KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK & NONFISIK 2018

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

Kebijakan Dana Perimbangan: Evaluasi 2016 dan Pelaksanaan 2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

DANA ALOKASI KHUSUS DALAM PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

SALINAN. 3. Peraturan... Menimbang : a.

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548 /KMK

Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN Tahun Anggaran 2015

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

I. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

2017, No melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membentuk Undang-Undang tent

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017

2011, No.70 2 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167); 3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 4. Peraturan Menteri Ke

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA PENYESUAIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DBH SUBDIT DBH DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Direktur Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2016, No ditentukan penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

OUTLINE POKOK-POKOK KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA Musyawarah Nasional V APEKSI 2016 Kota Jambi, 27 Juli

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1

TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA 2018 Fokus untuk : Meningkatkan pemerataan keuangan antardaerah; Meningkatkan kualitas dan mengurangi ketimpangan layanan publik antardaerah; Menciptakan lapangan kerja; dan Mengentaskan kemiskinan. Penyaluran berbasis kinerja pelaksanaan, yaitu penyerapan anggaran dan capaian output. Transfer ke Daerah Naik Rp3,4 T dari outlook 2017 706,2 701,1 Dana Bagi Hasil 87,7 89,2 Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau selain sesuai UU Cukai, juga untuk infrastruktur sesuai prioritas daerah; DBH Dana Reboisasi, selain Rehabilitasi Hutan dan Lahan juga penanganan kebakaran hutan, penataan batas kawasan, dan pembenihan; dan 25% untuk belanja infrastruktur. Dana Alokasi Umum 398,1 Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah Pagu bersifat dinamis; Bobot wilayah laut naik menjadi 100%; Memerhatikan pengalihan urusan antar tingkat pemerintahan; dan 25% untuk belanja infrastruktur. 401,5 Dana Alokasi Khusus Fisik 62,4 Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik; Money follow program; Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi; Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan Sinkronisasi dengan belanja K/L. Dana Insentif Daerah 8,5 Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, layanan dasar publik, dan kesejahteraan. Dana Alokasi Khusus Nonfisik 123,5 Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik dengan sasaran: BOS untuk 47,4 juta siswa; TPG 1,2 juta guru; BOK 9.767 Puskesmas; BOP PAUD untuk 6,1 juta siswa; Tamsil Guru untuk 265 ribu guru; Tunjangan Guru daerah terpencil untuk 50 ribu guru; BOKB untuk 6.830 balai; dan Penguatan Koperasi dan UKM untuk 23 ribu peserta pelatihan. Dana Otsus, DTI, dan Dais DIY 20,9 Untuk percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, serta pengentasan kemiskinan pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Provinsi Aceh. 21,1 Naik Rp1,8 T dari Dana Desa outlook 2017 60,0 Formula makin fokus untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan memperbaiki distribusi Dana Desa per kapita, melalui: Penurunan porsi alokasi yg dibagi merata ke semua desa & peningkatan alokasi formula; Pemberian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin; dan Pemberian afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi. 2

KEBIJAKAN UMUM DAK FISIK PENGERTIAN Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. FUNGSI Membantu daerah dalam mewujudkan tugas kepemerintahan di bidang tertentu, khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang selaras dengan prioritas nasional. UU 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah PP 55/2005 tentang Dana Perimbangan PENGALOKASIAN (FORMULA BASED) Kriteria Umum ditetapkan dengan memper>mbangkan kemampuan keuangan dalam APBD. Kriteria Khusus ditetapkan dengan memperha>kan peraturan perundang- undangan dan karakteris>k daerah, melipu>: daerah ter>nggal, daerah perbatasan dengan negara lain, serta daerah pesisir dan kepulauan. Kriteria Teknis ditetapkan oleh Kementerian Negara/ Kementerian Teknis. EVALUASI PENGALOKASIAN Pengalokasian dengan formula based terkadang >dak sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan di daerah. Untuk itu, sejak APBN TA 2016 pengalokasian DAK Fisik disempurnakan dengan proposal based. 3

KEBIJAKAN DAK FISIK 2018 Penyempurnaan jenis dan bidang DAK Fisik sesuai dengan prinsip money follow program, berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dengan belanja K/L Penguatan peran Provinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik Memperbaiki Penyaluran DAK: a. dengan 3 tahap per bidang b. penyaluran secara sekaligus sesuai rekomendasi KL dan Bidang yang alokasi sd. 1 Miliar c. berbasis kinerja pelaksanaan (performance based). Mewajibkan daerah melaporkan capaian output/outcome. 1. DAK REGULER Membantu mendanai kegiatan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23/ 2014 dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan 1. Pendidikan 2. Kesehatan dan KB 3. Perumahan dan Permukiman 4. Industri Kecil dan Menengah (IKM) 5. Pertanian 6. Kelautan dan Perikanan 7. Pariwisata 8. Jalan 9. Air Minum 10. Sanitasi; dan 11. Pasar. 2. DAK PENUGASAN Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah, lingkup kegiatan spesifik serta lokasi prioritas tertentu 1. Pendidikan (SMK); 2. Kesehatan; 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 5. Jalan; 6. Irigasi; 7. Pasar; 8. Energi Skala Kecil; dan 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 3. DAK AFFIRMASI Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based) 1. Kesehatan; 2. Perumahan dan Permukiman; 3. Transportasi; 4. Pendidikan; 5. Air Minum; dan 6. Sanitasi. 4

PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK BERBASIS USULAN DAERAH (PROPOSAL BASED) Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Prinsip Percepatan Penyediaan Infrastruktur di Daerah Prinsip Sinkronisasi Pendanaan Pembangunan Daerah Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis Kinerja Penyerapan Usulan kegiatan harus: 1. Menjadi kewenangan daerah; 2. Bagian dari RPJMD dan RKPD yang telah disinkronisasi dengan prioritas nasional; dan 3. Kegiatannya harus menghasil-kan output/ outcome yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang terkait dengan: 1. pelayanan dasar untuk pemenuhan SPM; 2. pengembangan industri, perdagangan, pariwisata, sektor perekonomian lainnya Sinkronisasi usulan kegiatan antara: 1. Bidang yang satu dengan bidang lainnya; 2. Daerah yang satu dengan daerah lainnya, termasuk antara kabupaten/ kota dengan provinsi; dan 3. Kegiatan DAK dengan kegiatan yang didanai dari non DAK Alokasi DAK memperhitungkan tingkat penyerapan anggaran dan capaian output/outcome tahun sebelumnya, dengan tujuan agar: 1. Daerah punya komitmen untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan; 2. Daerah melaksanakan DAK sesuai dengan target output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan 5

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK Juni - Juli Agt - Sept Agt - Sept PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT Penilaian mengacu pada : a. data teknis Usulan DAK b. perbandingan data teknis usulan daerah dengan data teknis K/L c. tingkat pencapaian SPM d. target output dan outcome : jangka menengah K/L Teknis Bappenas Kemenkeu Menilai usulan skala prioritas per bidang/ subbidang mengacu pada: a. Data teknis Usulan DAK b. Lokasi prioritas per tahun secara nasional. c. Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD dan RPJMD dengan prioritas nasional dalam RKP dan RPJMN. Menilai satuan biaya: a. Standar Biaya Masukan b. Standar Biaya Keluaran usulan K/L c. Indeks kemahalan konstruksi d. Kinerja penyerapan DAK dan tingkat capaian output fisik tahun sebelumnya. Provinsi a. Rekomendasi atas kegiatan dari usulan DAK Fisik Kabupaten/ Kota b. Sinkronisasi kegiatan antara Kab./Kota dengan Provinsi dan antar Kab./Kota dalam lingkup Provinsi. 6

PAGU ALOKASI DAK FISIK TAHUN 2018 URAIAN APBN 2017 APBNP 2017 APBN 2018 Selisih 2017-2018 (1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(3) DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 58,342.21 69,531.50 62,436.26 (7,095.24) a. DAK Reguler 20,396.25 20,396.25 31,350.84 10,954.59 1.Pendidikan 6,107.10 6,107.10 6,629.30 522.20 2.Kesehatan dan KB 10,021.82 10,021.82 10,511.81 489.99 3.Air Minum (dalam Miliar Rupiah) 500.67 500.67 4.Sanitasi 521.49 521.49 5.Perumahan dan Pemukiman 654.89 654.89 564.96 (89.93) 6.Pasar 863.39 863.39 7.Industri Kecil dan Menengah 531.50 531.50 563.69 32.19 8.Pertanian 1,650.04 1,650.04 1,681.68 31.64 9.Kelautan dan Perikanan 926.50 926.50 879.70 (46.80) 10.Pariwisata 504.40 504.40 631.95 127.55 11.Jalan 8,002.20 8,002.20 b. DAK Penugasan 34,466.76 34,466.76 24,463.66 (10,003.10) 1.Pendidikan SMK 1,951.80 1,951.80 1,713.60 (238.20) 2.Kesehatan 4,831.26 4,831.26 4,241.66 (589.60) 3.Air Minum 1,200.30 1,200.30 1,053.82 (146.48) 4.Sanitasi 1,250.20 1,250.20 1,097.63 (152.57) 5.Jalan 19,690.10 19,690.10 10,200.66 (9,489.44) 6.Pasar 1,035.70 1,035.70 909.30 (126.40) 7.Irigasi 4,005.10 4,005.10 4,246.18 241.08 8.Energi Skala Kecil dan Menengah 502.30 502.30 500.10 (2.20) 9.Lingkungan Hidup dan Kehutanan 500.72 500.72 c. DAK Afirmasi 3,479.20 3,479.20 6,621.77 3,142.57 1.Kesehatan 2,251.80 2,251.80 3,226.24 974.44 2.Perumahan dan Pemukiman 383.30 383.30 464.64 81.34 3.Transportasi 844.10 844.10 1,078.13 234.03 4.Pendidikan 794.61 794.61 5.Air Minum 516.26 516.26 6.Sanitasi 541.88 541.88 d. DAK Tambahan (APBNP 2017) 11,189.29 7

DAK Fisik 2018 dialokasikan sebesar Rp62,44 T dengan 166 menu kegiatan, dengan afirmasi untuk daerah-daerah perbatasan, daerah tertinggal, kepulauan dan transmigrasi. AIR MINUM Dengan sasaran penyediaan: 1. Sumber air minum layak bagi 510.412 rumah tangga. 2. Sumber air minum layak bagi 716.352 rumah tangga melalui pembangunan 448 SPAM. 3. Sumber air minum layak bagi 243.170 rumah tangga melalui peningkatan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) PENDIDIKAN 1. Rehab Ruang Belajar: SD : 39.220 unit SMP : 13.402 unit SMA/K : 5.855 paket 2. Ruang Kelas Baru: SD : 5.694 unit SMP : 4.095 unit SMA/K : 4.466 paket 3. Alat peraga dan Buku: SD : 19.488 unit SMP : 10.345 unit SMA/K : 8.848 paket PERUMAHAN KESEHATAN JALAN Fasilitasi stimulan pembangunan baru maupun peningkatan kualitas 225.804 rumah tangga. 1. Prasarana dan Sarana Rumah Sakit dan Puskesmas : 15.716 unit 2. Alat kesehatan: RS dan Puskesmas : 26.387 unit 3. Kefarmasian: 2.273 paket Kemantapan Jalan: Provinsi 73,38% Kab/Kota 62,88% IRIGASI & PERTANIAN 1. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi seluas 51.000 Ha 2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi seluas 771.850 Ha 3. Perbaikan sumber air 8.200 unit 4. Jalan Usaha Tani 600 Km. SANITASI 1. Pembangunan 127.500 SR untuk SPAL terpusat 2. Pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat 3. Penyediaan 500.000 unit tangki septik 4. Penyediaan 20 unit truk tinja 5. Pembangunan 10 IPLT baru. 6. Penyediaan sarana sanitasi individual perdesaan di desa/ kelurahan sebanyak 2.100.000 unit. 8

PERKEMBANGAN PAGU ALOKASI DAK FISIK BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI Dalam jutaan Rp 9

Menu Kegiatan DAK Bidang Air Minum NO BIDANG MENU KEGIATAN INDIKATOR OUTPUT AIR MINUM (UIC: KEMENPUPR) DAK Reguler Pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komunal (satuan sambungan rumah (SR) DAK Afirmasi Pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komunal (satuan sambungan rumah (SR) dan jiwa terlayani) DAK Penugasan Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum, peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM BJP terlindungi, serta SPAM BJP terlindungi menjadi SPAM JP Penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun (satuan liter/ de>k dan jiwa terlayani) Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 510.412 rumah tangga bagi masyarakat (bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Non- MBR) di kab/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 716.352 rumah tangga melalui pembangunan baru 448 SPAM lengkap. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 243.170 rumah tangga melalui peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM BJP terlindungi. INDIKATOR OUTCOME Peningkatan jumlah penduduk yang mendapatka n pelayanan air minum yaitu sebanyak 5.879.736 jiwa. LOKASI PRIORITAS diprioritaskan bagi kabupaten/kota dengan akses air minum rendah (masih di bawah rata- rata nasional). Daerah Ter>nggal Daerah Perbatasan Daerah Kepulauan Transmigrasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kabupaten/kota yang memiliki SPAM Regional Kota binaan Kementerian PUPR Kawasan Kumuh

Menu Kegiatan DAK Bidang Sanitasi NO BIDANG MENU KEGIATAN INDIKATOR OUTPUT SANITASI (UIC: KEMENPUPR) DAK Reguler DAK Afirmasi DAK Penugasan Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala Komunal yang terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domes>k (IPALD) permukiman, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KK. Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALD permukiman skala komunal, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KK serta parasarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Pembangunan tangki sep>k skala komunal (5-10 KK). Terbangunnya 127.500 SR untuk SPAL terpusat terpasang (skala komunal, kawasan, dan/atau kota). Terbangunnya 115.200 SR melalui pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat Skala Komunal Domes>k baru Tersedianya 500.000 unit tangki sep>k individu di perkotaan. INDIKATOR OUTCOME Peningkatan layanan sanitasi (sistem pengolahan air limbah individual, komunal dan terpusat (jiwa) LOKASI PRIORITAS Sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)/ Memorandum Program Sanitasi (MPS). Kabupaten/kota yang sudah atau sedang menyusun dokumen SSK/MPS. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2018 dilakukan di luar lokasi kegiatan DAK Afirmasi dan DAK Penugasan. Daerah Ter>nggal Daerah Perbatasan Daerah Kepulauan Transmigrasi Dokumen SSK/MMS Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kabupaten/kota yang memiliki SPAM Regional Kota binaan Kementerian PUPR Kawasan Kumuh

MEKANISME PENYALURAN DAK FISIK PMK 112/PMK.07/2017 Ttg Perubahan PMK 50/PMK.07/2017 Ketentuan Penyaluran 2018 Thp I Thp II Thp III Besaran Penyaluran 25% 45% * Syarat: Perda APBD Laporan Realisasi Output Tahun Anggaran / Tahapan sebelumnya Minimal Penyerapan Minimal Output Kontrak Kegiatan Rencana Kegiatan (RK) yang telah disetujui KL Laporan nilai rencana kebutuhan dana - - 75% - - - - - - - 90% 70%** - - Alokasi Bidang < 1 M = penyaluran sekaligus 100% 1. Dokumen paling lambat 21 Juli 2. Kegiatan tertentu yang direkomendasika n K/L dan disetujui Kemenkeu Penyaluran: Paling Cepat Paling Lambat Feb Juli Apr Okt Sep Des Penyampaian Dokumen Paling Lambat 21 JULI 21 OKT 15 DES Catatan: Penyaluran melalui KPPN setempat sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan; ** Nilai rencana kegiatan 100%. 12

PENYALURAN DAK FISIK (1) Besaran penyaluran per Tahapan 45% 25% Paling cepat Februari Paling lambat Juli Paling cepat April Paling lambat Oktober Paling cepat September Paling lambat Desember sebesar selisih antara dana yang telah disalurkan dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyeluesaian kegiatan Tahap I Tahap II DAK yang disalurkan (tahap III) sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai output 100%; Mengurangi/menghilangkan Sisa DAK yang ada di RKUD; Perencanaan Kas Pemerintah menjadi lebih terukur dan sehat; dan Mendisplinkan daerah dalam perencanaan kas. Tahap III 13

PENYALURAN DAK FISIK (2) PERSYARATAN: Tahap I Perda APBD TA berjalan laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan TA sebelumnya Rencana kerja yang telah disetujui K/L Daftar kontrak kegiatan,berupa data kontrak, bukti pemesanan barang, data pelaksanaan kegiatan swakelola dan/ atau kegiatan dana penunjang Tahap II laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output TW I Desain Perencanaan, Biaya Tender, Honorarium fasilitator kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola, Penunjukan konsultan pengawas kegiatan kontraktual, Penyelengaraan rapat koordinasi, Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengawasan (MAX 5%) Meningkatkan pencapaian sasaran target out yang telah ditetapkan pada TA sebelumnya Meningkatkan kemampuan dan komitmen daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik; Mendorong pencapaian target output yang telah ditetapkan Tahap III laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 90% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d Tahap II paling sedikit 70% nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang 14

PENYALURAN DAK FISIK (3) BATAS WAKTU PENYAMPAIAN PERSYARATAN: Konsekuensi persyaratan terlambat: DAK Fisik Tahapan berikutnya tidak disalurkan Tujuan Penerapan: Penerapan punishment bagi daerah yang tidak tertib dan berkomitmen rendah Menodorong daerah agar tertib/ disiplin anggaran TAHAP I paling lambat tanggal 21 Juli TAHAP II paling lambat tanggal 21 Oktober TAHAP III paling lambat tanggal 15 Desember 15

PENYALURAN DAK FISIK (4) Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu s.d 1 Milyar: Dapat sekaligus paling cepat April paling lambat Juli sebesar nilai kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan DAK Fisik Persyaratan: perda APBD TA berjalan; laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik TA sebelumnya Daftar kontrak kegiatan Batas penyampaian persyaratan 21 Juli Laporan paling lambat November TA berjalan Tujuan Perubahan Penyaluran berdasarkan nilai kontrak dan mempermudah pelaksanaan DAK Fisik yang relatif sederhana dalam pelaksanaannya 16

PENYALURAN DAK FISIK (5) Penyaluran DAK Fisik yang pembayarannya tidak bisa bertahap: K/L menyampaikan rekomendasi terhadap kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan pembayaran secara bertahap; Rekomendasi disampaikan ke DJPK paling lambat Februari; DJPK menyampaikan ketetapan kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan sekaligus kepada KPPN melalui koordinator KPA; Disalurkan sekaligus paling cepat Agustus dan paling lambat Desember; Penyaluran bidang yang kegiatannya bertahap: sebesar persentase tiap tahapan dari nilai rencana kebutuhan setelah dikurangi kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan bertahap; Daftar kontrak kegiatan dan Laporan Realisasi penyerapan dana dan capaian output DAK Fisik TA sebelumnya disampaikan kepada Kepala KPPN paling lambat 21 Juli Keseluruhan BAST dan/atau Pekerjaan yang tidak dapat dilakukan bertahap disampaikan kepada Kepala KPPN paling lambat 15 Desember Tujuan Perubahan Mengatur lebih rinci terhadap kegiatan yang pembayarannya sebagian/seluruhnya tidak dapat dilakukan secara bertahap 17

PERSIAPAN PELAKSANAAN DAK FISIK 2018 Penyusunan Petunjuk Teknis yang belum diatur dalam Perpres 123 Tahun 2016 Target Bulan Desember 2017 seluruh petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan sudah ditetapkan. Pemerintah Daerah menyusun Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran (URK) untuk disampaikan dan disetujui oleh K/L teknis dan Bappenas menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) RKA menjadi syarat penyaluran Tahap I. Informasi yang perlu dimasukkan dalam dokumen RKA: 1) Menu Kegiatan 2) Rincian Kegiatan per paket pengadaan (termasuk Kegiatan Penunjang maks. 5% dari pagu alokasi); 3) Metode Pengadaan Barang dan Jasa; 4) Lokasi Kegiatan; 5) Volume Output dan Satuan Output 6) Kebutuhan Biaya per Paket Pengadaan; 7) Total Kebutuhan Dana (DAK + Dana APBD *jika ada); Pemerintah Daerah menetapkan APBD dan memulai proses pengadaan barang/jasa Kontrak menjadi syarat penyaluran Tahap I. 18

CONTOH FORMAT RKA UNTUK DAK FISIK 2018 Nama Daerah : Kabupaten A Bidang : Jalan Total Alokasi : Rp. 19.000.000.000,- No. Menu Kegiatan Rincian Kegiatan Metode PBJ Lokasi Kegiatan Volume Output Satuan Output Kebutuhan Biaya Total Kebutuhan Dana DAK Fisik APBD 1. Perbaikan Ruas Jalan A (KM 0 KM 8) 2. Perbaikan Ruas Rehabilitasi Jalan A (KM 9 Jalan Km 10) 3. Perbaikan Ruas Jalan B 4. Evaluasi Pekerjan Kontraktual Jalan A 10 Km Rp10 M Rp10 M - Kontraktual Jalan A 2 Km Rp2 M - Rp2 M Kontraktual Jalan B 8 Km Rp.8 M Rp.8 M Kontraktual Jalan A dan B 2 Konsultan Rp900 juta 19

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan - Kementerian Keuangan Gedung Radius Prawiro Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021 3509442 Fax. 021 3509443 www.djpk.depkeu.go.id 20