BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

Transkripsi:

18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerja sama usaha ternak ayam broiler Perternak sebagai plasma Perusahaan sebagai inti Kecamatan Gunung Pati Menyediakan: Lahan, kandang, tenaga kerja, peralatan dan biaya operasional Teknis: Pemilihan bibit, pakan, vaksin, sanitasi dan pemasaran Menyediakan: DOC, pakan, vaksin, obat-obatan dan penyuluhan Pendapatan

19 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di kota Semarang yaitu di Kecamatan Gunung Pati, dimana terdapat peternakan ayam broiler yang menggunakan pola kemitraan. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Survey lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalahmasalah yang berkaitan dengan perumusan kebijakan dan bukan untuk pengembangan. Oleh karena itu survey tidak digunakan untuk menguji suatu hipotesis (Sujarweni, 2014). Pengumpulan data metode survey dengan menggunakan kuesioner dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada para responden untuk dijawab (Sujarweni, 2014) yang dapat dilihat dalam Lampiran 1. 3.3. Metode Penentuan Responden Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitudengan metode purposive sampling, dengan mengamati dan mewawancarairesponden. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk pertimbangan tujuan tertentu (Sugiyono, 2008). Responden adalah peternak ayam broiler di Kota

20 Semarang yang terdapat di wilayah Kecamatan Gunungpati. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 32 peternak dari 93 peternakan yang ada di Kecamatan Gunungpati Semarang. 3.4. Metode Pengambilan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi (Sujarweni, 2014). Data primer meliputi keadaan umum peternakan, tata laksana pemeliharaan, biaya produksi (biaya variabel dan biaya tetap), biaya pemasaran, volume penjualan, harga jual satuan produk, faktor produksi (jumlah DOC, penggunakan tenaga kerja, pakan obat-obatan dan vaksin). Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah, laporan keuangan, buku-buku teori dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi (Sujarweni, 2014). Data sekunder diperoleh dari suatu lembaga yang terkait dengan penelitian ini, seperti kantor kelurahan yang menyangkut data tentang keadaan umum daerah penelitian dan mitra dari peternakan yang bersangkutan. 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara kemudian diolah secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif adalah untuk menggambarkan situasi atau kejadian serta membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara polaatis,

21 faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Semua data yang terkumpul selanjutnya ditabulasikan sesuai dengan masingmasing variabel kemudian dilakukan perhitungan variabel. Pendapatan dianalisa dengan rumus sebagai berikut: Biaya produksi Perhitungan biaya produksi menurut Fatoni (2014), adalah penjumlahan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap. TC = TFC + TVC....(1) Keterangan : TC TFC TVC = Total biaya produksi (Rp) = Total biaya tetap (Rp) = Total biaya tidak tetap (Rp) Penerimaan Menurut Supranto (2005), perhitungan penerimaan adalah hasil kali antara jumlah produk yang dijual dengan harga produk. TR = P.Q...(2) Keterangan : TR P Q = Total penerimaan (Rp) = Harga produk satuan (Rp) = Jumlah Produk Pendapatan Menurut Suryana (2013), perhitungan pendapatan dari suatu usaha adalah selisih antara total penerimaan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan.

22 π = TR TC.....(3) Dimana : π = pendapatan (Rp) TR = penerimaan total (Rp) TC = biaya total (Rp) Pengaruh jumlah DOC, biaya tenaga kerja, biaya pakan, biaya listrik, biaya listrik dan biaya vaksin terhadap pendapatan peternakan ayam broiler di Kecamatan Gunung Pati dianalisis menggunakan regresi linier berganda Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi uji asumsi-asumsi klasik yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. 3.6. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

23 b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas.(ghozali,2016). Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati- hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2016). Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku. Uji Multikolinieritas

24 Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016) : a. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar variabelbebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). kedua ukuran ini menunjukkan setiapvariabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Uji Autokorelasi

25 Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara data dalam variabel pengamatan. Apabila terjadi korelasi maka dapat dikatakan terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, sepeti bulanan, tahunan, dan seterusnya, karena itu ciri khusus uji ini adalah waktu (Singgih Santoso, 2014). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Singgih Santoso, 2014) : a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebuthomoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

26 Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali 2016). Dasar analisisnya adalah: a. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk polatertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adanya heteroskedastisitas dalam regresi selain metode grafik dapat menggunakan uji statistik, salah satunya uji Glejser, dengan meregres nilai absolute residual terhadap variable independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5 %, maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

27 3.7. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yaitu: jumlah DOC, tenaga kerja, pakan, listrik dan vaksin terhadap variabel terikat (Y) yaitu pendapatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016): Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e.....(4) Dimana Y = pendapatan (Rp) a = Konstanta b1,2,3,4,5 = Penaksiran koefisien regresi X 1 = jumlah DOC (ekor) X 2 = tenaga kerja (Rp/jam kerja) X 3 = pakan (Rp/Kg) X 4 = listrik (Rp) X 5 = vaksin Rp/(unit) e = Disturbance error ( tingkat kesalahan) 3.8. Pengujian Hipotesis Tujuan uji hipotesis adalah untuk menguji apakah data dari sampel yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya. Uji hipotesis berguna untuk menguji atau memeriksa apakah koefisien regresi yang didapat signifikansi (berbeda nyata). Maksud dari signfikansi adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol, berati dapat dikatakan bahwa tidak cukup baik untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk itu

28 maka koefisien regresi harus di uji. Ada tiga jenis uji koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu : 1. Melakukan uji simultan dengan menghitung nilai F (uji-f) 2. Melakukan uji parsial dengan menghitung nilai-t (uji-t) 3. Melakukan uji koefisien determinasi (uji R 2 ) Uji F Pengujian ini bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen, dengan rumusnya adalah sebagai berikut : F =...(5) Keterangan: : jumlah kuadrat regresi K : jumlah variabel 1-R 2 : jumlah kuadrat residual R 2 Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H 0 : b 1 = b 2 =...b n = 0 Artinya secara serempak jumlah DOC, tenaga kerja, pakan, listrik dan vaksin tidak berpengaruh terhadap pendapatan. H 1 : b 1 b 2...b n 0 Arinya secara serempak jumlah DOC, tenaga kerja, pakan, listrik dan vaksin berpengaruh terhadap pendapatan.

29 Kriteria pengujian yang digunakan adalah (Ghozali, 2016) : a. Apabila nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X (variabel dependen) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (variabel independen) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2016) dengan rumus sebagai berikut : t =...(6) Keterangan: t b Sb : statistik uji : koefisien regresi : simpangan baku Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho : ß = 0 Variabel variabel independen tidak berpengaruh dan signifikan terhadap variabel terikat secara parsial. (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara DOC, tenaga kerja, pakan, listrik dan vaksin terhadap pendapatan secara parsial). Ha : ß 0

30 Variabel variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial. (Ada pengaruh yang signifikan antara DOC, tenaga kerja, pakan, listrik dan vaksin terhadap pendapatan secara parsial). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2016) adalah: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel ( Ghozali 2016). a. Apabila - t tabel t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Apabila t hitung > t tabel atau t hitung - t tabel maka Ho di tolak dan Ha diterima Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak

31 peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan kedalam model. 3.9. Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran Berdasarkan pustaka dapat diajukan beberapa pengertian dan konsep pengukuran sebagai berikut: 1. Usaha ternak ayam broiler adalah suatu usaha yang mengolah input yang berupa sarana produksi ternak menjadi output (produk utama) yang berupa bobot hidup ayam broiler (umur 6-7 minggu) 2. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan 3. Pendapatan usaha ternak ayam broiler adalah pendapatan dihitung dari jumlah penerimaan dikurangi total biaya, dimana total biaya meliputi: bonus pemeliharaan, tenagakerja, pakan, listrik danvaksin (Rp) 4. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan meskipun tidak ada kegiatan produksi. Biaya ini harus tetap dikeluarkan dan biaya tetap merupakan biaya tidak langsung berkaitan dengan jumlah ayam yang dipelihara Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan (Rp)

32 5. Biaya variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan produksi meliputi, biaya DOC, pakan,, vaksin, dll. (Rp) 6. Jumlah DOC adalah jumlah ternak ayam yang masih kecil atau bibit yang akan dipelihara hingga mencapai masa panen (ekor) 7. Tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk upah atau gaji suatu usaha yang berkaitan dengan mata pencaharian penduduk selalu didukung oleh jumlah tenaga kerja produktif yang tersedia 8. Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. 9. Vaksin adalah biakan jasad renik pathogen, diperoleh dari hewan tertentu yang kebal terhadap penyakit yang disebabkan jasad renik itu sehingga daya patogennya menjadi lemah untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia agar memperoleh kekebalan