PENGARUH MOTIVASI, IKLIM KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMK SARASWATI SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI MEKKAR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan CV Maju Abadi Garment di Sukoharjo)

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, KESEJAHTERAAN, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

Economic Education Analysis Journal

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

Economic Education Analysis Journal

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DAN DIMENSI INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI 3 BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : Ridwan Prayogo A

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Survei Pada Karyawan PD. BPR Bank Solo)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada RSUD dr. Moewardi di Surakarta)

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Ady Nugroho 1) Djoko Kristianto 2) Suharno 3) ABSTRACT. Keyword: being active in organization, the friends zone, study behavior, academic effort

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang Widarno 3) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Validitas, Reliabilitas, Normalitas dan Asumsi Klasik

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Diajukan Oleh: Rike Dwi Pratiwi A

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Economic Education Analysis Journal

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

ANALISIS PERBEDAAN MOTIVASI KERJA, LOYALITAS KERJA, DAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI ETOS KERJA ISLAMI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTSS) SE-KOTA PADANG PANJANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords: Perception profession, ethical awareness, auditor independence, and commitment to the profession

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SMK PGRI I MEJAYAN TAHUN 2017

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI, IKLIM KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMK SARASWATI SUKOHARJO Sulastri Pratiwi Magister Manajemen Universitas Slamet Riyadi Surakarta e-mail: sulastripratiwi71@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study to analyze the significance of the influence of motivation, work climate, the level of education on labor productivity Saraswati Sukoharjo vocational teachers. The study population was a vocational teacher Saraswati Sukoharjo. Sample of 40 respondents to the census techniques. The type of data using qualitative and quantitative data. Source of data using primary and secondary data. Documentation and data collection using questionnaires. Data were analyzed using multiple linear regression. The results of the study that motivation significant effect on labor productivity, labor climate significant effect on labor productivity and the level of education have a significant effect on the productivity of labor. Keywords: motivation, work climate, level of education, work productivity. PENDAHULUAN Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas khusus untuk mendidik dan mengajar siswanya di sekolah. Oleh karena itu guru dituntut untuk selalu berupaya peningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Menurut Dedy Supriyadi (2003: 819), seorang guru yang profesional dituntut untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuannya di bidang pendidikan dan ilmu-ilmu penunjang umumnya dan proses belajar mengajar. Hanya dengan cara ini guru dapat lebih baik dan dapat lebih yakin bahwa setiap kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya itu dan sekaligus perwujudan interaksi pendidikan. Lebih jelasnya lagi seorang guru harus selalu sadar dan berupaya. Seorang guru dalam meningkatkan kinerjanya senantiasa dituntut mampu meningkatkan keprofesionalannya. Kemampuan profesional berkaitan dengan kemampuan guru dalan berkomunikasi, berinteraksi, dan bergaul dengan semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan cara ini diharapkan guru mampu melakukan apa yang harus dilakukan dengan baik serta memahami batas-batas kemampuan dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Seorang guru dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik senantiasa dituntut mampu meningkatkan keprofesionalannya, kemampuan profesional berkaitan produktivitas kerjanya sebagai seorang guru. Nanang Fatah (2001: 19) menyatakan, bawa produktivitas adalah hasil kerja dari seseorang atau organisasi yang merupakan penampilan (performance) dari seseorang atau organisasi tertentu secara keseluruhan. Menurut Anwar Prabu (2000: 67), pengertian produktivitas adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seorang guru harus disertai dengan produktivitas kerja sebagai seorang pendidik yang profesional. Produktivitas kerja guru dapat ditinjau dari tugastugas guru yang tertuang dalam tugas pokok dan fungsi guru. Jenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52, meliputi: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksa- Pengaruh Motivasi, Iklim Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas (Sulastri P.) 21

nakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan. Tugas pokok dan fungsi guru adalah membantu dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan belajar mengajar, meliputi: (1) membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap, (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran, (3) melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir, (3) melaksanakan analisis hasil ulangan harian, (4) menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, (5) mengisi daftar nilai anak didik; (6) melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses pembelajaran; (7) membuat alat pelajaran/alat peraga; (8) menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni; (9) mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum; (10) melaksanakan tugas tertentu di sekolah; (11) mengadakan pengembangan program pembelajaran; (12) membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik; (13) mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran; (14) mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya; dan (15) mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat (UUGD, 2011: 23). Tugas-tugas guru tidak hanya berdasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52, tetapi dalam mengembangkan keterampilan dan keilmuannya, saat ini guru dituntut melaksanakan penelitian, khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pelatihan dan workshop, dan pengembangan media pembelajaran. Menurut Hadiyanto (2002: 132), produktivitas guru mencakup penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian peserta didik, pengembangan profesi, pemahaman wawasan penguasaan bahan kajian akademik. Mulyasa (2008: 71) mengemukakan kompetensi profesional mengharuskan guru memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan, serta penguasaan metodologi yaitu menguasai konsep teoritik, maupun memilih metode yang tepat dan mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Kompetensi profesional guru tercermin dari indikator: (1) kemampuan penguasaan materi pelajaran, (2) kemampuan penelitian dan penyusunan karya ilmiah, (3) kemampuan pengembangan profesi, dan (4) memahami dan mampu memanfaatkan teknologi komunikasi untuk kepentikan pembelajaran. Tugas guru menurut Melisa (2008: 154), meliputi: (1) perencanaan, pengembangan, dan pengorganisasian pembelajaran; (2) mengambil kehadiran dan merekam kehadiran siswa; (3) mengelola perilaku siswa; (4) menyajikan materi pelajaran; (5) menilai hasil belajar; dan (6) melakukan evaluasi proses pembelajaran. Berdasar kajian-kajian di atas, produktivitas kerja guru tidak hanya: membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir, melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, mengisi daftar nilai anak didik; melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses pembelajaran; membuat alat pelajaran/alat peraga; menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni; mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum; melaksanakan tugas tertentu di sekolah; mengadakan pengembangan program pembelajaran; membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik; mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran; mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya; dan mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk 22 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 21 28

kenaikan pangkat; tetapi guru juga harus melakukan penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajarannya, menulis artikel pada majalah atau jurnal, membuat alat dan media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajarannya, membimbing siswa dan teman sejawat yang lebih yunior, dan keikutsertaan dalam forum ilmiah, yaitu workshop, pelatihan, diskusidiskusi, seminar, dan lain sebagainya. Apabila guru/pendidik bekeinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka dapat dimulai meningkatkan produktivitas kerjanya. Produktivitas kerja dalam wacana pengetahuan populer dirumuskan sebagai suatu upaya mencapai atau memperbaiki cara atau metode kerja, paling tidak berusaha mempertahankan cara kerja yang sudah ada. Secara filosofis produktivitas kerja berkaitan erat dengan makna dan mutu kehidupan seseorang. Produktivitas kerja dapat dirumuskan sebagai suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. (http://www.asikbelajar. com/2014/04/aspek-produktivitas-kerjaguru.html). Menurut teori motivasi (dalam Alex Nitisemito, 2003: 271), produktivitas dipengaruhi oleh faktor motivasi. Kebutuhan manusia akan mempengaruhi tingkah lakunya, di mana salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk mencapai sukses. Kebutuhan ini erat dengan pekerjaan dan akan mengarahkan tingkah laku manusia untuk mencapai prestasi tertentu. Demikian juga iklim kerja dan tingkat pendidikan juga turut mempengaruhi produktivitas kerja. Seseorang tidak akan dapat bekerja secara maksimal jikalau iklim kerja tidak kondusif. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tentunya juga akan memiliki pengalaman kerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang yang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sedangkan orang yang memiliki pengalaman kerja yang banyak akan lebih memiliki peluang yang lebih baik produktivitas kerjanya jika dibandingkan dengan seseorang yang kurang memiliki pengalaman kerja. Salah satu faktor yang menjadi permasalahan pada SMK Saraswati Sukoharjo adalah adanya ketidakstabilan produktivitas kerja yang para guru yang ditandai dengan tidak semua guru mampu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan dengan baik. Kondisi tersebut apabila tidak segera mendapatkan penanganan secara serius dikhawatirkan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis signifikansi pengaruh motivasi, iklim kerja, tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan iklim kerja dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo H4 : Motivasi kerja berpengaruh dominan terhadap dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMK Saraswati Sukoharjo. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru SMK Saraswati Sukoharjo yang berjumlah 40. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sensus yaitu pengambil semua anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian anggota populasi sama dengan anggota sensus sejumlah 40 responden, tetapi pada proses tingkat analisis, hanya 36 angket yang dapat dilakukan analisis, sedangkan 4 Pengaruh Motivasi, Iklim Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas (Sulastri P.) 23

angket dinyatakan tidak lengkap. Dengan demikian pada proses pengujian hipotesis responden berjumlah 36 orang. Indikator dari motivasi yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan afiliasi (Robbins, 1996: 173). Indikator iklim kerja yaitu hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan, kepuasan terhadap pekerjaannya, kerjasama, adanya ketenangan jiwa. (Buchori Zainun, 2000: 21). Indikator dari tingkat pendidikan yaitu kemampuan sumber daya manusia, komunikasi, dan peningkatan etos kerja (Ananta, 2011: 83). Indikator tingkat pendidikan yaitu kompetensi pedagogik, Kepribadian, profesional, dan sosial (PP No. 19 tahun 2005 pasal 28). Pengukuran variabel motivasi, iklim kerja, tingkat pendidikan dan produktivitas kerja menggunakan skala Likert 5 point dengan masing-masing nilai: 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), 2 untuk jawaban sangat setuju (ST), 3 untuk jawaban netral (N), 4 untuk jawaban setuju (S), dan 5 untuk jawaban sangat setuju (SS). Jenis data menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kulitatif pada penelitian ini ini yaitu jawaban responden tentang motivasi, iklim kerja, tingkat pendidikan dan produktivitas kerja. Data kuantitatif pada penelitian ini yaitu jumlah guru dan transformasi jawaban jawaban responden pada instrumen penelitian dengan menggunakan skala Likert. Sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer pada penelitian ini yaitu data tanggapan responden. Data sekunder pada penelitian ini yaitu data tentang objek penelitian. Teknik pengumpulan data penggunakan dokumentasi dan koesioner. Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas data. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda, uji t dan koefisien determinasi. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data responden sebagai berikut: Tabel 1: Analisis Karakteristik Demografi Responden Karakteristik Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%) Jenis Kelamin Pria Wanita 13 23 36,11 63,89 Total 36 100 Tingkat Pendidikan SLTA Diploma S1 S2 0 7 26 3 0 19,44 72,22 8,33 Total 36 100 Masa Kerja < 5 tahun 5 10 tahun > 10 tahun 10 17 9 23,78 47,22 25,00 Usia Total 36 100 < 30 tahun 5 13,89 30 39 14 38,89 40 49 12 33,33 > 50 tahun 5 13,89 Total 36 100 Sumber: Pengolahan data primer 2015 24 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 21 28

Variabel Terikat Produktivi tas kerja Variabel Bebas - Motivasi kerja - Iklim kerja - Tingkat pendidikan Tabel 2: Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Tolerance (0,696) >0,1 VIF (1,436) < 10 Tolerance (0,862) >0,1 VIF (1,160) < 10 Tolerance (0,761) >0,1 VIF (1,314) < 10 (0,167;0,266) > 0,05 Kesimpulan Tidak ada multikolinearitas Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Heteroskedastisitas Tidak ada heteroskedastisitas Autokorelasi (0,237) > 0,05 Tidak ada autokorelasi Normalitas (0,901) > 0,05 Residual normal Sumber: Pengolahan data primer 2015 Tabel 3: Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien Nilai t Signifikansi (constant) Current Dept to Total Assets Return of Assets 3,615 0,159 0,119 0,134 0,550 2,067 2,972 2,761 0,586 0,014 0,006 0,019 F : 113,982 0,000 Adjusted R 2 : 0,775 Sumber: data sekunder diolah dari output SPSS 2015 Berdasarkan tabel 1 dapat diperoleh hasil bahwa karakteristik responden diketahui bahwa responden laki-laki sebanyak 13 orang (36,11%) dan perempuan sebanyak 26 orang (63,89%). Respondengan dengan jenjang pendidikan diploma sebanyak 7 orang (19,44%), S1 sebanyak 26 orang (72,22%) dan jenjang S2 sebanyak 2 orang (0,33%). Responden dengan masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 10 orang (27,78%), Responden dengan masa kerja antara 5 sampai dengan 10 tahun sebanyak 17 orang (47,23), dan responden dengan masa kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 9 orang (25%). Responden dengan usia kurang dari 30 tahun sebayak 5 orang (13,89%), responden dengan usia antara 30 39 tahun sebanyak 14 orang (38,89%), responden dengan usia 40 49 tahun sebanyak 12 orang (33,33%), dan responden dengan usia di atas 50 tahun sebanyak 5 orang (13,89%). Hasil uji instrumen diperoleh hasil bahwa keseluruhan item pernyataan dari variabel motivasi, iklim kerja, tingkat pendidikan, dan produktivitas kerja mempunyai probabilitas value < 0,05, sehingga dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh nila Cronbach s Alpha, motivasi (0,635), iklim kerja (0,706), tingkat pendidikan (0,791), dan produktivitas kerja (0,816), sehingga semua variabel dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,60 atau crombach s alpha > 0,60. Hasil uji asumsi klasik diperoleh hasil bahwa variabel motivasi memperoleh nilai toleransi 0,696 > 0,10 dan VIF 1,436 < 10 berarti tidak terjadi multikolinearitas. Variabel iklim kerja diperoleh nilai toleransi 0,862 > 0,10 dan VIF 1,160 < 10 berarti tidak terjadi multikolinearitas. Variabel tingkat pendidikan memperoleh nilai toleransi 0,761 > 0,10 dan VIF 1,314 < 10 berarti tidak terjadi multikolinearitas. Hasil Pengaruh Motivasi, Iklim Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas (Sulastri P.) 25

uji autokorelasi dengan Run Test dapat diketahui bahwa probabilitas value 0,237 > 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji heteroskedastisitas diperoleh nilai probabilitas value keseluruhan variabel > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data bebas heteroskedastisitas. Uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnow diperoleh probabilitas value 0,391 > 0,05 sehingga data berdistribusi normal. Berdasarkan persamaan garis regresi linear berganda, diperoleh persamaan regresi: Y = -1,990 + 0,414X 1 + 0,355X 2 + 0,330X 3. Interpretasi dari persamaan di atas adalah: - konstanta (a): -1,990 berarti apabila motivasi, iklim kerja dan tingkat pendidikan sama dengan nol, maka produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo akan menurun. - b 1 = 0,414: berarti pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja adalah positif. Artinya apabila motivasi meningkat maka produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo akan meningkat, dengan asumsi tingkat pendidikan dan iklim kerja dianggap tetap. - b 2 = 0,355: berarti pengaruh iklim kerja terhadap produktivitas kerja guru SMK Saraswati adalah positif. Artinya apabila iklim kerja meningkat, maka produktivitas kerja guru SMK Saraswati akan meningkat, dengan asumsi motivasi dan tingkat pendidikan dianggap tetap. - b 3 = 0,330: berarti pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo adalah positif. Artinya apabila tingkat pendidikan meningkat maka produktivitas kerja guru SMK Saraswati juga akan meningkat, dengan asumsi motivasi dan iklim kerja dianggap tetap. Hasil uji t pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja diperoleh nilai p value 0,014 > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap produktivitas kerja Guru SMK Saraswati Sukoharjo. Uji t pengaruh iklim kerja terhadap produktivitas kerja diperoleh nilai p value 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel iklim kerja terhadap produktivitas kerja Guru SMK Saraswati Sukoharjo. Uji t pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja diperoleh nilai menunjukan p value 0,019 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja Guru SMK Saraswati Sukoharjo. Di antara variabel motivasi, iklim kerja dan tingkat pendidikan. Variabel tingkat pendidikan memiliki nilai t hitung paling kecil jika dibandingkan dengan variabel motivasi dan iklim kerja, dengan demikian hipotesis iklim kerja berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja guru di SMK Saraswati Sukoharjo tidak terbukti kebenarannya. PEMBAHASAN Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Berdasarkan analisis regresi berganda, diperoleh hasil bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo, karena nilai signifikansi 0,014 lebih kecil dari 0,05 (0,014 < 0,05). Hasil penelitian ini membawa konsekuensi logis bahwa apabila motivasi kerja meningkat maka produktivitas guru akan meningkat juga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Reni Ratnasari (2002) yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas guru. Hasil penelitian ini sangat relevan dengan landasan teori bahwa produktivitas kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja, artinya tanpa didukung oleh motivasi kerja yang baik, seorang guru tidak akan memiliki produktivitas kerja yang baik. Tanpa adanya motivasi kerja yang kuat, guru dalam melaksanakan tugasnya 26 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 21 28

sebagai pendidik kurang memiliki tanggung jawab moral terhadap keberhasilan anak didiknya Pengaruh Iklim Kerja terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitain menunjukkan hasil bahwa Iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru SMK Saraswati Sukoharjo, karena nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05). Iklim kerja merupakan keadaan suasana kerja di suatu organisasi. Iklim kerja yang baik akan tercipta apabila pola komunikasi yang efektif berlangsung dengan baik pula. Sebaliknya, apabila pola komunikasi tidak berlangsung dengan baik maka dapat dipastikan iklim kerja di suatu organisasi tidak akan kondusif. Dengan demikian Iklim kerja sangat dipengaruhi oleh hubungan antar manusia dalam organisasi. Iklim kerja yang kurang kondusif pada suatu lembaga pendidikan/sekolah sangat mempengaruhi produktivitas guru dalam bekerja, karena guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran akan terganggu kemerdekaannya. Sebaliknya, dengan adanya iklim kerja yang nyaman, tenang, dan kondusif memungkinkan guru dapat bekerja lebih baik. Hasil ini dapat diinterpretasikan, bahwa guru tidak akan memiliki produktivitas kerja yang baik manakala tidak didukung dengan iklim kerja yang kondusif. Produktivitas kerja guru dimaksud adalah hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses belajar mengajar (PBM) yang intensitasnya dilandasi oleh etos kerja, serta disiplin profesional guru dalam proses pembelajaran. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas Kerja Tingkat pendidikan seseorang erat kaitannya dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang erat kaitannya dengan produktivitas kerja. Seorang guru tidaklah mungkin memiliki produktivitas kerja yang maksimal jika tidak didukung dengan tingkat kemampuan dan keterampilan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja guru, artinya semakin baik tingkat pendidikan seorang guru maka akan semakin baik pula produktivitas kerjanya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan; (1) ada pengaruh yang signifikan motivasi dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo, (2) ada pengaruh yang signifikan iklim kerja dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo, (3) ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo, (4) motivasi kerja berpengaruh dominan terhadap dengan produktivitas guru SMK Saraswati Sukoharjo. DAFTAR PUSTAKA Alex S. Niti Semito,2003, Manajemen personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Jakarta: Ghalia Indonesia. Buchari Zainun. 2000. Manajemen dan Motivasi, Jakarta: Bumi Aksara. Dedy Supriyadi. 2003. Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hadiyanto, 2002. Manajemen Personalia. Jakarta: Gunung Agung. Melisa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remadja Rosdakarya Pengaruh Motivasi, Iklim Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas (Sulastri P.) 27

Nanang Fatah. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Penilaian Angka Kredit Guru. Robbins. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerjemah Paramita. Bandung: Remadja Rosda Karya. Suparlan dan Pidarta. 2007. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Bina Rineka Cipta. Undang-Undang Guru dan Dosen. 2011. Bandung: Fokus Media. (http: //www.asikbelajar.com/2014/04/aspek-produktivitas-kerja-guru.html). 28 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 21 28