KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK PEMBACAAN PUISI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DI KELAS III

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III C

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS KARANGAN NARASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

KORELASI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN HASIL BELAJARSISWA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

SEPTIYAN ZULPRIYANTO NIM

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI KELAS V SDN SUNGAI RAYA ARTIKEL PENELITIAN OLEH YENI SURYANI NIM F

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENYIMAL BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 15 KABUPATEN TEBO. Rasdawita dan Musanif. FKIP Universitas Jambi

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 11 KURAO PAGANG PADANG

PENGARUH MEDIA AUDIO DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK PUISI DAN MINAT MENULIS PUISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI LUAR KELAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH M. NASIR AZAMI NIM F

Oleh. Kurnia Wahyuni Siti Samhati Ni Nyoman Wetty S. Abstract

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KORELASI MANAJEMEN KELAS DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SD ARTIKEL PENELITIAN. Oeh: IRMA RUSMITA NIM F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Mengacu pada

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Noni Nim

Oleh: Eko Gusnawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

Rama Wadi. NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kooperatif Jigsaw. Penelitian ini dirancang dalam eksperimen semu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK. PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA DI KELAS VII SMP LKIA PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK PEMBACAAN PUISI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DI KELAS III ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUNI KARTIKA NIM F37009055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK PEMBACAAN PUISI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DI KELAS III Yuni Kartika, Tahmid Sabri, Siti Halidjah PGSD, FKIP Universitas Tanjungura, Pontianak email: yunikartika9092.gmail.com Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan menyimak pembacaaan puisi sangat berhubungan dengan kemampuan membaca puisi, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kemampuan siswa menyimak pembacaan puisi sebesar 64,5 sedangkan nilai rata-rata kemampuan membaca puisi sebesar 65,5. Jika dikorelasikan sebesar 0,50. Dengan melihat r tabel sebesar 0,413 maka Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan melihat r xy < r tabel (0,50>0,413) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kata kunci: korelasi, kemampuan menyimak pembacaan puisi, kemampuan membaca puisi. Abstrack: this research is aimed to describe the correlation between listening ability in reading poetry with. reading ability of poetry to the third grade students a of SDN 64 Sungai Raya in Kubu Raya regency. the method of research used descriptive method. the result of this research showed that listening ability connect with reading ability of poetry. it showed that the students mean score in listening ability was 64.5 while the students mean score in reading ability of poetry was 65.5. so, the result of correlation was 0.50. by looking the table of r was 0.413 so the general conclusion in this research was the correlation the significant between listening ability in reading poetry and reading ability of poetry by seeing the table of r xy < r table (0.50>0.413) so that, the simbol of Ha was accepted and Ho was refused. Keywords: correlation, listening ability, reading poetry

A spek dari keterampilan berbicara terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan, Keterampilan menyimak merupakan keterampilan menerima dan memahami isi pesan yang disampaikan penutur dengan bahasa lisan. Menurut Kundharu Saddhhono (2014:18), aktivitas menyimak merupakan aktivitas yang paling awal dilakukan peserta didik sebelum mereka melakukan aktivitas berbicara, aktivitas membaca, dan aktivitas menulis. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:5), keterampilan menyimak merupakan faktor utama bagi keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Artinya jika menyimaknya baik maka membacanya pun juga akan lebih baik. Membaca merupakan salah satu aspek ruang lingkup dalam pembelajaran bahasa indonesia baik di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Meskipun demikian, keterampilan membaca tidak hanya digunakan pada saat mempelajari aspek membaca, namun pada dasarnya aspek bahasa seperti mendengarkan, menulis dan berbicara juga tidak terlepas dari kegiatan membaca. Membaca selalu diiringi dengan menyimak, dengan membaca kita juga akan mendapatkan informasi. Sesuai dengan pendapat Hafni dalam Kundharu Saddhono (2014:114), yang menyatakan bahwa esensi membaca adalah pemahaman. Ini bearti kegiatan membaca harus disertai dengan pemahaman, yaitu memahami isi pesan yang dituangkan penulis dalam bacaan. Untuk memiliki keterampilan membaca kita harus berlatih membaca secara tekun dan terusmenerus. Membaca puisi merupakan seni tertulis. Dengan membaca puisi siswa mampu mengekspresikan puisi yang telah dibacakan. Membaca puisi adalah sebuah proses dimana seseorang akan selalu berlatih dan melakukan evalusi. Untuk dapat membaca dengan baik tentunya kita harus selalu berlatih membaca puisi dan memahami makna yang terkandung didalam puisi, untuk dapat menunjang hal itu juga diperlukan aspek keterampilan menyimak yang baik. Menurut Subana (2011:262), Pengajaran materi tentang puisi tidak akan berhasil jika guru tidak menyenangi puisi. Artinya dalam proses belajar mengajar guru harus mampu memberikan contoh pembacaan puisi dengan baik, apabila guru tidak mampu memberikan contoh pembacaan puisi yang benar tentunya siswa juga kurang tertarik dalam menyimak puisi yang telah dibacakan. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang korelasi antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hipotesis Alternatif (Ha) terdapat korelasi antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Hipotesis Nol (Ho) tidak terdapat korelasi antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Henry Guntur Tarigan (2008:31) mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Yeti Mulyati. dkk (2007:1.10) mengemukakan bahwa menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif. Sesuai dengan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan melalui bahasa lisan yang bersifat reseptif. Henry Guntur Tarigan (2008:59) mengemukakan bahwa ada tiga tujuan menyimak yaitu: Memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, Dapat menilai sesuatu yang disimak (baik-buruk, indah-jelek, logis-tak logis), Dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimaknya misalnya pembicaraan, cerita, pembacaan puisi, musik, dialog, dan perdebatan. Atau dengan kata lain mengapresiasi materi simakan. Solchan (2008:10.23), mengemukakan bahwa terdapat enam tujuan menyimak yaitu: Menyimak untuk mendapatkan fakta, Menyimak untuk menganalisis fakta,menyimak untuk mengevaluasi fakta, Menyimak untuk mendapatkan insipirasi, Menyimak untuk mendapatkan hiburan, Menyimak untuk memperbaiki kemampuan berbicara. Untuk dapat menyimak dengan baik, penyimak juga harus memperhatikan hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhinya. Henry Guntur Tarigan (2008:105) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu: 1) Faktor fisik, 2) Faktor lingkungan Kundharu Saddhono (2014:35), mengemukakan bahwa berikut ini adalah cara untuk meningkatkan daya simak yaitu : 1) Simak ulang ucap, 2) Identifikasi kata kunci, 3) Parafrasa, 4) Merangkum dan menjawab pertanyaan Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa upaya untuk meningkatkan daya simak dalam penelitian ini adalah pada parafrasa, yaitu guru menyiapkan sebuah puisi dan dibacakan kepada siswa, kemudin siswa diminta untuk menyatakan kembali isinya dengan kalimat sendiri. Hal ini dapat diketahui dengan memberikan tes kepada siswa. Daya simak perlu ditingkatkan agar pada saat membaca puisi siswa lebih mengetahui makna dari puisi tersebut sehingga siswa dapat membaca puisi dengan baik sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi. Menurut DP. Tampubulon (2008:5), Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Tarigan dalam Kundharu Saddhono, Slamet (2014:101) mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan membaca adalah satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan dan merupakan suatu proses yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis. Adapun jenis-jenis membaca menurut Kundharu Saddhono (2014:121) adalah sebagai berikut: 1)

membaca intensif, 2) membaca kritis, 3) membaca cepat, 4) membaca apresiatif dan estetis, 5) membaca teknik Berdasarkan kelima jenis membaca yang dikemukakan oleh Kundharu Saddhono, dalam penelitian ini adalah membaca apresiatif dan estetis. Kedua kegiatan membaca ini bersifat khusus karena lebih berhubungan dengan nilai-nilai afektif dan intuisi atau perasaan, dan objek kajiannya terutama karya sastra. Tujuannya adalah pembinaan sikap apresiatif, suatu penghayatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai keindahan dan nilai-nilai kejiwaan (spiritual). Kundharu Saddhono (2014:126), menyatakan bahwa membaca yang baik adalah membaca dengan: 1). Sikap mental dan sikap nalar yang baik, Perwujudan ketentuan ini adalah membaca dengan (a) penuh konsentrasi dengan kesungguhan, (b) pikiran aktif mencerna, (c) perasaan aktif menghayati, 2). Sikap fisik yang baik dengan jarak antara mata dengan kertas kurang lebih 30 cm, membentuk sudut 30 sampai 45 derajat arah kebawah. Membaca di tempat yang terang lebih baik dibandingkan di tempat yang remang-remang, posisi membaca juga harus tegak. 3). Bahan yang baik yakni bahan yang memberi makna kepada kehidupan, misalnya menyebabkan bertambahnya ilmu dan kepandaiaan, 4). Bahan yang banyak dan beraneka ragam selain melaksanakan membaca intensif kita perlu sekali membaca ektensif. Contohnya membaca buku-buku bahasa, buku-buku ilmu sastra serta kumpulan puisi, cerpen dan novel. 5). Jenis yang sesuai dengan tujuan dan kepentingan pembacaan. Menurut Erizal Gani (2014:14) puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata dalam bentuk bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam. Mustofa Sadikin (2011:22), menyatakan bahwa Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan atau selain arti semantiknya. Sesuai dengan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi adalah ungkapan perasaan seseorang yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata dimana bahasa yang digunakan untuk kualitas estetiknya. Erizal Gani (2014:47), mengemukakan bahwa terdapat tiga tahap dalam membaca puisi yaitu: 1) Tahap prapenampilan, 2) Tahap penampilan, 3) Tahap pascapenampilan Berdasarkan ketiga tahap tersebut dapat dijabarkan bahwa pada persiapan keterampilan membaca puisi sangat perlu diperhatikan agar puisi yang dibacakan itu menarik, sehingga dapat memuaskan audien. Dan setelah pembacaan puisi selesai pembaca juga harus memperbaiki yang merasa kurang berkesan dihati para audien sehingga pada pembacaan puisi selanjutnya akan lebih baik. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi (2012:67), metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah study hubungan yaitu untuk mengubungkan antara variabel yang satu dengan variabel nyang lainnya secara obyektif. Sugiyono (2012:80), menyatakan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 110 siswa yang terdistribusi kedalam tiga kelas yaitu kelas III A, kelas III B dan Kelas III C. Menurut Hadari Nawawi (2012:153), Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sedangkan teknik pengambilan sampel di dalam penelitian ini adalah probality sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Probability sampling yang digunakan yaitu simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara pengambilan sampelnya yaitu dengan mengacak nomor undian kemudian meminta salah satu guru untuk mengambil salah satu nomor undian tersebut. Prosedur Penelitian terbagi menjadi 2 tahap yaitu: 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap pelaksanaan. Menurut Sugiyono (2012:102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dengan demikian maka diperlukan analisis alat pengumpulan data sebagai berikut: 1. Validitas Instrumen Sugiyono (2012:121), menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dalam penelitian ini validitas tes yang diuji adalah validitas isi (Construct Validity). Instrumen disusun berdasarkan teori yang relevan kemudian alat ukur yang berupa tes tersebut dianggap sudah memenuhi syarat dari segi validitas. Setelah itu alat ukur yang berupa soal tes tersebut diujikan kepada 30 siswa. Setelah data terkumpul, dilakukan pengecekan agar diketahui bahwa apakah instrumen tersebut dapat dikatakan valid atau tidak. 2. Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas instrumen soal tes berbentuk uraian yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, maka digunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi Arikunto, 2013:238) yaitu sebagai berikut. = ( 1 - ) Untuk melihat reliabilitas tes (instrumen) yang telah disusun maka digunakanlah kriteria nilai reliabilitas yaitu sebagai berikut :

a. 0,81 < 1,00 tergolongkan sangat tinggi b. 0,60 < 0,80 tergolong tinggi c. 0,40 < 0,60 tergolong sedang d. 0,20 < 0,40 tergolong rendah e. 0,00 < 0,20 tergolong sangat rendah 3. tingkat Kesukaran Menurut Asep Jihad (2012:182), tingakat kesukaran (TK) pada masingmasing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus : TK = 4. Daya Pembeda Menurut Asep Jihad (2012:181), menyatakan bahwa Daya Pembeda dihitung dengan menggunaka rumus DP untuk tes uraian yaitu sebagai berikut : DP = teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. teknik observasi langsung 2. teknik pengukuran 3. teknik study dokumenter Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: 1. Lembar Observasi 2. Tes 3. study dokumenter Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini, perlu dilakukan teknik analisis data sebagai berikut. 1. Untuk menjawab sub masalah 1 tentang kemampuan menyimak pembacaan puisi pada pembelajaran bahasa indonesia kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Dengan menghitung rata-rata menurut Nana Sudjana (2009:109) maka digunakan rumus berikut ini. 2. Untuk menjawab sub masalah 2 tentang kemampuan membaca puisi pada pembelajaran bahasa indonesia di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Dengan menghitung rata-rata menurut Nana Sudjana (2009:109) maka digunakan rumus berikut ini.

3. Untuk menjawab sub masalah 3 tentang korelasi antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa indonesia di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus product moment sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2012:183) sebagai berikut. r xy = N xy x y 2 2 2 N x x N y y 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Untuk mengetahui besarnya rata-rata tes kemampuan menyimak pembacaan puisi dan kemampuan membaca puisi dapat diketahui dengan melihat hasil dari nilai pre-test dan post-test dari kedua variabel tersebut. sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu harus memberikan soal pretest kepada siswa III A yang akan diteliti, dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Pre-test ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2015 pukul 13.00-14.45 WIB. Pada pertemuan ini hanya untuk mengukur kemampuan siswa menyimak pembacaan puisi, dan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 13.00-14.45 WIB yaitu untuk mengukur kemampuan siswa membaca puisi Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Maret sampai tanggal 04 Mei di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas III A yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Proses pembelajaran di kelas ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, setiap pertemuan belangsung selama 3 x 35 meni. Tabel 1 Rata-rata Pre-test dan Post-test Kemampuan Menyimak Pembacaan Puisi Dan Kemampuan Membaca Puisi Keterangan Pre-test Post-test Jumlah Rata-rata Menyimak pembacaan puisi 54,4 75,4 129,8 64,9 Membaca puisi 58,21 72,85 131,06 65,53 Rata-rata kemampuan menyimak pembacaan puisi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kemampuan membaca puisi, hal ini dikarenakan pada kegiatan menyimak ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru, tidak menyimak makna puisi dari video pembacaan puisi

yang telah ditampilkan, mereka lebih menyenangi ketika guru memberikan contoh pembacaan puisi yang baik dan benar. Namun, apabila kedua variabel tersebut dikorelasikan dengan menggunakan rumus perhitungan korelasi makanya hasilnya sebesar 0,50. Pembahasan Pada tahap kegiatan menyimak pembacaan puisi, yang media penunjang dalam penelitian ini adalah media audio visual. Kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam lalu meminta ketua kelas untuk memimpin do a, kemudian guru mengecek kehadiran siswa serta mengecek kesiapan belajar siswa. Guru memberikan apersepi mengenai materi yang akan dipelajari Kegiatan inti pembelajaran guru menampilkan video pembacaan puisi, lalu anak menyimak pembacaan puisi tersebut. Kemudian guru menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan puisi, seperti pengucapan yang benar, intonasi yang tepat, dan ekspresi yang sesuai. Setelah itu guru memberikan LKS kepada masing-masing siswa yang berisi tentang puisi yang telah dibacakan melalui media audio visual, kemudian siswa diminta mengerjakan soal yang ada didalam LKS. Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut, siswa diminta untuk mengumpulkan tugas yang sudah mereka kerjakan, lalu guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai soal yang ada di dalam LKS. Siswa diberi tugas di rumah untuk membuat puisi, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi puisi yang belum mereka pahami. Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran, kemudian guru memberikan refleksi dan tindak lanjut kepada siswa. Pada tahap kegiatan membaca puisi, kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam lalu meminta ketua kelas untuk memimpin do a, kemudian guru mengecek kehadiran siswa serta mengecek kesiapan belajar siswa. Guru memberikan apersepi mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti pembelajaran siswa diminta untuk tampil membaca puisi yang sudah mereka buat sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat secara bergantian. Siswa yang lain menyimak siswa yang sedang membaca puisi didepan. Pada saat siswa membaca puisi guru langsung memberikan penilain serta memberikan penjelasan letak kesalahannya pada saat membaca puisi agar pada pertemuan selanjutnya siswa akan membaca puisi lebih baik lagi. setelah semua siswa sudah tampil membaca puisi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami. Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran, kemudian guru memberikan refleksi dan tindak lanjut kepada siswa. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan analisis data sebagai berikut. 1) Analisis Data Rata-rata Nilai Tes Kemampuan Menyimak Pembacaan Puisi di Kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya a. Terdapat 1 siswa yang memiliki kemampuan menyimak pembacaan puisi yang tergolong sangat baik

b. Terdapat 12 siswa yang memiliki kemampuan menyimak pembacaan puisi yang tergolong baik c. Terdapat 2 siswa yang memiliki kemampuan menyimak pembacaan puisi yang tergolong cukup d. Terdapat 4 siswa yang memiliki kemampuan menyimak pembacaan puisi yang tergolong kurang e. Terdapat 6 siswa yang memiliki kemampuan menyimak pembacaan puisi yang tergolong kurang sekali 2. Analisis Rata-rata Nilai Tes Kemampuan Membaca Puisi di Kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya a. Terdapat 1 siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang tergolong sangat baik b. Terdapat 6 siswa yang memiliki kemampan membaca puisi yang tergolong baik c. Terdapat 7 siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang tergolong cukup d. Terdapat 5 siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang tergolong kurang e. Terdapat 6 siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang tergolong kurang sekali 3. Analisis Korelasi antara Kemampuan Menyimak Pembacaan Puisi dengan Kemampuan Membaca Puisi di Kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan statistik antara nilai rata-rata kemampuan menyimak pembacaan puisi (variabel X) dengan nilai rata-rata kemampuan membaca puisi (variabel Y). Jadi r xy sebesar 0,50. Apabila hasil tersebut diinterpretasikan dengan koefisien korelasi, maka angka 0,50 berada antara 0,40-0,599 dan dapat dikategorikan sedang. Untuk menguji signifikan atau tidaknya hasil korelasi maka akan diketahui terlebih dahulu nilai r xy sebesar 0,50 dan r tabel sebesar 0,413, karena r xy > r tabel (0,50 > 0,413) bearti hasil korelasi tersebut signifikan. dalam penelitian ini, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis Nol (Ho) ditolak, karena r xy lebih besar dari r tabel ( r xy > r tabel), yang bearti terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan angka korelasi sebesar 0,50. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan menyimak pembacaan puisi dengan kemampuan membaca puisi di kelas III A

Sekolah Dasar Negeri 64 Sungai Raya KabupatenKubu Raya. Hal ini dapat diketahui dengan melihat jumlah r xy > r tabel (0,50 > 0,413). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Saran Kemampuan menyimak memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan membaca. Untuk itu disarankan agar siswa bisa menyimak dengan baik, guru juga harus menggunakan media dalam pembelajaran, salah satunya adalah media audio visual. Kemudian guru juga harus menggunakan teknik yang tepat dalam pembelajaran yaitu dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa yang belum bisa membaca puisi dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Asep Jihad. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo DP.Tampubulon. (2008). Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien. Bandung: Angkasa Bandung. Erizal Gani. (2014). Kiat Pembacaan Puisi. Bandung: Pustaka Reka Cipta. Hadari Nawawi. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada: University Press. Henry Guntur Tarigan. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT angkasa. Kundharu Sanddhono, Slamet. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mustofa Sadikin. (2011). Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta: Gudang Ilmu Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Solchan T. W. dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabe ta, CV. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Yeti Mulyati, dkk. (2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.