BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman film kartun sekarang semakin bervariasi. Berbagai macam film kartun kini bisa dinikmati melalui stasiun televisi. Munculnya film kartun ini biasanya diangkat dari komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal dengan istilah manga, komik ini biasanya berbentuk anime yang ada dalam satu cerita kemudian didesripsikan dalam bentuk ilustrasi gambar. Banyak bacaan komik yang kini dijadikan film serial kartun, mulai komik yang bernuansa humor, tentang romantika, dan action. Timbulnya tema yang bermacam-macam itulah peneliti ingin menganalilis tentang onomatope pada komik Naruto. Komik Naruto merupakan salah satu komik dari jepang yang dikarang oleh Masashi Kishimoto dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo, jakarta. Cerita pada komik Naruto sangat diminati remaja dan anak-anak sehingga menarik pihak pertelevisian untuk menjadikan cerita Naruto sebagai Film kartun. Komik Naruto merupakan komik action yang menceritakan desa Konohayagakure. Naruto yang sebelumnya pembuat onar di sekolah ninja, memulai ninjanya bersama Sasuke dan Sakura. Bahasa yang ada di dalam komik biasanya menggunakan bahasa tulis. Komik Naruto ini sangat unik, lucu dan menarik, komik di sajikan dengan bahasa yang berbeda sangat berbeda dengan bahasa yang terdapat 1
2 dalam sebuah cerpen, novel dan karya fiksi lainnya. Bahasa tulis yang digunakan dalam komik merupakan bahasa dialog antar tokoh yang berfungsi untuk memberikan efek imajinasi atau khayalan pembaca di dalam memahami sebuah cerita pada komik. Komik biasanya juga terdapat kata-kata untuk melukiskan bentuk suara atau bunyi yang disebut juga dengan onomatope. Akan tetapi tidak hanya terdapat pada wacana komik saja, sekarang onomatope juga terdapat dalam sebuah novel. Onomatope yang terdapat dalam komik disajikan sebagai bahasa yang dapat menimbulkan imajinasi khusus terhadap pembacanya. Dalam penelitian ini menganalisis onomatope pada komik Naruto karya Masashi Kishimoto. Onomatope merupakan tiruan bunyi, yang berupa tiruan bunyi hewan, benda jatuh dan ekspresi perasaan manusia. Penelitian tentang deskripsi onomatope sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Namun dalam penelitian ini peneliti akan lebih memperluas mengenai deskripsi onomatope. Penulis dalam penelitian ini, mendeskripsikan tentang wujud, struktur dan referen onomatope pada komik Naruto karya Masashi Kishimoto. Peneliti berupaya untuk mengetahui deskripsi onomatope yang terdapat dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto. Komik ini merupakan komik action sehingga banyak ditemukan bentuk-bentuk onomatope di dalamnya. Variasi tiruan bunyi digunakan pengarang untuk mengekspresikan bentuk dialog antar tokoh dan menarik pembaca supaya dapat menghayati cerita sehingga seakan-akan pembaca dapat
3 mengimajinasikankan dirinya seakan-akan terlibat dalam cerita tersebut yang digambarkan pada komik tersebut. Itulah sedikit gambaran beberapa alasan peneliti menggunakan komik dalam menganalisis onomatope pada komik Naruto Masashi Kishimoto. B. Perumusan Masalah Ada tiga masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini. 1. Bagaimana struktur onomatope yang terdapat dalam komik Naruto 2. Bagaimana referen onomatope yang terdapat dalam komik Naruto 3. Bagaimana makna onomatope yang terdapat dalam komik Naruto C. Tujuan Penelitian Ada tiga tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan struktur onomatope yang terdapat dalam komik Naruto 2. Mendeskripsikan referen onomatope yang terdapat dalam komik Naruto 3. Mendeskripsikan makna onomatope yang terdapat dalam komik Naruto
4 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca. Pembaca dapat mengetahui sejauh mana pemanfaatan aspekaspek kebahasaan yang berupa onomatope sebagai pencerminan aspek kenyataan dalam komik Naruto. Pemahaman onomatope dapat dipergunakan oleh pembaca dalam mengikuti alur cerita. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan mengenai struktur wujud dan referen onomatope yang dipergunakan dalam komik sehingga dalam praktiknya dapat menggunakan bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan fungsinya. b. Bagi guru sebagai sumbangan pengetahuan dalam bidang linguistik khususnya dalam memahami struktur, wujud dan referen onomatope pada komik. E. Daftar Istilah 1. Bahasa Bahasa merupakan suatu sistem, sebagai suatu sistem, bahasa bersifat arbitrer, dan sebagai sistem atbitrer, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi, baik dengan orang lain maupun diri sendiri ( Aminudin, 2009:28 ).
5 2. Semantik Pateda (2001: 7). Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna. Dengan kata lain semantik berobjek makna. 3. Makna Makna ialah hubungan antara bahasa dengan dunia luar bahasa yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Grice dalam Aminudin, 2003: 53). Makna adalah isi yang terkandung dalam rangkaian kata-kata yang membentuk frasa, klausa dan kalimat (Djajasudarma, 2001: 5). Makna adalah isi yang terkandung di dalam bahasa, yang dapat menimbulkan reaksi trertentu (Keraf, 2002:16). 4. Komik Komik adalah sebuah cerita yang disampaikan dengan ilustrasi gambar. Dengan kata lain komik adalah sebuah cerita bergambar di mana gambar tersebut berfungsi sebagai median pendeskripsian. 5. Onomatope (Peniruan Bunyi) Kata-kata yang dibentuk berdasarkan tiruan bunyi ini disebut kata peniru bunyi atau onomatope (Chaer, 2009: 45). Kata-kata onomatope (tiruan bunyi) seperti tokek, cicak, (ber) kokok, dsb. Atau kata pembawa angan-angan, seperti titik, rintik, lentik, detik, bintik, dsb. Yang memiliki nuansa kecil memiliki kebahasaan ini disebut ikonik (Sudaryanto dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 4).