BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara, di mana melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan Visi, Misi dan Logo perusahaan 1. Visi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi. a. Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Sekilas tentang Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

LAPORAN GELADI. PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk (Persero) PROVINSI JAWA BARAT (BANDUNG) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Geladi

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet merupakan media komunikasi yang terus berkembang di Indonesia.

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Profil PT Telekomunkasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAPORAN KERJA PRAKTIK JARINGAN AKSES WIFI PT TELKOM INDONESIA WITEL BANTEN BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Laporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan. Divisi Home Service

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. kas pada akhirnya akan diikhtisarkan ke dalam laporan neraca dan atau

1.3.1 Sejarah Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK DIVISI ACCESS OPTIMA PT. TELKOM RAJAWALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

METODOLOGI PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Gambar 1.1 Sumber: Wifi.id (2015)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. perusahaan yang pertama kali mempergunakannnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era globalisasi ini, sudah semakin banyak perusahaan sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAPORAN KERJA PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara komponen yang satu dengan yang lain harus bekerja sama. tujuan suatu organisasi dapat diwujudkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. penyelenggara informasi dan telekomunkasi (infocomm) dan penyedia jasa dan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses Solo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA PERSERO (TBK) WITEL SUMSEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

3 BAB III PERUMUSAN MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) merupakan sebuah Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa. Telkom merupakan penyelenggara layanan dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Perseroan adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan nilai kepemilikan saham sebesar 52,56% dan sisanya yakni 47,44% dimiliki oleh publik. Saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan New York Stock Exchange (NYSE). Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di tiga belas anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media, dan edutainment, termasuk cloud based and server based managed services, layanan e-payment, dan IT enabler, e-commerce dan layanan portal lainnya. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki daerah operasional yang terbagi menjadi dua divisi, yakni: 1. Divisi Consumer Service area Barat Daerah operasional ini meliputi pulau Sumatera, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. 1

2. Divisi Consumer Service area Timur Daerah operasional ini meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, pulau Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia. 1.1.2 Visi dan Misi Dalam melaksanakan aktivitasnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki visi dan misi perusahaan sebagai berikut: Visi To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment, and Services (TIMES) player in the region. Misi 1) Menyediakan layanan more for less TIMES, yang artinya adalah menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi, dengan harga yang kompetitif. 2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. 1.1.3 Makna Logo Gambar 1. 1 Logo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Sumber: http://www.telkom.co.id Januari 2016 Logo perusahaan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan Nomor PD.201.03/2014 tentang New Corporate/Brand Identity pada 2

tanggal 20 Juni 2014. Berikut merupakan penjelasan mengenai logo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero): Makna Logo Logo perusahaan mengacu pada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always the Best, yang merupakan sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawa perusahaan menjadi yang terbaik. Filosofi Warna 1) Merah Warna merah dalam logo adalah representasi sifat berani, cinta, energi, dan ulet. Warna ini mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis, dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan. 2) Putih Warna putih adalah representasi dari sifat suci, damai, cahaya, dan bersatu. Warna ini mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. 3) Hitam Warna hitam merupakan warna dasar logo perusahaan yang melambangkan kemauan keras. 4) Abu-abu Abu-abu merupakan warna transisi dalam logo perusahaan yang melambangkan teknologi. 3

1.1.4 Struktur Organisasi Struktur organisasi di PT Telkom Witel Sumsel dibagi kedalam beberapa unit sebagai berikut: Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Witel Sumsel, 2016 1.2 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2015, budaya saat ini terbukti menjadi suatu hal yang harus menjadi perhatian oleh perusahaan. Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, dimana budaya cenderung hanya dianggap sebagai suatu nilai tambah. Perusahaan yang memiliki budaya yang tinggi memiliki keunggulan bersaing yang lebih baik. 4

Selain itu, perusahaan yang memperhatikan budaya organisasinya memiliki tingkat keterlibatan karyawan yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan budaya yang terdapat pada organisasinya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa budaya, baik itu budaya yang tinggi ataupun budaya rendah memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan (Saffold, 1988 dalam Aftab et al., 2012). Aftab et al. (2012) menyatakan bahwa agar dapat terus bertahan di dunia korporasi yang saat ini semakin kompetitif, perusahaan harus mulai berfokus untuk melakukan perubahan pada gaya manajemen, hubungan dengan karyawan, serta budaya organisasi. Hal ini juga dilakukan oleh berbagai perusahaan di industri telekomunikasi dunia. Perusahaan telekomunikasi besar dunia mulai melakukan berbagai penyesuaian terhadap budaya perusahaan masing-masing agar dapat terus bertahan dalam industri telekomunikasi. Pada tahun 2011, Verizon melakukan perubahan budaya organisasi menjadi Verizon Credo, sebuah budaya perusahaan yang menguraikan pentingnya kerjasama tim, dan fokus terhadap pelanggan. (Verizon, 2015). Begitu juga dengan perusahaan Telkom South Africa, yang pada tahun 2015 mulai melakukan penyesuaian struktur organisasi dengan cara menciptakan suatu budaya yang lebih terbuka terhadap adanya komunikasi dan pertukaran ide antar masing-masing anggota perusahaan (Telkom S.A., 2016). Perubahan terhadap budaya organisasi juga dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero), yang berusaha untuk membangun sistem dan budaya perusahaan terintegrasi sebagai pendekatan bisnis yang komprehensif untuk mencapai keunggulan kinerja perusahaan, menjalankan kepatuhan, menjalankan bisnis yang beretika, dan kesadaran perusahaan dan karyawan yang peka akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, sebagai wujud warga negara yang baik (Telkom Indonesia, 2013). 5

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Assistant Manager Human Resources, diketahui bahwa sejak awal tahun 2015, perusahaan memulai program Komunitas Provokasi Aktivasi Budaya, atau KIPAS Budaya. KIPAS Budaya diadakan untuk meningkatkan kreativitas, dan semangat bagi seluruh karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) Persero, sehingga diharapkan nilai budaya perusahaan dapat diterapkan dengan optimal, dan juga diharapkan akan meningkatkan kinerja seluruh anggota perusahaan. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel memiliki KIPAS budaya organisasi yakni MIE CELOR, budaya ini baru mulai diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) Persero pada tahun 2015. MIE CELOR merupakan singkatan elemen-elemen budaya perusahaan dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 1. 1 Budaya Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel No. Elemen Penjelasan Budaya 1. Militan Memiliki sifat inovatif. Bersemangat tinggi untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Memiliki motivasi untuk selalu mengembangkan kemampuan demi kesuksesan perusahaan. 2. Energik Memiliki energi yang tinggi dalam melakukan aktivitas di perusahaan. Menciptakan semangat kerja tinggi antar seluruh karyawan. 6

3. Cepat Tanggap terhadap peluang dan perubahan pasar. Melayani kebutuhan pelanggan dengan cepat. 4. Ga Pake Selalu menyelesaikan pekerjaan Molor yang diberikan tepat waktu. Tidak menunda pekerjaan yang diberikan. Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, 2016 Peneliti juga melakukan preliminary study (studi pendahuluan) kepada lima belas karyawan di perusahaan. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana penerapan budaya MIE CELOR oleh karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel. Hasil preliminary study tersebut kemudian dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1. 2 Preliminary Study Penerapan Budaya di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel Indikator Item Skor Total Skor Ideal Presentase Militan 1, 2, 3 40 60 67% Energik 4, 5 44 60 73% Cepat 6, 7 51 60 85% Ga Molor Pake 8, 9 42 60 70% Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, 2016 (Data telah Diolah) 7

Untuk dapat melihat lebih detil bagaimana penerapan budaya organisasi di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, maka data yang telah didapatkan pada tabel 1.2 akan digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Preliminary Study Penerapan Budaya di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel Militan 67% Energik 73% Cukup Baik Cepat 85% Sangat Baik Ga Pake Molor 70% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Gambar 1. 3 Penerapan Budaya Perusahaan Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, 2016 (Data telah Diolah) Berdasarkan hasil preliminary study diatas terlihat bahwa nilai penerapan budaya Militan oleh karyawan adalah sebesar 67%, ini berarti bahwa nilai budaya tersebut memiliki nilai cukup. Selanjutnya penerapan budaya Energik sebesar 73%, yang artinya nilai budaya tersebut sudah diterapkan dengan baik oleh karyawan. Presentase persepsi penerapan budaya Cepat oleh karyawan tercatat mencapai 85%, yang artinya nilai budaya tersebut sudah diterapkan dengan sangat baik oleh karyawan. Kemudian yang terakhir adalah nilai budaya Ga Pake Molor dengen presentase 70%, ini 8

berarti penerapan budaya tersebut sudah masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan nilai-nilai budaya perusahaan sudah diterapkan oleh karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel dengan baik. Kinerja karyawan di perusahaan diukur dengan menggunakan Satuan Kinerja Individu (SKI) yang berasal dari turunan Kontrak Manajemen (KM) perusahaan. Satuan Kinerja Individu tersebut dibagi kedalam lima rentang dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 1. 3 Indeks Nilai Kinerja Karyawan Nilai Prestasi Rentang Nilai Keterangan P1 110 Istimewa P2 103 s.d. 110 Sangat Baik P3 96 s.d. 103 Baik P4 90 s.d. 96 Kurang P5 <90 Sangat Kurang Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, 2016 Hasil penilaian kinerja karyawan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel selama tiga periode ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 1. 4 Nilai Kinerja Karyawan Witel Sumsel Tahun NKI yang Dicapai Jumlah P1 (Istimewa) P2 (Sangat Baik) P3 (Baik) P4 (Kurang) P5 (Sangat Kurang) Karyawan 2013-5 47 - - 52 2014-8 48 - - 56 2015-9 49 - - 58 Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel, 2016 (Data telah Diolah) 9

Pada tabel 1.4 diatas, digambarkan nilai kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel selama tiga tahun terakhir. Terlihat bahwa selama tiga tahun terakhir, tidak ada karyawan yang mendapatkan nilai kinerja P1, P4, dan P5. Selanjutnya, di tabel diatas terlihat bahwa terdapat peningkatan jumlah karyawan yang mendapatkan nilai P2 atau sangat baik setiap tahunnya. Namun, jika dilihat, angka kenaikan kinerja dari tahun 2013 ke 2014 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan kinerja pada tahun 2014 ke 2015. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Assistant Manager Human Resources, meskipun setiap tahun hasil kinerja yang dicapai terjadi peningkatan, namun peningkatan tersebut dirasa tidak optimal, terlebih dengan adanya KIPAS Budaya dan dilakukan perubahan budaya yang disesuaikan dengan kondisi kerja, perusahaan mengharapkan bahwa akan ada karyawan yang bisa mendapatkan nilai kinerja P1 atau Istimewa, karena budaya yang saat ini diterapkan sudah disesuaikan dengan kondisi kerja perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja di perusahaan. Wanjiku dan Agusioma (2014) menyatakan bahwa kunci dari kinerja karyawan yang baik adalah budaya organisasi yang kuat. Pernyataan ini juga didukung oleh Ward dan Davis (1995), Bergman et al. (2000), Yousef (2000), dan Samad (2007) dalam Wanjiku dan Agusioma (2014) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berhubungan dengan kinerja pekerjaan. Selain itu, budaya organisasi bisa membantu meningkatkan kinerja karyawan, yang pada akhirnya dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan, dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan (Deal dan Kennedy, 1982 dalam Shahzad et al. 2013). Daft dalam Uddin (2012:63) menyatakan bahwa semakin kuat pemahaman budaya organisasi yang dimiliki karyawan, maka hal tersebut dapat mendukung adatasi dan mengembangkan kinerja karyawan dalam mencapai target yang dimiliki perusahaan. 10

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Assistant Manager Human Resources, diketahui bahwa meskipun budaya organisasi sudah menjadi perhatian khusus perusahaan, namun di Witel Sumsel sendiri belum pernah dilakukan penelitian mengenai budaya organisasi yang saat ini mereka miliki. Lebih lanjut, narasumber mengatakan bahwa dengan adanya KIPAS budaya, selain dapat menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan, juga diharapkan dapat mempercepat peningkatan kinerja karyawan secara optimal. Hasil preliminary study yang telah dilakukan menunjukkan bahwa karyawan sudah menerapkan budaya organisasi perusahaan, meskipun masih ada satu nilai budaya yang penerapannya lebih rendah dibandingkan nilai budaya lainnya. Selain itu berdasarkan hasil nilai kinerja individu terlihat bahwa meskipun saat ini telah terjadi peningkatan kinerja, namun peningkatan tersebut masih belum signifikan seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Assistant Manager Human Resources yang menyebutkan bahwa diterapkannya budaya organisasi yang baru didasarkan pada ekspektasi perusahaan agar karyawan dapat meningkatkan kinerja jauh lebih baik dari sebelumnya, dan menciptakan budaya organisasi yang lebih sesuai dengan kondisi kerja di perusahaan. Namun jika didasarkan pada pencapaian nilai kinerja karyawan pada tabel diatas, maka peningkatan kinerja periode terakhir tidak seoptimal peningkatan kerja periode sebelumnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka terdapat suatu kesenjangan, dimana meskipun saat ini budaya perusahaan sudah diterapkan dengan baik oleh karyawan, namun hasil nilai kinerja individu menunjukkan kenaikan kinerja yang kurang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun perusahaan telah melakukan penyesuaian budaya yang dilakukan untuk menciptakan budaya organisasi dan kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis berminat untuk melakukan penelitian 11

berjudul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel. 1.3 Perumusan Masalah Budaya organisasi dianggap sebagai salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan organisasi. Dengan diterapkannya budaya baru tersebut, perusahaan menargetkan terjadinya peningkatan kinerja karyawan yang signifikan setiap tahunnya. Namun, nilai kinerja karyawan yang saat ini dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Witel Sumsel dirasakan masih belum optimal dan terjadi perubahan nilai entropi budaya, meskipun budaya organisasi baru telah diterapkan oleh karyawan. Budaya organisasi dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan, dan membantu pencapaian kinerja perusahaan, jika penerapaan budaya organisasi oleh karyawan semakin tinggi, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan di perusahaan. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: 1. Bagaimana budaya organisasi karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel? 2. Bagaimana kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel? 3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 12

1. Memahami budaya organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel. 2. Memahami kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel. 3. Memahami pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari aspek teoritis, maupun dari aspek praktis, yakni: 1. Aspek Teoritis Sebagai sumber informasi dan referensi bagi penulis, untuk mengetahui budaya dan kinerja sebagai bagian dari aspek sumber daya manusia di dalam suatu organisasi. 2. Aspek Praktis Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memberikan gambaran mengenai budaya organasisasi dan kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi untuk menentukan strategi manajemen sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dimulai pada bulan Januari 2016 hingga selesai, dengan objek penelitian adalah seluruh karyawan di PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumsel yang berjumlah 58 orang. Penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. 13

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka sistematika penulisan disusun dengan cara melakukan pembahasan ke dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan gambaran umum objek penelitian, serta latar belakang penelitian yang akan dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Dalam bab ini, akan dipaparkan berbagai teori terkait permasalahan penelitian, yang didapatkan dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, serta berisi kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi, sampel, validitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai pembahasan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan dari proses analisis data penelitan. Pembahasan tersebut terdiri dari karakteristik sampel penelitian, hasil dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya, serta saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan selaku objek penelitian, dan untuk penelitian selanjutnya. 14