GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memenuhi gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Disusun oleh: MUHAMMAD ARDHAN RAFSANJANI 12006007 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR A GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI Disusun sebagai syarat untuk memenuhi gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Penulis, Muhammad Ardhan Rafsanjani NIM : 12006007 Pembimbing 1 Pembimbing 2 Dr. Ir. Bambang Priadi NIP. 19600229.198703.1.001 Ir. RJB Supandjono AP.
SARI Daerah penelitian terletak di daerah Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Secara geografis, daerah peneltian terletak di sebelah baratdaya Kota Jambi dengan luas daerah 25,12 km 2. Geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Aluvial dan Satuan Perbukitan Homoklin. Pola aliran sungai yang berkembang di daerah penelitian adalah pola aliran paralel. Tahapan geomorfik daerah penelitian secara umum adalah tahapan dewasa. Secara umum stratigrafi daerah penelitian terdiri dari empat satuan batuan tidak resmi berurut dari tua ke muda, yaitu: Satuan Batulempung, Satuan Batupasir, Satuan Tuf- Batupasir, dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang terjadi di daerah penelitian adalah sesar normal berarah barat laut tenggara. Sejarah geologi daerah penelitian berawal pada Miosen Tengah dengan diendapkannya Satuan Batulempung pada lingkungan laut dangkal, setelah itu di atas Satuan Batulempung, diendapkan secara selaras Satuan Batupasir pada lingkungan transisi yang berumur Miosen Akhir Pliosen Awal. Kemudian diatas Satuan Batupasir secara tidak selaras diendapkan Satuan Tuf-Batupasir di lingkungan darat yang berumur Pliosen Akhir Plistosen Awal bersamaan dengan tektonik kompresi yang mengakibatkan pengangkatan dan pensesaran. Setelah itu di atasnya diendapkan Satuan Aluvial yang pengendapannya masih berlangsung sampai sekarang. Satuan Batupasir merupakan satuan pembawa batubara yang penyebarannya dikontrol oleh kedudukan lapisan. Terdapat lima lapisan batubara yaitu Seam 1 (ketebalan 0,68 1,95 m), Seam 2 (ketebalan 1,70 7,25 m), Seam 3 (ketebalan 0,55 1,45 m), Seam 4 (ketebalan 1,20 3,95 m), dan Seam 5 (ketebalan 0,50 1,75 m). Berdasarkan klasifikasi ASTM, Seam 1, 2, 3, 4, dan 5 termasuk ke dalam kelompok Lignit-Sub Bitouminous B. Jumlah sumberdaya untuk lima lapisan batubara di daerah penelitian yang dihitung dengan metode Circular USGS yaitu: sumberdaya terukur sebesar 10.694.508,49 ton dan sumberdaya tertunjuk sebesar 28.641.787,84 ton. i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena hanya atas rahmat-nya tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sebagai syarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung. Tugas akhir ini berjudul Geologi dan Endapan Batubara Daerah Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Sesuai dengan judul tersebut, penulis berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan keilmuan geologi, khususnya endapan batubara dan dapat membuka pandangan baru seputar penelitian yang telah dilakukan. Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak, baik dukungan nyata berupa data, bimbingan, fasilitas ataupun dukungan moril dan rohani. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Bambang Priadi selaku pembimbing tugas akhir atas bimbingan, kritikan, kesabaran, dan solusi yang membuka pikiran, serta canda-tawa yang menggelitik. 2. PT. Geoservices (Ltd.) sebagai sponsor tugas akhir ini yang sangat membantu dari proses persiapan hingga saat penelitian di lapangan khususnya kepada Pak Nurmansyah Munir, Pak Sukarya Sanusi, Pak Supandjono, Pak Hendri, dan Bang Rudy. 3. PT. Tambang Nusantara Perdana selaku pemilik kuasa pertambangan di daerah penelitian yang membantu dalam hal kemudahan memperoleh data di daerah penelitian. 4. Ayah Swesly Fadluddin dan Mama Nurfaidah serta adik-adiku tersayang Rosmalia Andini dan Davina Ardinta yang terus dan tak pernah lelah memberikan semua dukungan dan semangat. 5. Seluruh staf dosen Program Studi Teknik Geologi, atas semua ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada penulis. 6. Widya Wijayanti, atas dukungan, motivasi, serta kesabarannya yang tak kenal lelah memberikan semangat dan sebagai penghibur di saat jenuh. ii
7. Leonardo Kurnia Beniartho, sebagai teman lapangan yang terus memberikan motivasi dan diskusi-diskusi geologi yang sangat mencerahkan. 8. Teman-teman Teknik Geologi 2006 khususnya PC, Ade Malang, Dipo, Padank, Eki, Ariel, Adit Holosen, Eros, Ajat, Yudha, Alanta, Andini, Peya atas seluruh bantuan dan semngatnya. 9. Teman-teman di HMTG GEA ITB khususnya Lisnanda, Panji, Ojes, Ajip, Adus, Manda atas bantuan dan diskusi-diskusinya serta tentu saja cerita-cerita menarik yang terus memberikan inspirasi dalam pengerjaan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih kurang dari sempurna karena masih terbatasnya pengetahuan dan wawasan penulis. Penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap isi tulisan ini nantinya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bandung, Juni 2009 Penulis iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SARI i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR FOTO viii DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 1 1.2.1 Geomorfologi 2 1.2.2 Stratigrafi.. 2 1.2.3 Struktur Geologi 2 1.2.4 Endapan Batubara. 2 1.3 Maksud dan Tujuan... 2 1.4 Letak, Luas, dan Kesampaian Daerah Penelitian... 3 1.5 Kondisi Alam dan Masyarakat... 4 1.6 Waktu dan Metode Penelitian... 4 1.6.1 Tahap Persiapan 4 1.6.2 Tahap Penelitian Lapangan... 5 1.6.3 Tahap Pengolahan dan Interpretasi Data. 5 1.6.4 Tahap Penyusunan Laporan Akhir 6 1.7 Sistematika Pembahasan... 7 BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 2.1 Fisiografi dan Morofologi... 8 iv
2.2 Stratigrafi Regional... 10 2.3 Struktur Geologi Regional... 16 BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN... 21 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian... 21 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian... 21 3.1.2 Pola Aliran dan Tipe Genetika Sungai... 23 3.1.3 Pola Kelurusan Bukit dan Sungai... 24 3.1.4 Satuan Geomorfologi... 25 3.1.4.1 Satuan Perbukitan Homoklin... 25 3.1.4.2 Satuan Dataran Aluvial... 26 3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian... 27 3.2.1 Satuan Batulempung... 27 3.2.1.1 Penyebaran dan Ketebalan... 27 3.2.1.2 Ciri Litologi... 28 3.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 30 3.2.1.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 31 3.2.2 Satuan Batupasir... 31 3.2.2.1 Penyebaran dan Ketebalan... 31 3.2.2.2 Ciri Litologi... 31 3.2.2.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 33 3.2.2.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 34 3.2.3 Satuan Tuf-Batupasir... 34 3.2.3.1 Penyebaran dan Ketebalan... 34 3.2.3.2 Ciri Litologi... 35 3.2.3.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 36 3.2.3.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 36 3.2.4 Satuan Aluvial... 37 3.2.4.1 Penyebaran dan Ketebalan... 37 3.2.4.2 Ciri Litologi... 37 3.2.4.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 37 v
3.2.4.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 38 3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian... 38 3.4 Sejarah Geologi... 39 BAB IV ENDAPAN BATUBARA... 40 4.1 Pembahasan Umum... 40 4.2 Endapan Batubara Daerah Penelitian... 48 4.3 Sumberdaya Batubara Daerah Penelitian... 57 4.4 Prospek Pengembangan Batubara... 60 BAB V KESIMPULAN... 62 DAFTAR PUSTAKA... 63 LAMPIRAN vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian... 3 Gambar 2.1 Zona Fisiografi Pulau Sumatera (Van Bemmelen, 1949)... 9 Gambar 2.2 Posisi Geografis Cekungan Sumatera Selatan (Koesoemadinata, 1974)... 10 Gambar 2.3 Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000)... 12 Gambar 2.4 Penampang Skematik Pulau Sumatera bagian Selatan (Eubank dan Makki, 1981 op. cit. Darman dan Sidi, 2000)... 17 Gambar 2.5 Tatanan Tektonik Regional Pulau Sumatera... 18 Gambar 2.6 Kenampakan Struktur Plio-Pleistosen di Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000)... 19 Gambar 2.7 Pengelompokkan Antiklinorium di Cekungan Sumatera Selatan (Shell, 1978 op. cit. Zuhri, 1990)... 20 Gambar 3.1 Kenampakan perbedaan ketinggian dan relief dari citra radar SRTM... 21 Gambar 3.2 Pola aliran sungai daerah penelitian... 23 Gambar 3.3 Interpretasi pola kelurusan daerah penelitian... 24 Gambar 3.4 Diagram bunga kelurusan daerah penelitian, yang menunjukkan kelurusan dominan pada arah NW SE... 24 Gambar 3.5 Profil umum dari Satuan Batulempung dengan profil ideal endapan turbidit (Walker dan James, 1992)... 31 Gambar 3.6 Perbandingan profil umum dari Satuan Batupasir dengan profil ideal lingkungan pengendapan delta front (Walker dan James, 1992)... 34 Gambar 3.7 Kolom stratigrafi umum daerah penelitian... 38 Gambar 3.8 Tektonostratigrafi daerah penelitian... 40 Gambar 4.1 Proses terbentuknya batubara (Anggayana, 2002)... 41 Gambar 4.2 Posisi seam batubara di daerah penelitian pada Satuan Batupasir.. 55 Gambar 4.3 Model lingkungan batubara (Horne, 1978)... 56 Gambar 4.4 Pembagian daerah sumberdaya dengan metode circular USGS (Wood et. al, 1983)... 59 Gambar 4.5 Pengaruh kemiringan lapisan batubara pada perhitungan sumberdaya (Wood et. al, 1983)... 59 vii
DAFTAR FOTO Foto 3.1 Lembah sungai pada bagian tengah daerah penelitian... 22 Foto 3.2 Lembah sungai pada bagian baratdaya daerah penelitian... 22 Foto 3.3 Satuan Perbukitan Homoklin... 26 Foto 3.4 Satuan Dataran Aluvial... 27 Foto 3.5 Singkapan batulempung pada lokasi pengamatan PRGN047.... 28 Foto 3.6 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN049... 29 Foto 3.7 Singkapan batulanau pada lokasi pengamatan PRGN046... 29 Foto 3.8 Singkapan konglomerat pada lokasi pengamatan PRGN043... 30 Foto 3.9 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN024... 32 Foto 3.10 Singkapan batulempung pada lokasi pengamatan PRGN019... 32 Foto 3.11 Singkapan batubara pada lokasi pengamatan PRGN053... 33 Foto 3.12 Singkapan tuf pada lokasi pengamatan PRGN017... 35 Foto 3.13 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN035... 36 Foto 3.14 Singkapan aluvial pada lokasi pengamatan PRGN032... 37 Foto 4.1 Singkapan batubara pada lokasi PRGN037... 51 Foto 4.2 Singkapan batubara pada lokasi PRGN038... 52 Foto 4.3 Singkapan batubara pada lokasi PRGN051... 53 Foto 4.4 Singkapan batubara pada lokasi PRGN036... 54 viii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Klasifikasi Rank Batubara (ASTM, 1981 op. cit. Wood et al., 1983) 48 Tabel 4.2 Data singkapan batubara daerah penelitian... 49 Tabel 4.3 Data pemboran batubara daerah penelitian... 50 ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A: Lampiran B: Lampiran C: Lampiran D: Lampiran E: Lampiran F: Lampiran G: Lampiran H: Analisis Petrografi Analisis Mikropaleontologi Analisis Granulometri Database Singkapan dan Pemboran Batubara Profil Singkapan dan Pemboran Batubara Analisis Proksimat Tabulasi Perhitungan Sumberdaya Batubara Peta (dalam kantong) H-1 Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan H-2 Peta Geomorfologi H-3 Peta Geologi H-4 Peta Lokasi Titik Bor H-5 Peta Persebaran Lapisan Batubara H-6 Peta Sumberdaya Seam 1 H-7 Peta Sumberdaya Seam 2 H-8 Peta Sumberdaya Seam 3 H-9 Peta Sumberdaya Seam 4 H-10 Peta Sumberdaya Seam 5 x