BAB I PENDAHULUAN. PT. Danone Indonesia atau biasa disebut fresh dairy plant mulai PT. Danone Indonesia memproduksi Milkuat yogurt cup (80 gr),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan

BAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

VERIFIKASI FLUSHING PADA SISTEM TRANSPORTASI CURD YOGURT DARI TANGKI STORAGE KE MESIN FILLER SILVIA

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai penghasil nilai (value creator), baik industri manufaktur maupun

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Riwayat Singkat Perusahaan

Biofouling Pada Industri Bir. Kelompok 1

BAB I PENDAHULUAN. PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan kecap dan saus dalam

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGOLAHAN SUSU CAIR STERILISASI INDOMILK DI PT. INDOLAKTO PANDAAN-JAWA TIMUR

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN SUSU UHT (ULTRA HIGH TEMPERATURE) DI PT. GREENFIELDS INDONESIA MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

Mengapa perlu pemeriksaan hasil cleaning? Latar belakang ATP dan AMP teknologi Lucipac Luminitester PD-20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. saja yang dapat meningkatkan nilai tambah produk (value added), mengurangi

ANALISA NON VALUE ADDING ACTIVITY DAN DEFECT DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. BAYER INDONESIA BAYER CROPSCIENCE SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Menjelang era Masyarakat Ekonomi Asean, UMKM

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB I PENDAHULUAN. produktif yang cukup kuat, sekalipun terjadi gejolak atau krisis ekonomi.

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE ( OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Laweyan dibawah Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL).

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN SUSU PT.X DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 5000 LITER/ HARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Pertumbuhan Kendaraan Bermotor

BAB I PENDAHULUAN. fashion. Mulai dari bakal kain, tas batik, daster, dress, rompi, dan kemeja

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE

Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat pesat di sektor industri pada saat ini menuntut setiap

PENYIAPAN SSOP DAN SOP PROSES PRODUKSI MINUMAN READY TO DRINK (RTD) BERASAM TINGGI SKALA INDUSTRI ANDRI CAMUS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro

Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

PENGARUH PENURUNAN PANJANG SLEEVE PADA BOTOL LAB (LIQUID ACIDIFIED BEVERAGE) TERHADAP KUALITAS PRODUK LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA LINE POUCH PT.XYZ

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT

PENGOLAHAN SUSU UHT DI PUSAT KOPERASI INDUSTRI SUSU (PKIS) SEKAR TANJUNG PASURUAN

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

ANALISIS PEMBOROSAN WAKTU YANG TERJADI DI LANTAI PRODUKSI PADA PT. SOLINDO GRAPIKA

PENGENDALIAN KUALITAS UNMATCHING COLOR PART PRODUK BUMPER DAIHATSU HINO

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanaman apotek hidup. Jahe yang memiliki nama latin Zingiber

PERENCANAAN PABRIK SARI BUAH APEL DENGAN KAPASITAS Liter/hari

BAB I PENDAHULUAN. Di era industrialisasi saat ini sektor industri memang memegang peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping. material dalam sistem secara keseluruhan. Value Stream Mapping yang digambarkan

KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Awal Penyiapan Prosedur

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Dari penelitian yang dilakukan, didapat beberapa simpulan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci: value stream mapping tools, value stream analysis, waste elimination

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan produk makanan ternak ikan. Proses pembuatan pakan ternak ikan ini

BAB III METODE PENELITIAN

repository.unisba.ac.id

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGURANGAN WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT. KEMASAN CIPTATAMA SEMPURNA PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost.

TELAAH MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DI RESTORAN SIAP SAJI ES TELLER 77 CABANG MAL CIPUTRA, JAKARTA

MINIMASI WASTE PADA PT. PETROKIMIA KAYAKU MENGGUNAKAN ANALISIS LEAN MANUFACTURING

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Danone Indonesia atau biasa disebut fresh dairy plant mulai beroperasi pada Desember 2007 dan launching produk pada awal tahun 2008. PT. Danone Indonesia memproduksi Milkuat yogurt cup (80 gr), Activia yoghurt cup (80 gr), Milkuat fermented milk : Flipper (Bottle 70 ml). Tahapan produksi yang dilalui dimulai dari pasokan fresh milk, prepasteurisasi, penyimpanan storage tank (fresh milk), mixing, triblender, batching, filtrasi, heating, homogenizer, fermentasi, cooling, storage, filling, printing, pasteurisasi, labelling, cartoning, palletizing, dan penyimpanan di gudang (warehouse finish good). PT. Danone Indonesia memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang bernutrisi tinggi kepada konsumen dengan harga terjangkau dan kualitas yang tinggi serta aman dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen dan membangun kepercayaan yang tinggi. Namun, masih ditemui adanya aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue adding activity). Hal ini, sebagai akibat dari terjadinya trouble quality, scraps, reject, dan quality check, aktivitas ini pada akhirnya menyebabkan material losses produksi bertambah tinggi. Tingkat material losses produksi berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dan meningkatkan biaya produksi perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meminimalkan material losses tersebut.

2 Penurunan material losses diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas perusahaan dan memanfaatkan sumber-sumber produksi yang lebih baik. Usaha perbaikan pada industri, dilihat dari segi peralatan, adalah dengan meningkatkan kegunanaan peralatan yang ada seoptimal mungkin (Nakajima, 1988). Pada praktiknya, seringkali usaha perbaikan yang dilakukan tersebut hanya pemborosan, karena tidak menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya. Usaha perbaikan yang tidak efektif disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas permasalahan yang terjadi dan faktor-faktor yang menyebabkannya. Untuk itu diperlukan suatu metode yang mampu mengungkapkan permasalahan dengan jelas agar dapat melakukan peningkatan kinerja peralatan dengan optimal (Jonsson dan Lesshammar, 1999). Proses produksi PT. Danone Indonesia menggunakan sistem batch (maksimal 5 ton per mixing). Tingkat material losses pada proses produksi Activia yoghurt cup dan Milkuat yoghurt cup sebesar 7 % per batch. Material tertinggal dalam pipa dan terbuang sebagai dampak dari sistem sanitasi CIP (Cleaning In Place). Untuk itu manajemen industri melakukan upaya perbaikan terus-menerus untuk menekan tingkat material losses paling optimal (Target 5% dari total batch). Upaya tersebut diwujudkan dengan perbaikan set counter flushing setiap tahunnya. Namun, perbaikan yang dilakukan tidak efektif karena produk mengalami kontaminasi. Kontaminasi disebabkan kualitas supplai air bersih untuk flushing rendah, sehingga perbaikan set counter flushing menjadi tidak efektif.

3 Pada kondisi saat ini, telah dilakukan perbaikan kualitas supplai air bersih yang digunakan untuk flushing. Perbaikan berupa penambahan indikator ultraviolet, pergantian jenis filter, serta inspeksi QA diawal dan akhir produksi (Start up- Shut Down). Perbaikan kualitas supplai air bersih untuk flushing tersebut telah menjadi langkah awal untuk implementasi kembali perbaikan set counter flushing dalam agenda proyek reduce material losses 2013. Pihak manajemen industri PT. Danone Indonesia menjalin kerjasama dengan akademisi untuk melakukan riset pengurangan material losses dalam bentuk internship programme. Pemetaan (mapping) material losses dalam proses produksi di PT. Danone Indonesia perlu melakukan observasi awal industri seperti peta proses operasi, tingkat efisiensi, dan faktor-faktor yang dapat menimbulkan pemborosan. Untuk lebih detail dalam menganalisis material losses dalam upaya meningkatkan efisiensi dapat dioptimalkan dengan beberapa tools antara lain, optimasi set counter flushing dengan analisis total padatan terlarut dan derajat brix. Pemetaan material losses (neraca massa) menghasilkan informasi berupa indikasi material losses dari industri PT. Danone Indonesia, dan bila terdapat pemborosan yang berpengaruh pada rendahnya efisiensi produksi, maka dapat direduksi dengan metode yang telah dipaparkan. Dengan tingkat efisiensi yang optimal, PT. Danone Indonesia diharapkan dapat terus bersaing dengan industri yang lain.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi aliran produksi pada industri PT. Danone Indonesia, maka dapat diketahui bahwa pokok permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah terdapat material losses di proses produksi. Hal ini dikarenakan terdapat material yang tertinggal di dalam pipa mulai dari mixing, pasteurisasi, ferment tank, storage tank, hingga filling. Material yang tertinggal diakibatkan proses flushing yang terjadi setiap batch setelah dilakukan sterilisasi CIP (Cleaning In Place). Tingkat efisiensi produksi rendah yang akan berpengaruh terhadap profit (rendah) yang dihasilkan dapat dilakukan analisis perbaikan untuk lebih baik. C. Batasan Masalah Agar penelitian ini berfokus pada masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini diberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian difokuskan pada proses produksi di PT. Danone Indonesia. 2. Penelitian material losses di proses produksi fresh dairy cup (Activia yoghurt cup dan Milkuat yoghurt cup). D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan : a. Mengidentifikasi sumber pemborosan (material losses) pada proses produksi PT. Danone Indonesia berdasarkan mass balance.

5 b. Menentukan tingkat material losses awal (existing) proses produksi PT. Danone Indonesia (Activia yoghurt cup dan Milkuat yoghurt cup). c. Membuat usulan perbaikan untuk menurunkan material losses. E. Manfaat Penelitian 1. Sebagai usulan perusahaan untuk memperbaiki proses produksi agar didapatkan tingkat efisiensi industri yang baik. 2. Perusahaan dapat mengetahui proses produksi yang berpotensi menghasilkan pemborosan sehingga dapat dilakukan tindakan preventif. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi di perusahaan. 3. Memberikan solusi untuk dapat mengurangi pemborosan yang terjadi dalam kaitannya meningkatkan efisiensi produksi. 4. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan dan pembahasan terhadap masalah yang sama pada masa yang akan datang.