BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya MI Nurul Huda Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG. A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN TENTANG PEMBERIAN MOTIVASI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI TURUNREJO BRANGSONG

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pedoman Wawancara Guru

4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai.

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB III UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Kreatif, Inovatif, Unggul, Berbudi Luhur, dalam Iptek dan Imtaq

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang

SILABUS PEMBELAJARAN

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH AL-HIDAYAH KOMPLEK TAMAN CIRUAS PERMAI KECAMATAN CIRUAS SERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA. 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Negara yang berdemokratis dan bertanggung jawab.

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya SMP AL-WACHID SURABAYA 1

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB V PEMBAHASAN. lanjut. Rekapitulasi data hasil penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 rekapitulasi Data Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : /

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB III HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekolah Negeri yang ada di bawah naungan Departemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nurul Huda Negeri Ratu Baru Kab.OKUT

PROPOSAL PERMOHONAN PENGURUKAN HALAMAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2018

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT ANAK UNTUK BELAJAR HAFALAN JUZ AMMA DI MADRASAH DINIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang SMA Al-Kautsar Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PAI SD UNGGULAN NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/674/2014.I.II/2/HM.01/1271A/2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III KONDISI UMUM MIN MENANTI KECAMATAN KELEKAR KABUPATEN MUARA ENIM. A. Sejarah MIN Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN. 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan

Transkripsi:

31 BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG A. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Kluwih Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kluwih berdiri pada tahun 1964 tepatnya pada tanggal 4 Januari 1964 yang berada di Dukuh Sipule Desa Kluwih Kecamatan Bandar Kabupaten Batang dengan jarak ke Kecamatan 2 km dan jarak ke Kabupaten 20 km. Madrasah ini diselenggarakan oleh Pengurus MI Islamiyah Kluwih di bawah naungan yayasan penyelenggara LP. Ma arif NU. Bangunan tersebut berdiri di atas tanah seluas 485 m 2. 1 Status yang pernah disandang Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kluwih adalah pada tahun 1964 menyandang status TERDAFTAR. Pada tahun 1995 memperoleh status DIAKUI sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Departemen Agama No.MK.15/5.b/PP.00.4/929/1995, kemudian status DISAMAKAN berhasil pula diperoleh pada tahun 1998 dengan No.15/5.b/pp.03.2/1213/1998 dan yang terakhir pada tahun 2004 telah menyandang status TERAKREDITASI dengan nilai B dengan No.Kw.11.4/4/PP.03.2/623.25.05/2005 pada tanggal 18 April 2005. 1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Fathurrozi, selaku Kepala Madrasah MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 2 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

32 B. Letak MI Islamiyah Kluwih MI Islmiyah Kluwih berada di Dukuh Sipule Desa Kluwih Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Adapun secara geografis batas-batas lokasinya sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Musolla 2. Sebelah Timur : Rumah Penduduk 3. Sebelah Selatan : Rumah Penduduk 4. Sebelah Barat : Jalan Kluwih-Toso. 2 C. Profil Madrasah MI Islamiyah Kluwih 1. Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kluwih 2. Alamat Madrasah : Desa Kluwih Kec Bandar Kab. Batang 3. Didirikan Tanggal : 4 Januari 1964 4. NSM/NSB : 152332502010/010271760303401 5. Status Madrasah : Swasta/TERAKREDITASI B 6. Penyelenggara Madrasah : Pengurus MI Islamiyah Kluwih 7. Yayasan Penyelenggara : LP. Ma arif NU 3 D. Visi, Misi dan Tujuan MI Islamiyah Kluwih VISI : Beriman, Berilmu dan Beramal menuju Manusia yang Produktif dan Berkualitas. 4 2 Data Observasi di MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 3 Januari 2012 3 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012 4 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012

33 MISI : Menciptakan terwujudnya peserta didik yang : 1. Beriman dan Bertaqwa 2. Cinta Tanah Air dan Terampil 3. Cerdas dan Berpengetahuan Luas 4. Disiplin, Mandiri dan Percaya Diri 5. Berbudi Pekerti Terpuji 6. Berprestasi Tinggi dan Penuh kreasi. 5 TUJUAN : Meletakkan dasar keimanan, kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk bekal hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum. 1. Tujuan Jangka Pendek a. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang optimal. b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, kreatif, dan efektif. c. Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan kemampuannya. d. Meningkatkan peserta didik yang cerdas,terampildan mandiri serta berakhlak mulia e. Meningkatkan hasil UASBN dan US. f. Dapat diterimanya anak didik di sekolah yang favorit. g. Terwujudnya peserta didik yang beriman,bertaqwa dan berakhlak mulia 2. Tujuan Jangka Menengah a. Tertib disiplin di sekolah, rumah, dan masyarakat. 5 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012

34 b. Menumbuhkan semangat kinerja seluruh warga sekolah. c. Menanamkan budaya peduli sesama manusia dan budi pekerti yang luhur. 3. Tujuan Jangka Panjang a. Terciptanya suasana santun, saling menghormati, dan saling menghargai antara komponen sekolah. b. Terwujudnya prestasi yang optimal oleh semua warga sekolah. c. Terwujudnya suasana yang sejuk, nyaman, sehat dan indah d. Terwujudnya lingkungan madrasah yang kondusif dan representatif. 6 E. Kondisi MI Islamiyah Kluwih Kondisi madrasah bisa di lihat dari kondisi guru dan karyawan, kondisi peserta didik dan sarana prasarana yang di miliki madrasah tersebut, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : 1. Kondisi Guru dan Karyawan. 7 Tabel 1 Kondisi Guru dan Karyawan di MI Islamiyah Kluwih No Nama Pendidikan Jabatan Status Keterangan 1. Fathurrozi, S.Pd.I SI 2010 Kepala Madrasah WB - 2. Siti Munawaroh, S.Pd.I SI 2009 Guru Kelas IV WB - 3. Nur Khasanah, A.Ma DII 2002 Guru Kelas III PNS Masih Studi SI 4. Mukromin Aris, S.Pd.I SI 2010 Guru Kelas V PNS - 5. Azizah, S.Pd.I SI 2010 Guru Kelas I PNS - 6. Mawan Hadi, S.Pd.I SI 2008 Guru Kelas VI WB - 7. Ulfatun Zahiroh, S.Pd.I SI 2012 Guru Kelas II WB - 8. Sofyan Hadi, S.Hi SI 2007 Guru Mapel WB - 6 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012 7 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012

35 9. Nur Afiyah, S.Pd.I SI 2008 Guru Mapel CPNS - 10. Ahmad Fauzi SI 2011 Guru Mapel WB - 11. Tri Wahyuningrum, S.Pd S1 2004 Guru Mapel PNS 12. Imron SMA Penjaga - - 2. Kondisi Peserta Didik. 8 Tabel 2 Kondisi Peserta Didik di MI Islamiyah Kluwih No Kelas Jumlah Siswa-siswi Jumlah Laki-laki Perempuan Keseluruhan 1. I 20 20 40 2. II 20 20 40 3. III 17 13 30 4. IV 26 14 40 5. V 10 10 20 6. VI 15 15 30 Jumlah 108 92 200 3. Kondisi Sarana Prasarana. 9 Tabel 3 Kondisi Sarana Prasarana di MI Islamiyah Kluwih No Jenis Barang Jumlah Keterangan 1. Meja Guru 9 Rusak Ringan 2. Kursi Guru 9 Rusak Ringan 3. Meja Murid 110 Rusak Ringan 4. Kursi Murid 100 Rusak Ringan 5. Mesin Ketik 1 Rusak Ringan 6. Komputer 1 Rusak Ringan 7. Tape Recorder 1 Rusak Ringan 8. Laptop 1 Baik 8 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012 9 Data Dokumentasi MI Islamiyah Kluwih diambil pada tanggal 4 Januari 2012

36 F. Pelaksanaan Pendidikan Akhlak di MI Islamiyah Kluwih Prosedur pelaksanaan pendidikan akhlak berdasarkan observasi yang dilaksanakan peneliti, dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebelum memulai semua mata pelajaran, semua peserta diwajibkan untuk: 1. Tata cara berdoa a pagi: membaca Qs. Al-Fatikhah, asmaul husna, dan do a kepada orang tua 2. Setelah itu, peserta didik membaca surat-surat pendek/ hadits-hadits yang terdapat dalam materi Al-Qur an Hadits 3. Tata cara berdoa siang: membaca syiir tanpo waton karangan mbah Gusdur dilanjutkan membaca Qs. Al-Ashr. 10 Selain itu, berdasarkan wawancara dengan para guru mengenai materi, metode, faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pendidikan akhlak, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Materi Pendidikan Akhlak di MI Islamiyah Kluwih Pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih tidak hanya diajarkan pada mata pelajaran aqidah akhlak saja, tetapi pada semua mata pelajaran selalu diterapkan pendidikan akhlak. Hal ini terlihat berdasarkan wawancara dengan para guru, mengenai materi pendidikan akhlak yang ada di MI Islamiyah Kluwih, dapat dijelaskan sebagai berikut. Dikatakan oleh bapak Mukromin Aris selaku guru kelas IV, 10 Hasil Observasi di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 4 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

37 Materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada peserta didik berupa ritual khusus setiap pagi, di mana peserta didik diwajibkan berdoa pagi, membaca Qs. Al-Fatihah, membaca asmaul husna, dan membaca do a kepada kepada kedua orang tua. Baru kemudian peserta didik memulai pejaran seperti biasanya. 11 Selain ritual pagi, juga ada ritual siang, yang dituturkan oleh bapak Ahmad Fauzi, selaku guru kelas V, Materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada peserta didik berupa ritual khusus setiap pulang sekolah, selain membaca surat Al-Ashr, peserta didik juga diwajibkan membaca syi ir tanpa waton karangan Kyai Haji Abdul Wachid alias mbah Gusdur. 12 Ditambahkan lagi oleh bapak Sufyan Hadi, selaku guru kelas VI, Materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada peserta didik berupa ritual khusus Jum at Kliwon pagi, semua peserta didik dan guru wajib mengikuti acara pembacaan ayat mujahadah dan istoghotsah yang diselenggarakan di masjid besar Desa Kluwih. 13 Selanjutnya berdasarkan penuturan dari ibu Azizah, selaku guru kelas I, menyatakan bahwa materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada peserta didik yaitu : Selain ritual yang ada, ditambahkan lagi dengan hafalan surat-surat pendek bagi kelas I, II dan III, antara lain Qs. Al-Fatihah, Qs. An-Nas, Qs. Al-Falaq, Qs. Al-Ikhlas, Al-Lahab, Qs. An-Nasr, Qs. Al-Kautsar, dan lain-lain disesuaikan dengan kurikulum yang ada. 14 11 Wawancara Pribadi dengan bapak Mukromin Aris, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 12 Wawancara Pribadi dengan bapak Ahmad Fauzi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 13 Wawancara Pribadi dengan bapak Sufyan Hadi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 14 Wawancara Pribadi dengan ibu Azizah, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

38 Ditambahkan lagi oleh ibu Siti Munawaroh, selaku guru kelas II, Materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada peserta didik selain hafalan surat-surat pendek, juga ditambah dengan hafalan hadits-hadits seperti hadits tentang keutamaan sholat berjamaah, hadits tentang kebersihan, hadits tentang keutamaan memberi, dan lain sebagainya. 15 Mengenai materi pendidikan akhlak oleh ibu Ulfatun Zahiroh, selaku guru kelas III, Materi pendidikan akhlak berupa pemahaman tentang bagaimana bertutur sapa yang baik ketika berada di sekolah. Para guru memberikan contoh keteladanan bagaimana bertutur sapa dengan menggunakan bahasa krama yang baik, tidak memakai bahasa ngoko. 16 bahwa: Ibu Tri Wahyuningrum, selaku guru mata pelajaran PKn, menyatakan Materi pendidikan akhlak yang diberikan peserta didik selain berupa penuturan bahasa krama, juga dibekali dengan pemahaman tentang bertingkah laku yang baik kepada kedua orang tua, guru di sekolah dan dengan teman sekolah. 17 Penuturan dari bapak Mawan Hadi, selaku guru mata pelajaran fiqih, Materi pendidikan akhlak yang diberikan peserta didik berupa praktek ibadah, seperti wudlu, sholat, puasa, dan zakat. Pelaksanaan praktek sholat sendiri dilaksanakan setiap pulang sekolah, khususnya bagi peserta didik kelas IV, V 15 Wawancara Pribadi dengan ibu Siti Munawaroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 16 Wawancara Pribadi dengan ibu Ulfatun Zahiroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 17 Wawancara Pribadi dengan ibu Tri Wahyuningrum, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

39 dan VI. Untuk pelaksanaan praktek puasa dan zakat dilaksanakan khusus pada bulan ramadhan. 18 2. Metode pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih Bandar Batang Berdasarkan wawancara dengan dengan para guru, mengenai metode pendidikan akhlak yang digunakan di MI Islamiyah Kluwih, dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penuturan dari bapak Mukromin Aris selaku guru kelas IV, Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode pembiasaan, karena peserta didik yang masih kecil memiliki rekaman ingatan yang kuat sehingga mereka mudah mengerti dengan kebiasaankebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan rutinitas di sekolah. 19 Menurut bapak Ahmad Fauzi, selaku guru kelas V, menyatakan bahwa: Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode pembiasaan yaitu dengan memberikan latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadah seperti sholat, do a, membaca al-qur an (menghafalkan ayat-ayat atau suratsurat pendek), sholat berjamaah di sekolah, masjid atau langgar, harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaan akan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut. 20 Ditambahkan lagi oleh bapak Sufyan Hadi, selaku guru kelas VI, 18 Wawancara Pribadi dengan bapak Mawan Hadi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 19 Wawancara Pribadi dengan bapak Mukromin Aris, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 20 Wawancara Pribadi dengan bapak Ahmad Fauzi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

40 Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah metode keteladanan yang dilakukan oleh guru. Karena guru adalah contoh terbaik dalam pandangan peserta didik yang akan ditiru dalam setiap tindak tanduknya, baik dalam ucapan atau perbuatan. Contohnya cara berpakaian, cara berbicara, cara mendidik dan lain sebagainya. 21 Ibu Azizah, selaku guru kelas I, menuturkan bahwa: Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode demonstrasi yaitu dengan cara praktek wudhu yang benar, praktek sholat yang benar, dan lain-lain. 22 Ibu Siti Munawaroh, selaku guru kelas II, menuturkan bahwa: Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode kisah, di mana peserta didik di bawa ke sebuah cerita yang nantinya dapat diaktifkan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya kisah Qorun yang dengan ketamakannya, sehingga kita perlu menjauhi sikap tamak. 23 bahwa: Menurut ibu Ulfatun Zahiroh, selaku guru kelas III, menyatakan Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode nasehat. Dalam hal ini, banyak dari peserta didik merasa bahwa nasehat guru adalah hal yang penting agar memperoleh nilai yang baik, sehingga para guru diharapakan dapat memberikan nasehat sebagaimana mestinya. 24 Senada dengan hal tersebut, ibu Tri Wahyuningrum, selaku guru mata pelajaran PKn, menuturkan bahwa: Metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah dengan metode perhatian, di mana para guru diharapkan untuk memperhatikan dan senantiasa mengikuti dan mengontrol peserta didiknya dalam berbagai kegiatan di sekolah, baik itu 21 Wawancara Pribadi dengan bapak Sufyan Hadi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 22 Wawancara Pribadi dengan ibu Azizah, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 23 Wawancara Pribadi dengan ibu Siti Munawaroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 24 Wawancara Pribadi dengan ibu Ulfatun Zahiroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

41 kegiatan rutinitas maupun bagaimana bersikap dan bertutur kata dengan warga sekolah yang lain. 25 Bapak Fathurrozi, selaku Kepala Madrasah menuturkan bahwa: Metode pendidikan akhlak yang digunakan olehnya yaitu metode pemberian hadiah dan hukuman. Bagi peserta didik yang memiliki akhlak yang baik mereka diberi hadiah berupa nilai/angka plus, sedangkan bagi peserta didik yang kurang berakhlakul karimah mereka diberi hukuman. Hukuman di sini, bukan berupa hukuman fisik namun lebih kepada hukuman guna pembelajaran. Contohnya untuk peserta didik kelas III, diberi hukuman menulis serapi mungkin ataupun membaca buku minimal 5 halaman. 26 3. Faktor Penunjang dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Akhlak di MI Islamiyah Kluwih Berdasarkan wawancara dengan dengan para guru, mengenai faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih, dapat dijelaskan sebagai berikut. bahwa: Penuturan bapak Mukromin Aris selaku guru kelas IV, menyatakan Faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya lingkungan madrasah yang merupakan lingkungan masyarakat yang memiliki kesadaran berakhlakul karimah tinggi. 27 Ditambahkan lagi oleh bapak Ahmad Fauzi, selaku guru kelas V, 25 Wawancara Pribadi dengan ibu Tri Wahyuningrum, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 26 Wawancara Pribadi dengan bapak Fathurrozi, selaku Kepala Madrasah di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 27 Wawancara Pribadi dengan bapak Mukromin Aris, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

42 Faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya keberadan pengajar/guru madrasah yang memiliki latar belakang pondok pesantren. 28 bahwa: Menurut bapak Sufyan Hadi, selaku guru kelas VI, menyatakan Faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya komitmen yayasan yang kuat dengan perpegang teguh pada nilai-nilai akhlakul karimah. 29 Ibu Azizah, selaku guru kelas I, menyatakan bahwa faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak: Dengan adanya sebagian besar peserta didik adalah putra alumni pondok pesantren, sehingga mereka memiliki bekal akhlakul karimah yang mapan. 30 Ditambahkan lagi oleh Ibu Siti Munawaroh, selaku guru kelas II, Faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya peserta didik yang sebagian besar mengisi waktu sore hari untuk sekolah di madrasah diniyah (Madin) dan TPQ yang ada di Desa Kluwih. 31 Berdasarkan wawancara dengan dengan para guru, mengenai faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih, dapat dijelaskan sebagai berikut. Penuturan ibu Ulfatun Zahiroh, selaku guru kelas III, menyatakan: 28 Wawancara Pribadi dengan bapak Ahmad Fauzi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 29 Wawancara Pribadi dengan bapak Sufyan Hadi, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 30 Wawancara Pribadi dengan ibu Azizah, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 31 Wawancara Pribadi dengan ibu Siti Munawaroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

43 Faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya sebagian kecil/sekelompok masyarakat yang masih berkeyakinan bahwa sekolah di MI tidak bisa melanjutkan ke sekolah menengah negeri. 32 Selanjutnya ibu Tri Wahyuningrum, selaku guru mata pelajaran PKn, Faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak adalah adanya kondisi masyarakat Desa Kluwih yang sebagian besar merantau ke Jakarta, pada saat pulang kampung/mudik banyak yang membawa budaya baru yang kurang sesuai dengan syariat Islam, sehingga peserta didik dikhawatirkan akan mengikuti budaya tersebut. 33 Berdasarkan wawancara dengan dengan para guru, mengenai faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih di atas. Maka perlu adanya upaya dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan akhlak di MI Islamiyah Kluwih, di antaranya sebagai berikut. Menurut penuturan bapak Fathurrozi, selaku Kepala Madrasah Segenap pelaksana pendidikan di MI Islamiyah Kluwih selalu memberikan pengarahan kepada seluruh masyarakat bahwa sekolah di MI setara dengan Sekolah Dasar (SD) bahkan MI Islamiyah Kluwih memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh SD. Keunggulan tersebut antara lain. a. MI Islamiyah Kluwih memiliki kurikulum ganda yakni kurikulum dari Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama. b. MI Islamiyah Kluwih melahirkan generasi penerus yang intelek dan berakhlakul karimah dengan berpedoman pada Al-Qur an, Hadits, Ijma, dan Qiyas. c. MI Islamiyah Kluwih memiliki jam tambahan khusus bagi peserta didik yang akan mendalami bidang tertentu, misalnya: BTQ, komputer, 32 Wawancara Pribadi dengan ibu Ulfatun Zahiroh, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB 33 Wawancara Pribadi dengan ibu Tri Wahyuningrum, selaku Guru di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB

44 pelatihan bahasa Arab dan Inggris, dan pengembangan pendalaman Alqur an. Ditambahkan lagi bahwa: Pada saat liburan, baik libur semester maupun libur hari raya, madrasah bekerja sama dengan Madin dan TPQ untuk mengadakan serangkaian kegiatan Islami, seperti pengajian, kajian kitab, pesantren kilat, dan lain sebagainya. 34 34 Wawancara Pribadi dengan bapak Fathurrozi, selaku Kepala Madrasah di MI Islamiyah Kluwih pada tanggal 25 Januari 2012