BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL (Studi Kasus : CV. Riau Jaya Paving) TUGAS AKHIR

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertamanan kota, Industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat berkurangnya lahan-lahan hijau. Ditambah dengan kurangnya kesadaran

I. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH PT BOMA BISMA INDRA UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

memperluas lapangan kerja dan memberikan playanan ekonomi secara luas kepada ekonomi nasional yang memperoleh kesempatan utama,dukungan, pelindungan,

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN

SKRIPSI OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (STUDI KASUS : DI UD. X, SIDOARJO)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

SKRIPSI OPTIMASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE TAGUCHI (STUDI KASUS : DI UD.XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

ANALISIS PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK FAJAR AWALUDIN

PEMANFAATAN LIMBAH PASIR KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR SUNGAI PADA PAVING BLOCK

Viscocrete Kadar 0 %

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

ANALISA FAKTOR UMUR PAVING BLOCK

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

SCAFFOLDING 1 (1) (2012) SCAFFOLDING.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

Kamis, 26 Juni Sidang

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

SKRIPSI OPTIMALISASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEAUSAN PAVING BLOCK DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (STUDI KASUS : DI UD.

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELATIHAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI PAVING DALAM MENGEMBANGKAN KAWASAN DESA LABANASEM

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON YANG BERCAMPUR TETES TEBU UNTUK Fc = 24 Mpa JURNAL

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATAKO

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

YULI TRIADI ( ) January 27, 2017 ANALISA KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN AGREGAT PASIR DAN KERIKIL SUNGAI ROKAN KANAN KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah tailing yang merupakan limbah hasil pengolahan mineral

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI YANG DIBERI PERLAKUAN DAN SUBSTITUSI CANGKANG BUAH SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor pembangunan di Indonesia yang memiliki prioritas lebih dari sektor

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perindustrian di bidang transportasi dan tatanan pertamanan kota, industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan paving block yang semakin banyak digunakan sebagai fungsi pengganti aspal dengan keuntungan biaya perawatan paving block lebih murah dibandingkan dengan aspal, contohnya jalan perumahan banyak menggunakan paving block dibandingkan dengan penggunaan aspal. Paving block yang sering digunakan sebagai pengganti aspal adalah paving block jenis A berukuran 21x10x6 cm dengan berat ±3 Kg yang memiliki batas kekuatan rata rata 350 Kg/cm 2 atau sering dengan istilah K350 (Dewi, 2011). Paving block adalah komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat sejenis, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu dari pada beton tersebut (SNI 03-0691-1996). Keberadaan paving block dapat dijumpai di trotoar, area bermain/taman, jalan lingkungan perumahan dan tidak tertutup kemungkinannya digunakan pada daerah pelabuhan (Perdana, 2012). Hal itu terbukti hampir di berbagai tempat seperti daerah parkiran, trotoar, dan di Universitas Islam Negeri Pekanbaru menggunakan paving block. Pada saat ini banyak orang beralih menggunakan paving block dibandingkan dengan penggunaan aspal karena paving block lebih efektif dalam penyerapan air. Akan tetapi, tingginya permintaan konsumen terhadap paving block tidak diimbangi dengan ketersediaan kualitas yang memadai baik dari segi kekuatan, umur pakai, dan durability paving. Banyak paving block yang dijumpai pada permukaan jalan mengalami retak-retak, mudah patah, dan hancur. Hal ini disebabkan oleh mutu paving block yang tidak sesuai dengan penggunannya. Adapun klasifikasi mutu dari paving block menurut SNI di kelompokan menjadi empat kelompok mutu dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut (Pangestu, 2012):

Tabel 1.1 Klasifikasi Mutu Paving Block Sesuai SNI Klasifikasi Mutu Kuat tekan (MPa) Rata-rata min A (Penggunaan Jalan) 40 35 B (Pelataran Parkir) 20 17 C (Pejalan Kaki) 15 12,5 D (Penggunaan Taman) 10 8,5 Sumber: SNI 03-0691-1996 Bata Beton Paving Block (1996) Salah satu perusahaan yang berkembang dalam bidang produksi paving block adalah CV. Riau Jaya Paving yang bertempat dijalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan kecil yang memiliki kemampuan memproduksi paving block sebanyak 2000 paving block per harinya. Perusahaan ini kurang memperhatikan kualitas mutu produk yang dihasilkan. Kurangnya informasi atau pengetahuan mengenai kualitas SNI paving block yang membuat CV. Riau Jaya Paving hanya berpedoman pada standart kualitas yang telah ditetapkan oleh bapak Yurnalis selaku yang memiliki perusahaan yaitu paving block yang dihasilkan tidak retak, tidak sumbing dan tidak mudah pecah saat terjatuh atau terbanting. Adapun hasil uji kuat tekan beberapa sampel paving block yang diproduksi oleh CV. Riau Jaya Paving dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Uji Kuat Tekan Paving Block Sampel Berat Luas Kuat Tekan Kuat Tekan P (KN) P (Kg) (gram) (Cm 2 ) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) 1 2386 185 18500 144 128,47 12,85 2 2753 170 17000 144 118,06 11,81 3 2365 185 18500 144 128,47 12,85 4 2437 170 17000 144 118,06 11,81 5 2845 165 16500 144 114,58 11,46 6 2830 173 17300 144 120,14 12,01 7 2586 185 18500 144 128,47 12,85 8 2758 172 17200 144 119,44 11,94 Rata-rata 108,4 10,84 Sumber: Pengujian Kuat Tekan di Labor Bahan Teknik Sipil Universitas Riau, (2014) I-2

Berdasarkan hasil uji kuat tekan beberapa sampel paving block yang diproduksi oleh CV. Riau Jaya Paving didapat rata-rata kuat tekannya sebesar 10,84 Mpa hasil ini baru mencapai SNI paving block klasifikasi mutu D yang bisa digunakan untuk taman. Namun kenyataan di lapangan CV. Riau Jaya Paving lebih banyak menjual paving blocknya untuk pengguna jalan dan tempat parkir yang seharusnya paving block yang digunakan adalah klasifikasi mutu A dan B. Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan paving block oleh CV. Riau Jaya Paving adalah semen, pasir, dan air. Semen yang digunakan adalah Semen Padang sebagaimana yang biasa digunakan untuk bangunan pada umumnya. Pasir yang digunakan berasal pasir sungai yang masih kasar mengandung batu batuan dan pasir cor. Menurut referensi dan pernyataan dari pihak perusahaan banyak faktor yang mempengaruhi kuat tekan dari paving block seperti faktor umur paving block, manusia, metode, mesin dan material atau bahan baku yang digunakan. Akan tetapi dari banyak faktor tersebut, faktor yang paling dominan atau berpengaruh terhadap kuat tekan paving block adalah faktor bahan baku, metode atau kuantitas penyiraman dan umur paving block. Olek karena itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan kuat tekan paving block (Lampiran C). Penelitian ini akan mencoba menambahkan material baru yaitu abu batu pada komposisi bahan bakunya dimana berdasarkan referensi, atau penelitian sebelumnya abu batu ini di ketahui dapat meningkatkan kekuatan dari paving block. Rancangan eksperimen dalam penelitian ini memberikan perlakuan atau faktor, komposisi (semen, pasir, abu batu), kuantitas penyiraman dan umur paving block, dengan kombinasi campuran dan perlakuan yang ditentukan, diharapkan dapat meningkatkan atau mengoptimalkan kekuatan paving block yang sesuai standar SNI. Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mencari kombinasi perlakuan dalam pembuatan paving block ini adalah metode desain eksperimen faktorial. Metode ini berfungsi mencari berbagai macam kombinasi perlakuan yang paling efesien untuk mencari efek dari dua faktor atau lebih yang akan I-3

dieksperimenkan, karena semua kombinasi setiap level dari faktor-faktor dapat diselidiki secara lengkap. Adapun kelebihan dari desain faktorial ini adalah mampu menunjukan efek interaksi antar faktor dan dapat memberikan informasi efek dari suatu faktor pada kondisi level yang berbeda dari faktor lain (Amelia, 2002). Hasil dari eksperimen atau paving block yang dibuat sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan selanjutnya akan dilakukan pengujian kuat tekan atau kekuatan paving block. Pengujian kekuatan paving block ini dilakukan di Labor Bahan Teknik Sipil Universitas Riau yang berfungsi untuk mengetahui hasil kekuatan yang diperoleh dari eksperimen yang telah dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana menentukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan paving block dan menentukan kombinasi faktor-faktor yang terbaik untuk mengoptimalkan kuat tekan paving block. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan untuk mengoptimalkan kuat tekan paving block. 2. Mengetahui kombinasi faktor-faktor yang terbaik untuk mengoptimalkan kuat tekan paving block. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat dari penelitian ini baik bagi peneliti maupun bagi perusahaan adalah sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Peneliti 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan kuat tekan dari paving block yang dihasilkan sehingga penerapan teori-teori dalam perkuliahan dapat diaplikasikan secara nyata. I-4

2. memberikan pengalaman serta kepada kemampuan peneliti untuk bisa memperdalam bidang kajian desain eksperimen. 1.4.2 Bagi Perusahaan 1. Memberikan pemahaman mengenai SNI untuk mutu paving block. 2. Memberikan informasi kepada pihak perusahaan bagaimana menentukan komposisi bahan baku untuk meningkatkan kekuatan dari paving block. 3. Abu batu yang ditambahkan dalam komposisi pembuatan paving block, diharapkan dapat menambah kekuatan dari paving block dan menjadi acuan oleh perusahaan. 1.5 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka penelitian ini membatasi masalah pada: 1. Semen yang digunakan dalam pembuatan paving block adalah Semen Padang. 2. Tidak membahas secara detail tentang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan paving block. 3. Uji kuat tekan dilakukan di Labor Bahan Teknik Sipil Universitas Riau. 4. Penelitian ini tidak membahas reaksi kimia dan perhitungan biaya. 5. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. 1.6 Posisi Penelitian Penelitian mengenai desain eksperimen juga pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa orang peneliti. Agar dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan dan penyalinan maka perlu ditampilkan posisi penelitian, berikut adalah tampilan posisi penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut: I-5

Tabel 1.3 Posisi Penelitian Penelitian Kiteria Lydea Trinovinty Dewi Penentuan Judul kombinasi komposisi penelitian, paving dengan full Tahun penelian faktorial design (2011) Menentukan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kuat tekan Tujuan paving dan mencari harga pokok produksi Universitas, Jurusan Faktor-Faktor yang di Eksperimenkan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jurusan Teknik Industri Faktor A : Semen Faktor B : Pasir Faktor C : Abu Batu Peneliti Sri Lestari Pangestu Desain eksperimen taguchi untuk meningkatkan kualitas paving block ( 2012) Mengindentifikasi faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kuat tekan paving block Universitas Tanjungpura Jurusan Teknik Industri Faktor A : Jumlah Air Faktor B : Komposisi Semen dan Pasir Faktor C : Jumlah Abu Batu Faktor D : Lama Pengguncangan Peneliti Aidil Putra Optimasi kuat tekan paving block dengan metode desain eksperimen faktorial (2014) Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan untuk mengoptimalkan Kuat Tekan paving block dan Menentukan kombinasi yang terbaik untuk mengoptimalkan Kuat Tekan paving block Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru Jurusan Teknik Industri Faktor A : Komposisi bahan baku terdiri dari semen, pasir, abu batu. Faktor B : Kuantitas Penyiraman Faktor C : Umur Paving Block Taraf/Level 3 Taraf/Level 2 Taraf/Level 3 Taraf/Level Desain Eksperimen Metode Taguchi Metode Faktorial Desain Eksperimen Faktorial I-6

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan mengenai pelaksanan penelitian ini. BAB II LANDASAN TEORI Menguraikan semua teori dasar serta prinsip dasar yang digunakan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian tugas akhir ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan serta menjelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Menguraikan data dari hasil penelitian serta menguraikan semua data dan mengolahnya. BAB V ANALISA Bab V ini berisikan tentang analisa pengujian dan perhitungan data kuat tekan paving block dari bab sebelumnya. BAB VI PENUTUP Bab VI ini berisikan tentang kesimpulan dari tujuan diadakannya penelitian dan saran. I-7

I-8