BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan milik swasta yang terdaftar di BEI. Metode penelitian yang digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah karena telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengujian hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Intellectual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana hubungan antara struktur kepemilikan terhadap manajemen laba antara perusahaan milik negara dengan perusahaan milik swasta yang terdaftar di BEI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yang konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2013:13). Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Sugiono, 2013:3). Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Lebih lanjut, deskriptif analitis dengan jenis pendekatan studi kasus adalah melihat fenomena permasalahan yang ada di perusahaan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh selama penelitian kemudian akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari. Menurut Nazir (2005), metode penelitian deskriptif serta tujuannya adalah sebagai berikut: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan 33

34 secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dengan metode ini, penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut kemudian diproses, dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. 3.2 Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel 3.2.1 Data Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Alasan penggunaan data sekunder pada penelitian ini adalah dengan pertimbangan bahwa data ini mempunyai validitas data yang dijamin oleh pihak lain sehingga handal untuk digunakan dalam penelitian. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel selama 2006 sampai dengan 2014. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai manajemen laba, kepemilikan perusahaan, skor indek corporate governance, profil susunan komisaris independen dan presiden komisaris, laba bersih perusahaan, jumlah aset perusahaan, penjualan perusahaan, jumlah ekuitas, dan leverage.

35 3.2.2 Populasi dan Sampel Menurut Sekaran (2006), populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public) pada tahun 2006 2014. Dari populasi tersebut diambil sampel penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pengumpulan sampel yang terbatas pada jenis tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan (Sekaran, 2006). Kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Perusahaan non-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipublikasikan dalam website resmi BEI dan website resmi perusahaan antara tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. 2. Penelitian ini menggunakan metode pencocokkan sampel (matching sample), yaitu membagi sampel tersebut berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu. Pertama, peneliti mencari perusahaan BUMN yang go public antara tahun 2006 2014. Selanjutnya, untuk mendapatkan perusahaan swasta, peneliti melakukan matching sample, yaitu dengan cara mencocokkan (matching) perusahaan BUMN dan swasta dengan kriteria adalah industri yang sejenis dan memiliki ukuran aset yang sama atau paling mendekati. 3. Penelitian ini menggunakan perusahaan go public untuk mempermudah peneliti dalam melakukan identifikasi. Alasannya adalah perusahaan tersebut telah diwajibkan menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan kepada publik.

36 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1 Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Pengukuran manajemen laba menggunakan total akrual. Akrual merupakan komponen utama pembentuk laba yang disusun berdasarkan estimasi-estimasi tertentu. Untuk mencari total akrual dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung perbedaan antara laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi dibagi dengan rata-rata total aset (Liu dan Lu, 2007; Chia et al., 2015). Keterangan: ACC it NI it CFO it TA it = Total akrual perusahaan i pada tahun t = Laba bersih perusahaan i pada tahun t = Kas dari operasi perusahaan i pada tahun t = Total aset perusahaan i pada tahun t 3.3.2 Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi kepemilikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dan bagaimana konsentrasi kepemilikan mempengaruhi manajemen laba. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ding et al., (2007) untuk mengukur konsentrasi kepemilikan perusahaan adalah dengan cara membandingkan persentase kepemilikan terbesar dalam struktur kepemilikan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham terbesar dalam perusahaan berarti struktur kepemilikan perusahaan semakin terkonsentrasi dan sebaliknya.

37 Penelitian ini memprediksi munculnya bentuk pola U terbalik pada hubungan antara konsentrasi kepemilikan dengan manajemen laba. Pada konsentrasi kepemilikan yang lebih tinggi maka tingkat manajemen laba akan menurun. Untuk mengukur konsentrasi kepemilikan yang lebih tinggi adalah dengan cara mengkuadratkan variabel Top1 (Ding et al., 2007). 3.3.3 Variabel Moderating Variabel moderating adalah variabel independen yang berfungsi menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiono, 2013: 62). Variabel moderating dalam penelitian ini adalah variabel private yang merupakan variabel dummy. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan antara kelompok kepemilikan saham perusahaan negara dengan kelompok kepemilikan saham perusahaan swasta. Oleh karena itu, peneliti menggunakan variabel dummy (Ding et al., 2007) untuk membedakan kelompok kepemilikan saham tersebut, yaitu variabel private = 1 untuk perusahaan swasta dan 0 untuk perusahaan negara. 3.3.4 Variabel Kontrol 3.3.4.1 Corporate Governance Corporate governance pada penelitian ini diukur menggunakan indeks pengukuran yang digunakan dalam penelitian Hermawan (2011). Pengukuran indeks corporate governance menggunakan checklist pertanyaan untuk mengukur keefektifan dewan komisarin dan komite audit terkait laporan dewan komisaris dan komite audit, profil dewan komisaris dan komite audit, pernyataan tugas dan

38 tanggung jawab serta jumlah rapat dewan komisaris dan komite audit. Pemeringkatan skor dari yang terbaik ke yang terburuk adalah sebagai berikut: Good : memenuhi semua kriteria, diberi nilai 3 Fair : hanya memenuhi sebagian kriteria, diberi nilai 2 Poor : tidak memenuhi kriteria atau tidak ada informasi, diberi nilai 1 3.3.4.2 Hubungan Politik Hubungan politik pada peneltiian ini dideteksi menggunakan kriteria yang digunakan oleh Ding et. al. (2014) yang diadopsi dari Fan et. al. (2007) sebagai berikut ini. 1. Presiden komisaris dan/atau komisaris independen rangkap jabatan sebagai politisi yang berafiliasi dengan partai politik. 2. Presiden komisaris dan/atau komisaris independen rangkap jabatan sebagai pejabat pemerintah. 3. Presiden komisaris dan/atau komisaris independen rangkap jabatan sebagai pejabat militer. 4. Presiden komisaris dan/atau komisaris independen merupakan mantan pejabat pemerintah atau mantan pejabat militer. Variabel ini akan menggunakan dua sub variabel, yaitu presiden komisaris yang mempunyai hubungan politik dan komisaris independen yang mempunyai hubungan politik. Variabel ini menggunakan dummy, dengan ketentuan jika suatu perusahaan memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang memiliki koneksi politik maka akan diberi skor dummy = 1, dan 0 jika sebaliknya.

39 3.3.4.3 Penjualan PSAK No.23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010) menyatakan bahwa: Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Dalam penelitian ini definisi penjualan juga diartikan pendapatan bagi perusahaan non-faktur. 3.3.4.4 Leverage Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva perusahaan (Van Horne et al., 2007). Rasio ini menunjukkan besarnya besar aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini akan diukur mengunakan rumus: 3.4 Analisis Data 3.4.1 Statistik Deskriptif Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji statistik yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang menjadi sampel. Selain itu, statistik deskriptif ini memberikan gambaran data mengenai kriteria rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum yang menginterpretasikan untuk jumlah jawaban dari pertanyaan permasalahan yang diajukan.

40 3.4.2 Uji Asumsi Klasik 3.4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan program SPSS. Residual dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas K-S tidak signifikan (nilai signifikansi lebih besar dari 5%) (Ghozali, 2011). 3.4.2.2 Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam model regresi. Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance (TOL). Bila nilai TOL lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih dari 10 maka terdapat gejala multikolinearitas yang berbahaya dan begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2011). 3.4.2.3 Uji Autokorelasi Asumsi klasik berikutnya adalah autokorelasi yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) pada sebuah model regresi linear. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Runs Test, yaitu menguji residual masing-masing model regresi. Model regresi dikatakan terdapat autokorelasi jika probabilitasnya signifikan pada 5% (Ghozali, 2011).

41 3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas Pengujian asumsi klasik yang ketiga adalah uji heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji asumsi ini digunakan pendekatan metode grafik dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yaitu sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut ini. 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ini menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap tindakan manajemen laba seperti yang dilakukan dalam penelitian Ding et al. (2007). Pengujian hipotesis kedua pada penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan variabel pemoderasi (Moderating Regression Analysis). Uji interaksi atau sering disebut MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda yang dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (Ghozali, 2012). Analisis MRA ini selain untuk melihat apakah ada pengaruh variabel bebas

42 terhadap variabel tak bebas juga untuk melihat apakah dengan diperhatikannya variabel moderasi dalam model, dapat meningkatkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau malah sebaliknya. Persamaan regresi tersebut adalah: Model 1 EM = α + β 1 (Top1) + β 2 (Top1) 2 + β 3 (Private) + β 4 (Private_Top1) + ε...(1) Model 2 EM = α + β 1 (Top1) + β 2 (Top1) 2 + β 3 (Private) + β 4 (Private_Top1) + β 3 (ln_sales) + β 4 (Lev) + ε...(2) Model 3 EM = α + β 1 (Top1) + β 2 (Top1) 2 + β 3 (Private) + β 4 (Private_Top1) + β 3 (PC_PCom) + β 4 (PC_IC) + β 3 (CG) + β 4 (ln_sales) + β 4 (Lev) + ε...(3) Keterangan: EM Top1 Private PC_PCom PC_IC CG Ln_sales Lev ε α β = Manajemen laba = Pemegang saham terbesar = Variabel dummy, yaitu 0 = BUMN, 1 = Non-BUMN = Hubungan politik presiden komisaris = Hubungan politik komisaris independen = Index corporate governance = Natural logaritma penjualan = Leverage = Error = Konstanta = Koefisien regresi Model (1) menguji hubungan antara manajemen laba dengan konsentrasi kepemilikan yang di ukur dengan presentasi kepemilikan saham terbesar perusahaan dan tipe kepemilikan dengan menggunakan variabel dummy, yaitu 1 untuk kepemilikan swasta dan 0 untuk kepemilikan negara.

43 Model (2) menambahkan dua variabel kontrol, yaitu provitabilitas dan leverage. Model (3) merupakan model regresi yang paling lengkap dengan menambahkan variabel kontrol corporate governance dan hubungan politik presiden komisaris dan komisaris independen. Dari hasil persamaan-persamaan regresi diatas dapat terjadi beberapa kemungkinan sebagai berikut ini. 1. Jika variabel moderator (private) tidak berinteraksi dengan variabel prediktor/independen (Top1) namun berhubungan dengan variabel kriterion/dependen (EM) maka variabel private tersebut bukanlah variabel moderator melainkan merupakan variabel intervening atau variabel independen. 2. Jika variabel moderator (private) tidak berinteraksi dengan variabel independen (Top1) dan juga tidak berhubungan dengan variabel dependen (EM) maka variabel private merupakan variabel moderator homologizer. 3. Jika variabel moderator (private) berinteraksi dengan variabel independen (Top1) dan juga berhubungan signifikan dengan variabel dependen (EM) maka variabel private tersebut merupakan variabel quasi moderator (moderator semu). Hal ini karena variabel private tersebut dapat berlaku sebagai moderator juga sekaligus sebagai variabel independen. 4. Jika variabel moderator (private) berinteraksi dengan variabel independen (Top1) namun tidak berhubungan signifikan dengan variabel dependen (EM) maka variabel private tersebut merupakan variabel pure moderator (moderator murni).

44 3.4.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan nilai adjusted R 2 untuk menilai model regresi, karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2011). 3.4.3.2 Pengujian Regresi Secara Simultan (Uji Signifikansi-F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F dilakukan guna menentukan good of fit test atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig). Apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 1%, 5% atau 10% maka dapat dinyatakan

45 bahwa model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian dan sebaliknya. 3.4.3.3 Pengujian Regresi Parsial (Uji Signifikansi-t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig) t. Apabila probability value (sig) t lebih kecil dari 1%, 5% atau 10% maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Dengan kata lain, apabila probability value (sig) t lebih besar dari 1%, 5% atau 10%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak.