e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa ul Gummah, Samsun Hidayat. Pendidikan Fisika ABSTRAK

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

Sumarni Elda SD Negeri 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Oleh Saryana PENDAHULUAN

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Arifuddin Miseng SMA Batara Gowa Sungguminasa Abstract. Abstrak

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU PADA MATA PELAJARAN SEJARAH. Desmawati Guru SMAN 9 Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo sumbogobm66@gmail.com Abstract This research is a class action (classroom action research). The aims this research is to determine whether the use of CD learning about triangles and rectangles can increase the activity of students and student learning outcomes class VII.7 SMP Negeri 1 Banjar Margo in the academic year 2015/2016. Based on the analysis, obtained an average student activity before the action amounted to 42.53%, the average student activity first cycle of 65.33% and the average student activity cycle II 74.00%. Means the average activity of students has increased by 15.7%. The average results of student learning the first cycle of 56.7 and an average student learning outcomes cycle II of 65.3, an average of learning outcomes increased by 15.2%. Before remedial many students who pass the study in the first cycle of 16 students (53.3%), it increased 5 students (16.7%) from the prior action. And the second cycle students who pass the study were 21 students (70.0%), it increased 5 students (16.7%) of the cycle I. Based on the results of classroom action research conducted and the discussions that have been described, it can be concluded that the use of CD Lesson in Math learning materials triangles and rectangles can increase the activity and student learning outcomes VII.1 grade SMPN 1 Banjar Margo, Tulang Bawang in the academic year 2015/2016. Keywords: Classroom Action Research, Student Learning Outcomes, Activity, Application of CD Media Learning With Task PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat komplek, banyak faktor yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran tersebut. Faktorfaktor yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah faktor guru, siswa, metode pembelajaran, buku pelajaran, alat pembelajaran, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun pemerintah. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak dapat tercapai begitu saja, tanpa adanya aktivitas belajar dari siswa tersebut, maka suatu pembelajaran tidak akan berhasil. Aktivitas belajar merupakan proses dalam mencapai hasil belajar. Sardiman (2007:95) menyatakan bahwa sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk merubah tingkah laku. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah kegiatan siswa dalam berinteraksi pada proses belajar mengajar yang mengakibatkan perubahan pada dirinya. Sardiman (2007:95) aktivitas yang melibatkan fisik maupun mental dapat dibedakan menjadi delapan jenis yaitu : 1. Visual activities misalnya : membaca memperhatikan pelajaran, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan memperhatikan pekerjaan orang lain. 2. Oral activites Misalnya : menyatakan, merumuskan, 180 Aksioma

bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3. Listening activities misalnya : mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4. Writing activities misalnya : menulis cerita, karangan laporan, angket dan menyalin. 5. Drawing activities misalnya: menggambar, membuat peta, membuat grafik, dan membuat diagram. 6. Motor activities misalnya : melakukan percobaan, membuat kerangka model, mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak. 7. Mental activities misalnya : menanggapi, memngingat, mengerjakan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8. Emotional activities misalnya : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, bermain, tenang dan gugup. Hamalik (2003:175-176) menyatakan manfaat lain dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu : 1. Para siswa mencari pengalamannya sendiri dan mengalami sendiri 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi menjadi demokrasi 3. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokrasi 4. Para siswa belajar menurut minat dan kemampuan sendiri 5. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat dan hubungan antara orang tua dengan guru 6. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis 7. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat 8. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan belajar mengajar ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat diatasi dengan bantuan media pembelajaran sebagai perantara. media CD pembelajaran adalah suatu lingkungan tiruan dalam wujud audio visual yang digunakan dalam pembelajaran untuk merangsang pikiran siswa sehingga tercipta suatu proses pembelajaran yang baik. Menurut Sanjaya (2008:221-222): CD interaktif dapat digunakan pada berbagai jenjang pendidikan dan berbagai bidang studi. Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks, dan grafis. Pada umumnya, tipe penyajian yang banyak digunakan adalah tutorial dalam bentuk CD interaktif. Model ini membimbing siswa secara tuntas untuk menguasai materi dengan cepat dan menarik. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri Aksioma 181

sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktikkan oleh siswa. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh. Ahmadi (2001:21) mengemukakan bahwa suatu hasil belajar yang dicapai dalam suatu usaha belajar dalam hal ini adalah mewujudkan nilai dan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada hasil atau nilai dan prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam setiap mengikuti tes. Selama ini proses pembelajaran yang dilakukan guru di SMP Negeri 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang pada umumnya belum dapat berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Menurut pengakuan beberapa guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Banjar Margo mereka hanya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi dan pemberian tugas. Proses pembelajaran tersebut belum membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa ternyata masih rendah, hal ini dapat dilihat pada rekapitulasi hasil evaluasi mid semester kelas VII.7 SMP Tulang Bawang semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di bawah ini. Tabel 1. Rekapitulasi nilai hasil evaluasi mid semester genap kelas VII.7 SMP Negeri 1 Banjar Margo Tahun Pelajaran 2015/2016 Rentang Nilai Keterangan Persentase Jumlah siswa < 60 Belum tuntas 63,4 % 19 60 Tuntas 36,6 % 11 Jumlah 100 % 30 Sumber : Buku Nilai Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi belajar siswa di atas, dari 30 orang siswa yang tuntas belajar hanya 11 orang (36,6 %), sedangkan 19 siswa (63,4 %) belum tuntas belajar. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas VII.7 SMP Negeri 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang mungkin karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang cocok atau sumber belajar dan alat pembelajaran yang kurang bervariasi. Permasalahan yang muncul di SMP Tulang Bawang adalah hasil belajar matematika rendah, aktivitas belajar matematika juga rendah. Hal ini disebabkan oleh : (1) siswa pasif karena menerima info secara abstrak. (2) siswa merasa bosan atau enggan untuk melakukan aktivitas belajar matematika. Buku pelajaran matematika di SMP Tulang Bawang sangat kurang, siswa tidak mempunyai buku pelajaran sendiri, mereka hanya menggunakan buku-buku pelajaran matematika yang ada di perpustakaan sekolah. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan di atas pada kesempatan ini kami bersama para guru di SMP Tulang Bawang ingin mencoba melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan CD pembelajaran tentang segitiga dan segi empat yang disertai pemberian tugas. Dengan demikian proses pembelajaran matematika akan lebih bervariasi, dan dapat menimbulkan gairah siswa untuk belajar matematika. Sehingga diharapkan aktivitas belajar matematika akan meningkat, demikian pula hasil belajar 182 Aksioma

matematika akan meningkat pada siswa kelas VII.7 SMP Negeri 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang. CD pembelajaran tentang segitiga dan segi empat ini memuat penyampaian materii pelajaran matematika dengan menunjukkan langsung kepada siswa suatu konsep, atau suatu proses yang terjadi pada segitiga dan segi empat. Dengan demikian akan sangat membantu siswa untuk mempelajari konsep tertentu dalam segitiga dan segi empat. Dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan CD pembelajaran disertai pemberian tugas, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas VII.7 SMP Negeri 1 Banjar MargoPenelitan Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan CD pembelajaran tentang segitiga dan segi empat dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas VII.7 SMP Negeri 1 Banjar Margo Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses tahapan seperti yang dikemukakan oleh Menurut Arikunto (2006:2) penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas dengan tahapan secara umum sebagai berikut : 1. Tahapan Perencanaan 2. Tahapan Pelaksanaan Proses belajar mengajar berlangsung 3 kali pertemuan dalam setiap siklus, waktu yang digunakan setiap pertemuan 2 x 40 menit. 3. Observasi/Pengamatan Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh empat orang guru mitra, dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah disediakan. Pengamatan kegiatan guru dilakukan oleh seorang guru mitra, dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru yang telah disediakan 4. Refleksi Setelah data diperoleh selama proses pembelajaran siklus I, lembar observasi dianalisis untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada. Dan menentukan langkahlangkah yang perlu diperbaiki dalam proses siklus berikutnya. Pada awal siklus I permasalahan yang muncul yaitu mengubah prilaku siswa dari cara belajar yang hanya menerima informasi langsung dari gurunya ke memperhatikan tayangan CD Pembelajaran Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII.1 SMPN 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data hasil belajar berupa soal-soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Pembuatan soal-soal dilakukan oleh peneliti yang disesuaikan dengan indikator yang telah ditetapkan dalam RPP, dan sebelumnya dibuat kisi-kisi soal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan setelah persiapan penelitian yang terdiri dari lembar observasi kegiatan pembelajaran dan perangkat KBM selesai disusun. Pelaksanaan tindakan terbagi dalam dua siklus secara berkelanjutan. Jumlah subyek 30 orang siswa dan Observer 4 orang untuk mengamati aktivitas belajar siswa, 1 orang untuk mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Pengambilan data aktivitas belajar siswa Aksioma 183

dilakukan 6 kali dalam 2 siklus dan pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan 2 kali. Dengan memperhatikan hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I dan siklus II didapat rata-rata persentase hasil observasi aktivitas belajar siswa sebagai berikut: Tabel 2. Rata-rata Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Aspek Yang Diamati Siklus I Siklus II 1. Memusatkan perhatian pada penayangan 78,89 % 85,56 % CD Pembelajaran 2. Menulis dan menggunakan rumus 75,56 % 84,44 % matematika 3. Menggambar bangun geometri 70,00 % 76,67 % 4. Bertanya atau menjawab pertanyaan 21,11 % 32,22 % 5. Mengerjakan soal-soal latihan 81,11 % 91,11 % Berdasarkan Tabel 2. diperoleh: 1. Aktivitas belajar siswa untuk memusatkan perhatian pada penayangan CD Pembelajaran pada siklus I sebesar 78,89 % karena ada siswa yang masih terheran-heran melihat gambar atau tulisan yang bermacam warna, atau karena siswa merasa sungkan dengan hadirnya observer ke dalam kelas tersebut, setelah penyesuaian diri aktivitas belajar siswa untuk memusatkan perhatian pada penayangan CD Pembelajaran pada siklus II sebesar 85,56 % karena siswa sudah mulai terbiasa dengan penayangan CD Pembelajaran, berarti meningkat sebesar 6,67%. 2. Aktivitas siswa untuk menulis dan menggunakan rumus pada siklus I sebesar 75,56 % karena biasanya siswa hanya membaca buku, pada siklus II sebesar 84,44 karena siswa sudah mulai membiasakan diri untuk menulis dan menggunakan rumus, sehingga meningkat sebesar 8,88%. 3. Aktivitas siswa untuk menggambar bangun geometri pada siklus I sebesar 70,00 % karena biasanya siswa hanya melihat gambar di buku,atau melihat gurunya menggambar di papan tulis, pada siklus II sebesar 76,67 % karena siswa sudah mulai berusaha untuk menggambar bangun geometri, sehingga meningkat sebesar 6,67%. 4. Aktivitas siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 21,11 % karena siswa terbiasa menerima informasi secara verbal dari guru, pada siklus II sebesar 32,22 % karena siswa sudah mulai berani bertanya tentang materi yang belum dipahaminya atau menjawab pertanyaan siswa lain dan siswa sudah mulai berani untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga meningkat sebesar 11,11%. 5. Aktivitas siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan pada siklus I sebesar 81,11 % karena siswa terbiasa menunggu jawaban dari guru, pada siklus II sebesar 91,11 % karena siswa sudah mulai mencari jawaban sendiri, sehingga meningkat sebesar 10,00%. 184 Aksioma

Secara keseluruhan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat. Dari tes tertulis pada siklus I dan siklus II sebelum remidi diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II Rentang Nilai Keterangan Siklus I Siklus II < 60 Belum tuntas 46,7 % 30,0 % 60 Tuntas 53,3 % 70,0 % Jumlah - 100 % 100 % Berdasarkan Tabel 3. di atas diperoleh: Sebelum remidi pada siklus I hasil belajar siswa yang mendapat nilai < 60 adalah 46,7 %, dan yang mendapat nilai 60 adalah 53,3 %, sedangkan pada siklus II yang mendapatkan nilai < 60 adalah 30,0 % dan yang mendapat nilai 60 adalah 70,0 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa siklus II meningkat 16,7 % dari hasil belajar pada siklus I. Dengan demikian sesuai dengan harapan peneliti, dengan menggunakan CD Pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Walaupun pada siklus I siswa yang belum tuntas belajar masih 46,7 % dan yang tuntas belajar baru 53,3 %, tetapi setelah peneliti melakukan tindakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II siswa yang belum tuntas belajar hanya tinggal 30,0 % dan yang tuntas belajar mencapai 70,0 %. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis, diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebelum tindakan sebesar 42,53%, ratarata aktivitas siswa siklus I sebesar 65,33% dan rata-rata aktivitas siswa siklus II 74,00%. Berarti rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan 15,7%. Rata-rata hasil belajar siswa siklus I sebesar 56,7 dan rata-rata hasil belajar siswa siklus II sebesar 65,3 berarti rata-rata hasil belajar meningkat 15,2%. Sebelum remidi banyak siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebanyak 16 orang siswa (53,3%), hal ini mengalami peningkatan 5 orang siswa (16,7%) dari sebelum tindakan. Dan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 orang siswa(70,0%), hal ini mengalami peningkatan 5 orang siswa (16,7%) dari siklus I. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan CD Pembelajaran pada pembelajaran Matematika materi segitiga dan segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII.1 SMPN 1 Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2015/2016. Saran bagi guru setelah penelitian ini adalah agar dapat penggunaan CD Pembelajaran pada pembelajaran matematika guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya, bagi guru atau para peneliti dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada berpikir pada tingkat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Aksioma 185

Ahmadi, A. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Bandung, Rajawali Pers 186 Aksioma