panelis sebanyak 20 orang. Panelis diminta untuk mengamati, mencium bau atau aroma, merasakan, dan memberikan penilaiannya terhadap hasil penelitian. Analisis uji aktivitas antioksidan ada 3 tahapan yakni pembuatan larutan DPPH dengan menimbang 4 mg DPPH dan dilarutkan dalam 30 ml aquades dan 70 ml methanol. Tahap kedua pembuatan absorbansi blanko dengan mengambil 0,2 ml aquades dan 3,8 ml DPPH, di fortex hingga homogen, dan di diamkan selama 15 menit. Difortex kembali, masukkan ke dalam kuvet, dan diukur aktivitas antioksidannya menggunakan spectrofotometer pada λ 515 nm. Membaca aktivitas antioksidan pada spektrofotometer. Tahap ketiga pembuatan absorbansi sampel. Diambil 0,2 ml sampel kombucha dan 3,8 ml DPPH, difortex, didiamkan 15 menit, dan difortex kembali. Masukkan ke dalam kuvet dan membaca aktivitas antioksidannya pada spektrofotometer. Kapasitas aktivitas antioksidan didapatkan dengan rumus: Kapasitas antioksidan (%) Analisis yang digunakan adalah Deskripsi kualitatif dan analisis kuantitatif. Deskripsi Kualitatif digunakan untuk menguji ph (keasaman) dan mutu organoleptik serta daya terima masyarakat, sedangkan uji kuantitatif digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan. Widiyanto (2010) Analisis pengujian data secara kuantitatif, dengan menggunakan uji analysis of variance (ANOVA) analisis pengujian meliputi aktivitas antioksidan.

Hasil dan Pembahasan 1. Uji Aktivitas Antioksidan Berdasarkan hasil penelitian uji aktivitas antioksidan pada kombucha daun jambu biji dapat dilihat bahwa hasil uji aktivitasa antioksidan pada kombucha daun jambu biji yang dibuat bervariasi, dapat dilihat berdasarkan uji aktivitas antioksidan pada kombuhca daun jambu biji pada Tabel 4.1 sampe l Tabel 4.1 Data Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Kombucha Aktivitas antioksidan ratarata keterangan Ulangan Ulangan 1 2 K0F0 89,29% 89,58 % 89,34% kontrol Teh Daun Jambu Biji 20 g dan K1F1 85,46 % 78,58 % 82,02% Lamanya Fermentasi 4 Hari Teh Daun Jambu Biji 30 g dan K2F1 70,72 % 71,82 % 71,27% Lamanya Fermentasi 4 Hari Teh Daun Jambu Biji 40 g dan K3F1 74,85 % 72,29 % 73,57% Lamanya Fermentasi 4 Hari Teh Daun Jambu Biji 50 g dan K4F1 76,32 % 79,46% 77,89% Lamanya Fermentasi 4 Hari 89,99% Teh Daun Jambu Biji 20 g dan K1F2 87,62 % 90,37 % ** Lamanya Fermentasi 8 Hari Teh Daun Jambu Biji 30 g dan K2F2 75,93 % 75,93 % 75,93% Lamanya Fermentasi 8 Hari Teh Daun Jambu Biji 40 g dan K3F2 87,13 % 79,46% 83,29% Lamanya Fermentasi 8 Hari Teh Daun Jambu Biji 50 g dan K4F2 83,20% 85,85% 84,52% Lamanya Fermentasi 8 Hari 48,17% Teh Daun Jambu Biji 20 g dan K1F3 47,93 % 48,42 % * Lamanya Fermentasi 12 Hari Teh Daun Jambu Biji 30 g dan K2F3 61,68 % 61,39% 62,53% Lamanya Fermentasi 12 Hari Teh Daun Jambu Biji 40 g dan K3F3 73,18% 68,56 % 70,87% Lamanya Fermentasi 12 Hari Teh Daun Jambu Biji 50 g dan K4F3 72,98 % 73,37 % 73,17% Lamanya Fermentasi 12 Hari

ph Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada kombucha daun jambu biji relatif stabil ini di tunjukan dari hasil pengujian aktivitas antioksidan tidak mengalami perbedaan nilai yang mencolok. Nilai tertinggi dari sampel terdapat pada teh daun jambu biji 20 g dan lamanya fermentasi 8 hari (K1F2) sebesar 89,99%, kemudian untuk sampel dengan nilai terendah terdpat pada sampel teh daun jambu biji 20 g dan lamanya fermentasi 12 hari (K1F3) sebesar 48,17%. 2. Uji ph Berdasarkan hasil penelitian uji ph pada kombuca daun jambu biji dapat dilihat bahwa hasil uji ph pada kombuca daun jambu biji yang dibuat bervariasi, dapat dilihat berdasarkan hasil uji ph pada kombuca daun jambu biji pada Gambar 4.1 6 4 2 0 2 6 6 6 6 6 6 6 6 sampel 4 4 4 6 K0F0 K1F1 K2F1 K3F1 K4F1 K1F2 K2F2 K3F2 K4F2 K1F3 K2F3 K3F3 K4F3 Gambar 4.1 ph kombucha daun jambu biji

Dari Gambar 4.1 menunjukkan bahwa ph pada kombucha daun jambu biji relatif stabil ini di tunjukan dari hasil pngujian ph tidak mengalami perbedaan nilai yang mencolok. Hampir semua sampel menunjukan pada ph 6 yang berarti kombucha daun jambu biji yang telah dibuat hampir netral atau tidak terlalu asam namun ada 3 sampel K1F3, K2F3 dan K3F3 menunjukan angka 4 yang berarti asam, pada kontrol atau K0F0 menunjukan angka 2 yang berarti sangat asam. 3. Organoleptik Berdasarkan hasil organoleptik rasa pada kombucha daun jambu biji dapat dilihat bahwa hasil uji organoleptik rasa pada kombucha daun jambu biji yang dibuat bervariasi, dapat dilihat berdasarkan uji organoleptik pada kombuhca daun jambu biji pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptik Kombucha Penilaian Kualitas Kombucha Daun Jambu Biji Dengan Organoleptik sampel daya warna Rasa aroma terima K1F1 coklat kurang khas kombucha Agak asam 95% K2F1 coklat tidak khas kombucha Agak asam 85% K3F1 coklat kurang khas kombucha Agak asam 75% K4F1 coklat tidak khas kombucha Agak asam 80% K1F2 Agak coklat Agak khas kombucha Agak asam 65% K2F2 Tidak coklat Sangat Khas kombucha Asam 85% K3F2 Tidak coklat khas kombucha Asam 80% K4F2 Kurang coklat kurang khas kombucha Agak Asam 90% K1F3 Kurang coklat Khas kombucha asam 85% K2F3 Kurang coklat kurang khas kombucha Agak asam 75% K3F3 Agak coklat Agak Khas kombucha Agak asam 90% K4F3 Tidak coklat Khas kombucha Sangat asam 70%

Tabel 4.3. Hasil Uji Kualitas Organoleptik Kombucha Daun Jambu Biji Sampel Rerata Warna Aroma Rasa Daya terima K1F1 4,10 2,90 1,85 2,75 K2F1 4,70 2,80 1,75 2,75 K3F1 4,80 3,00 1,90 2,80 K4F1 4,00 2,75 1,75 2,90 K1F2 2,28 2,50 2,80 3,10 K2F2 1,65 3,50 3,50 2,85 K3F2 1,30 3,55 3,90 2,90 K4F2 2,55 2,65 2,35 3,10 K1F3 1,25 3,45 3,65 2,80 K2F3 2,35 2,95 2,25 3,35 K3F3 2,85 3,30 2,75 3,15 K4F3 1,15 3,70 3,65 3,15 Keterangan : K1F1 : Teh Daun Jambu Biji 20 g dan Lamanya Fermentasi 4 Hari K2F1 : Teh Daun Jambu Biji 30 g dan Lamanya Fermentasi 4 Hari K3F1 : Teh Daun Jambu Biji 40 g dan Lamanya Fermentasi 4 Hari K4F1 : Teh Daun Jambu Biji 50 g dan Lamanya Fermentasi 4 Hari K1F2 : Teh Daun Jambu Biji 20 g dan Lamanya Fermentasi 8 Hari K2F2 : Teh Daun Jambu Biji 30 g dan Lamanya Fermentasi 8 Hari K3F2 : Teh Daun Jambu Biji 40 g dan Lamanya Fermentasi 8 Hari K4F2 : Teh Daun Jambu Biji 50 g dan Lamanya Fermentasi 8 Hari K1F3 : Teh Daun Jambu Biji 20 g dan Lamanya Fermentasi 12 Hari K2F3 : Teh Daun Jambu Biji 30 g dan Lamanya Fermentasi 12 Hari K3F3 : Teh Daun Jambu Biji 40 g dan Lamanya Fermentasi 12 Hari K4F3 : Teh Daun Jambu Biji 50 g dan Lamanya Fermentasi 12 Hari

Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh terhadap kombucha daun jambu biji terhadap aktivitas antioksidan kombucha tertinggi dari sampel terdapat pada teh daun jambu biji 20 g dan lamanya fermentasi 8 hari (K1F2) sebesar 89,99%, kemudian untuk sampel dengan nilai terendah terdapat pada sampel teh daun jambu biji 20 g dan lamanya fermentasi 12 hari (K1F3) sebesar 48,17%. Ini menujukan bahwa semakin lama proses fermentasi maka aktivitas antioksidan akan menurun ini dikarenakan selama proses fermentasi terjadi peningkatan senyawa organik akibatnya bakteri/yeast asam yang dapat menyebabkan ferol dalam teh menjadi stabil sehingga sulit melepas proton yang dapat berikatan dengan DPPH. 2. Ada pengaruh ekstrak terhadap aktivitas antioksidan 3. Tingkat penerimaan dan kesukaan konsumen terhadap kombucha daun jambu biji 95 %. UcapanTerimaKasih Ucapan terimakasih penulis sampaikan yang terhormat Ibu Nanik Suhartatik, S. TP, M. P atas kesediaannya membantu dan memberi masukan yang sangat berharga selama penelitian ini berlangsung sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA Kuntarsih.2006. Jambu Biji (Psidium guajava). Surabaya: Trubus Agrisarana Indriyani, Susi. 2006. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava). Naland, Henry. 2004. Kombucha: Teh Ajaib Pencegah Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.