BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masing-masing yang membedakan antara keduanya. Pengertian jenis kelamin

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini peneliti akan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan

Bab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. rekayasa genetika beberapa tahun terakhir. Teknologi teknologi dalam

Bab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sudah jadi kodrat alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ditinjau dari segi bahasa kata waria adalah singkatan dari wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tidak pantas atau tabu dibicarakan. 1. lainnya secara filosofis, sebenarnya manusia sudah kehilangan hak atas

BAB IV KESIMPULAN. bahwa masyarakat Indonesia sekarang ini masih terkurung dengan pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

Memahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

MODUL GENDER UNTUK ANAK

MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan akibat lahir maupun batin baik terhadap keluarga masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan saat ini masih dipercaya sebagai media yang ampuh dalam

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih

Urgensi Memahami Hakekat Manusia

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

Kerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

PERSAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN DIRI. Oleh Marmawi 1

BAB V KESIMPULAN. sosial, serta hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Tetapi terkadang untuk mencapai tujuan itu,

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan yang terjadi pada perkembangan pribadi seseorang. Masuknya

BAB I PENDAHULUAN. pengarang untuk memperkenalkan kebudayaan suatu daerah tertentu.

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. terhadap api dan segala bentuk benda tajam. Seni dan budaya debus kini menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB II LANDASAN TEORI. Nadia (2005), mendefinisikan waria sebagai individu yang sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bukan hal yang baru

BAB I PENDAHULUAN. ditolak eksistensinya di masyarakat. Sayangnya, belum banyak orang yang

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. Sejarah panjang bangsa Eropa mengenai perburuan penyihir (witch hunt) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di wilayah publik transseksual dipandang sebagai perbuatan yang melanggar hukum, tabu, dan dosa. Hal ini disebabkan oleh latar belakang agama yang mengkonstruksi perubahan jenis kelamin pada transseksual yang menyalahi hukum kodrat. Di sisi lain semua ini, justru tidak menjadi penghalang dan hambatan untuk seorang transseksual melakukan perubahan jenis kelamin. Akan tetapi, hal ini justru disikapi secara negatif oleh kebanyakan masyarakat yang berujung pada penolakan terhadap kaum transseksual. Transseksual membawa pelaku terjebak pada problem dilematis yang membuatnya sulit untuk mengambil keputusan. Filsafat manusia mempunyai andil cukup besar dalam mengupas persoalan ini. Filsafat manusia membahas segala hal tentang manusia sampai pada hakekatnya. Banyak hal dalam fenomena transseksual yang perlu mencermati akan ke manusia an itu sendiri seperti kebebasan, eksistensi, jiw-raga, suara hati dan tujuan hidup manusia yang merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh yang sangat terkait dalam menjadikan manusia untuk menghayati dirinya dan berusaha menemukan titk terang dalam persoalan yang dihadapi, terutama dalam kompleksitas masalah transseksual. 126

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan perspektif filsafat manusia, penulis menemukan suatu keyakinan yang menuju pada kesimpulan dari pokok permasalahan anatara lain sebagai berikut: 1. Transseksualisme adalah kebinggungan gender atau permasalahan identitas gender, secara jelas dikatakan orang yang mengalami kebinggungan dengan identitas jendernya berlawanan dengan jenis kelaminnya secara biologis. Mereka merasa terperangkap di tubuh yang salah. Lebih jelas dikatakan bahwa dimana seseorang secara fisik sehat dan sempurna sebagai laki-laki atau perempuan, akan tetapi ia secara psikis mempunyai kecenderungan yang amat kuat ingin mengekspresikan diri serta menampilkan diri sebagai lawan jenis, sehingga ia menginginkan pergantian kelamin atas dirinya, untuk kesesuaian kondisi fisik dan jiwa sehingga dapat menempatkan diri dan diterima masyarakat sebagai orang yang utuh. 2. Kebebasan merupakan kesempurnaan dalam eksistensi kaum transseksual. Perjalanan menuju kesempurnaan eksistensi, dilengkapi dengan bekal yang penting untuk dapat mencapai tujuan hidup setiap kaum transseksual. Bekal penting itu adalah kehendak bebas, setiap manusia dan kaum transseksual memiliki kebebasan kehendak masing-masing. Tokoh-tokoh transseksual di dalam film dokumenter ini dengan kebebasan mutlak menentukan dan menjadikan dirinya sendiri, memilih bagian dari kehidupannya sesuai dengan yang dialaminya. Kebebasan kaum transseksual juga mulai tampak dalam 127

kecemasan akan setiap keputusan tindakan yang diambil, karena sangat berpengaruh dengan eksistensinya di tengah masyarakat. 3. Situasi yang ada di lingkungan sekitar kaum transseksual tidak dapat menghambat kebebasan kaum transseksual untuk mengambil keputusan untuk hidup sebagai lawan jenis, sebab setiap kaum transseksual dapat menyangkal situasi tersebut. Dalam kasus transseksual ini tetap dapat menyadari segala hambatan yang ada namun hambatan tersebut bukanlah hal yang membebani. 4. Jiwa menurut kaum transseksual dipahami sebagai psyche (kejiwaan). Hidup seseorang transseksual akan merasa tenang jika jiwanya dan tubuhnya ada sebuah kesesuaian atau kesatuan. Kaum transseksual memahami bahwa Tubuh adalah pancaran dari jiwa, oleh karena itu kaum transseksual menyempurnakan tubuhnya sebagai dirinya yang utuh dengan melakukan operasi kelamin dan menyuntikkan hormon. Agar kaum transseksual dapat diterima ditengah masyarakat sebagai manusia yang utuh. 5. Kaum transseksual menampakkan eksistensinya sebagai upaya mencapai tujuan hidupnya yaitu mencapai kebahagiaan dengan hidup sebagai lawan jenis. Kebahagiaan dalam arti kaum transseksual ini adalah kini kaum transseksual lebih bisa memahami apa yang terjadi dalam dirinya, dan menginginkan hidup dengan mendapatkan pasangan hidup yang menerima mereka apa adanya. 128

B. Saran Mengadakan penelitian mengenai transseksual memang sangat menarik untuk dilakukan. Terlebih apabila terdapat karya sebuah film dokumenter yang memiliki kesamaan pemikiran sehingga dapat dijadikan sarana untuk mengurai maupun merefleksikan perpektif filsafat manusia. Penelitian dengan mengupas film dokumenter Incredible Medical Mysteries: Transsexuals dengan perpektif filsafat manusia yang sedang dilakukan adalah salah satu contoh dalam usaha mempelajari perspektif filsafat manusia dengan bantuan sebuah film dokumenter. Oleh karena itu peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penelitian mengenai kebebasan manusia adalah penelitian yang bersumber pada hak asasi manusia. Penelitian mengenai kebebasn dapat dilakukan dengan lebih komprehensif apabila mengunakan pemikiran beberapa tokoh 2. Pemikiran beberapa tokoh yang membicarakan kebebasan hendaknya terlebih dahulu diselami dengan mendalam sehingga memperoleh hasil maksimal dalam membahas kebebasan manusia. 3. Kebebasan manusia adalah tema yang umum dan menyangkut beberapa aspek sudut pandang. Apabila terdapat penelitian lain yang ingin meneliti mengenai kebebasan manusia, hendaknya dipahami secara lebih lanjut mengenai jenis penelitian yang akan dibuat, agar dapat memberikan hasil yang tidak rancu terhadap salah satu sudut pandang. 4. Menggunakan karya seperti film dokumenter untuk ditelaah menjadi sebuah penelitian adalah sebuah hal yang menarik. Akan menjadi lebih baik apabila 129

terdapat peneliti yang mencoba meneliti sebuah karya sastra dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Terlebih dalam penelitian filosofis, hal tersebut akan menambah pengetahuan, memberikan tambahan literatur mengenai keragaman yang terdapat dalam dunia filsafat, serta mempertegas ranah filsafat yang tidak terbatas pada suatu dimensi tertentu. 130