BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan data sebenarnya dan keefektifan perancangan sehingga suatu perancangan ini dapat terlihat lebih jelas fungsinya. Selain dari pada itu, pengujian juga diperlukan untuk melihat kelemahan atau kekurangan dari suatu perancangan sehingga kedepannya menjadi bahan perbaikan kembali. Adapun metodologi pengujian di lakukan sebagai berikut: 1. Pengaturan inverter. 2. Pengujian Logic Input ( LI ) inverter 3. Pengujian rangkaian kontrol panel inverter 4.2 Prinsip Dasar Inverter Inverter merupakan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk mengkonversikan sumber daya 3 phasa menjadi tegangan DC yang kemudian dikonversikan lagi menjadi sumber daya 3 phasa dengan frekuensi yang sesuai. Cara ini bisa dipakai karena diketahui bahwa kecepatan sinkron motor induksi berbanding lurus dengan frekuensi sumber dayanya, seperti terlihat pada persamaan ( 2.12 ) Sumber daya dari PLN mempunyai frekuensi yang konstan, yaitu 50 Hz. Salah satu cara yang efektif untuk menghasilkan tegangan dengan frekuensi yang bisa diatur yaitu dengan jalan membangkitkannya sendiri. Untuk itu diperlukan suatu sumber daya DC. Sumber daya ini diperoleh dari sumber daya PLN yang disearahkan dengan rectifier. Selanjutnya sumber daya ini ditapis dengan filter DC untuk mendapatkan sumber daya DC yang lebih rata. Kemudian dengan melalui suatu rangkaian switch (disebut sebagai jembatan inverter) yang bisa dikendalikan sedemikian rupa, sumber daya itu bisa diubah menjadi sumber daya 3 phasa pada ujung beban. Dengan cara mengontrol waktu pensaklaran dari switch-switch tersebut dengan menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) seperti terlihat pada gambar 4.1 38
Gambar 4.1 Prinsip Dasar Inverter Dengan menggunakan inverter, maka akan banyak diperoleh keuntungan secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain. Beberapa keuntungan tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar, mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi, mempunyai fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem lebih aman. 4.3 Pengaturan Inverter Panel inverter adalah peralatan untuk mengubah frekuensi yang digunakan untuk mengontrol motor AC dengan kecepatan motor sesuai dengan yang di butuhkan. Untuk mengatur frekuensi pada sebuah inverter dapat di lihat pada gambar 4.2 sebagai berikut 39
Gambar 4.2 Bagian Pengatur Inverter Dengan kontrol ini dapat dengan mudah untuk mengatur atau melakukan penyetelan frekuensi yang di butuhkan serta bisa untuk penunjukan meter ( Amper, tegangan, frekuensi dan kecepatan ).. 4.4 Pengujian Logic Input Inverter ( LI ) Sebuah inverter mempunyai Logic Input ( LI ) yang berfungsi memberikan perintah kepada inverter untuk running. Logic Input ini terdiri dari LI-1 sampai dengan LI-6. Gambar 4.3 Logic Input Inverter Pengujian Logic Input ( LI ) ini cukup dengan memberikan tegangan +24VDC dari inverter itu sendiri. Karena Logic Input ( LI ) yang akan di gunakan hanya Logic Input 1( LI1 ), maka disini yang akan di uji adalah Logic Input 1 (LI1). 40
Logic Input ( LI ) ini merupakan masukan pada sebuah inverter yang berfungsi untuk memberikan perintah pada sebuah inverter. Setelah Logic Input 1 ( LI1 ) di berikan tegangan +24VDC inverter memerintahkan untuk running dan apabila tegangan +24VDC kembali dilepaskan ternyata inverter pun kembali stop dan kembali pada posisi siap di running. Dengan demikian berarti Logic Input 1 bekerja dengan semestinya dan panel inverter pun siap untuk di running. 4.5 Pengujian Rangkaian Kontrol Panel Inverter Rangkaian penggerak motor exhaustfan tersusun atas sebuah inverter yang di aktifkan oleh relai R1A sehingga inverter bisa menggerakkan motor exhaustfan. Untuk mengaktifkan sebuah panel inverter bisa di lakukan dengan 2 cara, yaitu : a. Secara Manual b. Secara Auto 4.5.1 Pengujian Secara Manual Untuk pengujian secara manual kita harus memindahkan Switch AUTO OFF MANUAL ke posisi Manual. Lalu kita tekan tombol On sehingga relai R1A aktif. Bilamana relai R1A aktif maka kontak relai R1A yang tadinya terbuka akan menutup dan Inverter pun akan aktif sehingga menyebabkan arus dari ketiga fasa yaitu R, S dan T mengalir menuju motor exhaustfan. Dengan demikian maka motor exhaustfan akan berputar dengan kecepatan putaran sesuai dengan frekuensi yang telah di atur dalam inverter dan lampu ON pun akan menyala. Begitu pula sebaliknya apabila tombol OFF di tekan maka relai R1A tidak aktif maka inverter tidak akan bekerja sehingga motor tidak akan mendapat suplai tegangan dan akan berhenti berputar dan lampu OFF pun akan menyala. 41
Gambar 4.4 Operasional Panel Secara Manual 4.5.2 Pengujian Secara Auto Untuk pengujian secara Autol kita harus memindahkan Switch AUTO OFF MANUAL ke posisi Auto. Pada pengujian Auto ini secara garis besar sama, perbedaannya adalah cara mengaktifkan relay R1A yang tidak melalui tombol ON tetapi ada yang mengaktifkan dari luar panel. Relai R1A dalam rangkaian ini berfungsi sebagai saklar yang mengatur aktifnya inverter dengan cara menyalurkan dan memutuskan arus yang mencatu logic Input ( LI1 ) dalam inverter. Apabila relai R1A aktif maka inverter akan bekerja dan arus dari sumber fasa tiga akan mengalir menuju motor sehingga motor menjadi berputar sesuai dengan frekuensi yang telah diatur dan lampu ON pun akan menyala. Begitu pula sebaliknya apabila relai R1A tidak aktif maka inverter tidak akan bekerja sehingga motor tidak akan mendapat suplai tegangan dan akan berhenti berputar dan lampu OFF pun akan menyala Gambar 4.5 Operasional Panel Secara Auto Adapun tabel hasil pengujian inverter adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Panel Inverter dengan Exhausfan 5.5kw No. FREKUENSI ( Hz ) ARUS ( Ampere ) KECEPATAN PUTARAN MOTOR ( RPM ) 1 10 4.4 300 2 20 4.7 600 3 30 5.4 900 4 40 7.1 1200 5 50 9.7 1500 42
Arus ( A ) F r e k u e n s i ( H z ) Gambar 4.6 Grafik Hubungan antara Frekuensi terhadap Arus yang di hasilkan oleh Motor Induksi 5,5kW Kecepatan ( RPM ) F r e k u e n s i ( H z ) Gambar 4.7 Grafik Hubungan antara Frekuensi terhadap Kecepatan yang di hasilkan oleh Motor Induksi 5,5kW 43
4.6 Analisa Hasil Setelah melihat dan mengamati cara kerja dan pengujian dari peralatan ini dalam mengatur kecepatan perputaran mesin motor exhaustfan, maka diperoleh hasil analisa sebagai berikut : 1. Dengan melakukan perubahan program dan penyetelan terutama ketika pengaturan ditentukan pada frekuensi yang rendah ternyata inverter masih mampu menggerakkan motor dengan baik. 2. Ketika pengaturan ditentukan pada frekuensi tinggi, alat ini mampu bekerja dan menggerakkan motor dengan baik pula. Pengubahan pengaturan pada berbagai penyetelan masukkan ternyata tidak mempengaruhi kinerja dari inverter ini dan pada motor-pun tidak terjadi panas yang berlebih, padahal perubahan yang terjadi sering mengakibatkan motor menjadi panas. Hal ini menunjukan bahwa thermal switch yang ada pada motor bekerja dengan baik. Di samping itu komponen-komponen tambahan yang diberikan untuk melindungi inverter dari berbagai gangguanpun bekerja dengan baik. 44