BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian analisis Laporan Keuangan. tentang definisi analisis laporan keuangan:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pokok atas berbagai macam bagian-bagiannya dan penelaahan bagian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diambil bisa berkualitas. c. Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010:79), laporan. pelaksanaan dan pengawasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Financial Performance (2)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan dan bagaimana perubahan unsur unsur itu dari tahun ke tahun untuk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Analisis Laporan keuangan. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Analisis Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data, perhitungan data, dan analisis data yang kemudian akan menghasilkan informasi pendukung guna mencapai keputusan atau kebijakan ekonomi. 1. Pengertian analisis Laporan Keuangan Menurut Subramanyam dan John Wild (2008:4) menyatakan tentang definisi analisis laporan keuangan: Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan,dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian bisnis. Disisi lain Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih (2007:6) menyatakan bahwa: Analisis laporan keuangan berarti melakukan penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan atau (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan Jumingan (2006:42)analisis laporan keuangan meliputi penelaah tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. 6

7 Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan kegiatan menelaah laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan prospek serta risiko perusahaan. 2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki. d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. 3. Hutang Hutang merupakan kewajiban yang harus dibayar. Menurut Al Haryono Jusup (2011:197) hutang adalah ewajiban suatu perusahaan

8 yang timbul dari transaksi pada waktu yang laludan harus dibayar dengan kas, barang atau jasa, diwaktu yang akan datang Hutang dikelompokkan menjadi hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.kewajiban lancar adalah hutang yangdiharapkan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan (tergantung mana yang lebih panjang), dan dengan menggunakan aset lancar yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban lancar yang lain. Perusahaan harus selalu memperhatikan besarnya kewajiban lancar dalam hubungannya dengan jumlah aset lancar. Perusahaan yang memiliki kewajiban lancar lebih besar dari aset lancar berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, karena ada kemungkinan perusahaan dengan kondisi seperti ini tidak akan dapat melunasi kewajiban yang segera harus dibayar. Oleh karena itu, manajemen, kreditur, dan investor biasanya memberi perhatian khusus pada jumlah modal (aset lancar) terhadap kewajiban lancar. Menurut S.Munawir (2004:18) hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah: kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasan atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka waktu pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

9 Menurut S.Munawir (2004:18) utang lancar meliputi : Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara. Hutang yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. Hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. Penghasilan yang diterima dimuka (Diferred Revenue), adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisir. pengertian hutang jangka panjang menurut Kieso (2007:238) hutang jangka panjang adalah terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin dimasa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan, menurut mana yang lebih lama. Sementara itu S.Munawir (2004:19) Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca). Pada umumnya, hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan untuk melindungi baik peminjam maupun yang dipinjam. Item-item yang sering dinyatakan dalam perjanjian meliputi jumlah yang diotorisasi untuk diterbitkan, suku bunga, tanggal jatuh tempo, provisi penarikan, properti yang digadaikan sebagai jaminan,

10 persyaratan dana pelunasan, modal kerja dan pembatasan dividen, serta pembatasan yang berhubungan dengan asumsi hutang tambahan. B. Analisis Rasio Menurut Jumingan(2006:118) menyatakan bahwa rasio dalam laporan keuangan adalah ngka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsurunsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Disisi lain menurut Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih (2007:10) - pos tertentu dalam Neraca atau Laporan Laba/Rugi secara individu atau Pada dasarnya analisis rasio terdiri dari lima macam kategori yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dapat menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Sedangkan rasio pasar lebih banyak berdasar kepada sudut pandang investor atau calon investor. 1. Pengertian Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan agar segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya.rasio ini mengukur kemampuan likuiditasjangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaaan relatif terhadap hutang

11 lancarnya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlah aktiva lancar yang dapat segera dikonversi menjadi kas untuk memenuhiseluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.rasio untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) terdiri : Rasio Lancar (Curent Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio Lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.rasio cepat merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan.rasio Kas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan hanya memperhitungkan uang kas,setara kas dan investasi jangka pendek. Rasio likuiditas jangka pendek perusahaan dipengaruhi oleh kapan arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa depan. Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa, serta persyaratan dan ukuran modal kerja. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dinyatakan dalam perbedaan tingkatan. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan. Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya merupakan masalah likuiditas yang paling ekstrem. Masalah ini dapat mengarah pada penjualan investasi dan aset lainnya yang dipaksakan dan kemungkinan yang paling parah mengarah pada insolvabilitas dan kebangkrutan. Bagi pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas dapat berpotensi menyebabkan hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi modal. Saat pemilik perusahaan memiliki kewajiban tak

12 terbatas kurangnya likuiditas dapat membahayakan aset pribadi mereka. Bagi kreditor perusahaan, kurangnya likuiditas dapat menyebabkan penundanaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali. Pelanggan serta pemasok produk dan jasa perusahaan juga merasakan masalah likuiditas jangka pendek. Implikasinya antara lain mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kontrak serta merusak hubungan dengan pelanggan dan pemasok penting. Modal kerja merupakan ukuran likuiditas yang banyak digunakan. Modal kerja adalah selisih aset lancar setelah dikurangi kewajiban lancar. Modal kerja merupakan ukuran aset lancar yang penting yang mencerminkan pengaman bagi kreditor. Modal kerja juga penting untuk mengukur cadangan likuiditas yang tersedia untuk memenuhi ketidakpastian kemungkinan diperolehnya laba atau rugi dan ketidakpastian yang terkait dengan keseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. (Subramanyam and John wild 2008: 241). Tujuan analisis rasio likuiditas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. a. Rasio Lancar Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu dekat(tidak lebih dari satu tahun). Rumus: b. Rasio Cepat Rasio Lancar = Rasio ini menggunakan aset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi kas, maka dalam

13 perhitungan rasio cepat persediaan dikeluarkan dari angka yang dibagi. Untuk mendapatkan kepastian yang lebih jelas tentang kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutang lancarnya perlu dihitung dengan rasio cepat. Rasio Quick adalah perbandingan antara harta lancar yang paling cepat dapat diuangkan seperti : kas,piutang dagang, dengan hutang lancar. Rumus: Rasio Cepat = c. Rasio Kas Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling liquid (mudahdiuangkan) dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwarasio kas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.rasio ini membandingkan total kas dan setara kas dan investasi jangka pendek dengan total hutang lancar. Rumus : Rasio Kas = 2. Pengertian Rasio Solvabilitas Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan memfokuskan pada sisi kanan neraca.rasio yang menunjukkan besarnya aktiva perusahaan yang didanai dengan hutang. Rasio ini akan

14 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Rasio ini juga dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Menurut Subramanyan dan John Wild (2008: 262-263) menyatakan tentang elemen solvabilitas: Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Analisis strukutur modal salah satunya. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih beresiko. Saat memperoleh pendanaan, perusahaan akan menginvestasikannya pada berbagai aset. Aset mencerminkan sumber keamanan sekunder bagi pemberi pinjaman dan diperoleh dari pinjaman yang dijamin oleh aset tertentu hingga aset yang tersedia sebagai pengaman umum bagi kreditor tanpa jaminan. Hal ini dan faktor lainnya menghasilkan perbedaan risiko yang terkait dengan berbagai aset dan sumber pendanaan. Elemen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba. Laba merupakan sumber kas yang paling diinginkan dan dapat diandalkan untuk pembayaran bunga dan pokok utang jangka panjang. Sebagai ukuran arus kas masuk dari operasi, laba penting untuk melunasi bunga jangka panjang dan beban tetap lainnya. Arus laba yang stabil merupakan ukuran penting atas kemampuan perusahaan untuk meminjam saat kekurangan kas. Hal itu juga merupakan ukuran kemampuan perusahaan bangkit dari kondisi kesulitan keuangan. Tujuan analisis rasio solvabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang. a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan financial leverage yang tinggi akan meningkatkan ROE dengan cepat, tetapi

15 sebaliknya apabila penjualan menurun, ROE akan menurun cepat pula. Rumus : Rasio total hutang terhadap total aset = b. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum bunga pajak atau menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman meskipun hal ini juga menunjukkanterlalu rendahnya penggunaan hutang perusahaan.sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen.rumus : TIE = c. Rasio Fixed Charge Coverage Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan membayar beban tetap total, termasuk biaya sewa.rasio ini memperhitungkan sewa, karena meskipun sewa bukan hutang, tetapi sewa merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan hutang perusahaan. Rumus : Fixed Charge Coverage = 3. Pengertian Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.rasio ini melihat

16 pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Tujuan analisis rasio aktivitas juga mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang ada dalam perusahaan. Rasio ini menyangkut sebagai investasi dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Investasi yang terlalu besar akan mengakibatkan rasio aktivitas semakin rendah. Ini berarti dana yang tertanam akan lebih lambat perputarannya atau dengan kata lain penggunaan dana kurang efektif. a. Rasio Perputaran Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang bisa dihitung melalui dua tahap yaitu dengan menghitung perputaran piutang dan kemudian menghitung rata-rata umur piutang.rumus : Perputaran Piutang =

17 Rata-rata umur piutang = Angka rata-rata piutang yang terlalu tinggi menunjukkankemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi.sebaliknya, angka yang terlalu rendah bisa jadi merupakan indikasi kebijakan piutang yang terlalu ketat dan ini akanmenurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Jadi rasio ini mengukur sampai seberapa cepat perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya. Semakin cepat berarti semakin sedikit pula dana yang ditanamkan pada piutang. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. b. Rasio Perputaran Persediaan Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama satu periode tertentu, tingkat perputaran persediaan ini dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.rumus:

18 Perputaran Persediaan = Rata-rata umur Persediaan = Besarnya tingkat perputaran persediaan tergantung pada sifat barang,letak perusahaan, dan jenis perusahaan.tingkat perputaran persediaan yang rendah dapat disebabkan over investment dalam persediaan. Sebaliknya tingkat perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan dana yang diinvestasikan pada persediaan efektif menghasilkan laba. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektifitas manajemen persediaan. Sebaliknya,perputaran persediaan yang rendah menandakan tandatanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif. Jadi rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan mengontrol modal yang ada pada persediaan. c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini

19 berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Namun jika rasionya tidak bisa dikatakan juga bahwa perusahaan kurang efektif dalam menggunakan aktiva tetapnya. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan aktiva tetap yang sudah tidak efesien lagi dalam penggunaannya. Rumus : Perputaran Aktiva Tetap = d. Perputaran Total Aktiva Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva.rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi pemasarannya dan pengeluaran modalnya. Perputaran total aktiva ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, dan juga bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan. Rumus : Perputaran Total Aktiva = 4. Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu. Tujuan analisis rasio profitabilitas adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas). Selain itu dengan adanya rasio profitabilitas juga dapat

20 digunakan untuk mengetahui perkembangan laba perusahaan dari waktu ke waktu. a. Profit Margin Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.rumus: Profit Margin = Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu.secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen.ketidakefesiensi manajemen disini dilihat dari bagaimana laba yang dihasilkan terhadap penjualan. b. Return on Total Aset ( ROA) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering disebut ROI (Return On Investment). Rumus : ROA = Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi manajemen.efesiensi manajemen disini dilihat dari bagaimana perusahaan memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

21 operasional perusahaan.semakin tinggi nilai rasio, semakin baik dalam menghasilkan laba. c. Return on Equity (ROE) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham,namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang efesiensi manajemen dalam penggunaan modal sendiri. Rumus : ROE = C. Analisis SWOT Menurut Fredy Rangkuti (2004:18) Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-kekuatan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities (peluang-peluang) dan threats (ancaman-ancaman).menurut Jogiyanto (2005:46) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatankesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.adapun penjelasan secara rinci mengenai, yaitu:

22 Strength atau kekuatan, merupakan segala sesuatu yang dimiliki dan dapat memperlancar pendirian usaha tersebut atau pembuatan produk atau pelaksanaan proyek. Contoh: tenaga ahli, dana yang banyak, bahan baku yang murah, dan sebagainya. Weakness atau kelemahan, yaitu ketidakadaan sumber yang diperlukan sehingga dapat menghambat kelancaran pendirian usaha atau pembuatan produk atau pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Contoh: kekurangan dana, langkanya bahan baku, mahalnya tenaga kerja, dan lain-lain. Opportunity atau kesempatan/peluang, ialah faktor luar yang dapat memperluas kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: produk baru akan laku di pasaran, produk lain belum ada. Threat atau ancaman/tantangan, yakni faktor luar yang dapat mempersempit kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: pesaing, keadaan kurang aman, dan sejenisnya.