PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

EFEK FISIK DAN PSIKOLOGI PADA IBU POSTPARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN PEMBERIAN AROMATHERAPY LAVENDER DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK EVASARI JAKARTA, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA. Istiana Nurhidayati* ABSTRACT

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum.

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG

Sri Wahyuni 1), Viky Ayu Rachmawati 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

SKRIPSI SULASTRI J

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA PUTRI

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr.

PENINGKATAN KECEMASAN SISWA MENJELANG UJIAN AKHIR SEMESTER DI SMAN 4 DENPASAR. Odilia Dea Novena 1, Krisna Dinata 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap (Suwitra, 2006).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI INFORMED CONSENT TERHADAP PERUBAHAN KECEMASAN PASIEN YANG AKAN MENJALAN TINDAKAN OPERASI DI SMC RS TELOGOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH AROMATERAPI INHALASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD WANGAYA DENPASAR

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

NASKAH PUBLIKASI GUSRINI RUBIYANTI NIM I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015:

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

Transkripsi:

PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI Afrianti Wahyu Widiarti, Suhardi Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi Abstract: Aromatherapy, Aromatherapy inhalation, anxiety. The aims of the study was to determine the effect of inhalation aromatherapy on anxiety levels do Thesis. Location and Time Research is at the Department of Physiotherapy Health Polytechnic Surakarta. Data collection was conducted research in May until August 2014 type is quasy experimental study with a research design that is used is one groups pre and post test design. Research subjects n = 30 students that meet the specified criteria. Conclusion Based on the results of statistical test anxiety level data before and after treatment with p = 0.000 (p <0.05) showed that inhalation aromatherapy effect of reducing the level of anxiety in the face of the thesis student in the Department of Physiotherapy Health Polytechnic Surakarta. Keywords: Aromatherapy, Aromatherapy inhalation, anxiety. Abstrak: Aromaterapi, Aromaterapi inhalasi, kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi inhalasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi Skripsi. Lokasi dan Waktu Penelitian adalah di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d Agustus 2014. Jenis Penelitian adalah quasy experimental dengan Rancangan penelitian yang digunakan adalah one groups pre and post test design. Subyek Penelitian n=30 mahasiswa dengan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik data tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa aromaterapi inhalasi berpengaruh menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi skripsi di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta. Kata Kunci: Aromaterapi, Aromaterapi Inhalasi, Kecemasan PENDAHULUAN Mahasiswa sebagai peserta didik dalam dunia pendidikan seringkali mengalami peristiwa yang mungkin menimbulkan kecemasan. Mahasiswa sering mengalami masalah dalam proses penyusunan skripsi Banyak mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kesulitan bagaimana harus menulis tulisan ilmiahnya dalam bentuk skripsi atau tesis. Oktary, 2007 berpendapat bahwa mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi diduga kuat mengalami peningkatan kecemasan. Kecemasan bisa terjadi dikarenakan adanya tekanan-tekanan yang dirasakan berkaitan dengan proses pengerjaan skripsi tersebut. Salah satu tekanan yang sangat mendasar adalah bahwa skripsi yang sedang dikerjakan tersebut nanti pada akhirnya akan diuji di hadapan dosen penguji. Selain itu 174

Afrianti Wahyu Widiarti, Penurunan Kecemasan Menghadapi Skripsi Dengan 175 faktor lain yang bisa mempengaruhi kecemasan mahasiswa adalah karena adanya batasan waktu dalam masa kuliah. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tenteram disertai berbagai keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat terjadi dalam berbagai situasi kehidupan maupun gangguan sakit. Selain itu kecemasan dapat menimbulkan reaksi tubuh yang akan terjadi secara berulang, seperti rasa kosong di perut, sesak nafas, jantung berdebar, keringat banyak, sakit kepala dan rasa mau buang air kecil/besar. Perasaan ini disertai perasaan ingin bergerak untuk lari menghindari hal yang dicemaskan (Stuart dan Sundeen, 1998). Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak essensial yang dinilai dapat membantu mengurangi bahkan mengatasi gangguan psikologis dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, depresi, nyeri, dan sebagainya (Watt & Janca, 2008). Dalam penggunaannya, menurut Bharkatiya et al, 2008, aromaterapi dapat diberikan melalui beberapa cara, antara lain inhalasi, berendam, pijat, dan kompres. Dari keempat cara tersebut, cara yang tertua, termudah, dan tercepat diaplikasikan adalah aromaterapi inhalasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengidentifikasi karakteristik subyek penelitian, mengidentifikasi tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi sebelum diberikan aromaterapi inhalasi, mengidentifikasi tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi setelah diberikan aromaterapi inhalasi, serta menganalisis perbedaan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi sebelum diberikan aromaterapi inhalasi dan sesudah diberikan aromaterapi inhalasi. METODE PENELITIAN Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik one group pre test and post tes design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai satu kelompok saja secara utuh (Notoadmojo, 2005). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Surakarta. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan kriteria inklusi sebagai berikut: (1) mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, (2) kooperatif dan bersedia mengikuti penelitian ini. Kriteria eksklusi adalah : (1) asma, (2) pasien pascaoperasi, (3) kehamilan, (4) batuk, (5) infeksi sinus, flu dan (6) gangguan-gangguan lain yang dapat memberikan ketidaknyamanan selama terapi menggunakan aromaterapi inhalasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Kuisioner ini dibuat untuk mengukur tingkat kecemasan mahasiswa yang dimodifikasi dengan mengacu pada skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) dan kuesioner data diri responden. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat dengan bantuan program komputer. Uji statistik yang akan digunakan adalah uji non parametrik menggunakan uji Wilcoxon.

176 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196 HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Karakteristik subyek penelitian Karakteristik subyek (berdasarkan jenis kelamin, umur, agama) Tabel 1 Distribusi Karakteristik Subyek Penelitian (Berdasarkan Usia, Jenis No Kelamin, Agama) Karakteristik subyek penelitian 1 Jenis kelamin Laki laki Perempuan 2 Umur (Tahun) Maksimum Minimum Rata rata 3 Agama Islam Katholik Hindu 4 (13 % 26 (87%) 26 19 22 26 3 1 Berdasarkan tabel 1, dapat dimaknai bahwa distribusi jenis kelamin subyek penelitian ini didominasi perempuan yaitu 26 orang (87%) dan 4 orang (13%) laki-laki. Usia subyek penelitian ini minimum 19 tahun dan maksimum 26 tahun dengan rerata 22 tahun Karakteristik subyek berdasarkan tingkat kecemasan Tabel 2 Tingkat kecemasan sebelum dan setelah pemberian aromaterapi Sebelum pemberian aromaterap i Tingkat kecemasan Setelah pemberian aromaterap i f % f % Tidak ada 0 0 16 53 gejala Gejala ringan 0 0 11 37 Gejala sedang 24 80 3 10 Gejala berat 6 20 0 0 Gejala berat 0 0 0 0 sekali/panik Total 30 100 30 100 Sebelum diberikan aromaterapi inhalasi, diperoleh data bahwa sebanyak 24 responden (80 %) mengalami gejala kecemasan sedang, 6 responden (20%) mengalami gejala kecemasan berat, dan tidak ada responden (0%) yang mengalami gejala kecemasan ringan dan berat sekali. Setelah diberikan aromaterapi inhalasi, diperoleh data bahwa sebanyak 16 responden (53 %) tidak mengalami gejala kecemasan, 11 responden (37 %) mengalami gejala kecemasan ringan, 3 responden mengalami gejala kecemasan sedang dan tidak ada responden (0%) yang mengalami kecemasan berat. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji adanya pengaruh pemberian aromaterapi inhalasi terhadap penurunan kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi skripsi. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon dapat dipaparkan seperti pada tabel 3. Tabel 3 Hasil uji statistik tentang pengaruh pemberian aromaterapi inhalasi terhadap kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi Kondisi POST- PRE Keterangan : Perubahan N tingkat kecemasan (pre-post) Negative Ranks Positive Ranks Ties 0 c Total 30 Mean Rank Sum of Ranks Nilai p 29 a 16.0 464.00 0.000 1 b 1.0 1.00

Afrianti Wahyu Widiarti, Penurunan Kecemasan Menghadapi Skripsi Dengan 177 a. Nilai kecemasan yang mengalami penurunan setelah intervensi b. Nilai kecemasan yang mengalami peningkatan setelah intervensi c. Nilai kecemasan sama sebelum dan setelah intervensi Tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik dengan Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,00 lebih kecil dari alpha (0,05). Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh pemberian aromaterapi inhalasi terhadap kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi. PEMBAHASAN Kecemasan mahasiswa saat menghadapi skripsi muncul karena adanya perasaan takut dan tidak percaya diri akan kemampuan dalam mengerjakan skripsi. Beberapa mahasiswa sering merasa takut saat akan menghadap dosen pembimbing, hal tersebut semakin membuat proses pengerjaan skripsi semakin panjang (Linayaningsih, 2007). Purba (2008) berpendapat bahwa kecemasan merupakan sesuatu yang wajar oleh karena setiap orang menginginkan segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari segala marabahaya atau kegagalan. Aromaterapi merupakan salah satu intervensi terapi alternatif dan komplementer yang paling umum, dan semakin banyak penelitian yang membuktikan pengaruhnya terhadap berbagai masalah kesehatan. Sebagian besar studi meneliti efek pada variabel psikologis. Menurut Song, variabel yang paling sering adalah kecemasan, stress, depresi dan nyeri. Berdasarkan hasil pre test yang dilakukan 10 menit sebelum diberikan aromaterapi inhalasi, diperoleh data bahwa tidak ada responden (0%) yang mengalami gejala kecemasan ringan dan berat sekali, 24 responden (80 %) mengalami gejala kecemasan sedang dan 6 responden (20%) mengalami gejala kecemasan berat. Setelah diberikan aromaterapi inhalasi, diperoleh hasil bahwa sebanyak 16 responden (53 %) tidak mengalami gejala kecemasan, 11 responden (37 %) mengalami gejala kecemasan ringan, 3 responden mengalami gejala kecemasan sedang dan tidak ada responden (0%) yang mengalami kecemasan berat. Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi inhalasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi yang dirasakan subyek penelitian. Buckle J (2011) menyatakan indra penciuman memiliki peran yang sangat penting dalam kemampuan manusia untuk bertahan hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Dalam sehari manusia bisa mencium lebih kurang 23.040 kali. Bau-bauan dapat memberikan peringatan pada kita akan adanya bahaya dan juga dapat memberikan efek menenangkan (relaksasi). Tubuh dikatakan dalam keadaan relaksasi adalah apabila otototot di tubuh manusia dalam keadaan tidak tegang. Keadaan relaksasi dapat dicapai dengan menurunkan tingkat stres, baik stres fisik maupun psikis, serta siklus tidur yang cukup dan teratur. Essential oil dalam hal ini lavender memiliki kandungan linalool. Lavender adalah salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik

178 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196 secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pemijatan pada kulit. Aromaterapi yang digunakan melalui cara inhalasi atau dihirup akan masuk ke sistem limbic dimana nantinya aroma akan diproses sehingga kita dapat mencium baunya. Pada saat kita menghirup suatu aroma, komponen kimianya akan masuk ke bulbus olfactory, kemudian ke limbik sistem pada otak. Limbic adalah struktur bagian dalam dari otak yang berbentuk seperti cincin yang terletak di bawah cortex cerebral. Tersusun ke dalam 53 daerah dan 35 saluran atau tractus yang berhubungan dengannya, termasuk amygdala dan hipocampus. Sistem limbik sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagai emosi lainnya. Sistem limbic menerima semua informasi dari sistem pendengaran, sistem penglihatan, dan sistem penciuman. Sistem ini juga dapat mengontrol dan mengatur suhu tubuh, rasa lapar, dan haus. Amygdala sebagai bagian dari sistem limbic bertanggung jawab atas respon emosi manusia terhadap aroma. Hipocampus bertanggung jawab atas memori dan pengenalan terhadap bau juga tempat dimana bahan kimia pada aromaterapi merangsang gudang-gudang penyimpanan memori otak kita terhadap pengenalan bau-bauan. Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang terkenal memiliki efek menenangkan. Menurut penelitian Snow (2004) Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang terkenal memiliki efek menenangkan. Menurut penelitian yang dilakukan terhadap tikus, minyak lavender memiliki efek sedasi yang cukup baik dan dapat menurunkan aktivitas motorik mencapai 78%, sehingga sering digunakan untuk manajemen stres. Beberapa tetes minyak lavender dapat membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood seseorang, dan memberikan efek relaksasi. Disisi lain, menurut HS Anugrah (2011) pemberian aromaterapi lavender berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada pasien operasi di RSUD Jember, berdasarkan hasil uji wilcoxon sign rank test diperoleh hasil p value=0,000. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan tingkat kecemasan responden setelah dilakukan aromaterapi lavender. Penelitian Diego (1998) mengenai pengaruh aromaterapi lavender untuk relaksasi, kecemasan, mood, dan kewaspadaan pada aktivitas EEG menunjukkan terjadinya penurunan kecemasan, perbaikan mood, dan terjadi peningkatan kekuatan gelombang alpha dan beta pada EEG yang menunjukkan peningkatan relaksasi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 30 subyek dengan keluhan kecemasan, diberikan aromaterapi inhalasi dan dilakukan evaluasi tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), dapat ditetapkan kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji statistik data tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa aromaterapi inhalasi berpengaruh menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi skripsi di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta.

Afrianti Wahyu Widiarti, Penurunan Kecemasan Menghadapi Skripsi Dengan 179 Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut: Bagi mahasiswa Bagi mahasiswa yang sedang atau yang akan menghadapi skripsi diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing dan teman akan sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi. Apabila mahasiswa sungguh-sungguh mengalami kesulitan dalam hal pemahaman, hendaknya hal ini bukan merupakan penghambat tetapi menjadi pemicu bagi mahasiswa untuk berusaha lebih baik lagi. Kemauan diri yang keras dalam menyiapkan diri menghadapi skripsi akan membantu mengurangi kecemasan mahasiswa. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang berminat terhadap penelitian mengenai pengaruh aromaterapi inhalasi terhadap kecemasan mahasiswa diharapkan mampu memperdalam dan mempertajam hasil penelitian, sehingga hal tersebut bisa dieksplorasi lebih mendalam. Diharapkan hasil penelitian yang diperoleh akan lebih kaya dan mendalam serta bermanfaat bagi banyak pihak. DAFTAR RUJUKAN Bharkatiya M, Nema RK, Rathore KS, Panchawat S. 2008. Aromaterapi: Short Overview. International Journal of Green Pharmacy, 2(1):13-16. Buckle, Jane. 2003. Clinical Aromateraphy: Essential Oils in Practice. Jilid Pertama. Edisi Kedua. London: Churcill Livingstone. Diego, Miguel, A., Aaron-Jones, N., et all. 1998. Aromatherapy Positively Affects Mood, EEG Patterns of Alertness And Math Computations. J. Neuroscience, 96: 217-224. Linayaningsih, F. 2007. Kecemasan pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Soegiyopranata dalam mengerjakan Skripsi. Skripsi. Unika Soegijapranata Oktary. 2007. Hubungan Self Efficacy dengan Kecemasan pada Mahasiswa Yang sedang Menyelesaikan Skripsi. Skripsi. Universitas Indonesia Purba, J., Wahyuni, S., Nasution, M., & Daulay, W. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press. Snow AL, Hovanec L, Brandit J. A Controlled Trial of Aromatherapy for Agitation in Nursing Home Patients with Dementia. The Journal of Alternatif and Complementary Medicine 2004: vol. 10 no. 3; 431-437 Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Alih Bahasa) Achir Yani S.Hamid. Edisi 3. Jakarta : EGC Watt, Gillian and Janca, Aleksandar. 2008. Aromaterapi in Nursing and Mental Health Care. Journal of Contemporary Nurse, 30(1):69-75.