BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Secara umum asuransi dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah,asuransi Syariah (Ta min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram, dan maksiat. Undang-Undang No. 2/1992 Tentang Usaha Perasuransian Bab I Pasal 1,asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Tabel 1.1 Neraca Gabungan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Islamic commercial Bank and Islamic Business Unit Condensed Balance Sheet) Indikator 2008 2009 2011 2012 2013 2014 Aktiva Kas 759 1.017 1.453 1.968 3.496 3.636 Penempatan pada Bank Indonesia 5.189 10.393 16.393 27.127 31.946 43.412 Penempatan pada Bank Lain 1.978 3.036 4.138 4.846 5.836 7.015 Surat Berharga yang Dimiliki 2.683 3.786 5.733 5.902 9.684 11.466 Pembiayaan 38.199 46.886 68.181 102.655 184.122 199.330 Tagihan lainnya 136 171 351 403 1.709 1.386 Aktivitas Istishna dalam penyelesaian 32 24 14 14 14 15 Penyisihan Penyusutan 1.148 1.649 2.069 241 3.971 5.025 Penyertaan 79 83 88 47 48 100 Aktivitas Tetap dan Investasi 436 672 899 1.194 2.198 4.094 Antar Kantor Aktiva 24.882 33.853 49.707 76.751 119.203 154.432 Rupa-rupa Aktiva 1.200 1.623 2.338 3.721 7.194 6.915 Total 49,555 66.090 97.519 145.467 242.276 272.343 Dari permasalahan yang ada di tabel 1.1 kita bisa melihat perkembangan positif terlihat pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dengan meningkatnya aset perbankan syariah dari Rp49,6 triliun pada 2008 menjadi 242.276 triliun pada agustus 2013, pada tahun 2014 sebesar Rp272,343. Dengan besarnya potensi produk syariah ini, banyak pula perusahaan asuransi di Indonesia menawarkan produk syariah. Pertumbuhan industry syariah di targetkan sebesar 35% pertahun.bahkan, pertumbuhan premi asuransi mencapai 43% di 2013, ini
lebih besar dibandingkan peningkatan pada asuransi konvensional yang berada di posisi 20%. Oleh karena itu, masa depan asuransi syariah di Indonesia di pandang makin terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan dengan naiknya tingkat tabungan dan perkembangan kelas menengah merupakan pertanda baik untuk industry asuransi jiwa syariah. (www.asuransi-indonesia). Terdapat perbedaan pertumbuhan antara asuransi syariah dan konvensional, untuk mengetahui baik atau buruknya kinerja perusahaan asuransi syariah maupun asuransi konvensional dengan menggunakan laporan keuangan yang telah dibuat secara berkala atau periodik.dari data diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan asuransi syariah lebih baik dari pada pertumbuhan asuransi konvensional. Pertumbuhan masing-masing asuransi, baik asuransi syariah maupun asuransi konvensional dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.Disamping itu asuransi memberikan manfaat bagi masyarakat yang bertujuan memberikan perlindungan atas kerugian keuangan/financial loos, yang ditimbulkan oleh peristiwa atau kejadian yang tidak terduga.asuransi sebagai suatu perusahaan atau entitas ekonomi juga membuat laporan keuangan untuk menunjukkan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Revisi 2013, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dari PSAK No. 1Revisi 2013di atas dimana salah satu tujuan laporan keuangan yaitu kinerja keuangan perusahaan.kinerja keuangan perusahaan sangat penting untuk melihat kelangsungan perusahaan, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka perusahaan itu akan banyak mengundang investor dan pihak eksternal lainnya untuk bergabung kepada perusahaan tersebut. Oleh karenaitu, dalam penelitian inipenulis menggunakan laporan keuanganuntuk membandingkan kinerja keuangan antara asuransi syariah dan konvensional yang diambil dari laporan laba rugi dan neraca. Menurut penelitian Nawang (2008) dalam penelitian Analisis PerbandinganKinerja KeuanganPerusahaanAsuransiJiwaSyariahdan Konvensional Berdasarkan Metode RBC Hasil dari penelitian ini bahwa TidakadaperbedaanmendasardalamperhitungankinerjakeuanganantaraPT. Asuransi Takaful Keluarga dengan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia bila dilihat dari perhitungan tingkat solvabilitas karena sama-samamenggunakan metoderbcdanrasioselainbtsm. Menurut Hussein A. Abdou, Khurshid Ali, Roger J. Lister (2014) yang berjudul Sebuah Studi Perbandingan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional: bukti empiris dari pasar Malaysia. Hasil dari penelitian ini adalah Menurut statistik deskriptif, asuransi konvensional tampil lebih baik dari operator asuransi syariah dalam hal kinerja keuangan dan efisiensi manajerial, terlihat dari signifikansi statistik dari ROA dan ROE dari asuransi konvensional. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa asuransi konvensional mempertahankan basis modal yang relatif lebih tinggi dari operator asuransi syariah, yang bisa mendapatkan keuntungan asuransi konvensional yang memungkinkan mereka lebih baik untuk mengekang potensi kontingensi modal dari Takaful operator. Berdasarkan uraian diatas,penelitian dari dalam dan luar negeri yang sangat menarik dengan memakai metode yang berbeda-beda maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan metode yang berbeda, dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah dan Konvensional Dengan Menggunakan Metode Risk Based Capital dan Trend Analysis yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan perusahaan asuransi syariah dan konvensional berdasarkan metode Risk Based Capital? 2. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan perusahaan asuransi syariah dan konvensional berdasarkan Trend Analysis? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan asuransi syariah dan konvensional berdasarkan metode Risk Capital Basic dan Trend Analysis yang terdaftar di Bura Efek Indonesia (BEI). 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman bagi penulis untuk membantu kuliah dan praktek menyusun skripsi guna menyelesaikan studi pada progam studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bagi perusahaan Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan untuk melakukan penelitian berikutnya mengenai analisis perbandingan perusahaan asuransi atau perusahaan lainnya.