ANALISIS MIKROBIOLOGI JAJANAN MINUMAN DI SEKITAR SEKOLAH DASAR PADA WILAYAH JEMURWONOSARI, SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

KELAYAKAN KONSUMSI BUAH PADA RUJAK DENGANN METODE MPN YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

Nurfitri Handayani 1 ; Yugo Susanto 2 ; Amaliyah Wahyuni 3

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

UJI BAKTERIOLOGIS SUSU KEDELAI PRODUK RUMAH TANGGA YANG DI JUAL DIPASARAN. Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

IDENTIFIKASI KEBERADAAN COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI PADA ES JERUK KEMASAN (STUDI DI WILAYAH SEKOLAH DASAR KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG)

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah

II. METODELOGI PENELITIAN

Uji Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Jajanan di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

ANALISA BAKTERI COLIFORM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

UJI BAKTERIOLOGIS JAJANAN MINUMAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

ANALISA BAKTERI COLIFORM DAN IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA SOP BUAH YANG DIJUAL DI JALAN DR MANSUR MEDAN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

Kualitas Mikrobiologi Minuman Jajanan (Es Sirup) Pada Kantin SD Negeri Di Wilayah Kota Bandar Lampung

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO)

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengolahan Sampel. pada setiap Kelurahan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. observasi di lokasi peternakan, pengambilan jumlah populasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN BAKSO TUSUK DI PASAR TRADISIONAL KOTA PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. penelitian dilakukan dengan teknik purposive cluster sampling, sehingga

Study Program of Biology Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

149 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

MUTU MIKROBIOLOGIS MINUMAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH BOGOR TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

DETEKSI CEMARAN Escherichia coli PADA DAGING BURGER PENJUAL KAKI LIMA DI DESA KOPELMA DARUSSALAM DAN RESTORAN CEPAT SAJI DI BANDA ACEH

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

KONTAMINASI ESCHERICHIA COLI PADA MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH DASAR NEGERI WILAYAH DENPASAR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

Uji Bakteriologis pada Minuman Air Tebu yang Dijual di Pinggiran Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

UJI BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALITANJUNG, KEJAKSAN, SUNYARAGI DENGAN METODE MPN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

Most Probable Number (MPN) Test and Coliform Bacteria Detection in Instant Drinks in Elementary School at Sukabumi District in Bandar Lampung

UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA MINUMAN AIR TEBU

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1),

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

Medical Laboratory Technology Journal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS MIKROBIOLOGI BUAH PADA RUJAK YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERDASARKAN KONDISI PENYIMPANAN BUAH

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

ABSTRAK. DETEKSI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI KAWASAN KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA KELAPA MUDA YANG DIJUAL DI JALAN GUS DUR KABUPATEN JOMBANG. (Studi Laboratorium STIKES ICME Jombang)

EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

Kualitas Bakteriologis Air Minum dalam Kemasan AC yang tidak Terdaftar di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

Quality of water from well in the area of rented house for students according to bacteriologic test with E.coli as bioindicator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

Transkripsi:

ANALISIS MIKROBIOLOGI JAJANAN MINUMAN DI SEKITAR SEKOLAH DASAR PADA WILAYAH JEMURWONOSARI, SURABAYA Endah Prayekti Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya endahphe@unusa.ac,id ABSTRACT Snack as food and beverages, present vastly in Surabaya. Start from street vendor to famous stores. The distribution of these snacks trader often found in schools, from primary to high school. Common problems from these food dan baverages sales is their hygine. With a low sales price, other raised problem are the using of raws material for snack production which lead to hazard microbial contamination. This reaserch aim is to monitors the quality of beverages on microbiology that been sold in around primary school of Jemur Wonosari District, Surabaya. Two microbiology parameters that been analize were coliform bacterial and Escherichia coli number. Beverages sample that been used were 9 samples, then analize using most propable number using 15 tube series. The Results then analize descriptively. From 9 samples, all were exceed the standar quality according to Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010. Keywords : Coliform, Escherichia coli, Beverages, Primary School PENDAHULUAN Jajanan baik berupa makanan maupun minuman, tersaji secara luas di Surabaya. Mulai tingkat pedagang kaki lima hingga di toko ternama. Sebaran pedagang jajanan ini kerap kali dijumpai di sekolah-sekolah, dari tingkat dasar hingga tinggi. Menjamurnya pedagang tak luput disebabkan banyaknya peminat. Beberapa hal yang mirip dijumpai di semua sekolah dasar adalah adanya pedagang kaki lima yang menjajakan makanan kecil dan minuman. Makanan dan minuman tersebut dijual dalam harga murah yang terjangkau oleh siswa dan siswi SD. Siswa SD yang terpapar oleh jajanan di sekolah dapat beresiko menderita diare bila jajanan tersebut tidak hiegienis. Ruchiyat (2007) menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi konsumsi makanan jajanan dengan kejadian diare pada siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN dalam studinya. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa siswa yang sering kali jajan diluar kantin sekolah lebih sering mengalami diare. Salah satu parameter dari hieginitas jajanan dapat dilihat dari parameter mikrobiologinya. Keberadaan bakteri koliform dan E.coli dalam makanan merupakan indikator untuk menentukan tingkat kualitas makanan dan minuman secara mikrobiologi menurut Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010. Mengingat harga yang murah, kekhawatiran yang timbul adalah adanya penggunaan bahan-bahan mentah yang berpotensi adanya masuknya kontaminan makanan ataupun minuman berupa mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh. Adanya mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan gangguan dalam pencernaan, mulai diare hingga yang paling parah adalah 39

typus. Salah satu jenis jajanan yang cukup beresiko adalah dari jenis minuman. Marhamah dan Huda (2014) menemukan bahwa es sirup yang dijual di SD Negeri di Bandar Lampung memiliki kualitas yang kurang baik karena tidak memenuhi syarat Kemenkes RI. No. 492/MENKES/PER/IV/ 2010. Data Dinkes Jawa Timur (2014) menunjukkan bahwa bahwa mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014, capaian penemuan kasus diare cenderung meningkat setiap tahunnya. Untuk itu monitoring terhadap minuman perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi diare pada anak-anak. METODOLOGI PENELITIAN Jenis, Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Kampus B, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Populasi yang dijangkau adalah penjual minuman disekitar Sekolah Dasar di wilayah Jemurwonosari, Surabaya. Sampel penelitian yang digunakan adalah 9 minuman yang dijual oleh pedagang dalam populasi. Prosedur Penelitian Metode analisis sampel menggunakan metode MPN dengan 15 seri tabung, menggunakan media Lactose Broth, Brillian Green Lactose Bile Broth dan Eosin Metilin Blue Agar. Metode MPN yang digunakan dalam penelitian ini secara rinci adalah sebagai berikut: Menghitung Jumlah Bakteri Koliform 1. Menyiapkan 15 tabung yang berisi Lactosa broth (LB) steril dengan durham terbalik didalamnya. Tabung tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. 5 tabung seri pertama, 5 tabung seri kedua, dan 5 tabung seri ketiga. Digunakan untuk uji penduga. 2. Menyiapkan 15 tabung yang berisi Brilliant Green Lactose Broth (BGLB) steril dengan durham terbalik didalamnya. Tabung tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. 5 tabung seri pertama, 5 tabung seri kedua, dan 5 tabung seri ketiga. Digunakan untuk uji penegas. 3. Untuk uji penduga, dilakukan dengan memasukkan sampel menggunakan pipet ke dalam 5 tabung seri pertama LB sebanyak 10 ml, 5 tabung seri kedua LB sebanyak 1 ml, dan 5 tabung seri ketiga LB sebanyak 0,1ml. 4. Media yang telah diberi sampel kemudian diinkubasi pada suhu 350C, selama 24 jam. Hasil yang positif bila terdapat gelembung gas minimal 10% pada tabung durham. Bila tidak dijumpai, inkubasi dilanjutkan 24 jam pada suhu 350C. 5. Hasil yang positif setelah inkubasi maksimal pada 48 jam, kemudian dilanjutkan ke uji penegas. 6. Uji penegas dilakukan dengan mengambil 1-2 ose media pada tabung LB yang positif dan dimasukkan secara aseptik pada media BGLB. 7. Inkubasi media BGLB pada 350C selama 24 jam. Hasil yang positif bila terdapat gelembung gas minimal 10% pada tabung durham. 8. Kombinasi hasil tabung yang positif pada media BGLB kemudian dicocokkan ke dalam tabel MPN seri 15 tabung (5-5-5). 9. Jika seri tabung positif tidak dijumpai dalam tabel MPN, maka jumlah bakteri koliform dihitung menggunakan rumus berikut ini (Waluyo, 2010): MPN/100ml = Keterangan : A : Jumlah tabung yang menunjukkan hasil positif B : Jumlah sampel yang menunjukkan hasil negatif (ml) C : Jumlah total sampel yang diujikan 40

(ml) Menghitung jumlah Bakteri Escherichia coli 1. Hasil positif pada tabung BGLB kemudian dilanjutkan ke medium EMB dengan cara streak menggunakan ose. 2. Menginkubasi bakteri pada media EMB selama 24 jam pada suhu 37 0 C. 3. Mengamati hasil streak pada media EMB. Hasil posif ditandai dengan adanya koloni hijau metalik pada media EMB. 4. Mengkombinasi hasil positif pada media EMB yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan tabel MPN seri 15 tabung (Fardiaz, 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sampel minuman yang dianalisis meliputi minuman yang dijual di sekitar Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo. Sampel minuman yang diambil meliputi es teh instan, es rasa buah instan, es krim, dan es cincau. Total jumlah sampel yang dianalisis adalah sebesar 9 sampel. Sampel yang didapat kemudian dianalisis jumlah bakteri koliform dan Escherichia coli. Adapun hasil penelitian ini tersaji pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Bakteri Koliform dan E.coli dari sampel minuman Sampel No Jumlah Bakteri Koliform (sel/100ml) 1 49 33 2 16,8 9 3 >1600 17 4 29,4 9 5 23,4 4 6 1600 34 7 >1600 9 8 19,1 4 9 80,5 17 Jumlah Bakteri E.coli (sel/100ml) Pembahasan Pemeriksaan cemaran mikroba pada bahan pangan baik itu makanan maupun minuman kerap kali dilakukan. Hasil yang didapatkan pun banyak dijumpai adanya bahan pangan yang berada di atas ambang batas standar cemaran mikroba dalam makanan maupun minuman (Nisa et al., 2012; Puspitasari, 2013; Ritonga et al., 2014; Aditya dan Muthiadin, 2015; Fathimah et al., 2017). Dalam penelitian ini, analisis sampel secara mikrobiologi dengan menghitung jumlah bakteri koliform dan E.coli menunjukkan hal yang serupa, yaitu dijumpai kedua bakteri tersebut (Tabel 1). Berdasarkan temuan tersebut, tentunya dapat dibaca bahwa tidak banyak penjual yang memperhatikan akan hieginitas dari produk yang dia jual. Secara umum, hasil bakteri koliformnya dan E.coli diluar ambang batas maksimal yang diperbolehkan dalam air yang diminum. Menurut Kepmenkes RI No.492/MENKES/ PER/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, menyebutkan bahwa jumlah bakteri koliform dan bakteri Escherichia coli dalam air minum adalah 0. Sehingga dapat dikatakan bahwa minuman yang diambil sebagai sampel tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Jumlah bakteri koliform dalam sampel minuman yang diujikan sangatlah beragam nilainya, dari mulai yang terendah dijumpai pada sampel 6 hingga yang tertinggi dijumpai pada sampel 3, 6, dan 7. Begitu pula dengan jumlah bakteri Escherichia coli dalam sampel minuman yang diujikan memiliki hasil yang bervariasi. Jumlah terendah didapatkan pada sampel 5 dan 41

8, sedangkan tertinggi diperoleh pada sampel 6. Seluruh minuman yang diuji adalah minuman yang menggunakan es batu. Cemaran mikroba dalam minuman yang dijual dapat berasal dari berbagai sumber. Beberapa diantaranya yaitu berasal dari es batu (Hadi et al., 2014), air, proses pembuatan yang tidak higienis, dan peralatan yang digunakan tercemar bakteri (Wibawa, 2008). Berdasarkan kemungkinan ini, maka pedagang perlu memperhatikan sumber air yang digunakan, memilih es batu dari air yang telah dimasak, menggunakan peralatan bersih serta memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan dalam proses pembuatan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas minuman adalah bahan baku, pengolahan, letak dari sumber berpotensi penyakit, dan cara penangan minuman hingga penyajian (Ritonga et al., 2014). KESIMPULAN Semua minuman yang diujikan memiliki jumlah bakteri koliform dan Escherichia coli di luar ambang batas berdasarkan Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010 tentang persyarat an kualitas air minum. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada mahasiswa D-IV Analis Kesehatan UNUSA dan asisten laboratorium Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aditia, L., dan Muthiadin, C. 2015. Uji Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Jajanan di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Biogenesis. Vol 3, No. 2. Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Jawa Timur 2014. Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Fatimah, S., Prasetyaningsih, Y., dan Sari, M.F.I. 2017. Analisis Coliform Pada Minuman Es Dawet Yang Dijual Di Malioboro Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional IKAKESMADA. ISBN: 978-979-3812-41-0. 75-80. Hadi, B., Bahar, E., dan Semiarti, R. 2014. Uji Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga yang digunakan Penjual Minuman di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 3 (2). Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010 tentang PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. Nisa, A.S., Hastuti, U.S., Witjoro, A. 2012. Analisis Mikrobiologi Minuman Teh Seduhan Berbeda Merk Berdasarkan Nilai MPN Coliform Di Kota Malang. Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi. Publisher: Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS. 518-523. Marhamah dan Huda, M. 2014. Kualitas Mikrobiologi Minuman Jajanan (Es Sirup) Pada Kantin SD Negeri Di Wilayah Kota Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan. Vol 3, No.1. Ritonga, R, Marsaulina, I, dan Chahaya, I. 2014. Analisis Escherichia coli Dan Higiene Sanitasi Pada Minuman Es Teh Yang Dijual Di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Vol 3, No 2. Ruchiyat, A. 2007. Hubungan antara Hygine Perorangan, Frekuensi Konsumsi, Dan Sumber Makanan Jajanan Dengan Kejadian Diare. Naskah Publikasi Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Waluyo, L. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Malang UMM Press. Wibawa, A. 2008. Faktor Penentu Kontaminasi Bakteriologik pada Makanan Jajanan di Sekolah Dasar. 42

Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 3, No. 1. Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. Vol. 2, No.1 Puspitasari, R.L. 2013. Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar 43