GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI TUGAS AKHIR A. Disusun oleh: MUHAMMAD ARDHAN RAFSANJANI

dokumen-dokumen yang mirip
GEOLOGI DAERAH PASAWAHAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT

GEOLOGI DAERAH SARIMEKAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUMEDANG - JAWA BARAT

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH PASUANG-LUNAI DAN SEKITARNYA KABUPATEN TABALONG, KALIMANTAN SELATAN

GEOLOGI DAERAH KETENONG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PINANG BERLAPIS, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU TUGAS AKHIR A

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH SITUMEKAR DAN SEKITARNYA, SUKABUMI, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A

GEOLOGI DAERAH RENDEH DAN SEKITARNYA KABUPATEN BANDUNG BARAT-JAWA BARAT TUGAS AKHIR A

GEOLOGI DAERAH LAWELE DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LASALIMU, KABUPATEN BUTON, SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

GEOLOGI DAERAH KANDUANGAN A NUNUKAN, KABUPATEN NUNUKAN - KALIMANTAN TIMUR

GEOLOGI DAERAH CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT. Oleh : Muhammad Abdurachman Ibrahim

GEOLOGI DAERAH DESA TANJUNGRASA dan SEKITARNYA KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH DESA SUKARAMA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOJONGPICUNG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

SKRIPSI FRANS HIDAYAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH SADENG LEUWISADENG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Geologi Daerah Penelitian. III Hubungan Stratigrafi

GEOLOGI DAERAH CIHEA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR DAERAH CIKATOMAS DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, BANTEN.

GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN, SUMATERA BARAT SKRIPSI

BAB 1. PENDAHULUAN...

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DAN BATUPASIR, DAERAH GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH SUKATANI, KABUPATEN PURWAKARTA, PROPINSI JAWA BARAT

GEOLOGI DAN STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAERAH KARANGANDONG GRESIK JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATRA BARAT TUGAS AKHIR A

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK KARAKTERISASI SESAR ANJAK DI DAERAH CAMPAKA DAN SEKITARNYA, CIANJUR, JAWA BARAT

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMAKASIH KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

GEOLOGI DAN EKSPLORASI BATUBARA DAERAH ASAM-ASAM, KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

GEOLOGI DAERAH CISURUPAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

GEOLOGI DAERAH SALUTIWO, KECAMATAN BONEHAU, KABUPATEN MAMUJU, SULAWESI BARAT

GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DI DAERAH KECAMATAN SEMIDANG ADJI DAN PENGADONAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU, SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. geologi secara detail di lapangan dan pengolahan data di studio dan laboratorium.

BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah

GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH NEGERIAGUNG DAN SEKITARNYA, LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN. Disusun oleh: YAN BASTIAN P

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH CIAMPEA-LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB 2 Tatanan Geologi Regional

BAB II GEOLOGI REGIONAL

JAWA BARAT TUGAS AKHIR. Di Program. Disusun oleh:

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Sukajadi dan Sekitarnya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Bab I Pendahuluan)

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Raden Ario Wicaksono/

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan lokasi dari Struktur DNF yang ditandai

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.

BAB II GEOLOGI REGIONAL

GEOLOGI DAERAH BERUAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR A

BAB V SINTESIS GEOLOGI

GEOLOGI DAN STUDI BATIMETRI FORMASI KEBOBUTAK DAERAH GEDANGSARI DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROPINSI DIY

BAB IV SEJARAH GEOLOGI

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada aspek geologi serta proses sedimentasi yang terjadi pada daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Sirnajaya dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 1

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GEOLOGI DAERAH SUNGAI TONDO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PASARWAJO, BUTON SELATAN, SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Batasan Masalah

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB II GEOLOGI REGIONAL

GEOLOGI DAN STUDI KUA LITAS BATUAN RESERVOAR FORMASI NGRAYONG DAERA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

GEOLOGI DAERAH KALIKANGKUNG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH

Transkripsi:

GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memenuhi gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Disusun oleh: MUHAMMAD ARDHAN RAFSANJANI 12006007 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR A GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI Disusun sebagai syarat untuk memenuhi gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Penulis, Muhammad Ardhan Rafsanjani NIM : 12006007 Pembimbing 1 Pembimbing 2 Dr. Ir. Bambang Priadi NIP. 19600229.198703.1.001 Ir. RJB Supandjono AP.

SARI Daerah penelitian terletak di daerah Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Secara geografis, daerah peneltian terletak di sebelah baratdaya Kota Jambi dengan luas daerah 25,12 km 2. Geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Aluvial dan Satuan Perbukitan Homoklin. Pola aliran sungai yang berkembang di daerah penelitian adalah pola aliran paralel. Tahapan geomorfik daerah penelitian secara umum adalah tahapan dewasa. Secara umum stratigrafi daerah penelitian terdiri dari empat satuan batuan tidak resmi berurut dari tua ke muda, yaitu: Satuan Batulempung, Satuan Batupasir, Satuan Tuf- Batupasir, dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang terjadi di daerah penelitian adalah sesar normal berarah barat laut tenggara. Sejarah geologi daerah penelitian berawal pada Miosen Tengah dengan diendapkannya Satuan Batulempung pada lingkungan laut dangkal, setelah itu di atas Satuan Batulempung, diendapkan secara selaras Satuan Batupasir pada lingkungan transisi yang berumur Miosen Akhir Pliosen Awal. Kemudian diatas Satuan Batupasir secara tidak selaras diendapkan Satuan Tuf-Batupasir di lingkungan darat yang berumur Pliosen Akhir Plistosen Awal bersamaan dengan tektonik kompresi yang mengakibatkan pengangkatan dan pensesaran. Setelah itu di atasnya diendapkan Satuan Aluvial yang pengendapannya masih berlangsung sampai sekarang. Satuan Batupasir merupakan satuan pembawa batubara yang penyebarannya dikontrol oleh kedudukan lapisan. Terdapat lima lapisan batubara yaitu Seam 1 (ketebalan 0,68 1,95 m), Seam 2 (ketebalan 1,70 7,25 m), Seam 3 (ketebalan 0,55 1,45 m), Seam 4 (ketebalan 1,20 3,95 m), dan Seam 5 (ketebalan 0,50 1,75 m). Berdasarkan klasifikasi ASTM, Seam 1, 2, 3, 4, dan 5 termasuk ke dalam kelompok Lignit-Sub Bitouminous B. Jumlah sumberdaya untuk lima lapisan batubara di daerah penelitian yang dihitung dengan metode Circular USGS yaitu: sumberdaya terukur sebesar 10.694.508,49 ton dan sumberdaya tertunjuk sebesar 28.641.787,84 ton. i

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena hanya atas rahmat-nya tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sebagai syarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung. Tugas akhir ini berjudul Geologi dan Endapan Batubara Daerah Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Sesuai dengan judul tersebut, penulis berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan keilmuan geologi, khususnya endapan batubara dan dapat membuka pandangan baru seputar penelitian yang telah dilakukan. Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak, baik dukungan nyata berupa data, bimbingan, fasilitas ataupun dukungan moril dan rohani. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Bambang Priadi selaku pembimbing tugas akhir atas bimbingan, kritikan, kesabaran, dan solusi yang membuka pikiran, serta canda-tawa yang menggelitik. 2. PT. Geoservices (Ltd.) sebagai sponsor tugas akhir ini yang sangat membantu dari proses persiapan hingga saat penelitian di lapangan khususnya kepada Pak Nurmansyah Munir, Pak Sukarya Sanusi, Pak Supandjono, Pak Hendri, dan Bang Rudy. 3. PT. Tambang Nusantara Perdana selaku pemilik kuasa pertambangan di daerah penelitian yang membantu dalam hal kemudahan memperoleh data di daerah penelitian. 4. Ayah Swesly Fadluddin dan Mama Nurfaidah serta adik-adiku tersayang Rosmalia Andini dan Davina Ardinta yang terus dan tak pernah lelah memberikan semua dukungan dan semangat. 5. Seluruh staf dosen Program Studi Teknik Geologi, atas semua ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada penulis. 6. Widya Wijayanti, atas dukungan, motivasi, serta kesabarannya yang tak kenal lelah memberikan semangat dan sebagai penghibur di saat jenuh. ii

7. Leonardo Kurnia Beniartho, sebagai teman lapangan yang terus memberikan motivasi dan diskusi-diskusi geologi yang sangat mencerahkan. 8. Teman-teman Teknik Geologi 2006 khususnya PC, Ade Malang, Dipo, Padank, Eki, Ariel, Adit Holosen, Eros, Ajat, Yudha, Alanta, Andini, Peya atas seluruh bantuan dan semngatnya. 9. Teman-teman di HMTG GEA ITB khususnya Lisnanda, Panji, Ojes, Ajip, Adus, Manda atas bantuan dan diskusi-diskusinya serta tentu saja cerita-cerita menarik yang terus memberikan inspirasi dalam pengerjaan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih kurang dari sempurna karena masih terbatasnya pengetahuan dan wawasan penulis. Penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap isi tulisan ini nantinya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bandung, Juni 2009 Penulis iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SARI i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR FOTO viii DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 1 1.2.1 Geomorfologi 2 1.2.2 Stratigrafi.. 2 1.2.3 Struktur Geologi 2 1.2.4 Endapan Batubara. 2 1.3 Maksud dan Tujuan... 2 1.4 Letak, Luas, dan Kesampaian Daerah Penelitian... 3 1.5 Kondisi Alam dan Masyarakat... 4 1.6 Waktu dan Metode Penelitian... 4 1.6.1 Tahap Persiapan 4 1.6.2 Tahap Penelitian Lapangan... 5 1.6.3 Tahap Pengolahan dan Interpretasi Data. 5 1.6.4 Tahap Penyusunan Laporan Akhir 6 1.7 Sistematika Pembahasan... 7 BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 2.1 Fisiografi dan Morofologi... 8 iv

2.2 Stratigrafi Regional... 10 2.3 Struktur Geologi Regional... 16 BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN... 21 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian... 21 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian... 21 3.1.2 Pola Aliran dan Tipe Genetika Sungai... 23 3.1.3 Pola Kelurusan Bukit dan Sungai... 24 3.1.4 Satuan Geomorfologi... 25 3.1.4.1 Satuan Perbukitan Homoklin... 25 3.1.4.2 Satuan Dataran Aluvial... 26 3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian... 27 3.2.1 Satuan Batulempung... 27 3.2.1.1 Penyebaran dan Ketebalan... 27 3.2.1.2 Ciri Litologi... 28 3.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 30 3.2.1.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 31 3.2.2 Satuan Batupasir... 31 3.2.2.1 Penyebaran dan Ketebalan... 31 3.2.2.2 Ciri Litologi... 31 3.2.2.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 33 3.2.2.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 34 3.2.3 Satuan Tuf-Batupasir... 34 3.2.3.1 Penyebaran dan Ketebalan... 34 3.2.3.2 Ciri Litologi... 35 3.2.3.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 36 3.2.3.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 36 3.2.4 Satuan Aluvial... 37 3.2.4.1 Penyebaran dan Ketebalan... 37 3.2.4.2 Ciri Litologi... 37 3.2.4.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 37 v

3.2.4.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi... 38 3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian... 38 3.4 Sejarah Geologi... 39 BAB IV ENDAPAN BATUBARA... 40 4.1 Pembahasan Umum... 40 4.2 Endapan Batubara Daerah Penelitian... 48 4.3 Sumberdaya Batubara Daerah Penelitian... 57 4.4 Prospek Pengembangan Batubara... 60 BAB V KESIMPULAN... 62 DAFTAR PUSTAKA... 63 LAMPIRAN vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian... 3 Gambar 2.1 Zona Fisiografi Pulau Sumatera (Van Bemmelen, 1949)... 9 Gambar 2.2 Posisi Geografis Cekungan Sumatera Selatan (Koesoemadinata, 1974)... 10 Gambar 2.3 Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000)... 12 Gambar 2.4 Penampang Skematik Pulau Sumatera bagian Selatan (Eubank dan Makki, 1981 op. cit. Darman dan Sidi, 2000)... 17 Gambar 2.5 Tatanan Tektonik Regional Pulau Sumatera... 18 Gambar 2.6 Kenampakan Struktur Plio-Pleistosen di Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000)... 19 Gambar 2.7 Pengelompokkan Antiklinorium di Cekungan Sumatera Selatan (Shell, 1978 op. cit. Zuhri, 1990)... 20 Gambar 3.1 Kenampakan perbedaan ketinggian dan relief dari citra radar SRTM... 21 Gambar 3.2 Pola aliran sungai daerah penelitian... 23 Gambar 3.3 Interpretasi pola kelurusan daerah penelitian... 24 Gambar 3.4 Diagram bunga kelurusan daerah penelitian, yang menunjukkan kelurusan dominan pada arah NW SE... 24 Gambar 3.5 Profil umum dari Satuan Batulempung dengan profil ideal endapan turbidit (Walker dan James, 1992)... 31 Gambar 3.6 Perbandingan profil umum dari Satuan Batupasir dengan profil ideal lingkungan pengendapan delta front (Walker dan James, 1992)... 34 Gambar 3.7 Kolom stratigrafi umum daerah penelitian... 38 Gambar 3.8 Tektonostratigrafi daerah penelitian... 40 Gambar 4.1 Proses terbentuknya batubara (Anggayana, 2002)... 41 Gambar 4.2 Posisi seam batubara di daerah penelitian pada Satuan Batupasir.. 55 Gambar 4.3 Model lingkungan batubara (Horne, 1978)... 56 Gambar 4.4 Pembagian daerah sumberdaya dengan metode circular USGS (Wood et. al, 1983)... 59 Gambar 4.5 Pengaruh kemiringan lapisan batubara pada perhitungan sumberdaya (Wood et. al, 1983)... 59 vii

DAFTAR FOTO Foto 3.1 Lembah sungai pada bagian tengah daerah penelitian... 22 Foto 3.2 Lembah sungai pada bagian baratdaya daerah penelitian... 22 Foto 3.3 Satuan Perbukitan Homoklin... 26 Foto 3.4 Satuan Dataran Aluvial... 27 Foto 3.5 Singkapan batulempung pada lokasi pengamatan PRGN047.... 28 Foto 3.6 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN049... 29 Foto 3.7 Singkapan batulanau pada lokasi pengamatan PRGN046... 29 Foto 3.8 Singkapan konglomerat pada lokasi pengamatan PRGN043... 30 Foto 3.9 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN024... 32 Foto 3.10 Singkapan batulempung pada lokasi pengamatan PRGN019... 32 Foto 3.11 Singkapan batubara pada lokasi pengamatan PRGN053... 33 Foto 3.12 Singkapan tuf pada lokasi pengamatan PRGN017... 35 Foto 3.13 Singkapan batupasir pada lokasi pengamatan PRGN035... 36 Foto 3.14 Singkapan aluvial pada lokasi pengamatan PRGN032... 37 Foto 4.1 Singkapan batubara pada lokasi PRGN037... 51 Foto 4.2 Singkapan batubara pada lokasi PRGN038... 52 Foto 4.3 Singkapan batubara pada lokasi PRGN051... 53 Foto 4.4 Singkapan batubara pada lokasi PRGN036... 54 viii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Klasifikasi Rank Batubara (ASTM, 1981 op. cit. Wood et al., 1983) 48 Tabel 4.2 Data singkapan batubara daerah penelitian... 49 Tabel 4.3 Data pemboran batubara daerah penelitian... 50 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A: Lampiran B: Lampiran C: Lampiran D: Lampiran E: Lampiran F: Lampiran G: Lampiran H: Analisis Petrografi Analisis Mikropaleontologi Analisis Granulometri Database Singkapan dan Pemboran Batubara Profil Singkapan dan Pemboran Batubara Analisis Proksimat Tabulasi Perhitungan Sumberdaya Batubara Peta (dalam kantong) H-1 Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan H-2 Peta Geomorfologi H-3 Peta Geologi H-4 Peta Lokasi Titik Bor H-5 Peta Persebaran Lapisan Batubara H-6 Peta Sumberdaya Seam 1 H-7 Peta Sumberdaya Seam 2 H-8 Peta Sumberdaya Seam 3 H-9 Peta Sumberdaya Seam 4 H-10 Peta Sumberdaya Seam 5 x