ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

Idham Kholid Sri Mangesti Rahayu Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nur Fatimah 1), Kun Ismawati 2) Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA 2) Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FINANCIAL HEALTH ANALYZE OF CITRA BEKISAR TELKOM SURABAYA EMPLOYEES COOPERATION. Oleh: Rr Vania Primadiptha Mahardani

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUWUH BLORA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NOMOR: 14/Per/M.

TINGKAT KESEHATAN KSP. MADANI NTB ABSTRACT

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

Oleh: Istiqomah (NPM : ), Suradi ABSTRACT

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) CABANG TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PRIMKOPKAR PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & D.I.Y TAHUN

Dedeh Sri Sudaryanti a, *, Nana Sahroni b. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 ABSTRACT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE Oleh : Ida Bagus Ary Perdana

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

Putri Handayani. Abstraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi/Program Studi Akuntansi

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

ANALISIS RASIO MODAL SENDIRI, RASIO KAS DAN RASIO RENTABILITAS ASET PADA KOPERASI USP SWAMITRA TUNAS BARU PALEMBANG

ABSTRACT. Keywords: Financial Statement, Profitability Ratio, Solvency Ratio and Liquidity Ratio. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI SARANA EVALUASI UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK SIDOARJO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PESISIR UTAMA. Irma Mbae *) ABSTRACT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis.

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyerah untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi domestik

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

Analisis Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi Guru Mangkutala Di Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara

ANALISIS AKTIVITAS PENGGUNAAN ASET DI DIVISI INSTITUT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM (IPSA) TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE PERIODE Ida Zuniarti

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) HANDAYANI KABUPATEN PEMALANG PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI WANITA KELUARGA PUSRI (KWKP) PALEMBANG

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN DAN MODAL KERJA PADA CV. ZAKIAH DI SANGATTA

Tri Dewi Eindrias Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Еmail: ABSTRACT

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN PANGAN UTAMA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK CABANG PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HIKADA PUTRA KARUNA DENPASAR PERIODE Oleh :

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN RAMBAH SAMO. Oleh SITI HAJAR

Erly Maya Sari Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z. A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Madu Baru

PENGENDALIAN MODAL KERJA SEBAGAI UPAYA MENINGKTKAN PROFITABILITAS KOPERASI (Studi pada Koperasi Unit Desa BATU Periode )

ANALISIS PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BARANG DAGANG DENGAN METODE LIFO, FIFO, DAN RATA-RATA TERTIMBANG PADA MEUBEL YANI BANJARMASIN

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta

ANALISA CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA KOPERASI SERBA USAHA BINA MANDIRI DI NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MURAKABI DPU KABUPATEN DATI II SRAGEN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk PERIODE

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

ANALISIS MODAL KERJA PADA JAYA REKLAME DI SANGATTA

PENERAPAN ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI PADA UNIT SIMPAN PINJAM KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE Disusun oleh : Nadhia Hanna Faratissa

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SENTOSA SAMARINDA SEBERANG. Isnawati 1

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA

Transkripsi:

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d. 2016 Oleh : ANITA C0C114245 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ABSTRAK Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang kegiatannya mengatur gilir kerja (rolling grow) bagi pekerja bongkar muat yang merupakan anggota Koperasi Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin. Dalam menjalankan kegiatan tersebut Koperasi Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin memperoleh jasa administrasi dan memungut Dana Kesejahteraan serta Dana Asuransi dari Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang menggunakan jasa TKBM dari anggota Koperasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin selama empat periode, yaitu tahun 2013 2016. Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan pada Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin berupa neraca dan laporan rugi laba tahun 2013 s.d. 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tinjauan kepustakaan. Sedangkan Teknik analisa data menggunakan teknik analisa rasio sesuai dengan pedoman dari peraturan Menteri Negara tentang Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang meliputi Aspek Permodalan, Aspek Likuiditas dan Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan. Hasil penelitian selama empat periode menunjukan hasil sebagai berikut : (1) Aspek Permodalan yang terdiri dari rasio modal sendiri terhadap total aset diperoleh hasil sebesar, 97,21%, 99,56%, 98,28% dan 99,41%, untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko sebesar 334,78%, 284,29%, 228,83% dan 221,16%. (2) Aspek Likuiditas, dilihat dari rasio kas diperoleh hasil sebesar 2.164,90%, 12.284,45%, 2.658,31% dan 6.881,35 %, untuk rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima diperoleh hasil sebesar 29,04%, 35,02%, 42,95% dan 44,95%. (3) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan dilihat dari rasio rentabilitas aset diperoleh hasil sebesar 41,19%, 27,91%, 23,82% dan 30,31%.

ABSTRACT Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara Banjarmasin Port is one of the business entities engaged in the field of services whose activities set the rolling grow for unloading workers who are members of the Samudera Nusantara Cooperative Banjarmasin Port. In carrying out these activities Samudera Nusantara Cooperative Port Banjarmasin obtain administrative services and collect Welfare Fund and Insurance Fund from the Company Loading / Unloading (PBM) using TKBM services from members of the Cooperative. The purpose of this study is to determine the financial performance of the TKBM Samudera Nusantara Cooperative Port of Banjarmasin for four periods, namely 2013-2016. The object of this research is financial report on TKBM Samudera Nusantara Port of Banjarmasin Cooperation in the form of balance sheet and income statement year 2013 s.d. 2016. Data collection techniques used are documentation and literature review. While the technique of data analysis using ratio analysis techniques in accordance with the guidelines of the Ministerial Regulations on Cooperatives And Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia No.14 / Per / M.KUKM / XII / 2009 which includes Capital Aspects, Liquidity Aspects and Aspects of Independence and Growth. The result of research for four periods shows the following results: (1) Capital aspect consisting of own capital ratio to total assets obtained by result of 97.21%, 99.56%, 98.28% and 99.41%, for ratio Own capital against loans are given at risk of 334.78%, 284.29%, 228.83% and 221.16%. (2) Liquidity aspect, seen from the cash ratio obtained by the result of 2,164.90%, 12,284.45%, 2,658.31% and 6,881.35%, for the ratio of loans to the received funds obtained results of 29.04%, 35.02%, 42.95% and 44.95% respectively. (3) Aspects of Independence and Growth seen from the ratio of asset earnings obtained results of 41.19%, 27.91%, 23.82% and 30.31%. PENDAHULUAN Penggerak perekonomian di Indonesia memiliki tiga kekuatan sektor ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Ketiga sektor tersebut adalah sektor pemerintah, sektor swasta dan sektor koperasi. Koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dengan berasaskan asas kekeluargaan, kebersamaan dan keterbukaan. Koperasi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat disekitarnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Dalam hal ini bahwa koperasi diharapkan dapat tumbuh menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan menjadi wadah utama untuk pembinaan kemampuan usaha golongan ekonomi lemah.

Suatu bentuk informasi perusahaan atau lembaga koperasi yang dibuat oleh pihak intern untuk mendorong kemajuan suatu entitas dari waktu ke waktu berupa informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan dalam ruang lingkup koperasi merupakan gambaran dari sebuah pertanggungjawaban dari anggota koperasi itu sendiri, menilai prestasi para pengurus koperasi, mengetahui manfaat koperasi yang dapat dirasakan oleh para anggotanya, serta menyediakan informasi sebagai sumber laporan keuangan yang harus disajikan dengan tepat waktu, relevan, dan akurat dimana laporan tersebut salah satunya terdiri dari neraca dan laba/rugi. Analisis ini dilakukan terhadap akun-akun yang ada di neraca, maka dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan suatu koperasi pada periode tertentu. Sedangkan dengan menganalisis laporan sisa hasil usaha akan dapat diperoleh gambaran tentang hasil kegiatan atau perkembangan koperasi selama periode tertentu pula. Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang kegiatannya mengatur gilir kerja (rolling grow) bagi pekerja bongkar muat yang merupakan anggota Koperasi Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin. Dalam menjalankan kegiatan tersebut Koperasi Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin memperoleh jasa administrasi dan memungut Dana Kesejahteraan serta Dana Asuransi dari Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang menggunakan jasa TKBM dari anggota Koperasi. Penelitian ini akan menilai kinerja keuangan dari Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin dengan menggunakan acuan atau pedoman dari peraturan Menteri Negara tentang Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang terdiri dari aspek Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian dan Pertumbuhan, Jati Diri Koperasi. Akan tetapi dari 7 aspek tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aspek Permodalan, Likuiditas, Kemandirian dan Pertumbuhan dengan alasan bahwa ketiga aspek tersebut paling mendekati hubungannya dengan masalah kinerja keuangan. Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin tidak pernah melakukan penilaian kinerja keuangan berdasarkan acuan atau pedoman tersebut oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjaramasin Tahun 2013 s.d. 2016. HASIL PENELITIAN 1. Perhitungan Aspek Permodalan Tahun 2013 s.d. 2016 a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset Modal Sendiri Total Aset x 100% Perhitungan sebagai berikut : Rp 9,506,996,300.38 Tahun 2013 = x 100 % = 97,21% Rp 9,779,199,886.05

Rp 8,948,979,927.13 Tahun 2014 = x 100 % = 99,56% Rp 8,988,407,826.05 Rp 9,329,474,616.63 Tahun 2015 = x 100 % = 98,28% Rp 9,492,253,175.05 Rp 9,131,835,350.63 Tahun 2016 = x 100 % = 99,41% Rp 9,185,294,965.05 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko Modal Sendiri Pinjaman diberikan yang beresiko x 100% Perhitungan sebagai berikut Rp 9,506,996,300.38 Tahun 2013 = x 100 % = 334,78 % Rp 2,839,789,597.00 Rp 8,948,979,927.13 Tahun 2014 = x 100 % = 284,29% Rp 3,147,812,266.00 Rp 9,329,474,616.63 Tahun 2015 = x 100 % = 228,83% Rp 4,077,005,191.00 Rp 9,131,835,350.63 Tahun 2016 = x 100 % = 221,16% Rp 4,129,001,165.00 2. Perhitungan Aspek Likuiditas Tahun 2013 s.d. 2016 a. Rasio Kas Kas + Bank Kewajiban Lancar x 100% Perhitungan sebagai berikut : Rp 5,892,959,449.05 Tahun 2013 = Rp 272,203,585.67 Rp 4,843,500,840.05 Tahun 2014 = Rp 39,427,898.92 Tahun 2015 = Rp4,327,172,934.05 Rp 162,778,558.42 Rp 3,678,748,966.05 Tahun 2016 = Rp 53,459,614.42 x 100 % = 2.164,90 % x 100 % = 12.284,45 % x 100 % = 2.658,31 % x 100 % = 6.881,35 %

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima pinjaman diberikan yang berisiko dana yang diterima x 100% Perhitungan sebagai berikut : Rp 2,839,789,597.00 Tahun 2013 = x 100% = 29,04% Rp 9,779,199,885.90 Rp 3,147,812,266.00 Tahun 2014 = x 100% = 35,02 % Rp 8,988,407,825.51 Rp 4,077,005,191.00 Tahun 2015 = x 100% = 42,95 % Rp 9,491,371,082.10 Rp 4,129,001,165.00 Tahun 2016 = x 100% = 44,95 % Rp 9,185,294,964.50 3. Perhitungan Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Tahun 2013 s.d. 2016 SHU sebelum pajak Total aset Perhitungan sebagai berikut : x 100% Tahun 2013 = Tahun 2014 = Rp 4,027,822,899.00 Rp 9,779,199,886.05 Rp 2,508,320,154.00 Rp 8,988,407,826.05 x 100 % = 41,19 % x 100 % = 27,91 % Tahun 2015 = Tahun 2016 = Rp 2,261,215,056.00 x 100 % = 23,82 % Rp 9,492,253,175.05 Rp 2,783,701,900.00 x 100 % = 30,31 % Rp 9,185,294,965.05 1. Aspek Permodalan a. Rasio modal sendiri terhadap total aset tingkat rasio dari modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2013 sebesar 97,21%, tahun 2014 sebesar 99,56%, tahun 2015 sebesar 98,28% dan tahun 2016 sebesar 99,41%, yang artinya bahwa setiap Rp1,- aset yang dimiliki koperasi terdapat Rp 0,97 tahun 2013, Rp 0,99 tahun 2014, Rp 0,98 tahun 2015 dan Rp 0,99 tahun 2016 dari modal sendiri. Persentase rasio yang dihasilkan bisa dikatakan kurang baik karena

berada pada 80 X < 100 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah karena rasio modalnya < 100. Tingkat rasio tahun 2013 sebesar 97,21% ke tahun 2014 sebesar 99,56% mengalami peningkatan sebesar 2,35% hal ini disebabkan karena berkurangnya modal sendiri lebih kecil daripada berkurangnya total aset pada tahun 2014. Rasio pada tahun 2014 ini walaupun meningkat tetapi masih belum dapat dikatakan baik karena rasio modalnya masih berada pada 80 X < 100, dan maksimal rasio yang dihasilkan untuk rasio modal sendiri terhadap total aset adalah < 60. Rasio tahun 2014 sebesar 99,56% ke tahun 2015 sebesar 98,28% mengalami penurunan sebesar 1,28% hal ini disebabkan karena pertambahan modal sendiri lebih kecil daripada pertambahan total aset pada tahun 2015. Rasio ini juga dikatakan kurang baik karena rasio modalnya berada pada 80 X < 100, dan maksimal rasio yang dihasilkan untuk rasio modal sendiri terhadap total asset adalah < 60. Rasio pada tahun 2015 sebesar 98,28% ke tahun 2016 sebesar 99,41% mengalami peningkatan sebesar 1,13% hal ini disebabkan karena berkurangnya modal sendiri lebih kecil daripada berkurangnya total aset pada tahun 2016. Rasio pada tahun 2016 ini walaupun meningkat tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio modalnya masih berada pada 80 X < 100, karena maksimal rasio yang dihasilkan untuk rasio modal sendiri terhadap total aset adalah < 60. b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman yang Diberikan Beresiko tingkat rasio yang dihasilkan pada rasio modal sendiri terhadap pinjaman pada tahun 2013 sebesar 334,78%, tahun 2014 sebesar 284,29%, tahun 2015 sebesar 228,83% dan tahun 2016 sebesar 221,16% yang artinya setiap Rp 1,- pinjaman yang diberikan dapat ditanggung Rp3,35 tahun 2013, Rp 2,84 tahun 2014, Rp 2,29 tahun 2015, Rp 2,21 tahun 2016 atas modal sendiri. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan baik karena rasio berada pada > 100 dan memperoleh nilai 100. Nilai adalah nilai tertinggi apabila rasio modalnya > 100. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko pada tahun 2013 sebesar 334,78% dan rasio tahun 2014 sebesar 284,29% mengalami penurunan sebesar 50,49% hal ini disebabkan berkurangnya modal sendiri dan diimbangi dengan bertambahnya piutang usaha pada tahun 2014. Rasio pada tahun 2014 ini menurun tetapi masih dapat dikatakan baik karena rasio modalnya berada pada > 100 dan memperoleh nilai 100, nilai tersebut adalah nilai tertinggi untuk standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko. Rasio tahun 2014 sebesar 284,29% ke tahun 2015 sebesar 228,83% mengalami penurunan sebesar 55,46% hal ini disebabkan bertambahnya modal sendiri lebih kecil daripada bertambahnya piutang usaha pada tahun 2015. Rasio pada tahun 2015 ini menurun tetapi rasio ini masih dapat dikatakan baik karena rasio modalnya berada pada > 100 dan memperoleh nilai 100, nilai tersebut adalah nilai tertinggi untuk standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko. Rasio pada tahun 2015 sebesar 228,83% ke tahun 2016 sebesar 221,16% mengalami penurunan sebesar 7,67% hal ini disebabkan karena berkurangnya modal sendiri dan diimbangi dengan bertambahnya piutang usaha pada tahun 2016. Rasio pada tahun 2016 menurun tetapi masih dapat dikatakan baik karena rasio modalnya berada pada

> 100 dan memperoleh nilai 100, nilai tersebut adalah nilai tertinggi untuk standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko. 2. Aspek Likuiditas a. Rasio Kas tingkat rasio yang dihasilkan pada rasio kas pada tahun 2013 sebesar 2.164,90%, tahun 2014 sebesart 12.284,45%, tahun 2015 sebesar 2.658,31% dan tahun 2016 sebesar 6.881,35% yang artinya setiap Rp 1,- kewajiban lancar dapat ditanggung Rp 21,64 tahun 2013, Rp122,8 tahun 2014, Rp 26,58 tahun 2015 dan Rp 68,81 tahun 2016 kas dan bank. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan tidak baik karena rasio berada > 20 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah apabila rasio kasnya berada pada > 20. Rasio kas pada tahun 2013 sebesar 2.164,90% dan tahun 2014 sebesar 12.284,45%, rasio ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.119,55% hal ini disebabkan berkurangnya kas dan bank lebih besar daripada berkurangnya kewajiban lancar pada tahun 2014. Rasio pada tahun 2014 ini walaupun mengalami peningkatan tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio modalnya masih berada pada > 20. Rasio tahun 2014 sebesar 12.284,45% ke tahun 2015 sebesar 2.658,31%, rasio ini mengalami penurunan sebesar 9.626,14% hal ini disebabkan berkurangnya kas dan bank dan diiringi dengan bertambahnya kewajiban lancar pada tahun 2015. Rasio ini dapat dikatakan kurang baik karena rasio modalnya berada pada > 20. Rasio tahun 2015 sebesar 2.658,31% ke tahun 2016 sebesar 6.881,35% mengalami peningkatan sebesar 4.223,04%, hal ini disebabkan berkurangnya kas dan bank lebih besar daripada berkurangnya kewajiban lancar pada tahun 2016. Rasio pada tahun 2016 walaupun mengalami peningkatan tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio modalnya masih berada pada > 20. b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tingkat rasio yang dihasilkan pada rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima pada tahun 2013 sebesar 29,04%, tahun 2014 sebesar 35,02%, tahun 2015 sebesar 42,95% dan tahun 2016 sebesar 44,95%, yang artinya setiap Rp 1,- dana yang diterima terdapat Rp 0,29 tahun 2013, Rp 0,35 tahun 2014, Rp 0,43 tahun 2015 dan Rp 0,45 tahun 2016 pinjaman yang diberikan. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan tidak baik karena rasio berada < 60 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah apabila rasio pinjaman berada pada < 60. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima pada tahun 2013 sebesar 29,04 ke tahun 2014 sebesar 35,02%, rasio ini mengalami peningkatan sebesar 5,98%, hal ini disebabkan bertambahnya pinjaman yang diberikan dan diiringi dengan berkurangnya dana yang diterima pada tahun 2014. Rasio pada tahun 2014 ini walaupun meningkat tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio masih berada pada < 60 sedangkan maksimal standar perhitungan rasio pinajaman yang diberikan terhadap dana yang diterima adalah 80 < X < 90. Rasio tahun 2014 sebesar 35,02% ke tahun 2015 sebesar 42,95%, rasio ini mengalami peningkatan 7,93% hal ini disebabkan bertambahnya pinjaman yang diberikan lebih besar daripada bertambahnya dana yang diterima. Rasio pada tahun 2015 ini walaupun meningkat tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio masih

berada pada < 60 sedangkan maksimal standar perhitungan rasio pinajaman yang diberikan terhadap dana yang diterima adalah 80 < X < 90. Rasio pada tahun 2015 sebesar 42,95% ke tahun 2016 sebesar 44,95% mengalami peningkatan sebesar 2%, bertambahnya pinjaman yang diberikan dan diimbangi dengan berkurangnya dana yang diterima pada tahun 2016. Rasio pada tahun 2016 ini walaupun meningkat tetapi belum dapat dikatakan baik karena rasio masih berada pada < 60 sedangkan maksimal standar perhitungan rasio pinajaman yang diberikan terhadap dana yang diterima adalah 80 < X < 90. 3. Aspek kemandirian dan pertumbuhan a. SHU sebelum asset tingkat rasio rentabilitas asset pada tahun 2013 sebesar 41,19%, tahun 2014 sebesar 27,91%, tahun 2015 sebesar 23,82% dan tahun 2016 sebesar 30,31% % yang artinya setiap Rp1,- aset yang dimiliki koperasi tersebut dapat menghasilkan Rp 0,41 tahun 2013, Rp 0,27 tahun 2014, Rp 0,24 tahun 2015 dan Rp 0,30 tahun 2016 sisa hasil usaha sebelum pajak. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan baik karena rasio berada > 10 dan memperoleh nilai 100. Nilai ini adalah nilai tertinggi apabila rasio rentabilitas aset > 10. Rasio tahun 2013 sebesar 41,19% ke tahun 2014 sebesar 27,91 mengalami penurunan sebesar 13,28%, hal ini disebabkan berkurangnya SHU sebelum pajak lebih besar daripada berkurangnya total aset pada tahun 2014. Rasio pada tahun 2014 ini walaupun menurun tetap dapat dikatakan baik karena rasio rentabilitas asset berada pada > 10. Rasio tahun 2014 sebesar 27,91 ke tahun 2015 sebesar 23,82 mengalami penurunan sebesar 4,09%, hal ini disebabkan berkurangnya SHU sebelum pajak dan diiringi dengan naiknya total aset pada tahun 2015. Rasio pada tahun 2015 ini walaupun menurun tetapi dapat dikatakan baik karena rasio rentabilitas asset berada pada > 10. Rasio tahun 2015 sebesar 23,82% ke tahun 2016 sebesar 30,31% mengalami peningkatan sebesar 6,49%, hal ini disebabkan bertambahnya SHU sebelum pajak dan diimbangi dengan berkurangnya total aset pada tahun 2016. Rasio ini dapat dikatakan baik karena rasio rentabilitas aset berada pada > 10. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan yang berkenaan dengan analisa rasio keuangan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aspek Permodalan untuk Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin periode tahun 2013 s.d. 2016 sebagai berikut : a. Rasio Modal Sendiriterhadap Total Aset memiliki tingkat rasio pada tahun 2013 sebesar 97,21%, tahun 2014 sebesar 99,56%, tahun 2015 sebesar 98,28% dan tahun 2016 sebesar 99,41%. Persentase rasio yang dihasilkan bias dikatakan kurang baik karena berada pada 80 X < 100 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah karena rasio modalnya <100. b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberika nberisiko yang dihasilkan pada tahun 2013 sebesar 334,78%, tahun 2014 sebesar 284,29%, tahun 2015

sebesar228,83% dantahun 2016sebesar221,16%. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan baik karena rasio berada pada >100 dan memperoleh nilai 100. Nilai adalah nilai tertinggi apabila rasio modalnya >100. 2. Aspek Likuiditas untuk Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin periode tahun 2013 s.d 2016 sebagai berikut : a. Rasio kas tahun 2013 sebesar 2.164,90%, tahun 2014 sebesar 12.284,45%, tahun 2015 sebesar 2.658,31% dantahun 2016 sebesar 6.881,35%. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan kurang baik karena rasio berada >20 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah apabila rasio kasnya berada pada> 20. b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterimatahun 2013 29,04%, tahun 2014sebesar 35,02%, tahun 2015 sebesar 42,95% dantahun 2016 sebesar 44,95%. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan kurang baik karena rasio berada <60 dan memperoleh nilai 25. Nilai ini adalah nilai terendah apabila rasio pinjaman berada pada < 60. 3. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan untuk Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin periode tahun 2013 s.d 2016 sebagai berikut : a. Rasio rentabilitas asset tahun 2013 sebesar 41,19%, tahun 2014 sebesar 27,91%, tahun 2015 sebesar 23,82% dan tahun 2016 sebesar 30,31%. Persentase yang dihasilkan dapat dikatakan baik karena rasio berada > 10 dan memperoleh nilai 100. Nilai ini adalah nilai tertinggi apabila rasio rentabilitas asset >10. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2014. Intermediate Accounting, Cetakan Keenam, Edisi Kedelapan, Yogyakarta : BPFE Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan, Cetakan Kesatu, Bandung : Alfabeta Fakultas Ekonomi. 2017. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat Hery. 2015. Analisis laporan Keuangan (Pendekatan Rasio Keuangan), Cetakan Kesatu, Yogyakarta : CAPS Jusup, Al Haryono. 2011.Dasar-dasarAkuntansi. Edisi Ketujuh, Cetakan Pertama. Yogyakarta : YKPN Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, Jakarta : Rajawali Pers Munawir. S. 2014 Analisis Laporan Keuangan.Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh belas.yogyakarta : Liberty Najmudin.2011. ManajemenKeuangandanAktualisasiSyar iyyah Modern.Edisi Kesatu. Andi.Yogyakarta

Prastowo, Dwi. 2014. Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi). Edisi Ketiga Cetakan Pertama, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Trisnawani, Tuti. 2011. AkuntansiUntukKoperasidan UKM.SalembaEmpat. Jakarta