HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA BALITA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA DENGAN PERILAKU JAJAN ANAK

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

PENGETAHUAN AKSEPTOR KB DENGAN KEMANTAPAN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

NurseLine Journal Vol. 1 No. 1 Mei 2016 ISSN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MULTIPARA DENGAN SIKAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA NANGGUNGAN KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN BERAT BADAN PADA BALITA

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN ISPA PADA BAYI USIA 0-12BULAN DI PUSKESMAS PANDAAN

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENERAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

DANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI POST PARTUM TERHADAP SIKAP IBU POST PARTUM

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene dengan Kejadian Stomatitis pada Bayi di Poli Anak RSUD Jombang

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KUSTA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA BALITA Erwin yektiningsih*, Anik Sukarsih.** *) Dosen Akper Pamenang Pare- Kediri **) Perawat Puskesmas Purwoasri Kediri Convulsion fever is a convulsion that occur on the rise (temperature above 380 C). Convulsion fever experienced by many children that usually occurs in early child fever would seem strange for a while, then stiff, convulsive and rolled her eyes. Families, especially mother whose knowledge is less generally indicates the attitude of panic or consider their children possessed. The purpose of this research was to know the relationsof mother s knowledge about convulsion fever with mother s attitude to intervention convulsion fever in child age under five years. The research design used cross sectional. With samples amount to respondents who fulfilled the criteria of incuslion and exclusion. Intake of sample used technique of simple random sampling. Base on the research results obtained that most of mothers have good knowledge that is amount to 19 respondents (43,2%) and mother s attitude to intervention convulsion fever at child that positive amount to 24 respondents (54,5%). Based on the test result of Correlaton Coefficiente Contingency obtained significant value of 0.000 < 0,05, which means ho wes rejected. This means that there was relation of mother s knowledge about convulsion fever with mother s attitude to intervention convulsion fever in child age under five years with strong category. Mother s knowledge about convulsion fever, increase the knowledge, information, supervise and pay attention to its chid age under five years if happened continuous fever, those were things that must be paid attention by the mothers, so mothers did not panic and know how to behave in case of colfusions fever in child age under five years. Keywords: Knowledge, mother, attitude, convulsion fever, child age under five years Latar Belakang Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38 derajat C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang Demam atau Step (Stuip) banyak dialami anak balita yang memiliki sifat bawaan mudah mendapatkan gangguan kesehatan tersebut, dan biasanya terjadi pada awal demam, anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Anak akan responsif untuk beberapa waktu nafas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang anak akan segera normal kembali. Bila kejang demam terjadi, diharapkan tenang. Namun bila serangan itu berlanjut lebih dari lima menit, segeralah mencari bantuan dokter.keluarga khususnya ibu yang pengetahuannya kurang biasanya menunjukkan sikap panic atau menganggap anaknya kesurupan. (Riyadi Sujono dan Suharsono, 2010) Sekitar 2,2% hingga 5% anak mengalami kejang demam sebelum mereka mencapai umur 5 tahun. Dalam hal ini masih terdapat perbedaan pendapat mengenai akibat yang ditimbulkan oleh penyakit ini namun pendapat yang dominan saat ini pada kejang demam tidak menyebabkan kerusakan pada otak namun kita tetap berupaya untuk menghentikan kejang secepat mungkin (Riyadi Sujono dan Suharsono, 2010). Penyakit yang disebabkan oleh gangguan saraf telah menyerang sedikitnya 1 miliyar orang diseluruh dunia. Penyakit yang telah menyerang jutaan orang di seluruh dunia ini, tidak mengenal umur, jenis kelamin, status pendidikan, maupun pendapatan. Berdasarkan data dinas kesehatan Tahun 2009,lebih dari 500 anak menderita kejang demam, Dari data yang di peroleh dari puskesmas purwoasri jarang seorang balita menderita kejang demam karena para orang tua lebih yakin bahwa anaknya langsung dibawa ke Rumah Sakit. Dari pengamatan yang di lakukan peneliti di dusun wonorenggo terdapat 5 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Sikap Ibu Terhadap Penanganan Kejang Demam Pada Balita... Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013

balita yang mengalami kejang demam.apabila kejang demam diikuti dengan terulangnya kejang demam, retradasi mental akan terjadi 5 kali lebih besar (Ngastiah, 2006). Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di Dusun Wonorenggo Desa Pesing Kec Purwoasri diperoleh 10 Ibu kurang tahu tentang pengetahuan kejang demam dan sikap untuk mengatasi kejang demam pada anak. Penyebab kejang semacam ini adalah gangguan pada fungsi otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan),penyebab lainnya biasanya yang bersangkutan sudah menderita kejang demam sebelumnya. Orang tua yang pernah pengalami kejang sewaktu kecil sebaiknya waspada karena anaknya beresiko tinggi mengalami kejang serupa.kejang demam selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua khususnya ibu,banyak ibu yang berfikir bahwa anaknya sedang sekarat pada saat kejang.ibu biasanya mengalami ketakutan yang menetap bila anak mengalami kejang kembali.maka dari itu hendaknya ibu memantau agar tidak terjadi kejang demam terulang. Pencegahan agar tidak panas berkelanjutan atau cepat turun sebaiknya identifikasi terhadap infeksi,kompres hangat dan meletakkan anak pada udara dingin dan sebaiknya memindahkan bendabenda keras atau tajam yang berada di dekat anak, memiringkan posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasan, setelah itu jangan tunggu waktu lagi bawa segera ke dokter atau klinik terdekat. Berdasarkan pada masalah di atas maka peneliti terdorong untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan tentang kejang demam dengan sikap ibu terhadap penanaganan kejang demam pada Balita di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu terhadap penanaganan kejang demam pada Balita di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada Balita di Dusun Kabupaten Kediri. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang kejang demam di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas b. Mengidentifikasi sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada Balita di Dusun Kabupaten Kediri c. Menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada Balita di Dusun Kabupaten Kediri Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik crosssectional yaitu setiap subyek penelitian yang hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat penelitian diamati pada waktu yang sama. (Notoatmodjo, 2005) Variabel penelitian ini adalah variabel independennya adalah Pengetahuan ibu tentang kejang demam dan variabel dependennya adalah Sikap ibu dalam mengatasi kejang demam pada Balita Penelitian diselenggarakan di Dusun Wonorenggo, wilayah kerja Puskesmas Purwoasri Kabupaten Kediri, adapun waktu penyelesaian penelitian selama bulan Mei 2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai Balita di Dusun Wonorenggo wilayah kerja Puskesmas yang berjumlah 50 Orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sebagian populasi sejumlah orang, dimana jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus dengan tingkat kesalahan 0,05. Pada penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling Analisis data dilakukan, melalui tahapan pemeriksaan data (editing), proses pemberian identitas data (coding), tabulating dan scoring. Analisis menggunakan uji statistik Spearman s rank. Disini peneliti membuat taraf kesalahan = 0,05. Apabila didapatkan P Value > = 0,05 maka HO diterima yaitu tidak ada hubungan Jurnal AKP 45 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013

pengetahuan ibu dengan sikap ibu dalam mengatasinya pada balita. Apabila P Value = 0,05 maka H0 ditolak yaitu ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu dalam mengatasinya pada balita. Alat Bantu yang digunakan software computer program SPSS. Hasil Penelitian A. Identifikasi Pengetahuan Ibu tentang Kejang Demam di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas 36% 0% 21% 43% BAIK CUKUP KURANG Berdasarkan Diagram 4.1 dapat diketahui hampir separuh pengetahuan ibu tentang kejang demam adalah berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19 responden (43%). B. Mengidentifikasi Sikap Ibu terhadap Penanganan Kejang Demam pada Balita di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas 46% 0% 54% POSITIF NEGATIF Berdasarkan Diagram 4.2 dapat diketahui separuh lebih dari ibu-ibu ibu sikap terhadap penanganan kejang demam pada balita adalah positif yaitu sebanyak 24 responden (54%). C. Analisa Hubungan Pengetahuan ibu tentang Kejang Demam dengan Sikap Ibu terhadap Penanganan Kejang Demam pada Balita di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas 1. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu tentang Kejang Demam di Dusun Wonorejo Wilayah Kerja Puskesmas 2011 No Tingkat Sikap Ibu Dalam Mengatasi Jumlah Pengetahuan Kejang Demam Pada Balita Positif % Negatif % % 1 Baik 17 38,6 2 4,5 19 43,2 2 Cukup 4 9,1 5 11,4 9 20,5 3 Kurang 3 6,8 13 29,5 16 36,4 Total 24 54,5 20 45,5 100 Berdasarkan tabulasi silang di atas menunjukkan bahwa dari responden di dapatkan 17 responden (38,6%) berpengetahuan baik dengan sikap dalam mengatasi kejang demam positif, 4 responden (9,1%) berpengetahuan cukup dengan sikap dalam mengatasi kejang demam positif, 3 responden (6,8%) berpengetahuan kurang dengan sikap dalam mengatasi kejang demam positif, 2 responden (4,5%) berpengetahuan baik dengan sikap dalam mengatasi kejang demam negatif, 5 responden (11,4%) berpengetahuan cukup dengan sikap dalam mengatasi kejang demam negatif, 13 responden (29,5%) berpengetahuan kurang dengan sikap dalam mengatasi kejang demam negatif. 2. Hasil Analisis korelasi Menggunakan Korelasi Spearman Spearman rh Skor pengetahuan ibu tentang kejang deman Skor sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada balita Correlation coofesion Sig(2 tailed0 N Correlation coofesion Sig(2 tailed0 N Skor pengetahuan ibu tentang kejang deman 1.000..702**.000 Skor sikap ibu terhadap penangana n kejang demam pada balita.702**.000 1.000 Dari uji korelasi spearman diketahuai signifikan p (0,000) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak berarti ada hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu dalam mengatasinya pada balita. Correlation Coeffisien sebesar + 0,702 menunjukkan kuat hubungan antara kedua variabel.. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Sikap Ibu Terhadap Penanganan Kejang Demam Pada Balita... 46 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013

Pembahasan A. Pengetahuan Ibu tentang Kejang Demam di Dusun Kabupaten Kediri Dari data penelitian didapatkan pengetahuan baik 19 responden (43,2%) pengetahuan cukup 9 responden (20,5%) dan pengetahuan kurang 16 responden (36,4%). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan seseorang dapat dikategorikan menjadi pengetahuan baik, cukup dan kurang (Nursalam, 2003). Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman, intelligence, pemberian informasi dan sosial budaya.(monks, FJ, 2002). Dari data di atas menunjukkan bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya informasi dari orang lain maupun dari media massa. Tingkatan pendidikan mutlak mempengaruhi pengetahuan seseorang. Asumsi ini dapat dibuktikan dengan hasil kuesioner tentang pengetahuan ibu tentang kejang demam yang diberikan kepada responden dengan berbagai tingkat pendidikan. Responden dengan pendidikan SMA sebanyak 15 responden (34,1%) sebagian besar mendapat hasil skor pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 10 responden (22,7%). Kebanyakan pengetahuan yang paling baik diketahui mereka adalah tentang pengertian kejang demam dan pengetahuan yang kurang di ketahui adalah tentang faktor yang mempengarui terjadinya kejang demam berulang. B. Sikap Ibu Terhadap Penanganan Kejang Demam di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas Dari data penelitian didapatkan dari responden diketahui bahwa sikap dalam mengatasi kejang demam pada balita yang positif sebanyak 24 responden (54,5%) sikap negatif sebanyak 20 responden (45,5%). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. (Notoatmodjo, 2003). Dari data di atas menunjukkan bahwa sikap ibu dalam mengatasi kejang demam pada balita dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain karena para ibu yang sebagian besar tidak bekerja (IRT) yaitu sebanyak 34 responden (77,3%), sebagian besar mendapat hasil skor sikap dalam mengatasi kejang demam pada balita yang positif yaitu sebanyak 17 responden (38,6%). IRT memiliki banyak waktu dirumah sehingga banyak pula waktu yang dimiliki untuk mengawasi dan memperhatikan balitanya, khususnya sikap dalam mengatasi kejang demam, sehingga ibu tidak akan panik jika terjadi kejang pada balitanya, dan sebagian besar balita di dusun wonorenggo tidak sering terserang batuk pilek sebanyak 28 responden (63,6%), jika anak terserang batuk pilek maka ibu akan membawanya ke bidan sebanyak responden (100%).Batuk pilek akan disertai dengan demam, sedangkan demam adalah salah satu faktor penyebab kejang demam jadi jika demam sudah berlangsung lama maka ibu harus membawanya untuk berobat. Untuk proses persalinan ibu paling banyak adalah normal 39 responden (88,6%). C. Hubungan Pengetahuan ibu tentang Kejang Demam dengan Sikap Ibu terhadap Penanganan Kejang Demam pada Balita di Dusun Wonorenggo Wilayah Kerja Puskesmas Dari hasil Uji Spearman rank didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu dalam mengatasi kejang demam pada balita dengan P (Value) di bawah angka α = 0,05 (α atau tingkat kesalahan 5% : 0,05) atau istilah lain P (Value) < 0,05 ini berarti H0 ditolak, berarti ada hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu dalam mengatasinya pada balita. Correlation coefficient menunjukkan angka +0,702 artinya hubungan antara kedua variabel termasuk kategori kuat. Menurut Notoatmodjo tahun 2003 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya sikap seseorang. Faktor penyebab kejang demam : kuman, kuman dan virus terhadap otak, riwayat Jurnal AKP 47 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013

keluarga dulunya pernah mengalami kejang demam. Dari data diatas menunjukkan bahwa jumlah pendidikan ibu yang paling banyak adalah pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 responden (34,1%), dan yang paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 34 responden (77,3%). Pendidikan SMA merupakan pendidikan dasar oleh sebab itu untuk menyerap informasi cerdas. Menurut peneliti bahwa semakin baik pengetahuan ibu maka semakin positif sikap ibu. Tetapi pengetahuan ibu bukanlah sesuatu yang mutlak mempengaruhi sikap ibu. Faktor lingkungan, teman sebaya. Beberapa faktor di atas tidak di teliti dalam penelitian ini, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi sikap ibu. Bisa dibuktikan pada saat penelitian hambatannya adalah ada seorang ibu yang pendidikannya SMA dengan skor pengetahuan tentang kejang demam kurang dan sikapnya dalam mengatasi kejang demam pada balita negatif. Sebaiknya ibu dan masyarakat sekitar mencari informasi khususnya tentang kejang demam, sehingga bila anak mengalami kejang demam ibu tidak akan panik dan untuk tempat penelitian sebaiknya petugas kesehatan yang bertugas di tempat tersebut memberikan informasi tentang kejang demam. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan hasil interpretasi dari seluruh data maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Identifikasi tekanan Pengetahuan ibu tentang kejang demam di Dusun Wonorenggo Wilayah kerja Puskesmas didapatkan pengetahuan baik 19 responden (43,2%) pengetahuan cukup 9 responden (20,5%) dan pengetahuan kurang 16 responden (36,4%). 2. Sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada balita di Dusun Wonorenggo di Dusun Wonorenggo Wilayah kerja Puskesmas Purwoasri Kabupaten Kediri, didapatkan dari responden diketahui bahwa sikap ibu yang positif sebanyak 24 responden (54,5%), sikap ibu yang negatif sebanyak 20 responden (45,5%). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Sikap Ibu Terhadap Penanganan Kejang Demam Pada Balita... 48 3. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang kejang demam dengan sikap ibu terhadap penanganan kejang demam pada balita di Dusun Wonorenggo Wilayah kerja Puskesmas Purwoasri Kabupaten Kediri. Didapatkan P (Value) 0,000 < α (0,05). Correlation Coefficient sebesar + 0,702 menunjukkan tingkat hubungan antara kedua variabel termasuk kategori kuat. Saran 1. Lakukan sosialisasi penanganan kejang demam pada balita kepada masyarakat khususnya ibu oleh Puskesmas secara berkala sehingga tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap tetapi diharapkan adanya perubahan perilaku dalam upaya kesehatan preventif dan promotif terhadap kejadian kejang demam pada balita. 2. Lakukan tindak lanjut hasil penelitian dengan melakukan penelitian lanjutan DAFTAR PUSTAKA Arikuto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Alimul, Aziz, H.(2007). Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya : Salemba Medika Aziz. A (2007). Metode Penelitian dan teknik Analisa Data Penelitian. Jakarta : Salemba Medika Aninomous (2010). Skala Likert. www. Blogspot. Com. (download 19 Desember 2010) Mansjoer, Arif, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta :Media Aesculaplus. Ngastiah. 2006. Perawatan Anak Sakit. Buku Kedokteran : EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodelogi penelitian Kesehatan, Ed. Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013

Nursalam, (2003). Konsep dan penerapan Metoddelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Ed. 1. Surabaya : Salemba Medika. Riyadi Sujono dan Suharsono. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit. Gosyen Publishing : Yogyakarta Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alpha Beta Tamsuri, Anas. (2006). Buku Ajar Riset Keperawatan Edisi Revisi I. Pare : Pamenang Press. Utaminingsih, Wahyu Rahayu. Februari 2010. Menjadi Dokter Bagi Anak Anda, Cakrawala Ilmu:Yogyakarta. Jurnal AKP 49 Vol. 4 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2013