KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Balita tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017 tepat pada waktunya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. dr. Ketut Tangking Widarsa, MPH selaku pembimbing I yang telah banyak menyediakan waktu dalam memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini. 2. Desak Nyoman Widyanthini, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu dalam memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini. 3. Responden penelitian yang telah meluangkan waktunyauntuk berpartisipasi dalam penelitian ini. 4. Staf Tata Usaha PSKM yang telah membantu selama penyusunan proposal ini. 5. Keluarga yang telah memberikan doa, semangat serta dukungan kepada penulis. 6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Matrikulasi angkatan 2015 yang telah bersama-sama saling membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan proposal ini. v
7. Semua pihak dan rekan yang telah membantu dan memberikan saran untuk kelancaran penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Demikian proposal ini disusun, semoga dapat dilanjutkan sebagai skripsi yang dapat memberikan manfaat bagi diri kami sendiri dan pihak lain yang menggunakan. Denpasar, Juni 2017 Penulis vi
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PEMINATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Skripsi, 20 Juni 2017 Ni Kadek Pratiwi Indah Sari Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Kota Denpasar Tahun 2017 ABSTRAK Masa balita usia 0-5 tahun disebut sebagai masa keemasan (golden period) karena pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pengetahuan dan keterampilan ibu berperan penting, karena dengan pengetahuan yang baik dan memiliki keterampilan yang baik, maka diharapkan pemantauan bayi oleh ibu dapat dilakukan dengan baik pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang anak di Kota Denpasar tahun 2017. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 96 ibu balita. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tentang tumbuh kembang anak dn wawancara menggunakan alat bantu peraga dan KMS. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 ibu balita, 75%% memiliki pengetahuan baik, 24% memiliki pengetahuan cukup dan 1,0% ibu balita memiliki pengetahuan kurang tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Sebanyak 42,7% ibu balita memiliki keterampilan baik dan 57,3% memiliki keterampilan kurang. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa sebagian besar ibu balita sudah memiliki tingkat pengetahuan yang baik namun sebaliknya lebih dari setengah memiliki keterampilan kurang. Diharapkan tenaga kesehatan agar memberikan edukasi yang lebih maksimal terkait deteksi dini tumbuh kembang anak kepada ibu yang memiliki balita dan mengaktifkan kelas ibu balita dengan sosialisasi serta menambahkan materi cara membaca KMS serta melatih cara membaca KMS. Kata Kunci : Pengetahuan, Keterampilan, Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak vii
SCHOOL OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY MATERNAL AND CHILD HEALTH Mini Thesis, 20 Juni 2017 Ni Kadek Pratiwi Indah Sari Knowledge and Skills of Infant Mothers About Early Detection of Child Growth In Denpasar City 2017 ABSTRACT Toddler age 0-5 years referred to golden period, because growth and development has increased rapidly at an early age will affect and determine the development of children next. Maternal knowledge and skills play an important role, because with good knowledge and good skills, it is expected to monitor the baby by the mother can be done well. The purpose of this research is to know the knowledge and skill of mother of toddler about early detection of growth and development of child in Denpasar 2017. This research used descriptive quantitative research with cross sectional approach method. The sampling technique was done by multistage random sampling method. Data were collected using a questionnaire on child development and interviews using visual aids and KMS. The analysis used in this research is univariate analysis. The results of this study indicate that 96 mothers, 75,0% have good knowledge, 24,0% have enough knowledge and 1,0% of underfives have less knowledge about early detection and development of children. A total of 42,7% of under-five mothers had good skills and 57,3% had less skills. From this study it was concluded that most of the under-fives have good level of knowledge but on the contrary more than half have less skill. It is expected that health personnel to provide the maximum education related to early detection of child development to the mother who has a toddler and activate the toddler mother class by socializing and adding materials how to read KMS and train how to read KMS.. Keywords: Knowledge, Skills, Early Detection of Child Growth viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN... iii KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR SINGKATAN... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian... 4 1.4 Tujuan... 4 1.4.1 Tujuan Umum... 4 1.4.2 Tujuan Khusus... 4 1.5 Manfaat Penelitian... 5 1.5.1 Manfaat Teoritis... 5 1.5.2 Manfaat Praktis... 5 1.6 Ruang Lingkup Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan... 6 2.1.1 Pengertian Tumbuh Kembang... 6 2.1.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang... 6 2.1.3 Kebutuhan Dasar Anak... 7 2.2 Deteksi Dini Tumbuh Kembang... 8 2.2.1 Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan yang di Pantau... 9 ix
2.2.2 Gangguan Tumbuh Kembang Yang Sering Ditemukan... 10 2.3 Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang... 11 2.3.1 Tanda Anak Sehat... 14 2.3.2 Cara Memantau Tumbuh Kembang Anak... 14 2.3.3 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur... 15 2.4 Keterampilan Ibu Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang... 17 2.4.1 Stimulasi Tumbuh Kembang... 18 2.4.2 Kartu Menuju Sehat (KMS)... 21 2.4.3 Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan... 22 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 24 3.1 Kerangka Konsep... 24 3.2 Variabel dan Definisi Operasional... 24 BAB IV METODE PENELITIAN... 27 4.1 Desain Penelitian... 27 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 27 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 27 4.3.1 Populasi Penelitian... 27 4.3.2 Sampel Penelitian... 27 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel... 28 4.4 Pengumpulan Data... 31 4.4.1 Data... 31 4.4.2 Cara Pengumpulan Data... 31 4.4.3 Alat Pengumpulan data... 32 4.5 Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data... 33 4.5.1 Teknik pengolahan data... 33 4.5.2 Analisis Data... 34 BAB V HASIL PENELITIAN... 35 5.1 Gambaran Lokasi Penelitian... 35 5.2 Karakteristik Demografi Responden... 36 x
5.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Balita tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017... 36 5.4 Keterampilan Ibu balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017... 38 BAB VI PEMBAHASAN... 40 6.1 Pengetahuan Ibu Balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017... 40 6.2 Keterampilan Ibu Balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017... 43 6.3 Keterbatasan Penelitian... 46 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN... 47 7.1 Simpulan... 47 7.2 Saran... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian... 25 Tabel 4.1 Jumlah sampel di setiap posyandu terpilih... 30 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Balita di Kota Denpasar Tahun 2017... 37 Tabel 5.2 Pengetahuan Ibu Balita Tentang Tanda Anak Sehat, Cara Memantau Tumbuh Kembang Anak dan Tahapan Perkembangan anak... 38 Tabel 5.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017 Berdasarkan Karakteristik Responden... 39 Tabel 5.4 Keterampilan Ibu Balita Dalam Mendeteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak... 40 TAbel 5.5 Hubungan Tingkat Keterampilan Ibu Balita Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017 Berdasarkan Karakteristik Responden... 40 xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian... 24 Lampiran 4 Alat Bantu Peraga Gambar Perkembangan anak... 55 Lampiran 5 Alat Bantu Peraga KMS... 57 xiii
DAFTAR SINGKATAN BB : Berat Badan BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi Badan CHAT : Checklist for Autism in Tooddlers GDD : Global Development Delayed GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas IQ : Intelligence Quotient KBM : Kenaikan Berat badan Minimal KIA : Kesehatan Ibu dan Anak KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional KMS : Kartu Menuju sehat KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan LK : Lingkaran Kepala LKA : Lingkaran Kepala Anak Pos PAUD HI : Pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif PT : Pergutuan Tinggi RSUP : Rumah Sakit Umum Pemerintah SD : Sekolah Dasar SDIDTK : Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama TS : Tidak Sekolah TDD : Tes Daya Dengar TDL : Tes Daya Lihat TORCH : Toksoplasma, Rubela, Sitomegalo virus, Herpes Simpleks xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kuesioner Penelitian Pengetahuan Alat Bantu Peraga Gambar Perkembangan anak Alat Bantu Peraga KMS Kunci Jawaban Kuesioner Hasil Output Analisis Data xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period) dan masa kritis (critical period) karena pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, dan menjadi periode penting dalam tumbuh kembang anak yaitu dari dari 0 sampai 5 tahun karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya (Kemenkes RI, 2012). Deteksi dini tumbuh kembang merupakan kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang agar lebih mudah dilakukan penanganan selanjutnya atau diintervensi. Penyimpangan pertumbuhan pada balita dapat dideteksi dengan pungukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) bertujuan untuk menentukan status gizi anak dan dengan melakukan pengukuran lingkar kepala anak (LKA) yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala anak berdasarkan umur. Sedangkan untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan dan penyimpangan mental emosional pada balita dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), Tes Daya Dengar (TDD), Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMEE) dan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) (Kemenkes RI, 2012). Prevalensi sangat kurus secara nasional tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu 5,3%, dari target nasional yaitu 5%. Demikian pula halnya dengan prevalensi kurus sebesar 6,8% juga menunjukkan adanya penurunan dari tahun sebelumnya namun kejadiannya masih diatas target nasional (Riskesdas, 2013). Di Provinsi Bali tahun 1
2015, berdasarkan berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB), sekitar 5,2% anak balita di daerah Bali tergolong sangat kurus, 7,9 % kurus dan 17,5% tergolong gemuk (Dinkes Provinsi Bali, 2015). Departemen kesehatan RI (dalam Rahmat, 2015) melaporkan bahwa 0,4 juta balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Dari data di RSUP Sanglah, didapatkan data balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang pada tahun 2016 sebanyak 18,81% dan jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ditemukan bahwa sebagian besar ibu atau orang tua terlambat memeriksakan anaknya yang sudah mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta terlambat mendapatkan intervensi dini sehingga pengobatan sudah dalam tahap lanjut. Masalah tumbuh kembang yang ditemukan yaitu gizi kurang, gizi buruk, Hidrocepalus, Mikrocefalus Cerebral palsy, Global Development Delayed (GDD), Gangguan motorik, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, Gangguan bicara dan bahasa, Down Syndrom, dan Retardasi Mental. Jumlah gangguan tumbuh kembang yang terbanyak adalah GDD sebesar 5,64% dan gangguan bicara dan bahasa 4,19% pada tahun 2016 (Register RSUP Sanglah, 2016). Dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu genetik dan lingkungan. Faktor genetik menentukan potensial anak, sedangkan faktor lingkungan menentukan tercapai tidaknya potensial tersebut. Faktor lingkungan besar sekali pengaruhnya pada fase-fase kehidupan anak yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal. Faktor lingkungan inilah yang akan memberikan segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang yaitu kebutuhan fisik biomedis (asuh), kebutuhan 2
akan kasih sayang/emosi (asih), dan kebutuhan latihan / rangsangan / bermain (asah) (Tanuwidjaya,2002). Pengetahuan dan keterampilan ibu tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan berperan penting, karena dengan pengetahuan yang baik dan memiliki keterampilan yang baik, maka diharapkan pemantauan bayi oleh ibu dapat dilakukan dengan baik pula (Palasari, 2012). Semakin meningkatnya taraf pendidikan dan keterampilan wanita serta berkembangnya perekonomian menjadikan lapangan kerja untuk wanita diberbagai bidang, dan semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah termasuk para ibu (Palasari, 2012).. Hal tersebut mengakibatkan semakin banyak ibu yang kurang memperhatikan tumbuh kembang. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan orang tua tentang deteksi dini tumbuh kembang khususnya pada ibu dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang yang berupa penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan perkembangan serta penyimpangan mental emosional, misalnya sindrom down, perawakan pendek, dan gangguan autism (Palasari, 2012). Berdasarkan dari hasil penelitian Palasari (2012) menunjukkan bahwa 95% ibu memiliki keterampilan yang baik tentang deteksi tumbuh kembang anak dan didapatkan bahwa ada hubungan antara keterampilan ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang dengan tumbuh kembang bayi. Sedangkan hasil penelitian Indriyani (2015) menunjukkan bahwa sebagian besar (68,9%) ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang tumbuh kembang balita dengan mayoritas umur antara 26-30 tahun dan mayoritas berpendidikan SMA. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengetahuan dan keterampilan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang anak di Kota Denpasar. 3
1.2 Rumusan Masalah Prevalensi sangat kurus dan kurus secara nasional tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu 5,3% dan 6,8% dibandingkan dengan target nasional yaitu 5%. Dari data yang di dapat dari RSUP Sanglah didapatkan balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang meningkat pada tahun 2014 sebesar 15,42%, tahun 2015 sebesar 18,04% dan tahun 2016 sebesar 18,81%. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya yaitu terlambatnya ibu mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang dan terlambatnya ibu untuk memeriksakan anaknya menyebabkan anak terlambat mendapatkan penanganan, sehingga intervensi yang diberikan tidak optimal. Keterlambatan ini dapat disebabkan karena pengetahuan dan keterampilan ibu yang kurang dalam mendeteksi dini tumbuh kembang anak. 1.3 Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah pengetahuan dan keterampilan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang anak di Kota Denpasar tahun 2017? 1.4 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak pada ibu balita di Kota Denpasar. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang anak di Kota Denpasar. 4
2. Untuk mengetahui keterampilan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang anak di Kota Denpasar. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan di bidang kesehatan dan memberikan masukan dalam sistem pendidikan, terutama untuk materi perkuliahan dan memberikan pengetahuan serta informasi tentang deteksi dini tumbuh kembang balita. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam memberikan informasi dan melatih keterampilan ibu balita dalam mendeteksi dini tumbuh kembang anaknya sehingga intervensi dini dapat dilakukan apabila terdapat gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Ibu dan Anak tentang deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita. 5