BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara 2017 dalam kategori provinsi dengan perencanaan terbaik (Bappenas, 2017). Penghargaan tersebut bukan penghargaan pertama kali yang diterima oleh Pemerintah DIY, tetapi sudah diterima sejak tahun 2013. Penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengapresiasi kinerja pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang berprestasi dalam merencanakan pembangunan. Penghargaan tersebut bertujuan untuk mendorong setiap pemerintah daerah dalam menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara lebih baik, konsisten, komprehensif, sinergis, terukur, dan dapat dilaksanakan; sekaligus menciptakan insentif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan yang lebih baik dan bermutu (Bappenas, 2017). Dalam menjalankan fungsi perencanaan, Pemerintah DIY mengunakan Jogjaplan, yaitu sebutan untuk aplikasi e-planning. Melalui Jogjaplan Pemerintah DIY dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dengan memperkecil jumlah kegiatan. Pada tahun 2017 realisasi kegiatan Pemerintah DIY sebesar 855 kegiatan. Jumlah tersebut berkurang sekitar 74,5 persen dari jumlah kegiatan pada tahun 2014, yaitu sebanyak 3.500 kegiatan. Semakin berkurangnya 1
2 jumlah kegiatan disebabkan kebijakan Gubernur DIY memfokuskan kegiatan yang memilliki daya ungkit dan output/outcome yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kegiatan yang tidak langsung mendukung pencapaian outcome dikurangi, seperti melakukan penghematan terhadap sejumlah belanja rutin, mengurangi jumlah rapat-rapat, FGD (focus group discussion), workshop, dan mengurangi intensitas perjalanan dinas luar daerah. Jumlah kegiatannya berkurang jauh Kemudian, alokasi kegiatan anggaran itu dialokasikan pada kegiatan-kegiatan yang mendukung capaian outcome jadi lebih fokus pada skala prioritas. Kegiatan yang tidak perlu dikurangi, seperti kegiatan yang sifatnya rapat-rapat, FGD, workshop, itu jauh berkurang, perjalanan dinas juga berkurang. (Admin Sistem, lihat ref. N2-4 Lampiran I)...3.500 pada tahun 2013 menjadi 858 kegiatan pada tahun 2017. Kerena kita langsung kepada prioritas-prioritas sesuai yang jadi permasalahan setiap tahunnya, isu-isu strategisnya. (Admin Sistem, lihat ref. N2-6 Lampiran I) Jogjaplan merupakan bagian dari e-government. Jogjaplan merupakan inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemerintah DIY dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik sesuai dengan amanat Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Jogjaplan merupakan sistem perencanaan yang dibangun berdasarkan proses bisnis perencanaan yang menjadi core businness Bappeda DIY. Sebagai alat, Jogjaplan berguna untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan aparatur dalam menyelesaikan perencanan, seperti RKPD sampai dengan KUA PPAS dan perubahannya.
3 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Penelitian ini mengambil kasus Pemerintah DIY sebagai provinsi yang menerapkan aplikasi perencanaan pembangunan daerah yang bernama Jogjaplan. Selain itu, DIY merupakan provinsi yang memiliki perencanaan terbaik se-indonesia pada tahun 2017. 2. Penelitian memaparkan critical success factor (CSF) dari pendapat narasumber. 3. Penggalian CSF mengacu pada CSF penelitian terdahulu. 1.3 Rumusan Masalah Jogjaplan sebagai sistem informasi perencanaan mengantarkan Pemerintah DIY memperoleh anugerah sebagai provinsi dengan perencanaan terbaik. Hal tersebut terlihat dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 Pemerintah DIY memperoleh anugerah Pangripta Nusantara dari Bappenas. Selain itu, Jogjaplan termasuk dalam lima besar Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik) dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Dengan memahami CSF dalam penerapan Jogjaplan akan membantu organisasi mengembangkan strategi agar penerapan Jogjaplan menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menggali CSF penerapan sistem perencanaan pembangunan daerah (Jogjaplan) Pemerintah DIY.
4 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, pertanyaan penelitian yang diajukan ialah sebagai berikut: Apa saja critical success factor dalam penerapan sistem perencanaan pembangunan daerah di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogjaplan)? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penenelitian ini ialah menganalisis critical success factor dalam penerapan sistem perencanaan pembangunan daerah di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogjaplan). 1.6 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi, antara lain sebagai berikut. 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak berikut ini. 1) Bappeda selaku pihak yang berwenang dan bertanggung jawab atas Jogjaplan, untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan melakukan perbaikan dalam penerapan Jogjaplan. 2) Pemerintah DIY selaku pihak yang membantu daerah mengidentifikasi CSF yang dirasa belum optimal. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan.
5 3) Pemerintah daerah lain, yaitu sebagai percontoh kesuksesan Pemerintah DIY dalam menerapkan e-planning. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh pemerintah daerah lain yang sedang atau telah menerapkan e-planning, tetapi belum mencapai sasaran kesuksesan yang telah ditetapkan. 2. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai CSF, penerapan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah (Jogjaplan) Pemerintah DIY, dan menambah referensi bagi penelitian yang serupa. 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan yang terdiri atas beberapa bab dengan rincian sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Bab ini menginformasikan teori-teori dan penelitian terkait penerapan sistem perencanaan pembangunan di Pemerintah DIY.
6 Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan rasionalitas pemilihan objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan (seperti jenis penelitian, teknik pengumpulan, dan analisis data). Bab IV : Analisis dan Diskusi Bab ini menjelaskan hasil analisis data dan diskusi temuan yang diperoleh di lapangan. Hasil tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Bab V : Simpulan dan Rekomendasi Bab ini menyajikan simpulan, rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.