DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH

dokumen-dokumen yang mirip
Pengendalian Kebisingan Pada Mesin Multifolddi PT Lotus Indah Textile Industries. Agustina Dwi Jayanti K3-VIII B

PERANCANGAN ISOLASI ENCLOSURE DAN BARRIER UNTUK SISTEM REFINERY PADA PERUSAHAAN MIGAS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Studi Analisis Pengaruh Kebisingan dan Karakteristik Pekerja Terhadap Gangguan Pendengaran Pekerja di Bagian Produksi

Oleh : Jenar Seto/ Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT

PENGENDALIAN KEBISING

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156

Keadaan Akustik Ruang TVST 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144

PERANCANGAN ENCLOSURE PADA POMPA BOILER FEED WATER UNIT UTILITAS BATU BARA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KEBISINGAN

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci: Transmission Loss

KEMAMPUAN REDUKSI BUNYI DAN BIAYA PENGERJAAN PADA DINDING BATA KONVENSIONAL DAN DINDING BATA RINGAN

DINDING DINDING BATU BUATAN

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ENLOSURE PADA BLOWER C 2423 DAN BLOWER MC 2423 DI LANTAI DUA PABRIK ASAM FOSFAT (STUDI KASUS: PT. PETROKIMIA GRESIK)

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN DAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA LANTAI PRODUKSI

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAGIAN III : AKUSTIK

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

Lampiran 1. Spesifikasi IPAL Biogas Komunal

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

DESAIN FASAD DAN PENERAPAN MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN KEBISINGAN PADA BANGUNAN RAWAT INAP MULTI BED BERPENGHAWAAN ALAMI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. (UU) No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB I PENDAHULUAN I-1

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

1.1. Latar Belakang Setiap ruangan harus memiliki 3 aspek yang harus diperhatikan, akustik, thermal dan pencahayaan. Aspek-aspek ini memiliki

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ARDHINA NUR HIDAYAT ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT.

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI TATA UDARA GEDUNG

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

EBOOK PROPERTI POPULER

BAB III LANDASAN TEORI

Konsep Performansi Ruang-Ruang Perkuliahan

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Peningkatan Insulasi Akustik Dari Dinding Partisi Antar Kamar Berdasarkan Nilai Rugi Transmisi Bunyi

ABSTRAK. Kata kunci :Biaya, waktu, bata ringan Hebel, Kalsiboard.

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal ISSN : TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA DI RUANG INAP RUMAH SAKIT

Transkripsi:

DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH 6505 040 048

ABSTRAK Pada PT BOC Gases ini terdapat beberapa sumber kebisingan yang melebihi NAB, salah satunya yang paling tinggi tingkat kebisingannya adalah dari proses operasi gas engine. Kebisingan yang diakibatkan beroperasinya gas engine sebesar 110.7 dba (berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh PT BOC Gases). Berdasarkan Kepmenaker RI no. KEP-51/MEN/1999 Pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 dba oleh karena itu dibutuhkan pengendalian kebisingan sehingga sampai berada dibawah NAB. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kebisingan menggunakan sound level meter dengan mengambil 86 titik pengukuran, dimana titik tersebut digunakan untuk membuat peta kebisingan menggunakan program surfer. Dari peta kebisingan dapat dilihat daerah yang memiliki tingkat kebisingan tertinggi serta dapat diketahui pola penyebaran kebisingan. Selanjutnya dilakukan perhitungan kebisingan overall pada daerah sekitar mesin agar dapat diketahui Noise Reduction yang akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan. Pengendalian kebisingan dilakukan dengan membuat desain enclosure ada gas engine. Terdapat tiga jenis bahan yang akan digunakan untuk enclosure, tiga bahan tersebut adalah Batu bata sebagai bahan I dengan biaya bahan enclosure sebesar Rp 91.966.567,21; Blok beton sebagai bahan II dengan biaya bahan enclosure sebesar Rp 94.230.807,52; dan Baja dengan lapisan fiberglass dan gypsum sebagai bahan III dengan biaya bahan enclosure sebesar Rp 222.680.194,2. Untuk bahan I dapat mereduksi kebisingan sebesar 48.68 db, sedangkan bahan II dapat mereduksi kebisingan sebesar 42.22 db, untuk bahan III kebisingan yang dapat direduksi sebesar 35.85 db Kata kunci : Kebisingan, Enclosure, Noise Reduction

LATAR BELAKANG Tingkat kebisingan dari beroperasinya gas engine yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Pendengaran pekerja terhadap alarm terganggu akibat tingkat kebisingan yang terlalu tinggi.

PERUMUSAN MASALAH Bagaimana cara mengendalikan kebisingan yang ditimbulkan oleh gas engine agar sesuai dengan NAB pada Kep-51/MEN/1999 yaitu 85 db. Berapa dimensi ukuran enclosure yang akan didesain. Bagaimana bentuk desain enclosure beserta ventilasinya. Bagaimana cara pemilihan bahan yang akan digunakan untuk enclosure. Bagaimana cara menghitung besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat enclosure.

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengendalikan tingkat kebisingan yang disebabkan oleh gas engine yang beroperasi sehingga dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu 85 db. Mengetahui dimensi ukuran enclosure. Mengetahui bentuk dari desain enclosure yang akan dibuat. Mengetahui jenis bahan yang akan digunakan untuk enclosure. Mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengendalikan kebisingan secara engineering.

BATASAN MASALAH Pengendalian kebisingan hanya dilakukan pada gas engine. Perancangan ini hanya sebatas desain enclosure untuk mengurangi kebisingan sampai dibawah NAB. Pada perancangan ini memperhitungkan estimasi biaya.

MANFAAT PENELITIAN Dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan pengendalian resiko faktor bahaya kebisingan dari segi engineering control. Untuk memperluas daya kreatifitas mahasiswa dalam usaha untuk melakukan analisa yang berhubungan dengan faktor bahaya kebisingan. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi kebisingan.

METODE PENELITIAN Observasi Awal Studi Kepustakaan Perumusan Masalah Pengumpulan Data Primer 1. Pengukuran kebisingan pada area gas engine Pengumpulan Data Skunder 1. Layout PT. BOC GASES 2. Dimensi ukuran gas engine 3. Data kebisingan Pengolahan Data 1. Pembuatan peta kebisingan 2. Perhitungan overall noise 3. Perhitungan bacckground noise Desain enclosure Pemilihan Bahan Material Tidak Memenuhi Standart Ya estimasi biaya Analisa Kesimpulan dan Saran

PETA KEBISINGAN

DIMENSI MESIN Dimensi mesin: Panjang = 7880 mm Lebar = 1925 mm Tinggi = 3250 mm

DIMENSI ENCLOSURE Dimensi enclosure : Tebal lantai = 0.3 m Jarak bagian atas mesin dengan atap enclosure = 1.5 m Jarak mesin ke dinding samping kiri = 2 m Jarak mesin ke dinding samping kanan = 1 m Jarak antar mesin = 1 m Jarak mesin ke dinding bagian depan dan belakang = 2 m Tinggi enclosure = 5.05 m Panjang enclosure = 11.88 m Lebar enclosure = 13.7 m

TRANSMISSION LOSS ENCLOSURE Tabel luasan enclosure dan koefisien absorbsi Bahan I (batako sebagai dinding, baja sebagai pintu, beton sebagai atap dan lantai) Permukaan Luasan ( S ) absorption A = S x α enclosure ( m 2 ) coefficient (α) Dinding 255.9962 0.04 10.239848 Atap 160.1994 0.03 4.805982 lantai 162.756 0.02 3.25512 Pintu 3.75 0.10 0.375 Total absorpsi luasan (A Total ) 18.67595 A TL enclosure NRrencana 10Log S total total 18.67595 27.74 10Log 582.7016 = 27.74 10 log 0.032050624 = 42.68 db Total luasan enclosure (S Total ) 582.7016 NR enclosure = TL enclosure + 6 db = 42.68 db + 6 db = 48.68 db

Tabel luasan enclosure dan koefisien absorbsi Bahan II (blok beton sebagai dinding, baja sebagai pintu, beton sebagai atap dan lantai) Permukaan Luasan ( S ) absorption A = S x α enclosure ( m 2 ) coefficient (α) Dinding 255.9962 0.29 74.238898 Atap 160.1994 0.03 4.805982 lantai 162.756 0.02 3.25512 Pintu 3.75 0.10 0.375 Total absorpsi luasan (A Total ) 82.675 A TL enclosure NRrencana 10Log S 27.74 10Log 82.675 582.7016 total total = 27.74 10 log 0.141882225 = 36.22 db Total luasan enclosure (S Total ) 582.7016 NR enclosure = TL enclosure + 6 db = 36.22 db + 6 db = 42.22 db

Tabel luasan enclosure dan koefisien absorbsi Bahan III (plat baja, papan fiberglass,papan gypsum sebagai dinding dan atap, baja sebagai pintu, beton sebagai lantai) Permukaan enclosure Luasan ( S ) ( m 2 ) absorption coefficient (α) A = S x α TL enclosure NRrencana 10Log A S total total Dinding 255.9962 0.85312 218.3954781 Atap 160.1994 0.85312 136.6693121 lantai 162.756 0.02 3.25512 Pintu 3.75 0.10 0.375 Total absorpsi luasan (A Total ) 358.6949102 Total luasan enclosure (S Total ) 582.7016 27.74 10Log 358.6949102 582.7016 = 27.74 10 log 0.615572207 = 29.85 db NR enclosure = TL enclosure + 6 db = 29.85 db + 6 db = 35.85 db

ANALISA DATA Analisa peta kebisingan Analisa kebisingan total Analisa background noise Analisa desain enclosure Analisa bahan enclosure Analisa estimasi biaya

Tabel pengambilan keputusan Bahan NR db enclosure Biaya (Rp) Pemasangan Keterangan Batu bata 48.68 91.966.567,21 Butuh waktu lama Tidak mudah terbakar, merupakan pereduksi yang baik Blok beton 42.22 94.230.807,52 Butuh waktu lama Material tahan api Plat baja 35.85 222.680.194,2 Butuh waktu relatif Fiberglass lebih singkat Gypsum Material tahan api Tidak mudah terbakar Material tahan api, dapat mereduksi dengan baik

KESIMPULAN Pengendalian faktor bahaya kebisingan yang ditimbulkan oleh gas engine pada PT BOC GASES dilakukan dengan perancangan enclosure dengan tinggi 5.05 m, lebar 13.70 m dan panjang 11.88 m. Bahan yang digunakan untuk enclosure adalah batu bata yang diplester di kedua sisinya sebagai dinding yang mampu mereduksi bising sebesar 48.68 db dari kebisingan sebelumnya yaitu 112.74 db, sehingga tingkat kebisingan di daerah sekitar mesin menjadi 64.06 db (dibawah NAB yang dipersyaratkan). Batu bata merupakan bahan yang mampu mereduksi bising paling besar dibandingkan dengan dua bahan lain (blok beton dan baja), selain itu bahan I juga termasuk bahan yang paling murah dibandingkan dengan bahan II yang terbuat dari blok beton yang dapat mereduksi bising sebesar 42.22 db dan bahan eclosure III. yang terbuat dari lapisan baja, fiberglass dan gypsum yang dapat mereduksi bising sebesar 35.85 db Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan enclosure dengan menggunakan bahan I sekitar ± Rp91.966.567,21; bahan II sekitar ± Rp 94.230.807,52; sedangkan untuk bahan III ± Rp 222.680.194,2.. Untuk biaya, bahan III merupakan bahan yang membutuhkan biaya paling besar dibanding bahan lainya, namun dalam hal pemasangan, bahan III lebih mudah dibanding bahan lainnya.

TERIMA KASIH