Surat 3 Yohanes (Bagian 122) Wednesday, August 9, 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015

Surat Yohanes yang pertama

Seri Iman Kristen (10/10)

Surat 2 Yohanes (Bagian 14) Sunday, February 14, 2016

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 11) Wednesday, April 22, 2015

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

THE THRONE OF HEAVEN (PART I) Wahyu 4 : Shalom.

Surat 2 Yohanes (Bagian 2) Wednesday, January 13, 2016

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Surat Yohanes yang pertama

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

B: Believe in Christ/Percaya akan Kristus Kis 16:31, Luk 5:32, Luk 13:3, Rom 2:4, Yoh 3:16, Yoh 20:31, Ibr 11:6, Rom 10:17, Kis 10:43

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

1 Yohannes 1. 1 Yohannes 2

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 37) Sunday, July 5, 2015

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 1) Sunday, March 29, 2015

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Surat 3 Yohanes (Bagian 55) Sunday, February 19, 2017

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

Surat 2 Yohanes (Bagian 7) Wednesday, January 27, 2016

Surat 3 Yohanes (Bagian 17) Wednesday, November 9, 2016

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Pdt. Gerry CJ Takaria

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Surat 3 Yohanes (Bagian 37) Sunday, January 8, 2017

Seri Iman Kristen (7/10)

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

BAB 6 PETUNJUK-PETUNJUK NABI

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Surat 3 Yohanes (Bagian 113) Wednesday, July 19, 2017

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Surat Paulus kepada jemaat Roma

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Pdt. Gerry CJ Takaria

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

LITURGI SABDA. Tahun C Hari Minggu Biasa XVII

Roh Kudus. Para murid tahu bahwa Yesus akan pergi. Ia telah memberitahukannya

Surat 3 Yohanes (Bagian 86) Friday, May 12, 2017

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

KESELAMATAN HANYA ADA MELALUI YESUS

Pdt Gerry CJ Takaria

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

KALENDER DOA DESEMBER 2016

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Surat 1 Yohanes 4 (Bag. 55) Sunday, March 8, 2015

Surat 3 Yohanes (Bagian 40) Sunday, January 15, 2017

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

1 Langkah Pertama: Mengakui bahwa Allah adalah Pencipta Langit dan Bumi beserta segala isinya. Alam semesta yang sangat kompleks dan serasi, terutama

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di salib untuk menebus dosa kita, apa yang terjadi?

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Rahasia Keselamatan. Menjadi benar yaitu menjadi sesuai dengan Hukum Ilahi:

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Transkripsi:

Surat 3 Yohanes (Bagian 122) Wednesday, August 9, 2017 Prakata Ibadah adalah cara Tuhan melepaskan segala letih lesu kita, jika kita mau menyerahkan segala dosa-dosa kita untuk diperdamaikan. Tanpa dosa lebih dulu diperdamaikan, kuk (Firman Allah) tidak akan terpasang (dialami). Padahal, saat Firman Allah kita alami, di sana ada kehendak Allah. Jika kita mengerti kehendak Allah melalui Firman Allah yang diijinkan kita alami, maka jiwa kita akan mengalami ketenangan. 1 Tes. 5:9-13 di dalam ibadah, Tuhan sediakan nasihat yang membangun, juga tegoran dalam Kasih dan Kebenaran, supaya kita tetap dalam Keselamatan yang telah Tuhan karuniakan. Sebab sejak kita menerima Kurban Kristus, Tuhan tidak menghendaki kita untuk terima murka Allah, tetapi untuk terima Keselamatan. Wujud Keselamatan adalah bertobat diubah taat dan dengar-dengaran. Untuk menjaga Keselamatan sampai menerima Keselamatan sempurna, maka Tuhan memberikan Firman Penyucian-Nya yang senantiasa memerangi daging kita, untuk melepaskan kita dari segala dosa dan ikatan. 3 Yoh. 1:13 1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. - Kepada anak-anak-nya, Allah menyediakan ibadah di mana DIA sendiri akan hadir dan melayani sebagai Imam Besar. Di dalam ibadah, DIA menyatakan diri-nya supaya dengan demikian anak-anak-nya bisa melihat dengan jelas apa yang sedang DIA kerjakan. - Dalam Mat. 10:34, Yesus berkata "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Inilah penampilan dari pribadi Yang Setia dan Yang Benar di dalam ibadah, DIA Imam Besar yang tampil dengan sebilah pedang yang hidup, yang berkuasa dan yang lebih tajam dari pedang bermata dua. - Pedang roh menunjuk kepada Firman Allah. Jika Imam Besar datang dengan sebilah pedang, maka kedatangan-nya membuat bumi atau daging tidak damai (berduka), sebab DIA datang untuk berperang atau untuk mengadakan pemisahan. - Daging yang selama ini hidup bersahabat bahkan hidup menyatu dengan dunia dan dengan dosa, akan dipisahkan oleh Allah dengan sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut-nya, itulah perkatanperkataan Firman yang hidup dan yang berkuasa - jika pedang bekerja, pasti terjadi pukulan dan luka (Ayb. 5:18). - Dipisahkannya daging dari dunia dengan segala keingiannya dan dari dosa, inilah yang akan membuat daging tidak damai (berduka cita), tetapi jika dukacita menurut kehendak Allah adalah dukacita yang mengerjakan kemuliaan (pertobatan yang menuju kepada keselamatan) Wah. 17:14 -- Imam Besar berperang, imam juga berperang, itulah pekerjaan kita sekarang, yaitu memerangi daging. DIA datang untuk berperang 1 Yoh. 3:2 Supaya menjadi sama seperti DIA 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-nya yang sebenarnya. - Kita sekarang adalah anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah, ada satu perkara yang harus kita waspadai. Perhatikan kalimat tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Kaitkan perkataan Firman ini dengan apa yang dinubuatan oleh rasul Paulus Bagaimanapun juga, jangan membiarkan orang menipu kalian. Sebab sebelum tiba Hari itu, haruslah terjadi hal ini terlebih dahulu: Banyak orang akan murtad, mengingkari Kristus; dan Manusia Jahat yang ditakdirkan untuk masuk ke neraka, akan menampilkan diri. (2 Tes. 2:3 BIS). Page1

- Nubuatan Firman Allah ini pasti tergenapi, dan di hari-hari ini kita bisa melihat bagaimana banyak orang Kristen yang gugur dari Iman, mereka mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Gereja tidak bisa lagi menerima ajaran sehat, tetapi malah membuka diri pada dongeng. Dalam Yoh. 6:61, 66 -- pada saat Yesus berkhotbah, sedikitnya 5000 orang yang gugur. Mereka mendengar tetapi lengah, sehingga gugur saat harus mengalami pengalaman kematian bersama Yesus. Menolak pengalaman kematian = gugur dari Iman; tidak berani tinggal dalam Firman Allah = murtad. - Di sini perlunya Imam Besar hadir untuk menyatakan diri di dalam setiap ibadah. Maksud Allah menyatakan diri-nya kepada anak-anak-nya adalah supaya kita akan menjadi sama seperti Dia. Dalam segala perkara (pikiran, perasaan, keinginan, pandangan, perkataan, perbuatan) kita menjadi sama seperti DIA. Sebagai anak-anak Allah, seharusnya kita bisa melihat penampilan Allah dalam keadaan sebenarnya di dalam Firman-Nya. - Di sini peranan seorang gembala sidang jemaat untuk menampilkan pribadi Allah dengan benar melalui pemberitaan Firman Allah, supaya setiap sidang jemaat bisa melihat penampilan Kristus, sehingga sidang jemaat bisa berdamai dan dibaharui. - Sebagai anak-anak Allah, kita kembali memiliki gambar dan teladan Allah. Dengan dikembalikannya gambar dan teladan Allah, kita akan kembali memiliki kuasa untuk mengalahkan segala jenis daging, dan pada saatnya akan diberkati dipersatukan dengan Adam yang akhir. 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. - Inilah yang terjadi pada kehidupan yang mampu melihat penampilan Allah di dalam Firman-Nya, yaitu menaruh pengaharapan hanya kepada Kristus Kepala. Hanya orang yang telah melihat, hanya orang yang telah diubah, hanya orang yang memiliki gambar dan teladan Allah, yang mampu untuk menaruh pengharapannya hanya kepada Allah. - Firman Allah yang telah dilihatnya, itulah yang memberi kuasa sehingga dia dimampukan untuk menaruh seluruh pengharapannya hanya kepada Kristus. Sama seperti Adam dan Hawa saat tinggal di dalam taman Eden. - Pada saat itu, manusia tidak mengandalkan dagingnya atau siapapun, tetapi hanya kepada Tuhan. Melalui penampilan-nya di dalam Firman, Allah ingin mengubah anak-anak-nya supaya mereka menaruh pengharapannya hanya kepada Tuhan, supaya dengan demikian kita tidak membangkitkan kecemburuan Allah. - Menaruh pengharapan kepada perkara-perkara lain selain Allah itu dosa, tetapi berapa banyak orang Kristen yang tidak menganggap bahwa itu dosa, sehingga dosa itu tidak pernah diperdamaikan? Jika kita menaruh pengharapan kepada sesuatu, kita pasti menyembah kepadanya. Tetapi jika kita menempatkan pengharapan kita kepada Allah, kita pun pasti menyembah Allah (hidup takut akan Allah) dan DIA akan menyucikan kita. Menaruh pengharapan kepada Tuhan adalah keindahan yang Tuhan lihat. 1 Pet. 3:6 -- orang berpengharapan, tidak takut ancaman. Menghapus segala perbuatan dosa 3:5 Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. 3:6 Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. - Supaya kita menjadi sama seperti Dia, inilah yang Kristus kerjakan di dalam penampilan-nya, yaitu Ia menghapus segala dosa. Di dalam setiap ibadah, di mana Imam Besar hadir untuk menyatakan diri-nya, DIA tampil dengan pedang untuk memerangi setiap dosa. - Hanya DIA yang mampu menghapus segala dosa, sebab di dalam DIA tidak ada dosa. DIA adalah Terang yang tidak dikuasai oleh kegelapan. Saat terang Firman Allah dinyatakan, maka segala kegelapan akan dihapuskan. Page2

- Sebagai anak-anak Allah, seharusnya kita bisa melihat penampilan-nya, sehingga di dalam setiap ibadah ada dosa-dosa yang diperdamaikan, sampai pada saatnya kita menjadi sama seperti DIA, yaitu di dalam kita tidak ada dosa. - Jika kita benar-benar telah menerima pekerjaan Firman Allah yang telah menghapusakan dosa, maka kita tidak lagi berbuat dosa. Sebab jika dosa telah dihapuskan dari kehidupan kita, maka kuasa dosa itupun hilang, sehingga kita tidak lagi menghambakan diri kepada dosa. Saat dosa sudah dihapuskan dan kita tidak lagi berbuat dosa, pada saat itu kita berada di dalam DIA. Membinasakan perbuatan iblis 3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; 3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. - Kita perlu kewaspadaan setelah menerima pengampunan, sebab ada oknum yang ingin menyesatkan. Jika kita sudah diampuni, seharusnya kita tidak lagi melakukan, dan itu tanda kita berasal dari Allah, sehingga perbuatan dan laku hidup kita juga sesuai Firman Allah. - Melalui pernyataan diri Allah di dalam kebenaran Firman-Nya, setiap manusia bisa mengukur apakah dia berasal dari Allah atau dari iblis. Firman Allah adalah ukuran yang harus kita pakai, sebab DIA adalah seorang Hakim. - Orang yang melakukan kehendak Allah adalah anak Allah, sebagaimana Kristus adalah Anak Allah. Tetapi orang yang terus-menerus berbuat dosa, adalah anak Iblis. Kedatangan Kristus di dalam Firman-Nya, tidak hanya menghapus perbuatan-perbuatan dosa, tetapi sampai kepada akar dosa, yaitu iblis dengan segala perbuatannya yang ada di dalam hati manusia. - Kedatangan Yesus: o Menghapus perbuatan dosa (Gal. 5:19-21) o Membinasakan akar dosa (Mar. 7:21). Setiap dosa dikendalikan oleh setan (1 Raj. 22:22 -- dusta = kata-kata hambar, dikendalikan oleh setan). Sumber dosa dalam hati harus dimatikan Kol. 3:5-6 -- sebab jika tidak dimatikan, akan mendatangkan murka Allah, tetapi jika dimatikan, yang timbul adalah air kehidupan (Yoh. 7:38). - Supaya dengan demikian, manusia bisa melakukan kebenaran seperti Kristus adalah benar. Dengan sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut-nya, Kristus memerangi perbuatan-perbuatan iblis yang selama ini menguasai manusia. - Jika perbuatan-perbuatan iblis sudah dibinasakan, maka kehidupan anak-anak Allah akan dikuasai oleh perbuatan-perbuatan Allah, sehingga anak-anak Allah hanya bisa melakukan perbuatan-perbutan benar seperti Kristus yang adalah benar. 1 Yoh. 5:20 Mengaruniakan pengertian 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. - Jika dosa sudah diampuni dan bahkan kita disucikan oleh sebab DIA telah membinasakan perbuatanperbuatan iblis, maka selanjutnya Kristus hadir untuk mengaruniakan pengertian kepada kita. Kata pengertian menunjuk kepada Roh Allah (Ayb. 32:8). - Jika Roh Allah tinggal di dalam hati kita, maka Roh Allah inilah yang akan membawa kita untuk mengenal Yang Benar, yaitu mengenal pribadi Firman Allah dengan benar. Ukuran kita mengenal Yang Benar adalah kita tinggal di dalam Yang Benar, atau kita menuruti perintah-perintah-nya (1 Yoh. 2:3). - Perhatikan: jika Roh Allah tinggal di dalam kita, maka tabiat-tabiat berikut ini ada pada kita mengalir dari hati kita kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23). Suatu tabiat yang tidak bisa dijerat dengan hukum. Page3

- Kesembilan perkara yang di atas adalah tabiat Yesus Kristus. Tabiat-tabiat Allah itulah yang akan ditempatkan dalam hati kita. Memang saat DIA datang dengan membawa pedang, kedatangan-nya tidak membawa damai, sebab Allah ingin berperang melawan dosa dan iblis yang telah menguasai kehidupan kita selama ini. - Tetapi ketidakdamaian yang dikerjakan oleh Allah, membuat kita tidak bisa dijerat dengan hukum. Dengan pedang-nya, DIA membebaskan kita dari dosa, dari iblis, dan dari penghukuman kekal. Sebaliknya, kita akan dibawa kepada berkat, yaitu dipersekutukan dengan Anak-Nya. DIA datang untuk menghakimi Wah. 19:11 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. - Jika Kerajaan Surga terbuka, maka inilah yang terjadi, yaitu tampilnya pribadi Imam Besar (Yang Setia dan Yang Benar) dengan menunggangi seekor kuda putih (Roh Kudus). DIA tampil untuk menghakimi dan berperang dengan adil. - Bagi kita sekarang, Kerajaan Surga adalah berita yang dibawa oleh Kristus Yesus dalam kuasa kematian dan kebangkitan (Kis. 1:3). Jika Firman Allah dinyatakan rahasianya, maka selain berperang, DIA juga menghakimi dengan adil. Jika dahulu Kerajaan Surga diberitakan bagaikan perumpamaan, teka-teki, tetapi di akhir zaman, Kerajaan Surga adalah berita yang dibawa oleh Yesus (Kis.1:3), saat Kerajaan Surga diberitakan, kita bisa melihat DIA. - Susunan kalimat yang ada di dalam Wah. 19:11, sama dengan apa yang tertulis dalam Yes. 11. Sebagai Imam Besar, DIA tampil dengan lemah lembut dan rendah hati. Dengan ketaatan-nya DIA berhasil mengalahkan dosa yang telah mengeraskan hati orang Israel dan dunia. - Dengan roh lemah lembut dan rendah hati, DIA mati di atas kayu salib. Dengan kematian-nya, DIA telah mengalahkan semua seteru. Kematian-Nya merupakan pintu masuk bagi kita untuk bisa sampai ke ruangan Maha Kudus. Sekarang kita perhatikan bagaimana penampilan Imam Besar yang menghakimi dengan adil. Yes. 11:3-5 11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. - Tuhan tidak menghakimi dengan seenaknya sendiri. DIA juga tidak menghakimi menurut pandangan manusia, dan tidak berdasarkan apa kata orang. Demikian juga kita, jika kita adalah orang yang takut akan Tuhan, maka di hari-hari ini kita tidak menghakimi siapapun, sebab itu memang bukan hak kita. - Yak. 4:11-12 -- mau diselamatkan atau dihakimi? Sekarang DIA menghakimi untuk menyelamatkan, tetapi jika ditolak, maka DIA membinasakan. Penghakiman Yesus terjadi sekarang, dan hasil dari penghakiman yang sekarang terjadi adalah sempurna. Dalam hal menghakimi, Yesus tidak sendiri, tetapi bersama Bapa. - Dalam hal menghakimi, Allah tahu benar akan apa yang telah kita perbuat. Demikian juga kita anak-anak Tuhan. Jangan menghakimi siapapun (memang ini bukan hak kita), apalagi jika kita menghakimi seseorang baru berdasarkan pandangan atau kata orang. - Jika kita berbuat semacam ini, maka jelas bahwa kita bukan anak Tuhan, sebab itu bukan sifat tabiat Allah. Jangan melakukan sesuatu jika itu baru menurut kata orang. Itu sebabnya, saat ibadah, kita perlu membawa Alkitab dan kita belajar bersama. - Baca Firman Allah dengan tuntunan Roh Kudus, supaya kebenaran Firman Allah ini kita ketahui dengan benar dan kita melakukan Firman Allah dengan Iman yang dikerjakan oleh Kasih (bukan kata orang ). Dengan demikian, jemaat dan hamba Tuhan, sama-sama benar dalam melakukan kehendak Tuhan (takut akan Tuhan). Page4

11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. 11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. - Jangan asal baca, tetapi mari kita tekuni pembacaan ayat-ayat Firman Allah bersama Roh Kudus. Dari pembacaan di atas, kita bisa tahu bagaimana cara Allah menghadapi kita yang lemah, kita yang sedang ditindas oleh dosa. - Jika kita tidak mau dihakimi di hari-hari ini, maka kita sama seperti orang-orang dunia yang hidup dalam kefasikan. DIA akan menghajar dengan perkataan-nya dan membunuh dengan nafas mulut-nya. Pergunakan penghakiman-nya di hari-hari untuk beroleh selamat. Sekarang lebih baik terima penghakiman atas keputusannya, daripada dihajar dan dibunuh. - DIA sudah pernah datang ke dunia sebagai Manusia untuk menyelamatkan manusia dari penghukuman. DIA akan datang kali kedua sebagai Imam Besar Gembala Agung. Di hari-hari ini DIA mau menolong kita, asal kita menempatkan diri di hadapan-nya. Orang lemah yang mau dihakimi dengan adil, akan menerima keputusan-nya yang jujur. Coba perhatikan ayat 5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Sebagai Imam Besar, DIA tidak pernah menyimpang dari Kebenaran dan Kesetiaan, oleh sebab itu, apa-apa yang sekarang kita kerjakan harus berdasarkan Kebenaran Firman Allah dan harus kita lakukan dengan setia. Ayat di atas juga sangat sinkron dengan Wah. 19:11 yang menampilkan DIA sebagai Yang Setia dan Yang Benar. Inilah sistem Allah, DIA bagaikan tunas yang lemah lembut dan rendah hati, tetapi mampu menyelesaikan segala sesuatu dengan lemah lembut dan rendah hati. Dalam Perjanjian Baru Sekarang kita lihat di dalam Perjanjian Baru. Apa yang dikatakan Allah melalui nabi Yesaya, kembali diajarkan oleh Yesus. Melalui perkataan Yesus yang tertulis dalam Injil Lukas, kita bisa melihat sistem penghakiman yang adil dan jujur. Lukas 12:35-48 (baca seluruh ayat ini di rumah) - Pada pelajaran Tabernakel, Lukas pasal 12 terkena pada Pintu Tirai, yaitu tentang penghakiman daging. Perikop ini berbicara tentang kewaspadaan. Ada 2 macam kewaspadaan: 1. Waspada dalam arti berjaga-jaga (ayat 35-40) o Berjaga-jaga untuk menanti kedatangan Mempelai Pria 2. Waspada dalam arti setia (ayat 41-48) o Jika hari-hari ini kita tidak setia, berarti kita tidak waspada o Pada ayat-ayat ini, Yesus berbicara tentang kedatangan-nya dan menghukum Yang akan kita periksa adalah Waspada dalam arti SETIA Hal setia jelas menyangkut setia dalam ibadah, pelayanan, setia kepada Firman Allah, bahkan setia dalam hal yang kecil, supaya nanti bisa dipercaya pada perkara yang besar. Inilah sistem kerajaan Allah, yaitu jika kita bisa dipercaya dari yang kecil, nanti Tuhan tingkatkan dengan perkembangannya. Luk. 12: 41-48 - Melalui ayat 41-48, kita bisa mengetahui sistem penghakiman yang diberikan oleh Tuhan. Perhatikan: Hal penghakiman dimulai dengan kemurahan. - Jadi Tuhan tidak langsung menghukum, tetapi terlebih dahulu DIA datang dengan kemurahan. DIA datang untuk melayani, dengan membawa makanan (ayat 37). Makanan yang disediakan oleh Imam Besar adalah Firman Allah. Hanya hamba yang berjaga, yang berhak mengalami kemurahan. Page5

- DIA datang untuk melayani. DIA datang untuk membawa makanan. Sekarang bagaimana sikap kita menghadapi pelayanan Imam Besar dan makanan yang dibawa oleh Imam Besar? Firman Allah yang sekarang dibagikan kepada kita, adalah kemurahan Allah. - Sekarang, bagaimana kita menghargai kemurahan Firman Allah? Saat makanan dibagikan, di sana Allah memeriksa kesetiaan. Kesetiaan siapa yang diperiksa oleh Allah? 1. Kesetiaan dari hamba-hamba yang dipercaya untuk membagikan-bagikan makanan 2. Kesetiaan dari isi rumah Tuhan yang menerima, itulah jemaat Allah Di sini Tuhan ingin melihat kesetiaan. Jadi, kita sekarang tinggal di zaman kemurahan. Tetapi pada zaman kemurahan ini, penghakiman Allah sudah mulai berjalan, dan hal itu dimulai dari Rumah Allah terlebih dahulu. Contoh: Pada hari Minggu, kita beribadah pk. 08.00 dan hari Rabu serta Jumat pk. 18.00. Jika kita datang pada Pk. 18.05, berarti kita kehilangan 5 menit, artinya kita sudah tidak setia 5 menit, dan kita sudah menyianyiakan kemurahan Tuhan selama 5 menit. Jika kita tidak hadir dalam ibadah, itu sama artinya kita menolak dan menghinakan kemurahan Tuhan. Jadi sebenarnya, yang sering memotong kemurahan Tuhan adalah diri kita sendiri. Tetapi hal ini tidak pernah kita sadari. Ibr. 9:14, Ibr. 10:25-26 -- ibadah = kurban, dalam ibadah ada Firman Allah, Firman Allah juga atas dasar Kurban (Yoh. 17:17-18). Tetapi saat kita minta tolong dan sepertinya Tuhan tidak atau belum menolong, kita mulai menghujat Tuhan dengan berprasangka bahwa Allah tidak bermurah hati, bahkan sampai meragukan keberadaan Tuhan. Rom. 2:4 -- kemurahan Allah menuntun kepada pertobatan. Jika kemurahan itu wujudnya makanan, maka makanan inilah yang menuntun kita sampai pada pertobatan, kembali tinggal di dalam Firman Allah. 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? - Perhatikan: ada jam-jam yang sudah ditentukan Allah untuk membagikan makanan. Ada hamba yang yang memberikan makanan, ada juga hamba-hamba yang menerima makanan. Bukan suatu kebetulan, jika pada hari Minggu merupakan hari libur di seluruh dunia. - Ada suatu kuasa yang mengatur supaya pada hari Minggu itu libur. Apalagi sekarang ditambah dengan Sabtu libur. Waktu itu diberikan bukan untuk memanjakan diri, tetapi itulah wujud pembelaan Tuhan supaya kita bisa beribadah. - Hari Minggu merupakan hari ibadah bagi umat Kristen (coba pikir, siapa yang menggerakkan hari Minggu itu hari libur di seluruh dunia?). Jangan sia-siakan hari itu, di mana Allah datang dengan membawa makanan yang dipercayakan kepada hamba-hamba-nya. - Jika kita menyia-nyiakan makanan dengan tidak datang kepada ibadah, itu namanya membuang kemurahan Allah. Ingat, bahwa ibadah adalah kemurahan Allah. Jika kita menyia-nyiakan kemurahan Allah, nanti saat DIA datang, kita harus mempertanggung jawabkan. - Segala ketidak waspadaan dan ketidak setiaan harus kita pertanggung jawabkan. Jangan sampai, saat kita lengah, saat kita berada di luar ibadah, saat makanan dibagikan, kemudian Tuhan datang (seandainya saat itu DIA bertanya, apakah jawaban kita?). Di hari-hari ini Tuhan sedang menyatakan keadilan-nya bagi kita semua, di mana DIA membagikan makanan tepat pada waktunya. Waktu yang Tuhan berikan kepada kita seharusnya dipergunakan bagi DIA, bukan untuk disalahgunakan. Ini alasan mengapa saya tidak pernah takut akan kehabisan khotbah, sebab DIA yang menyediakan dan saya hanya membagikan. Page6

Menghadapi makanan yang disediakan oleh Allah, itulah Firman Allah yang dibukakan melalui hambahamba-nya, sikap kita harus waspada dan setia. Perhatikan sikap kita mendengar, perhatikan penerimaan kita akan Firman Allah, supaya kita jangan mati (Ula. 18:19). Selain sikap, Tuhan juga periksa makanan yang disajikan. Di sini perlunya kita hamba-hamba Tuhan (yang menyampaikan Firman Allah) untuk menyediakan makanan yang benar bagi harta-harta kesayangan Allah, itulah Sidang Jemaat-NYA. Makanan yang kita sajikan harus benar-benar makanan dari Allah. Jangan membawa roti cemar, tetapi Firman yang benar-benar merupakan pewahyuan dari Allah. Supaya jangan kehidupan kita menjadi mati (Ula. 18:20). Selain itu, bagi hamba-hamba yang lain yang terlibat dalam pelayanan pimpin pujian, pemain musik, pembaca Firman Allah, LCD, kolekte, paduan suara, bersih-bersih, pendoa safaat, apakah kita setia dengan kemurahan Allah? Untuk bisa bekerja, kita harus makan dulu. Tidak bisa dipungkiri, kita menerima kemurahan ini lebih dari yang lain. Oleh sebab itu, sebagai hamba Tuhan yang diberi hak untuk menerima kemurahan, kita harus selalu ada dan setia. Jangan gampanggampang meninggalkan pelayanan, sebab hal itu harus dipertanggung jawabkan. Ingat: tugas ini sudah dipercayakan dan hal itu merupakan kemurahan. Sebab tugas yang kita lakukan sekarang ini adalah tugas yang diberikan dan dipercayakan secara langsung oleh Yesus sebagai Gembala Agung. Oleh sebab itu, jangan biarkan tempat duduk kita kosong. Mari setia, supaya suatu saat, kita bisa lihat tempat duduk itu sudah menjadi tahta di mana kita duduk bersama dengan DIA. Tuhan ingin melihat kesetiaan kita kepada perkara yang kecil, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Jika kita cacat dalam hal ini maka keadilan, belas Kasih, dan kesetiaan juga tidak ada pada kita (Mat. 23:23). Tidak setia kepada Firman Allah = tidak mengalami keubahan. Perpuluhan erat hubungannya dengan kepercayaan Firman Allah. Tuhan akan percayakan makanan pada rumah-nya (kita adalah Bait Allah), artinya Tuhan percayakan Firman Allah supaya kita hidup dan mampu melakukan kehendak Allah. Meningkat Jika kita memiliki kesetiaan untuk mengisi tempat duduk saat pembagian makanan, maka hal itu akan dicatat oleh Tuhan sebagai kesetiaan untuk menerima kemurahan. Tetapi jika tidak, penghakiman sudah berjalan. Jika sekarang kita dipercaya tiga macam ibadah, itu tidak banyak. Sebab jika hal ini dikatakan sebagai ujian. Ujian ini baru berupa menerima kemurahan. Jangan berpikir bahwa ujian identik dengan penderitaan jasmani. Saat kita menerima kemurahan dari Tuhan, sebenarnya saat itu kita sedang diuji. Jika ujian yang berupa menerima kemurahan saja kita tidak setia (tidak lulus), bagaimana jika ujian itu berupa menderita bersama Yesus? Sudah pasti gagal!!! Inilah keadilan Yesus dalam penghakiman. Dia memulaikan dengan kemurahan. Jika di dalam ujian menerima kemurahan, yaitu menerima Firman Allah dan menerima tugas imamat saja kita gagal dan tidak setia, maka bisa dipastikan, kita akan gagal saat kita masuk di dalam ujian menderita bersama Yesus. Sebab saat kita masuk dalam ujian menderita bersama Yesus, kita bukan lagi menerima kemurahan, tetapi Tuhan tingkatkan pada kemuliaan. Di dalam penderitaan bersama Kristus, Allah menyediakan mengerjakan kemuliaan. Page7

1 Pet. 4: 12-14 4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. 4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-nya. 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. - Melalui Firman Allah ini, kita bisa mengetahui bahwa Allah tidak hanya mengijinkan kita untuk menerima kemurahan, yaitu menerima Firman Allah, tetapi Allah ingin membawa kita kepada pengalaman Salib menderita bersama Yesus untuk menerima kemuliaan (lebih dari kemurahan). - Jika saat kemurahan saja kita tidak mampu setia, maka terlalu sulit (musathil) bagi kita untuk setia saat ujian berupa menderita bersama Yesus. Camkan: dalam hal kesetiaan, Tuhan mau tolong kita, sebab DIA adalah setia. - Segala pikiran dan perasaan Yesus, ingin DIA taruh dalam hati kita supaya kita saat masuk dalam peperangan, kita menggunakan pikiran dan perasaan semacam itu. Sebagai seorang hamba, kita harus berperang dengan setia dan benar. Jadi perhatikan, sistem Tuhan menghakimi kita, di mana Tuhan memulai dari kemurahan. Jika hari-hari ini kita menerima kemurahan, sebenarnya penghakiman sedang terjadi, sebab penghakiman dimulai dari rumah Allah. Dari keterangan di atas, kita bisa mengerti arti dari Firman Allah yang berkata: 4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? (1 Pet. 4:18) Dari sini kita bisa mengerti bahwa pintu yang menuju kepada kehidupan kekal itu benar-benar sempit. Oleh sebab itu DIA memulaikan dengan hal yang terkecil, di mana DIA datang dengan kemurahan, membawa makanan Firman, supaya kita disucikan dan diberkati oleh Tuhan. Jika kita lulus dalam ujian kemurahan, Tuhan ingin lihat sampai sejauh mana kita masih bisa setia. Biasanya, jika dalam kemurahan kita setia, nanti saat aniaya atau menderita bersama Tuhan datang, kita pun akan setia. Oleh sebab itu saat kemurahan dilimpahkan, mari kita setia bersama-sama dan mengaku Yesus supaya kita pun diakui oleh DIA di hadapan Bapa dan malaikat di Surga. Page8