BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah dasar (SD). Seorang Pendidik pada sekolah dasar (SD) yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya yaitu Matematika (Suwangsih dan Tiurlina, 2006:3). Oleh karena itu, dalam pembelajaran Matematika guru sekolah dasar harus menguasi materi dan mempersiapkan model pembelajaran yang cocok pada materi yang akan diajaran sebelum materi tersebut disampaikan kepada siswa. Hal ini bertujuan agar pembelajaran matematika lebih menarik sehingga siswa akan memahami dan tertarik untuk mengikuti pelajaran matematika. Akan tetapi, tidak semua model pembelajaran yang ada cocok diterapkan dalam pembelajaran matematika. Sebagai Pendidik pada sekolah dasar (SD) yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya. Serta banyak model pembelajaran yang cocok yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran Matematika. Bagaimana caranya agar Matematika menjadi salah satu pelajaran yang menyenangkan, tidak lagi ditakuti, disukai, tidak dianggap sulit dan tidak membosankan oleh para siswa sekolah dasar (SD). Seperti halnya di SD Negeri 1 Sambirata, kegiatan pembelajaran Matematika yang dilakukan oleh guru kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata 1
2 menggunakan metode ceramah. Guru menggunakan buku paket Matematika dan LKS sebagai sumber pembelajaran, setelah guru menjelaskan materi, kemudian guru memberikan latihan yang terdapat pada buku paket yang digunakan guru sebagai sumber pembelajaran. Pada saat guru memberikan latihan soal untuk siswa, hanya sedikit siswa yang dapat menjawab dengan baik. Pada saat pembelajaran Matematika guru juga mengajak siswa untuk berdiskusi dengan membagi menjadi beberapa kelompok agar dapat saling menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan baik dan benar. Nampaknya pada saat melakukan diskusi beberapa anggota kelompok saja yang melaksanakan tugas dan ada beberapa kelompok lain yang kurang disiplin terhadap perintah guru, seperti mengabaikan perintah guru dari soal yang diberikan kepada siswa dan tidak menyelesaikannya dengan baik bersama kelompoknya. Dari hal tersebut di atas peneliti telah menemukan fakta baik dari tindakan maupun wawancara dengan guru kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Peneliti melakukan pretest yaitu materi prasyarat pecahan. Materi ini yang dari tahun ke tahun masih dianggap sulit dipahami oleh siswa kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata. Materi prasyarat ini adalah materi yang akan peneliti lakukan yaitu materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan hasil pretest, siswa kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata tahun 2015/2016 masih belum menunjukkan batas ketuntasan. Dari 46 siswa
3 hanya 13 siswa (28,2%) yang memenuhi KKM, sedangkan 33 siswa (71,8%) belum memenuhi KKM. Untuk KKM kelas IV adalah 65, sedangkan untuk ketuntasan klasikal kelas adalah 85%. Artinya kelas dikatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa yang ada dikelas mendapatkan nilai 65. Berangkat dari latar belakang masalah di atas dari hasil diskusi dengan guru kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata, dan Kepala Sekolah memutuskan perlu diadakan penyelesaian masalah yang dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan permasalahan tersebut dan hasil dari diskusi yang peneliti lakukan, ingin mengoptimalkan salah satu model pembelajaran yang akan di angkat menjadi judul dari karya ilmiah yaitu Peningkatan Sikap Disiplin dan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Alat Peraga Blok Pecahan di Kelas IV SD Negeri 1 Sambirata. B. Identifikasi Masalah Permasalahan yang dihadapi di kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata adalah kurangnya sikap disiplin siswa yaitu mengabaikan perintah guru dan tidak menyelesaikan pekerjaannya dengan baik terhadap kelompoknya serta banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 65 pada mata pelajaran matematika tentang materi pecahan. Oleh karena itu permasalahan yang hendak diteliti adalah sikap disiplin dan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
4 kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan. C. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan dapat meningkatkan sikap disiplin belajar matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 1 Sambirata? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 1 Sambirata? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata. 2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus penelitian ini adalah: a. Meningkatkan sikap disiplin belajar siswa pada pelajaran matematika materi pecahan siswa kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan.
5 b. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika materi pecahan kelas IVB SD Negeri 1 Sambirata melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan. E. Manfaat Penelitian Dari setiap tindakan yang kita lakukan diharapkan memiliki maanfaat. Begitu juga dengan penelitian ini, manfaat yang hendak dicapai: 1. Manfaat teoritis Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan teori baru tentang peningkatan sikap disiplin dan prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan dan sebagai dasar untuk penelitian berikutnya. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa Dengan adanya penelitian tindakan kelas, dapat meminimalkan jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar, sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat dan siswa lebih tertarik, termotivasi untuk belajar matematika dan akan terbentuknya karakter siswa yaitu sikap disiplin. b. Bagi guru Dengan adanya penelitian tindakan kelas, guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai, termasuk dalam memilih
6 model dan media yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan mendapatkan informasi/wacana tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan alat peraga blok pecahan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan sikap disiplin siswa. c. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian tindakan kelas, dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. d. Bagi peneliti Dengan adanya penelitian kelas, dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai cara belajar yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.