BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini, pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang konsumsi cenderung meningkat. Berbagai macam cara penawaran produk dilakukan oleh para produsen untuk mendapatkan daya tarik konsumen, seperti dengan memberikan hadiah kepada calon konsumen atau memberikan kemudahan dalam cara pembayaran. Semua proses aktivitas pembayaran melalui berbagai jenis alat pembayaran ini diproses oleh berbagai penyelenggara sistem pembayaran seperti bank dan nonbank. Institusi inilah yang nantinya menyelenggarakan jasa mulai proses pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang popular di kalangan masyarakat pada masa sekarang adalah menawarkan kemudahan berbelanja kepada konsumen dengan menggunakan kartu kredit. Kartu kredit didefinisikan secara terperinci oleh Bank Indonesiadan tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI No. 7/52/PBI/2005) sebagai alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai di mana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh aqcuirer atau penerbit, dan pemegang 1
kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati, baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran. Sebagai alat pembayaran, kartu kredit memberikan kemudahan karena penerimaan yang luas, seperti pusat perbelanjaan eksklusif, hotel, restoran, dan sebagainya di seluruh dunia. Selain memberikan keuntungan kepada pemegang kartu kredit (cardholder), salah satu faktor yang menempati prioritas utama dalam mendorong berkembangnya jenis kartu kredit adalah tingginya pertumbuhan pasar. Faktor pendorong lainnya dalam pengembangan produk kartu kredit adalah peningkatan trend penggunaan kartu kredit, tingginya keuntungan yang diperoleh bagi penerbit kartu kredit, bank pengelola (aqcuirer) dan penjualan jasa atau pedagang yang mau menerima kartu kredit sebagai alat pembayaran (merchant). Bank Permata adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan. Bank Permata telah berkontribusi dan terus mendistribusikan berbagai macam produk/jasa. Salah satu produk/jasa yang dipasarkan oleh Bank Permata yaitu kartu kredit, alasan bagi bank dalam memperluas bisnis kartu kredit. Bank memperbesar bisnis kartu kredit karena sebagai institusi pemegang dana pihak ketiga, bisnis kartu kredit memastikan adanya dana masuk dari pembayaran penggunaan kartu kredit. Hal ini berarti dari sisi pencatatan keuangan, bank akan memiliki piutang yg lebih besar. Piutang merupakan bentuk penambahan aset bagi 2
perusahaan. Penambahan aset tentunya menunjukkan performa yg bagus bagi bank tersebut tetapi tentunya diiringi dengan semakin besar juga risiko gagal bayar dari konsumen. Hal ini melatarbelakangi besarnya keinginan bank untuk memperbesar industri kartu kreditnya. Keunggulan kompetitif berkelanjutan adalah mempromosikan dan mengembangkan pengetahuan akan merek Bank Permata di kalangan nasabah agar transaksi menggunakan kartu kredit di beberapa Merchant yang bekerja sama dengan pihak Bank, bertujuan untuk cardholder yang aktiv dapat menggunakan kartu kreditnya bertransaksi maupun pembelian di merchant partnership Bank Permata. Merchant adalah penjual barang/jasa yang memiliki physical store maupun online store yang berkerjasama dengan Bank, dengan prinsip mutual benefit (saling menguntungkan kedua belah pihak) dengan bentuk kerjasama seperti Co- Branding dan Sponsorship Terkait dengan produk kartu kredit Bank Permata tersebut, pihak bank menerapkan beberapa strategi pemasaran untuk mencapai target perusahaan dan mengimbangi persaingan pasar antara lain dengan cara mengiklankan dan mempromosikan kepada nasabah melalui media komunikasi visual seperti Koran, televisi, radio, dan majalah dengan memberikan diskon, cash back, undian, dan cicilan(installment) produk. Dari uraian di atas penulis tertarik meneliti bagaimana respon konsumen terhadap produk/jasa tersebut terkait bauran promosi dan brand 3
knowledge yang dilakukan Bank Permata maka penulis mencoba mengadakan penelitian tentang PENGARUH BAURAN PROMOSI DAN BRAND KNOWLEDGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CARDHOLDER BANK PERMATA. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata? 2. Apakah Brand Knowledge berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata? 3. Apakah bauran promosi dan brand knowledge berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata 2. Untuk mengetahui pengaruh brand knowledge terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata 3. Untuk mengetahui bauran promosi dan brand knowledge terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata 4
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian mengenai masalah bauran promosi dan brand knowledge yang ada pada Cardholder Bank Permata di Jakarta. 2. Secara praktis Secara praktis dapat digunakan bagi perusahaan dalam mengukur sejauh mana bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata di Jakarta. Kemudian untuk mengukur sejauh mana kekuatan brand knowledge Bank Permata terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata. Sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui berapa banyak yang menggunakan transaksi kartu kredit Bank Permata. 3. Bagi pembaca Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh bauran promosi dan brand knowledge terhadap keputusan pembelian Cardholder Bank Permata 5