KOPI, Banyak sumber-sumber yang mendefinisikan tentang pendidikan, apabila disimpulkan definisi pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan dan memupuk potensi diri dalam melahirkan individu-individu yang mempunyai keseimbangan antara kecerdasan emosi atau emotional quotient (EQ) dan kecerdasan intelegensi atau intelegence quotient (IQ). Pendidikan adalah Hak Asasi Manusia, yang secara kodrat melekat pada diri manusia sebagai karunia Tuhan YME. Orang memiliki HAM karena ia adalah umat manusia tanpa memandang status, suku bangsa, gender, ataupun perbedaan lainnya serta tidak dapat dicabut atau di serahkan. Khususnya di Indonesia semua ini tercantum dalam pasal 31 ayat 1 Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Warga Indonesia berhak atas pendidikan dan pengajaran serta berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Indonesia adalah salah satu Negara yang memahami betul pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Berbagai usaha telah di lakukan dan dikembangkan demi kemajuan bidang pendidikan, dari mulai masalah kenaikan anggaran pendidikan, pendidikan dasar 12 tahun, pembebasan bea pendidikan, perbaikan sistem ujian Negara, peluncuran berbagai beasiswa baik untuk alokasi dalam negeri maupun luar negeri, program pertukaran pelajar dan masih banyak lagi yang di harapkan memberi asupan yang baik bagi perkembangan rakyat Indonesia selanjutnya. Dengan adanya globalisasi dalam berbagai bidang, salahsatunya dalam bidang pendidikan maka semakin terbuka bagi warga Indonesia dapat menempuh jalur, jenjang dan jenis pendidikan tidak hanya di Indonesia tetapi juga dapat menempuh pendidikannya di Luar negri yang salah satunya di negara Maroko yang dirasa memiliki itikad baik yang sama dalam hal kemajuan bidang pendidikan. Berdasarkan sumber dari wikipedia bahwa Maroko merupakan salah satu negara yang sangat memperhatikan dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari dukungan pemerintah Maroko dalam mengucurkan dana yang sangat besar pada bidang pendidikan, dan juga pendidikan dasar 12 1 / 5
tahun digratiskan untuk setiap warga negaranya. Untuk pendidikan tinggi, Maroko mempunyai lima belas universitas negeri yang menyediakan berbagai bidang ilmu baik teknik, agrikultur, sosial, ekonomi, keagamaan dan banyak lagi program-program yang ditawarkan. Beberapa institusi pendidikan tinggi ini sudah mempunyai nama di kancah internasional dan merupakan universitas-universitas terkenal dan favorit. Oleh karena itu tidak lah heran apabila Maroko pada tahun 2006 sebagai salah satu negara yang mendapatkan penghargaan "UNESCO 2006 Literacy Prize". Dalam memudahkan warga Indonesia untuk menuntut ilmu di Maroko, maka peran pemerintah sangatlah dinantikan. Ini sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, bagian keempat menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian dalam pasal 11 ayat (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Pemerintah dapat memulai perannya dengan mengadakan hubungan bilateral antar pemerintah melalui kementrian pendidikan Indonesia dengan Maroko. Selanjutnya dalam tatanan teknis masing-masing pemerintah dibantu oleh masing-masing kedutaan besar (kedutaan besar Maroko di Jakarta dan kedutaan besar Indonesia di Maroko). Usaha-usaha teknis yang dapat dilakukan diantaranya adalah: 1. Mendorong kerjasama pendidikan antar Universitas (U to U). Sebagai contoh misalkan kerjasama antara Universitas A di Indonesia dengan Universitas Z di Maroko. Melalui kerjasama ini dapat mempermudah akademisi (dosen, staf, mahasiswa, alumni dan lainnya) masing-masing universitas untuk melanjutkan studi di Indonesia atau di Maroko. 2. Menyediakan beasiswa pendidikan. Seperti halnya kedutaan besar negara lainnya, maka diharapkan kedutaan besar masing-masing negara baik Indonesia dan Maroko dapat menyediakan beasiswa bagi warga negara. 3. Mengadakan program kunjungan-kunjungan dan pertukaran para akademisi (pelajar, 2 / 5
mahasiswa, guru, dosen dan lain-lain). Program pertukaran akademisi sangat penting dalam mengenalkan bagaimana jalannya pendidikan pada masing-masing negara, sehingga pengalaman positif dapat diterapkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia maupun Maroko. 4. Melakukan kerjasama penelitian. Hal ini bisa dilakukan antar lembaga research kedua negara, misalkan lembaga research Indonesia dengan lembaga research Maroko. Melalui kerjasama ini dapat membuka lebar para peneliti masing-masing negara untuk melakukan kolaborasi penelitian terhadap isu-isu penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia dan Maroko. 5. Menyelenggarakan pameran-pameran pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan dan memberikan informasi secara terperinci mengenai pendidikan pada masing-masing negara. 6. Mengadakan pelatihan, seminar, simposium ataupun workshop yang berkaitan dengan masalah pendidikan baik di Indonesia maupun di Maroko. 7. Menambahkan satu layanan informasi tentang pendidikan pada masing-masing website kedutaan besar. 8. Mendirikan kantor pusat pendidikan (Education Center), sebagai wadah dalam membantu dan mempermudah warga negara dalam melanjutkan studinya. Misalkan dapat mendirikan Pusat Pendidikan Maroko (Maroko Education Center) di Jakarta. 3 / 5
Dari usaha-usaha teknis yang dilakukan pemerintah diatas maka diharapkan dapat mendorong dan mempermudah warga negara untuk melanjutkan studi, kerjasama penelitian ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan. Warga masing-masing negara yang berkecimpung dalam dunia pendidikan nantinya bukan hanya melaksanakan kewajiban utamanya yaitu kuliah, seminar, kunjungan, penelitian dan lain-lain sesuai dengan bidangnya tetapi mereka juga secara tidak langsung mengenalkan kultur, kebiasaan, adat dan lainnya selama berada di Indonesia ataupun di Maroko. Mulai dari acara resmi yang biasanya diadakan oleh para pelajar dan mahasiswa melalui wadah perkumpulan pelajar yang bekerjasama dengan pihak kedutaan besar dalam rangka memperkenalkan kebudayaan, adat istiadat, makanan dan lain-lain. Sampai dengan para pelajar, mahasiswa ataupun akademisi lainnya berinteraksi dengan semua kalangan berbeda bangsa, apakah dengan sesama pelajar atau mahasiswa, guru atau dosen, dan bahkan dengan masyarakat umum lainnya. Ilustrasi ini mungkin dianggap sebagai aktifitas sepele tetapi apabila kita cermati bahwa inilah yang merupakan pondasi kuat dalam memperkokoh persaudaraan antar bangsa. Kemudian dengan adanya kerjasama penelitian maka diharapkan dapat mengadakan kolaborasi penelitian dalam berbagai aspek kehidupan yang sangat diperlukan oleh Indonesia maupun Maroko dalam menunjang pembangunan nasionalnya seperti teknik, kedokteran, industri, ekonomi, komputer dan bidang lainnya. Dengan demikian jelaslah bahwa pendidikan merupakan salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam mempererat harmonisasi antar negara khususnya bangsa Indonesia dengan Maroko. Biodata Penulis : Nama : Didi Rosiyadi Tempat/tanggal lahir : Jember, 14 April 1975 Nama universitas : National Taiwan University of Science and Technology Alamat universitas : 43, Keelung Road, Section 4, Taipei, Taiwan, ROC 106 4 / 5
Alamat rumah : 1. Di Taiwan: Dormitory 1, Room 203-3, NTUST, 43, Keelung Road, Section 4, Taipei, Taiwan, ROC, 106 2. Di Indonesia: Perum Permata Biru Blok R-164, Bandung Nomor telepon seluler : +886-917341191 (Taiwan), +62-81910549858 (Indonesia) Alamat e-mail : didi.rosiyadi@gmail.com Akun facebook : rosiyadi2005@yahoo.com 5 / 5