BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. biaya tetapi juga dari segi kualitas. Meningkatkan kualitas layanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN Sejarah dan Perkembangan Singkat Organisasi

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut diatas

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 5 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. seperti yang disajikan oleh data dibawah ini: Tabel I. Data Populasi Kota Bandung. Pria Wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-fungsi bisnis dalam manajerialnya, salah satunya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk jasa yang bermutu atau berkualitas. Dalam industri pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan, hal yang sangat penting dalam mewujudkan kepuasan pelanggan, apalagi hal ini berhubungan dengan hidup mati seseorang. Di dalam lingkungan yang semakin penuh dengan persaingan, rumah sakit mesti semakin sadar tentang perlunya memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya (Setyaningsih, 2013). Rumah sakit adalah organisasi dengan kompleksitas yang sangat tinggi. Sering kali rumah sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, padat sumber daya manusia, padat teknologi, padat ilmu pengetahuan dan padat regulasi. Kondisi yang demikian membuat rumah sakit membutuhkan sistem manajemen dan pelayanan yang baik untuk bisa berkembang menjadi institusi yang memiliki daya saing dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien sebagai konsumen terbesar di rumah sakit. Pelayanan yang adil dan merata akan dapat menimbulkan kepuasan karena masyarakat pada saat ini sudah mulai kritis dalam menilai pelayanan khususnya dibidang kesehatan. Kepuasan merupakan ungkapan perasaan 1

2 masyarakat yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja suatu produk (Kotler, 2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapana Standar Pelayanan Minimal, Bab I ayat 6 menyebutkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah mengacu kepada Standar Pelayanan Minimum (SPM) akan menjadikan jaminan bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang baik dari pemerintah sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu penyedia pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, sehingga rumah sakit tersebut harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu (Depkes RI, 2008). Kepuasan merupakan pernyataan psikologi yang dihasilkan dari terpenuhi atau tidaknya harapan dengan pelayanan yang diterima secara nyata. Industri jasa merupakan sebuah sektor yang berbeda dibanding dengan sektor manufaktur. Salah satu contoh daripada sektor jasa ialah industri pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam industri perawatan kesehatan, rumah sakit menyediakan jenis-jenis pelayanan yang sama, tetapi mereka tidak menyediakan kualitas pelayanan yang sama. Kepuasan pasien juga merupakan ukuran yang penting tentang efektivitas pemberi pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pasien, sehingga kepuasan pasien dapat membantu dalam memberikan gambaran tentang mutu pelayanan kesehatan serta keinginan pasien untuk kembali memperoleh pelayanan kesehatan di tempat yang sama (Kotler, 2007). Mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Menurut

3 Parasuraman (2005) lima faktor dimensi mutu yang berhubungan dengan dimensi kepuasan terdiri: Reliability (kehandalan) merupakan kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehinnga pelanggan dapat terbebas dari risiko. Tangible (bukti fisik) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan, dan sarana komunikasi. Emphaty yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi. Responsivenses (daya tanggap) yaitu kemampuan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wira tahun 2014 yang menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan adalah bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam menilai suatu kualitas pelayanan kesehatan, karena berdasarkan persepsi yang baik dari pasien terhadap mutu pelayanan di rumah sakit akan dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan menimbulkan image yang positif kepada rumah sakit tersebut ( Kotler, 2007). Rumah Sakit Balimed Karangasem adalah rumah sakit swasta pertama yang diresmikan oleh Bupati Karangasem pada tanggal 10 Januari 2015. Rumah sakit ini menjadi salah satu alternatif baru bagi masyarakat Karangasem untuk bisa memilih layanan kesehatan yang sebelumnya kabupaten Karangasem hanya memiliki satu rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Karangasem. Rumah sakit yang beralamat di Jalan Nenas Bungaya Karangasem ini memiliki gedung 3 lantai, memiliki layanan sebagai berikut : UGD (Unit Gawat Darurat), Laboratorium,

4 Radiologi USG, Ruang Bersalin, Ruang Operasi, Ambulance, Farmasi, Poliklinik Spesialis, Dokter Gigi. Bangsal yang dibuka dari tahun 2015 adalah ruang rawat inap Sandat terdiri dari 19 buah tempat tidur, ruang rawat inap Jepun teridir dari 14 buah tempat tidur dan ruang rawat inap Tunjung terdiri dari 5 tempat tidur. Rumah Sakit Balimed Karangasem tergolong rumah sakit yang baru berdiri dan beroperasi selama satu tahun. Rumah sakit Balimed Karangasem memiliki motto Care With Integrity and Safe. Visi rumah sakit Balimed Karangasem adalah menjadi rumah sakit keluarga pilihan dan terdepan dalam pelayanan medis yang berkualitas, cepat, profesional, rasional dan aman. Beberapa misi dari rumah sakit ini adalah memberikan layanan yang prima di seluruh elemen rumah sakit, menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis dan inovatif antar elemen rumah sakit, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan menjadikan rumah sakit sebagai pusat kajian ilmiah di bidang kesehatan. Rumah sakit Balimed Karangasem dalam mewujudkan visi dan misi maka berusaha meberikan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan rumah sakit pemerintah di Kabupaten Karangasem. Sejak diresmikan bulan Januari 2015 sampai Desember 2015 jumlah pasien yang dirawat diruang rawat inap mencapai total sebesar 940 orang. Jumlah pasien tertinggi berada di ruang rawat inap Sandat yaitu sebesar 489 dan jumlah pasien terendah berada di ruang Tunjung yaitu sebanyak 134. Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit ini sebanyak 147 orang. Jumlah dokter umum sebanyak 9 orang, dokter spesialis 22 orang, perawat 35 orang dan bidan sebanyak 20 orang.

5 Indikator untuk mengetahui mutu efisiensi rumah sakit dapat dilihat dari pemanfaatan tenaga, pemanfaatan penunjang medik, pemanfaatan tempat tidur, dan keuangan. Indikator pemanfaatan tempat tidur sendiri yang mudah kita lihat dan kita ketahui adalah melalui angka BOR, ALOS, TOI, dan BTO (Sabarguna, 2006). Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed secara keseluruhan adalah 70 TT. Sejak bulan Januari 2015 sampai Desember 2015 pemanfaatan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit Balimed Karangasem rata-rata sebesar 25%. Jumlah BOR Rumah Sakit Balimed Karangasem belum mencapai kondisi ideal BOR Rumah Sakit secara nasional yaitu 60%-85%. Indikator pemanfaatan ALOS Rumah Sakit balimed karangasem hanya 3-4 hari belum mencapai kondisi ideal yaitu 6-9 hari, sehingga hal ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan yang belum optimal. TOI Rumah Sakit Balimed Karangasem sebanyal 10-11 hari dimana angka ini belum mencapai kondisi ideal yaitu 1-3 hari, sedangkan untuk BTO Rumah Sakit Balimed Karangasem hanya 3-4 kali belum mencapai kondisi ideal yaitu 40-50 kali (Depkes RI, 2005). Rumah Sakit yang baru beroperasi selama satu tahun ini sudah memiliki Tim Pengendali Mutu namun belum beroperasi sejak rumah sakit ini diresmikan pada bulan Januari 2015, sehingga rumah sakit Balimed Karangasem belum memiliki laporan SPM. Pada bulan desember 2015 pihak rumah sakit Balimed Karangasem melakukan survey singkat mengenai pelayanan rumah sakit dengan hasil 47% pasien mengatakan puas dengan layanan rawat inap di rumah sakit, namun dari survey yang dilakukan oleh pihak rumah sakit tidak mencakup 5 dimensi mutu pelayanan yaitu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Jadi diperlukan survey tingkat kepuasan yang lebih konperhensif sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

6 Peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 25 Januari 2015 pada pukul 11.00 wita 12.00 wita di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed Karangasem dengan menggunakan 5 sampel, yang menjadi sampel dalam studi pendahuluan ini adalah pasien dan keluarga pasien. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti memberikan pertanyaan terkait dengan persepsi mutu pelayanan yang mereka dapatkan selama dirawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed Karangasem. Hasil dari studi pendahuluan tersebut adalah 3 sampel menyatakan ketanggapan petugas kesehatan yang masih dirasakan kurang, selain itu 2 sampel menyatakan petugas kesehatan khususnya perawat kurang teratur dalam menjenguk atau melihat kondisi pasien serta perhatian terhadap pasien sehingga membuat pasien merasa kurang puas atau, dan 3 sampel menyatakan petugas kesehatan juga kurang konsisten dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien sehingga pasien merasa kurang puas atau kehandalan petugas kesehatan yang masih dirasakan kurang. Berdasarkan fenomena di atas maka perlu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pasien. Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Balimed Karangasem salah satu hal yang sangat penting adalah survey tingkat kepuasan mutu pelayanan kesehatan dari lima dimensi mutu pelayanan yaitu bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Rumah Sakit Balimed Karangasem masih belum optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat dilihat belum adanya laporan hasil SPM Rumah Sakit dan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, dimensi mutu ketanggapan dan kehandalan yang masih dirasakan kurang memuaskan bagi beberapa pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed Karangasem dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Balimed Karangasem.

7 1.2. Rumusan Masalah Rumah sakit Balimed adalah rumah sakit swasta pertama di Kabupaten Karangasem. Rumah Sakit Balimed baru beroperasi selama sekitar 1 tahun sejak penelitian ini dibuat. Mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit dirasa masih kurang, hal ini dapat dilihat dari belum adanya laporan SPM rumah sakit sehingga rumah sakit Balimed belum optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan, beberapa pernyataan yang didapat dari pasien dan keluarga pasien dan survey tentang kepuasan dengan hasil 47% yang menyatakan puas dengan layanan rawat inap tetapi survey ini belum komperhensif karena belum menyangkut tingkat kepuasan mengenai lima dimensi mutu pelayanan. 1.3. Pertanyaan Penelitian Bedasarkan permasalahan yang dijelaskan dalam rumusan masalah tersebut, maka dapat diuraikan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Balimed Karangasem Tahun 2016?. 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Balimed Karangasem Tahun 2016.

8 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui penilaian mutu layanan Rumah Sakit Balimed terhadap tingkat kepentingan yang mencakup lima aspek dimensi mutu yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 2. Untuk mengetahui penilaian mutu layanan Rumah Sakit Balimed terhadap tingkat kinerja yang mencakup lima aspek dimensi mutu yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 3. Untuk mengetahui kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari lima aspek dimensi mutu yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 4. Untuk mengetahui aspek mutu yang mendapat prioritas utama sehingga perlu mendapatkan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit balimed Karangasem. 1.5. Manfaat 1.5.1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan manajemen mutu pelayanan dan sebagai dasar studi untuk melakukan penelitian mutu pelayanan di Rumah Sakit Balimed Karangasem. 1.5.2. Manfaat Praktis Bagi institusi rumah sakit, khususnya rumah sakit Balimed Karangasem dapat menjadi masukan sebagai landasan atau pertimbangan dan memberikan gambaran tentang mutu pelayanan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mengembangkan mutu pelayanan yang dapat memuaskan pasien.

9 1.6. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah Administrasi Kebijakan Kesehatan yaitu mengenai mengenai mutu layanan kesehatan. Penelitian ini berbentuk gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Balimed Karangasem Tahun 2016.