RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA 148/PHPU.D-XI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya I. PARA PIHAK A. Pemohon Saul Essarue Elokpere dan Alfius Tabuni, S.E. (Bakal Pasangan Calon) Kuasa Hukum Ira Zahara Jatim, S.H. dan Ferdian Sutanto, S.H. berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Oktober 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayawijaya II. OBJEK PERMOHONAN Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2013,tanggal 28 September 2013; Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayawijaya Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya Tahun 2013. III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1. Berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945), Pasal 10 ayat (1) huruf d Undang-Undang 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4316, selanjutnya disingkat UU MK) junctis Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang 1
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4844) dan Pasal 29 ayat (1) huruf d Undang-Undang 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5076), salah satu kewenangan konstitusional Mahkamah adalah memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; 2. Semula, berdasarkan ketentuan Pasal 106 ayat ( 1 ) dan ayat ( 2 ) Undangundang 32 Tahun 2004, dialihkan dari Mahkamah Agung ke Mahkamah Konstitusi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 November 2008, berdasarkan Berita Acara Pengalihan Wewenang Mengadili dari Mahkamah Agung ke Mahkamah Konstitusi tanggal 29 Oktober 2008. Dengan demikian menurut Pemohon, permohonan a quo merupakan kewenangan dari Mahkamah Konstitusi. IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilukada Kabupaten Jayawijaya Tahun 2013. Menurut Pemohon, Mahkamah Konstitusi dalam Putusan 198/PHPU.D-VIII/2010 tanggal 25 November 2010 (Pemilukada Kota Jayapura) pernah memberikan kedudukan hukum (legal standing) kepada bakal pasangan calon. V. TENGGAT PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU 32/2004 juncto UU 12/2008, Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008 menyatakan, Tenggang waktu untuk mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan suara Pemilukada ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Hasil penghitungan suara Pemilukada Jayawijaya Tahun 2013 dituangkan dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayawijaya 408 Tahun 2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 2
Kabupaten Jayawijaya 2013, ditetapkan pada hari sabtu, tanggal 28 September 2013. Bahwa dengan demikian batas waktu 3 (tiga) hari kerja setelah penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Termohon dalam perkara a quo adalah hari Senin, 30 September 2013; Selasa, 1 Oktober 2013; dan Rabu, 2 Oktober 2013 (Minggu, 29 September 2013, bukan hari kerja). Pemohon mendaftarkan permohonan ke Mahkamah Konstitusi pada hari Rabu, 2 Oktober 2013. Dengan demikian, menurut Pemohon, permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 106 ayat (1) UU 32/2004 dan Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008. VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Berdasarkan Berita Acara KPU 77/BA Verifikasi/2013, tertanggal 18 Juni 2013, yang ditindaklanjuti dengan SK Penetapan KPU 381 Tahun 2013, tanggal 21 Juni 2013, Pemohon dinyatakan gugur sebagai calon peserta Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya Periode Tahun 2013 2018, padahal Pemohon mendapat dukungan dari 9 (sembilan) partai politik dengan jumlah total 32.620 suara, sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilhan Umum Kabupaten Jayawijaya 06 Tahun 2013 tanggal 21 Februari 2013, minimal perolehan suara sah partai politik atau gabungan partai politik yang mengajukan Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati berjumlah 5 (lima) kursi atau 18.976 (delapan belas ribu sembilan ratus tujuh puluh enam) suara sah pada Pemilu DPRD 2009; 2. Para Pemohon mengajukan Gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura, dan berdasarkan putusan 14/G/ 2013/PTUN.JPR, tanggal 19 Juli 2013, dalam isi putusannya antara lain : a. Menyatakan batal Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayawijaya 391 tahun 2013 tentang penetapan Hasil Verifikasi Dokumen Pencalonan Calon Bupati dan Calon Bupati Daerah dalam PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya khusus terhadap Bakal Pasangan Calon yang diajukan oleh partai-partai politik atau gabungan partai politik; 3
b. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayawijaya 391/2013 tentang Penetapan Hasil verifikasi Dokumen Pencalonan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya tahun 2013 khusus terhadap Bakal Pasangan Calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik; c. Memerintahkan Tergugat untuk melakukan verifikasi ulang terhadap berkas-berkas yang diajukan oleh para Penggugat sebagai peserta Pemilukada Kabupaten Jayawijaya periode 2013-2018. 3. Termohon melakukan verifikasi ulang pada tangga 19 Agustus 2013, namun tidak mengakomodir Pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga menetapkan Para Pemohon menjadi pasangan dengan Pendaftaran 2 (dua), dan menetapkan pasangan calon atas nama JOHN WEMPI WETIPO, S.H., M.H. dan JOHN RICHARD BANUA, S.E., menjadi Pasangan Pendaftaran 1, berdasarkan berita acara 128/BA/Verifikasi/2013, tanggal 23 Agustus 2013 tentang Verifikasi Dokumen Pencalonan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada Kabupaten Jayawijaya tahun 2013 juncto Surat Keputusan KPU 406 Tahun 2013, tanggal 23 Agustus 2013; 4. Ada indikasi keberpihakan Termohon terhadap pasangan calon tertentu, yakni dalam melakukan verifikasi ulang Termohon melakukan hal-hal yang tidak substantif pada pokok persoalan saat melakukan verifikasi dokumen Pencalonan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan merubah Urut Pendaftaran Pasangan Calon dalam melakukan verifikasi dokumen Pencalonan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati; 5. Pemohon juga telah menyampaikan pengaduan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) pada tanggal 15 Agustus 2013 dengan Register 179/I-P/L-DKPP/2013, dan telah selesai diproses pemeriksaannya, selanjutnya telah diagendakan untuk dijatuhkan Putusan; 6. Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia berdasarkan surat 666/Bawaslu/VIII/2013 tertanggal 17 September 2013 yang ditandatangani oleh DANIEL ZUCHRON telah meminta Termohon (Komisi Pemilihan Umum) Jayawijaya agar segera melaksanakan putusan PTUN 4
Jayapura 14/G/2013/PTUN JPR, tertanggal 19 Juli 2013, akan tetapi sampai saat ini Termohon mengabaikan perintah tersebut. VII. PETITUM 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya 2. Menyatakan batal demi hukum Berita Acara Model DB. KWK-KPU tanggal 28 September 2013 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayawijaya Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Buipati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya 2013 juncto Keputusan KPU 48 Tahun 2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai Peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya 2013. 3. Menyatakan batal dan tidak sah secara hukum Keputusan KPU Jayawijaya 408 Tahun 2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya 2013. 4. Menyatakan Para Pemohon memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Pasangan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya Tahun 2013. 5. Memerintahkan Kepada Termohon untuk melakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Jayawijaya dengan mengikut sertakan Para Pemohon Saul Essarue Elokpere dan Alfius Tabuni, S.E. sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya dengan nomor urut 1 (satu). 6. Memerintahkan Termohon patuh dan tunduk untuk menjalankan isi putusan ini. Apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (et aequo et bono) 5