BABI PENDAHULUAN. Pajak ma-upakan salah satu sumba- pa1a-imaan NelJara yang digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Sebagaimana tujuan dari negara Indonesia juga dapat sama-sama kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling potensial di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tugas Akhir. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Sejak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

BAB I PENDAHULUAN. yang berkesinambungan selama 4 tahun terakhir dalam APBN.

BAB I PENDAHULUAN. juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat. memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan (daya pikul) masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. yang semula dilakukan Cuma-Cuma dan sifatnya memaksa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. besar pula dalam menjalankan fungsi kenegaraannya.sebagai Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang - undang, keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidang tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. belum satu satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di

PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang. teknologi informasi, membuat kebutuhan masyarakat atas akses informasi

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui,peranan pajak semakin besar dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penggalian potensi penerimaan dalam negeri akan terus ditingkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Praktik kerja lapangan ini adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. suatu usaha yang telah disusun dengan kurikulum dengan syarat-syarat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Sebagai mahluk hidup dan juga sosial manusia memerlukan fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. berbagai faktor pendukung terutama stabilitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu Negara. berkembang yang bertujuan untuk menjadi negara maju di masa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ).

BAB I PENDAHULUAN. Perpajakan, disebutkan bahwa: WajibPajak adalah orang pribadi atau

BAB II KAJIAN TEORI. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) salah satu kota terbesar di Indonesia, tidak luput dari keikutsertaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan modernisasi perpajakan melalui penerapan e-spt dan e-filing diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa seluruh pembiayaan negara harus dibiayai dari pendapatan negeri dalam

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pajak ma-upakan salah satu sumba- pa1a-imaan NelJara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Da1gan pemungutan pajak NelJara dapat ma-nakmurkan rakyat dan dapat ma-nbiayai rumah tangga NelJara itu sendiri. Oleh kara1a itu, pajak perlu dikelola SEUlra seksama da1gan ma1i ngkatkan pa-an seta sei uruh lapisan masyarakat dan dari aparat pa-pajakan sendi ri. Dan oleh sebab itu pema-intah ma-nbutuhkan dana yang cukup besar. Dana tersebut bisa dari ba-bagai sumba- pa1ghasilan, antara lain barang - barang yang di kuasai oleh pema-i ntah, da1da - da1da, warisan yang di beri kan kepada N eljara, hi bah, wasi at, kekayaan al am, dan i uran masyarakat kepada N egara ba-dasarkan undang - undang (dipaksakan) da1gan tidak ma1dapat jasa timbal (kontraprestasi yang dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk ma-nbayar pa1gel uaran). Dalam rangka upaya pa1ingkatann pa1a-imaan pajak, pemerintah melakukan pa-ubahan mendasar da1gan dikeluarkannya UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KEtentuan Umum dan Tata Cara Pa-pajakan merubah system pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia yaitu digunakannya selft assessment system yang ma1gganti kan official assessment system. 1

2 Dalam sistem pemungutan pajak yaitu self assessment system sekarang ini masyarakat sebagai wajib pajak diberi kepa-cayaan pa1uh dalam ma1ghitung, menyetor dan melaporkan sa1diri pajak yang ta-utang sesuai da1gan keta1tuan pa-aturan pa-undang - undangan pa-pajakan, SE!:Jangkan fiskus hanya mengawasi dan melayani wajib pajak. Untuk menujudkan self assessment system dapat bajalan da1gan Efektif, maka pemerintah khususnya Direktorat Ja1da-al Pajak berkenajiban melakukan pembinaan berupa pa1yebaran informasi dan pa1yuluhan pa-pajakan, pelayanan administrasi yang dipa-iukan oleh wajib pajak, serta melaksanakan pa1gawasan terhadap kepatuhan wajib pajak. Seiring kemajuan teknologi informasi saat ini, moda-nisasi administrasi pa-pajakan telah menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk ma1unjang pelayanan prima kepada wajib pajak. Da1gan adanya sistem administrasi pa-pajakan yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini diharapkan dapat ma1ingkatkan Efektifitas pemungutan pajak serta mempa-iuas basis pajak, tanpa mengganggu sektor usaha. Dalam rangka ma1gembangkan sistem administrasi moda-n yang ta-padu, Direktorat Ja1da-al Pajak melakukan pa1gembangan pelayanan berbasis TI melalui e- Registration, e- Filling, e- FIN e Payment, dan e- Counseling. Namun yang akan menjadi fokus dalam pa1e1itian ini adalah Electronic Filling Identification Number. Electtronic-Filling identification number adalah suatu cara pa1yampaian SPT Tahunan PPh sa::ara elektronik yang dilakukan sa::ara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Ja1da-al Pajak atau Pa1yooia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP). Layanan electronic-filling

3 identification number melalui website Direktorat Ja1da-al Pajak hanya melayani pa1yampaian 5PT Tahunan Orang Pri badi yang ma1ggunakan Formul i r 1770 5 dan 177055. Adapun ba1tuk pa1gajuan 5PT yang dilakukan oleh wajib pajak adalah SEUlra langsung ataupun online. Da1gan demikian sudah ma1jadi salah satu tugas pokok Direktorat Ja1da-al Pajak melakukan pengawasan tb"hadap wajib pajak da1gan tujuan untuk ma1ingkatkan kepatuhan wajib pajak dan pa1a-imaan pajak dalam mema1uhi kenajiban pa-pajakan. Dari pembahasan ta-sebut maka pa1ulis tertarik untuk mengambil judul "Tata Cara Penngajuan Electronic-Filing Identification Number (E-FIN) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur".

4 B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan A dapun tuj uan pa1ul isan i ni adalah : i. U ntuk ma1gaahui proses pa1gajuan Electronic-Filling Identification Number. i i. U ntuk mengaahui ka1dala yang di hadapi saat proses pa1gajuan Electronic-Filling Identification Number. 2.Manfaat Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut: 2.1Bagi M ahasiswa a. Ma1ingkatkan motivasi mahasiswaji dalam bidang pa-pajakan. b. Ma1ambah pa1gaahuan dan pa1galaman di bidang pa-pajakan. Mahasiswa dapat matipa-oleh pa1galaman belajar pada suatu i nstansi patla-i ntah. c. MaTlpelajari pa-ilaku dan keaahlian baru sa1a matipelajari ba1tuk kajasama. d. Guna membutuhkan rasa tanggung jawab dan kooisiplinan yang akan di butuhkan ked ka memasuki dunia kaja yang seba1arnya.

5 2.2Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama M ooan Timur a. Sebagai scrana ma1ciptakan hubungan yang baik da1gan Universitas Surnata-a Utara khususnya program studi Diploma III Administrasi Papajakan Fakultas I1mu Sosial dan I1mu Politik (FISIP USU). b. Sebagai bahan masukan atau bahan pa1i mbangan dalam hal pa1gajuan Electronic-Filling Identification Number. c. Sebagai sarana untuk mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mooan Timur. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Papajakan Fakultas I1mu Sosial dan I1mu Politik Univasitas Sumata-a Utara (FISIP USU) a. H asi I pa1e1 i ti an i ni di harapkan dapat ba-guna bagi pa1gembangan i I mu pa1gaahuan khusus di bidang pa-pajakan. b. U ntuk ma1dapatkan masukkan dan saran kepada Program Studi Administrasi Pa-pajakan. c. Untuk Ma1jalin Kajasama FISIP USU da1gan Kantor Pelayanan Pajak Pratama M ooan Ti mur untuk mempromosi kan sumba- daya U nivasitas. c. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak M a1urut Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas NelJara ba-dasarkan Undang-undang (yang dapatdipaksakan) da1gan tiada ma1dapatjasa

6 ti mbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pa1gel uaran umum. M a1urut Djajadiningrat yang ditulis oleh Siti Resmi (2007:1), Pajak sebagai suatu kenaji ban ma1ya-ahkan sebagian dari kekayaan ke kas N egara yang disebabkan suatu keadilan, kejadian dan pa-buatan yang memba-ikan kooudukan tertentu, taapi bukan sebagai hukuman, ma1urut pa-aturan yang ditaapkan pa-nerintah sa1a dapat dipaksakan, taapi tidak ada jasa timbal balik dari NelJara SEUlra langsung untuk memelihara kesejahteraan SEUlra umum. M a1urut Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada NelJara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya ma1urut pa-aturan-pa-aturan umum (undang-undang) da1gan tidak ma1dapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pa1gel uaran-pa1gel uaran umum dalam ma1yela1ggarakan pema-i ntahan. Sooangkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pajak adalah kontri busi waj i b kepada N egara yang terutang 01 eh orang pri badi atau badan yang ba-sifat memaksa ba-dasarkan Undang-Undang, da1gan tidak ma1dapatkan imbalan SEUlra langsung dan digunakan untuk kepa-iuan NelJara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Dari beberapa defa1i si tersebut dapat di si mpul kan bahwa : 1. Pajak di pungut ba-dasarkan U ndang-u ndang 2. Sifatnya dapat di paksakan 3. Tidak ada kontraprestasi SEUlra langsung yang dirasakan pembayar pajak

7 4. Pajak dipungut oleh NelJara baik pema-intah pusat maupun pemeri ntah daa-ah 5. Pajak digunakan untuk membiayai pa1geluaran-pa1ge1uaran pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepa1tingan masyarakat umum. 2. Fungsi Pajak a. Fungsi Budgetair (Anggaran), suatu fungsi dimana pajak dipa-gunakan sebagai al at untuk memasukkan dana SEUlra opti mal ke kas N eljara berdasarkan Undang-Undang pa-pajakan yang ba-iaku. b. Fungsi Regulerend (Pengatur), Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi. 3. J enis Pajak Terdapat beba-apa jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menurut golongannya, menurut sifatnya, menurut lembaga pemungutannya. 3.1 M enurut golongannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu : a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain atau pihak lain. b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. 3.2 M enurut sifatnya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :

8 a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau ba-dasarkan pada subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti mempa-hatikan keadaan diri wajib pajak. b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang ba-dasarkan objeknya, tanpa mempa-hatikan keadaan diri wajib pajak. 3.3 Ma1urut lembaga pemungutannya pajak dikelompokan ma1jadi dua yaitu: a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pema-intah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. 4. E-FIN Ma1urut Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2017, EFIN atau Electronic Filing Identification Number adalah nomor ida1titas yang ditb"bitkan oleh DirektoratJa1da-al Pajak kepadawajib pajak yang melakukan transaksi elektronik diantaranya adalah E-Filing pajak. Gunanya adalah sebagai salah satu alat autentikasi agar SEtiap transaksi elektronik atau E-Filing SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) dapat dia1kri psi sehi ngga tajami n ka-ahasiaannya. D. Ruang Lingkup Adapun yang ma1jadi ruang lingkup ini antara lain: 1. ProsES pengajuan Electronic-Filling Identification Number. 2. Ka1dala-ka1dala dalam pembuatan Electronic-Filling Identification Number.

9 E. Metode Penelitian Dalam melakukan Pa1e1itian dilakukan SEUlra ba-ikut: 1.Persiapan Dalam tahap ini pa1ulis melakukan tahapan ba-ikut: 1.1 Memilihja1is pajak yang akan dijadikanjudul yang akan dibahas 1.2 Ma1gajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi Papajakan Fakulta5 I1mu Sosial dan I1mu Politik 1.3 Pa-sEtujuan pa1a1tuan judul tempat Pa1e1itian oleh ketua Program Studi Diploma III Administrasi Papajakan 1.4 Pa1yusunan Proposal TugasAkhir 1.5 Semi nar Proposal Tugas A khi r 1.6 Memohon surat pa1gantar Pa1e1ian dari pihak Program Studi Diploma III Administrasi Papajakan 2.Studi Literatur M B"upakan dasar tffiri yang ma1dukung laporan i ni ma1yangkut masalah yang di bahas yang berasal dari buku-buku, pa-aturan pa-undang-undangan pa-pajakan, artikel ilmiah, catalan-catalan maupun bahasa ta1ulis yang ba-hubungan da1gan Laporan.

10 3.0bservasi Lapangan Padatah~n ini pa1ulis telah melakukan pa1gamatan SEUlra langsung dan pa1catatan sesuai sistematis ta-hadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama M ooan Ti mur. 4.Pengumpulan Data Yaitu keljiatan ma1gumpulkan data-data yang dipa-iukan oleh pa1ulis untuk menyusun laporan akhir, baik data-data yang diperoleh dari ta-npat objek pa1e1itian maupun dcta yang dipa-oleh melalui studi lita-atur. 5.Analisis Data dan Evaluasi Yaitu metodeyang dilakukan da1gan cara ma1gelompokan data-data yang diperoleh selama pelaksanaan pa1e1itian untuk dianalisa dan dietaluasi sehingga memudahkan dalam pa1arikan kesimpulan SEUlrajelas dan sistematis. F.Metode Pengumpulan Data Dalam melaksanakan metode pa1gumpulan data pa1ulis menggunakan tiga metodeyaitu : 1. Data Observasi (Pengamatan) Dalam metode ini pa1ulis tajun langsung ke lapangan untuk ma1gamati, menda1garkan, serta mencatat dan ma1yi mpul kan ma1ga1ai hal-hal yang ba-hubungan da1gan laporan i ni.

11 2. Data Wawancara Yaitu da1gan ma1gajukan pa1a1yaan-pa1anyaan langsung kepada pihakpihak KPP yang dianggap mampu memba-ikan data dan informasi yang di beri kan bagi Pfflyusunan laporan i ni. 3. Data Dokumentasi Yaitu da1gan mengumpulkan catatan-catatan,data-data ma1ga1ai E-FIN. G.Sistematika Penulisan Adapun yang ma1jadi sistematis dalam Pfflyusunan Laporan adalah sebagai beri kut : BABI :PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas ma1ga1ai Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Uraian Ta>ritis, Ruang Lingkup, MEtode Pa1gumpulan Data dan Sistematika Pa1ulisan Laporan. BABII :GAMBARAN UMUM Pada bab ini Pfflulis ma1guraikan tentang gambaran umum lokasi Pfflelitian, sepa1i sejarah singkat ba-dirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama M ooan Timur, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi dari tiap-tiap bagian dalam instansi ta"sebut.

12 BABIII :GAMBARAN DATA Dalam bab ini ma1jelaskan SEUlra rinci pa1gertian - pa1gertian SEUlra teoritis dan teori - teori yang ba-kaitan da1gan electronicfilling identification number (E-FIN) BABIV :ANALISA DAN EV ALUASI Pada bab ini pa1ulis ma1gemukakan ta1tang analisa dan etaluasi tffhadap data-data yang ba-hubungan da1gan judul laporan. BABV :KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini pa1ulis menguraikan kesimpulan ma1ga1ai hal-hal yang telah dikemukakan dan beba-apa saran yang ma-upakan inti pokok pa-masalahan yang di bahas dalam laporan i ni.