BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di wilayah publik transseksual dipandang sebagai perbuatan yang melanggar hukum, tabu, dan dosa. Hal ini disebabkan oleh latar belakang agama yang mengkonstruksi perubahan jenis kelamin pada transseksual yang menyalahi hukum kodrat. Di sisi lain semua ini, justru tidak menjadi penghalang dan hambatan untuk seorang transseksual melakukan perubahan jenis kelamin. Akan tetapi, hal ini justru disikapi secara negatif oleh kebanyakan masyarakat yang berujung pada penolakan terhadap kaum transseksual. Transseksual membawa pelaku terjebak pada problem dilematis yang membuatnya sulit untuk mengambil keputusan. Filsafat manusia mempunyai andil cukup besar dalam mengupas persoalan ini. Filsafat manusia membahas segala hal tentang manusia sampai pada hakekatnya. Banyak hal dalam fenomena transseksual yang perlu mencermati akan ke manusia an itu sendiri seperti kebebasan, eksistensi, jiw-raga, suara hati dan tujuan hidup manusia yang merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh yang sangat terkait dalam menjadikan manusia untuk menghayati dirinya dan berusaha menemukan titk terang dalam persoalan yang dihadapi, terutama dalam kompleksitas masalah transseksual. 126
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan perspektif filsafat manusia, penulis menemukan suatu keyakinan yang menuju pada kesimpulan dari pokok permasalahan anatara lain sebagai berikut: 1. Transseksualisme adalah kebinggungan gender atau permasalahan identitas gender, secara jelas dikatakan orang yang mengalami kebinggungan dengan identitas jendernya berlawanan dengan jenis kelaminnya secara biologis. Mereka merasa terperangkap di tubuh yang salah. Lebih jelas dikatakan bahwa dimana seseorang secara fisik sehat dan sempurna sebagai laki-laki atau perempuan, akan tetapi ia secara psikis mempunyai kecenderungan yang amat kuat ingin mengekspresikan diri serta menampilkan diri sebagai lawan jenis, sehingga ia menginginkan pergantian kelamin atas dirinya, untuk kesesuaian kondisi fisik dan jiwa sehingga dapat menempatkan diri dan diterima masyarakat sebagai orang yang utuh. 2. Kebebasan merupakan kesempurnaan dalam eksistensi kaum transseksual. Perjalanan menuju kesempurnaan eksistensi, dilengkapi dengan bekal yang penting untuk dapat mencapai tujuan hidup setiap kaum transseksual. Bekal penting itu adalah kehendak bebas, setiap manusia dan kaum transseksual memiliki kebebasan kehendak masing-masing. Tokoh-tokoh transseksual di dalam film dokumenter ini dengan kebebasan mutlak menentukan dan menjadikan dirinya sendiri, memilih bagian dari kehidupannya sesuai dengan yang dialaminya. Kebebasan kaum transseksual juga mulai tampak dalam 127
kecemasan akan setiap keputusan tindakan yang diambil, karena sangat berpengaruh dengan eksistensinya di tengah masyarakat. 3. Situasi yang ada di lingkungan sekitar kaum transseksual tidak dapat menghambat kebebasan kaum transseksual untuk mengambil keputusan untuk hidup sebagai lawan jenis, sebab setiap kaum transseksual dapat menyangkal situasi tersebut. Dalam kasus transseksual ini tetap dapat menyadari segala hambatan yang ada namun hambatan tersebut bukanlah hal yang membebani. 4. Jiwa menurut kaum transseksual dipahami sebagai psyche (kejiwaan). Hidup seseorang transseksual akan merasa tenang jika jiwanya dan tubuhnya ada sebuah kesesuaian atau kesatuan. Kaum transseksual memahami bahwa Tubuh adalah pancaran dari jiwa, oleh karena itu kaum transseksual menyempurnakan tubuhnya sebagai dirinya yang utuh dengan melakukan operasi kelamin dan menyuntikkan hormon. Agar kaum transseksual dapat diterima ditengah masyarakat sebagai manusia yang utuh. 5. Kaum transseksual menampakkan eksistensinya sebagai upaya mencapai tujuan hidupnya yaitu mencapai kebahagiaan dengan hidup sebagai lawan jenis. Kebahagiaan dalam arti kaum transseksual ini adalah kini kaum transseksual lebih bisa memahami apa yang terjadi dalam dirinya, dan menginginkan hidup dengan mendapatkan pasangan hidup yang menerima mereka apa adanya. 128
B. Saran Mengadakan penelitian mengenai transseksual memang sangat menarik untuk dilakukan. Terlebih apabila terdapat karya sebuah film dokumenter yang memiliki kesamaan pemikiran sehingga dapat dijadikan sarana untuk mengurai maupun merefleksikan perpektif filsafat manusia. Penelitian dengan mengupas film dokumenter Incredible Medical Mysteries: Transsexuals dengan perpektif filsafat manusia yang sedang dilakukan adalah salah satu contoh dalam usaha mempelajari perspektif filsafat manusia dengan bantuan sebuah film dokumenter. Oleh karena itu peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penelitian mengenai kebebasan manusia adalah penelitian yang bersumber pada hak asasi manusia. Penelitian mengenai kebebasn dapat dilakukan dengan lebih komprehensif apabila mengunakan pemikiran beberapa tokoh 2. Pemikiran beberapa tokoh yang membicarakan kebebasan hendaknya terlebih dahulu diselami dengan mendalam sehingga memperoleh hasil maksimal dalam membahas kebebasan manusia. 3. Kebebasan manusia adalah tema yang umum dan menyangkut beberapa aspek sudut pandang. Apabila terdapat penelitian lain yang ingin meneliti mengenai kebebasan manusia, hendaknya dipahami secara lebih lanjut mengenai jenis penelitian yang akan dibuat, agar dapat memberikan hasil yang tidak rancu terhadap salah satu sudut pandang. 4. Menggunakan karya seperti film dokumenter untuk ditelaah menjadi sebuah penelitian adalah sebuah hal yang menarik. Akan menjadi lebih baik apabila 129
terdapat peneliti yang mencoba meneliti sebuah karya sastra dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Terlebih dalam penelitian filosofis, hal tersebut akan menambah pengetahuan, memberikan tambahan literatur mengenai keragaman yang terdapat dalam dunia filsafat, serta mempertegas ranah filsafat yang tidak terbatas pada suatu dimensi tertentu. 130