BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa anthropometri yang meliputi tinggi badan, berat badan dan panjang tungkai, serta faktor kondisi fisik yang meliputi kekuatan otot tungkai, koordinasi mata-kaki, kelincahan dan fleksibilitas dapat menjadi prediktor keterampilan teknik dasar sepak takraw. Setelah dianalisis dengan menggunakan korelasi ganda maka diperoleh simpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada BAB IV, maka penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara tinggi badan dengan Keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,383. Setiap peningkatan 1 cm pada variabel tinggi badan maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 0,345 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 2. Terdapat hubungan antara berat badan dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,171. Setiap peningkatan 1 kg pada variabel berat badan maka akan terjadi penurunan nilai sebesar 1,378 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 3. Terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,417. Setiap peningkatan 1 cm pada variabel panjang tungkai maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 1,991 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 4. Terdapat hubungan antara seluruh komponen anthropometri secara bersamaan dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,506. anthropometri secara bersamaan memprediksi keterampilan teknik dasar sepak takraw, maka akan terjadi peningkatan skor pada keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,345 untuk setiap 1 cm peningkatan variabel tinggi badan, peningkatan sebesar 1,378 untuk 94
95 setiap penurunan 1 kg berat badan, peningkatan sebesar 1,991 untuk tiap 1 cm peningkatan variabel panjang tungkai. Hal ini menunjukan bahwa perubahan keterampilan teknik dasar sepaktakraw atas perubahan seluruh variabel anthropometri secara bersama-sama. 5. Terdapat hubungan kekuatan otot tungkai badan dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,515. Setiap peningkatan 1 kg pada variabel kekuatan otot tungkai maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 0, 895 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 6. Terdapat hubungan antara koordinasi mata-kaki dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0.647. Setiap peningkatan 1 poin pada variabel koordinasi mata-kaki maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 0, 895 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 7. Terdapat hubungan kelincahan dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,414. Setiap peningkatan 1 detik pada variabel kelincahan maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 4,472 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw 8. Terdapat hubungan fleksibilitas dengan keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,382. Setiap peningkatan 1 cm pada variabel fleksibilitas maka akan terjadi peningkatan nilai sebesar 0, 489 pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor), yang berarti terjadi peningkatan pada variabel keterampilan teknik dasar sepaktakraw. 9. Seluruh komponen kondisi fisik secara bersamaan dengan eterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar 0,772. Kondisi fisik secara bersamaan memprediksi keterampilan teknik dasar sepak takraw, maka akan terjadi peningkatan skor pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor) sebesar 0.895 untuk setiap 1 kg peningkatan variabel kekuatan otot tungkai, peningkatan skor pada keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor) sebesar 6.390 untuk setiap peningkatan 1 poin variabel koordinasi mata-kaki, peningkatan skor pada keterampilan teknik dasar sepak takraw sebesar (satuan skor) 4.472 untuk setiap penurunan 1 detik
96 variabel kelincahan, peningkatan keterampilan teknik dasar sepak takraw (satuan skor) sebesar 1.062 untuk setiap peningkatan 1 cm variabel fleksibilitas.. B. Implikasi Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan, dan pembahasan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan statistik yang lebih luas jika dikaji tentang implikasi yang dominan pada pemain sepaktakraw. Atas dasar kesimpulan yang sudah diambil, dapat dikemukakan implikasinya dalam upaya peningkatan prestasi sepaktakraw yaitu melakukan pelatihan pada kondisi fisik kekuatan otot tungkai, koordinasi mata-kaki, kelincahandan fleksibilitas, dan memilih atlit sepaktakraw yang memiliki faktor anthropometri proposional dari segi tinggi badan, berat badan dan panjang tungkai. Dalam melakukan pemilihan atlet mengutamakan faktor mana yang lebih besar prediksinya atas ketrampilan teknik dasar sepaktakraw. Dari hasil penelitian ini urutan faktor anthropometri yang lebih besar prediksinya dalam penelitian ini mulai dari panjang tungkai, berat badan kemudian tinggi badan. Dalam melakukan latihan pada atlet mengutamakan faktor mana yang lebih besar prediksinya atas ketrampilan teknik dasar sepaktakraw. Dari hasil penelitian ini urutan faktor kondisi fisik yang lebih besar prediksinya dalam penelitian ini mulai dari koordinasi mata-kaki, kelincahan, fleksibilitas baru kemudian kekuatan otot tungkai. C. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Dalam memilih atlet yang akan dilatih sepaktakraw sebaiknya pelatih, dan pembina sepaktakraw selalu memperhatikan faktor anthropometri yang lebih besar prediksinya dalam penelitian ini mulai dari panjang tungkai, berat badan kemudian tinggi badan dan faktor kondisi fisik yang ikut berperan pada peningkatan prestasi sepaktakraw yang meliputi kekuatan otot tungkai, koordinasi mata-kaki, kelincahan, fleksibilitas. 2. Bagi pelatih hendaknya memperhatikan serius serta mempertimbangkan progam latihan yang dapat meningkatkan faktor kondisi fisik yang prediksinya lebih tinggi
97 hubungannya atas keterampilan bermain sepaktakraw mulai dari koordinasi matakaki, kelincahan, fleksibilitas baru kemudian kekuatan otot tungkai. 3. Dalam memilih atlet yang akan dilatih sepaktakraw sebaiknya pelatih, dan pembina sepaktakraw selalu memperhatikan unsur komponen anthropometri meliputi tinggi badan, berat badan, dan panjang tungkai. 4. Kepada rekan-rekan peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan cakupan yang luas dan melihat kemungkinan adanya variabel lain yang juga memiliki hubungan yang positif dengan keterampilan bermain sepaktakraw.
98