Klasifikasi Air FARMASI INDUSTRI 02/10/2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PROCES PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN PROSES PEMURNIAN AIR REVERSE OSMOSIS SYSTEM

REVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK)

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

REGISTER TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN TERVERIFIKASI

WATER TREATMENT SYSTEM

Ion Exchange. kemampuan menyerap/ menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na dsb. Yang ada dalam air. Contoh: Hidrogen zeolith (H 2 Z).

ZEOFILT WATER TREATMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PPM PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah

The water softening proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN IV: PEMILIHAN PROSES PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bahan baku produk ataupun air konsumsi. Tujuan utama dari pengolahan air ini

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

Aquafiltro. Aquafiltro adalah merk dari produk PT Tirtakreasi Amrita untuk peralatan. pengolahan air bersih dan air limbah.

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KONDUKTIVITAS AIR PADA KOLOM RESIN CAMPURAN (MIX-BED) SISTEM AIR BEBAS MINERAL (GCA 01)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranannya dalam kesehatan manusia. Disamping digunakan untuk air minum,

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

Pengolahan Air di PLTU (2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Water Treatment Air sungai dan Sumur Bor menjadi Air Bersih Proses pengolahan air (water treatment system)

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

Penyediaan air bersih ke dalam bangunan

Kualitas air. Kualitas air harus memenuhi 3 syarat : Syarat fisik Tidak berwarna, tidak berbau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi hidro-orologi dan fungsi lingkungan lain yang penting bagi kehidupan seluruh

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Sistem Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Untuk Bangunan Gedung

Laporan Penelitian Air Bersih Menjadi Air Minum PT.SUMMIT PLAST Jl.Kruing 3 Delta Silikon - Cikarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyediaan air bersih kedalam bangunan

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB V ANALISIS PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Hasil Uji Lab BBTKLPP Yogyakrta. Hasil

LOGO. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur. I Made Indra Maha Putra

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Stasiun Penjernihan Air (Water Treatment)

MODIFIKASI SISTEM SIRKULASI AIR PADA PEMBUAT AIR SULING TERDEMINERALISASI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

IV. PENGOLAHAN DENGAN CARA PERTUKARAN ION

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

Transkripsi:

Klasifikasi Air FARMASI INDUSTRI Drinking Water a. Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna. b. Bebas mikro-organisme patogen yang sering dijumpai dalam air, seperti : E. coli,salmonella, Mycobacteri dll c. Mengandung mineral dengan jumlah sesuai dengan kadarnya dalam keringat dan darah. AIR UNTUK INDUSTRI FARMASI Demineralized water (DMW / Aquademineralisata) Air bebas mineral baik ion positif yang berasal dari logam (besi, mangan, dll), kesadahan (kapur, magnesium, dll) maupun ion negatif yang berasal dari udara (HCO 3-, CO 3=, NO 3- ), gas halogen (Cl -, Br -, I -, F - ), belerang (HSO 3-, SO 4= ) dll. Purified Water (PW) Air murni yang dihasilkan melalui serangkaian proses pendahuluan untuk menghilangkan rasa, bau, warna, kesadahan, ion positif & negatif dengan menggunakan water softener, mixed bed, RO/reverse osmosis system dan sinar UV/ultraviolet. Highly Purified Water (H.P.W) Air murni yang dihasilkan dengan sarana seperti diatas kecuali mixed bed diganti E.D.I/Electro Deionization System sehingga kadar logam berat & nitrat dapat ditekan rendah. Water For Injection (W.F.I) Air untuk injeksi dihasilkan dengan sarana seperti pada produksi H.P.W, hanya pada fase terakhir dilakukan pemanasan dalam tangki tertutup untuk mensterilkan air yang dihasilkan dan selama distribusi dalam pipa. 1

Pasokan air (Raw water) Pyrogen Free water for Injection (PFWFI) Air untuk injeksi yang bebas pirogen dihasilkan dari air baku : P.W (purified water) atau H.P.W (highly purified water) yang di destilasi 2 kali (bidestilation). Air PAM/city water Shallow Well water : air dari sumur dangkal (10 20 m) Deep Well water : air dari sumur dalam (80 150 m) Pharmaceutical Grade Water Requirements Prinsip Utama Alat yang dipasang pada sistem bukan merupakan tempat tumbuhnya mikroorganisme Hilangkan & basmi mikro-organisme sejak dari sumber air dan sepanjang aliran proses pengolahan Hilangkan partikel tak larut, bahan-bahan organik dan beberapa mineral tanah di tahap prapengolahan/pre-treatment Hilangkan zat-zat terlarut dan sisa zat organik di tahap pengolahan pertama/ first treatment. Hilangkan sisa-sisa oxidizer (chlorine / ozone, peroxide dll) dan partikel partikel sisa di tahap pengolahan akhir. 2

Sistem Pengolahan Air Pra-pengolahan /water pre-treatment system Pengolahan pertama / water first treatment system Pengolahan akhir / water final treatment system Sistem distribusi / piping looping Tahap Pra-pengolahan / pre treatment Raw water tank Air baku yang dipakai harus mendekati kualitas air minum. Suplai air baku perlu disimpan dan diklorinasi dalam suatu tangki stainless steel 304 (SS 304) untuk memastikan terjadi waktu kontak yang cukup antara Clorine dan mikro-organisme yang ada di air baku. Diperlukan kadar chlorine yang cukup tinggi (2-10 ppm) karena sebagian chlorine akan diikat oleh partikel-partikel tak larut, zat-zat organik, jasad renik dsb. Multi media filter Fungsi : Menghilangkan zat-zat tak larut dan beberapa mineral seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan silika (Si02). Zatzat ini biasa ditemukan dalam air tanah maupun air permukaan. Komposisi : - Pasir hijau (Green sand), untuk menyerap zat besi, & mangan - Antrasit, untuk menyerap silika dengan waktu pakai lebih lama Water softener Fungsi : Menghilangkan kesadahan pada air dengan cara mengikation Ca 2+ (kalsium) dan ion Mg 2+ (magnesium) dengan menggunakan resin negatif (kation resin ) Berbentuk cylinder tank terbuat dari bahan fiber (PVC - SCH 80) yang dilengkapi Automatic back washing & Automatic control valve yang diatur melalui PLC (Programmable Line Control) agar sinergis dengan peralatan lainnya. 3

ph Adjuster Fungsi : Mengontrol ph air agar selalu sesuai dengan persyaratan air sebelum ditambahkan antioksidan sodium metabisulfit agar kerjanya dapat optimal (ph optimal untuk sod. Metabisulfit 6,5-8,5) Larutan adjuster ph terdiri atas : - NaOH 0.1 N : bila ph dibawah 5,0 - HCI 0,1 N : bila ph air diatas 8,0 Sodium metabisultit dosing system Fungsi : Menghilangkan chlorine atau zat oksidasi lain (hidrogen peroksida / asam persulfat) yang masih terkandung dalam air dengan penambahan larutan antioksidan, sodium metabisulfit 0,1% Anti scalant dosing system Fungsi : Menghilangkan silika yang terkandung dalam air dengan cara membentuk senyawa yang tak larut untuk kemudian difiltrasi melalui filter pore size 5 μ. UV Desinfectant Fungsi : Menghilangkan dan membasmi mikroorganisme yang masih terkandung dalam air dengan penyinaran ultra-violet yang dipancarkan pada panjang gelombang 254 nm dengan jarak tertentu (max. 25 cm) Agar kerja radiasi UV dapat maksimal. dibentuk seperti pipa memanjang dengan panjang 1,5-3,0 meter dan aliran air diatur tak melebihi 2 m 3 /jam Mikron Filter Fungsi : Menghilangkan partikel-partikel zat organik/inorganik serta mikroorganisme yang ukurannya di atas 5μ agar air baku yang akan melalui R.O (Reverse Osmosis) sudah cukup bersih dari pengotoran mekanik & mikro. 4

Tahap Pengolahan Pertama /Water First Treatment System Reverse Osmosis (RO) Aliran air baku dengan tekanan hingga 150-200 psi yang dihasilkan dengan pompa tekanan tinggi dialirkan melalui membran semi permeabel khusus. Proses yang terjadi merupakan penyaringan molekuler dimana hanya air murni saja yang bisa melewati membran. Sementara kontaminan akan ditolak dan dibuang ke dalam saluran limbah. Kontaminan yang direject oleh membran diantaranya garam terlarut senyawa bermolekul besar > 150-250 Dalton. Mix Bed Column Mix bed column merupakan pengembangan dari Ion Exchange Column konvensional dimana sebagai penukar ion positif dan negatif digunakan bahan resin khusus. Ion exchanger terdiri alas 2 tangki slindris : - Cation exchanger : mengikat ion positif & menukarnya dengan ion H + - Anion exchanger : Mengikat ion negatif & menukarnya dengan ion OH - 5

Tahap Pengolahan Akhir / Water Second Treatment System EDI / Electro Deionization Merupakan perkembangan dari Ion Exchanger dimana sebagai pengikat ion (+) & (-) digunakan elektroda disamping resin. Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses pemurnian airdapat berlangsung terus menerus. 6

Water Distribution (Looping System) Rancangan pemipaan (looping system) Pemipaan dirancang sebagai loop, berarti : air hasil olahan mengalir kontinyu sepanjang waktu dari tempat penampung PW/purified water atau WI/water for injection ke sarana point of use lalu kembali lagi ke tangki (Water Circulation Close System). Aliran air harus dengan kecepatan tinggi, minimum 5 m 3 /jam agar dapat menghindari tumbuhnya mikroba. Air yang mengalir dalam loop / pipa distribusi dipanaskan hingga 90-95 C dalam tangki penampung (PW / WFI) lalu diputar ke seluruh jaringan distribusi guna membasmi mikroba yang terdapat dalam cekungan & celah-celah sambungan pipa atau celah-celah keran / valve. Guna mempertahankan suhu air dalam pipa agar tetap panas (90-95 C) maka pipa harus dibungkus dengan zat isolasi seperti : Rock-wool lalu dibungkus lagi dengan pipa aluminium. Ozon generator Menggunakan zat oksidator kuat tapi mudah didestruksi kembali seperti ozon untuk proses desinfeksi/pemusnahan mikro-organisme yang terdapat dalam loop / jaringan pipa distribusi. Untuk maksud tersebut, ozon dipompakan ke dalam air sampai konsentrasi 25 mg/liter dan ikut sirkulasi aliran air dalam loop. Setelah ozonisasi air selesai dilakukan, maka ozon yang ada dalam air harus didestruksi agar tidak merusak zat aktif ketika dipakai dalam proses pengolahan. Umumnya digunakan U.V light dengan panjang gelombang 254 nm. Anode (+) H 2 O + 2e - 2OH - + H 2 Katode (-) 2 H 2 O + 2e - 4H + + O 2 + 4e - O 2 dengan katalisator loncatan bunga api listrik diubah menjadi O 3 (Ozon) 3 O 2 2 O 3 7

Terimakasih 8